"Tok Tok Tok."
Terdengar suara ketukan pintu, aku langsung membuka pintu.
Di depanku kini, sudah berdiri seorang pria tampan. Berpostur tinggi dan berpakaian rapi. Ya, pria itu adalah Albert. Penampilannya kini banyak berubah. Akan tetapi, aroma wangi parfum di tubuhnya masih tetap sama seperti dulu. Aroma parfum yang menyegarkan dan harum.
"Hai, apakabar sayang?" sapa Albert.
"Aku baik sayang. Kamu banyak berubah ya, sekarang kamu tambah tampan sayang."
"Dan kamu benar-benar cantik bidadariku. Kamu tidak pernah berubah, kamu memang cantik dari dulu sayang."
Albert, kemudian menyapa mama dan juga memuji kecantikan mama.
Albert memang orang yang baik, dia dari dulu ramah pada siapa saja. Itu yang membuatku, mau memulai hubungan dengannya.
"Sayang, ayo ikut aku, aku mau mengajak kamu ke suatu tempat." kata Albert.
aku menggangguk. Kita kemudian pamit untuk pergi.
Albert mengajakku pergi dengan menaiki mobilnya. Kita berputar-putar melewati tempat yang pemandangannya indah.
Albert berhenti, di jalan samping hutan pinus. Dia kemudian melihat ke arahku, dan dia mencumbuku secara tiba-tiba.
Aku merasa terkejut, dengan apa yang Albert lakukan. Dia menciumku secara tiba-tiba.
Aku merasa malu, dan pipiku merah merona.
Setelah itu, kita melanjutkan perjalanan lagi. Aku hanya melihat ke arah kaca mobil.
Seketika, aku teringat kembali tentang David. Ini kali kedua aku berciuman dengan lelaki .
Setelah kita berjalan cukup lama, Albert kemudian menghentikan Mobilnya. Tempat ini seperti tidak asing untukku.
Ini adalah tempat dimana aku dan teman-teman Robby berkumpul sewaktu sekolah dulu.
Albert kemudian turun dari mobil, setelah itu dia membuka pintu mobil dan mengajakku keluar.
Albert memeluk pinggangku, sambil berjalan ke arah rumah itu.
Saat berada dekat dengan rumah itu, aku mendengar suara tawa. Kami pun memasuki rumah itu, dan teman-teman menyambut kedatangan kami dengan sorak sorai dan juga tepuk tangan. Akan tetapi, tidak dengan Robby. Dia duduk di sudut ruangan sambil melihatku dengan tatapan dingin.
Robby terkejut, melihat kedatanganku. Dia juga terkejut ketika mengetahui hubunganku dengan Albert. Entah apa yang dia rasakan padaku. Kenapa, aku seperti melihat amarah dan kecemburuan di wajahnya?
Robby hanya sahabatku, dan tidak akan berubah. Aku juga tahu Robby hanya mencintai temanku.
Ketika Albert sedang asyik berbicara, Robby menghampiriku dan mengajakku keluar rumah.
Dia kemudian memelukku, aku pun membalas pelukannya sebagai seorang sahabat. Robby berkata kepadaku:
"Kenapa, kamu bisa bersama dengan albert?
Aku berusaha menenangkannya, dan menceritakan semuanya. Aku mengatakan kalau Albert ingin menjalin hubungan serius denganku.
Aku lelah untuk bermain-main dengan cinta yang tanpa tujuan dan kejelasan.
"Tapi, kenapa harus Albert? apakah kamu mengenal Albert dengan baik? dia itu playboy Lusi, dia banyak dekat dengan perempuan."
"Lusi, aku tidak ingin melihat kamu tersakiti lagi. Pikirkan baik-baik Lusi, kumohon padamu."
"Kakiku terasa lemas, mendengar semua ucapan dari Robby.
Entah, aku harus percaya atau tidak pada Robby? Akan tetapi, Robby tidak mungkin membohongiku. Karena dia adalah sahabat terbaik yang ku miliki. Dan dia sangat menyayangiku.
Aku mencoba untuk meyakinkan Robby, kalau aku akan memikirkannya kembali. Dan, aku akan mencari bukti mengenai Albert.
Robby setuju denganku, dia kemudian memelukku dengan sangat erat. Seakan, ingin melepaskan kerinduannya padaku.
Setelah itu, aku menemui Albert dan meminta untuk diantarkan pulang ke rumah.
Albert kemudian mengantarku pulang. Sebelum keluar dari mobil, Albert ingin menciumku lagi tapi aku menolak. Aku hanya memeluknya sebelum aku pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments