eps.19 Demi Andien

Sudah tiga bulan, Andien dikurung di dalam kamar, di rumahnya. Tanpa ada yang peduli. Andien sendiri tidak menunjukkan perubahan yang positif, dia tetap sama. Selalu duduk disudut kamarnya, dengan pandangan kosong, dan sesekali histeris kala kejadian nahas itu terlintas dalam ingatannya, seperti rekaman film yang diputar. Semua kejadian, yang menghancurkan hidupnya, serasa nyata, kala setiap adegannya melintas dalam ingatannya.

Melihat kondisi kekasihnya yang menyedihkan, dan perlakuan dari keluarga Andien, Shakti dengan berani membawa Andien pergi dari rumah itu. Dia bahkan siap, kalau harus berurusan dengan kepolisian demi kekasihnya. Tapi, seolah tak peduli, keluarga Andien membiarkan saja Shakti membawa Andien pergi dari rumah mereka. Mungkin mereka bersyukur, setidaknya pembawa aib itu menjauh dari keluarganya.

Shakti membawa Andien ke rumah sakit Jiwa, menempatkannya di sana, untuk mendapatkan perawatan. Bahkan, dia menggaji khusus dua perawat yang ditugaskan untuk merawat dan menjaga Andien.

Sejak itulah, Shakti ingin berubah. Dia tidak lagi ikut balap liar, tidak juga ikut geng motor. Dan tawuran pun dia tinggalkan. Dia juga yang meminta untuk direhabilitasi atas kecanduannya terhadap narkoba. Itu semua seperti yang diinginkan Andien, dan Shakti berusaha melakukannya.

Dan setelah menjalani pengobatan kecanduan terhadap narkoba, Shakti memutuskan untuk kuliah kedokteran.

FLASH BACK OFF

.

.

.

.

.

"Apa karena kejadian itu, kamu jadi merasa bersalah?" tanya Zia setelah mendengar cerita Shakti tentang Andien.

Shakti mengangguk.

"Dan aku adalah orang yang harus bertanggung jawab atas apa yang menimpa Andien," lanjut Shakti. Shakti menangis, kala menceritakan masa lalu yang menyakitkan itu. Dia menunjukkan sisi lemahnya di depan Zia untuk pertama kalinya.

Zia yang mengetahui kepedihan masa lalu suaminya, dan melihat betapa rapuhnya dia sekarang, tak bisa menyembunyikan perasaan sedihnya. Dia mendekat ke tubuh Shakti, merengkuhnya, dan membawanya kedalam dekapannya. Membiarkan suaminya menangis di sana, seperti seorang ibu yang mendekap anaknya penuh sayang.

Shakti menangis di pelukan Zia, seperti anak kecil. Dia menumpahkan perasaan yang selama ini dia pendam. Perasaan sakitnya, perasaaan bersalahnya, dan penyesalannya atas apa yang menimpa kekasihnya.

Zia menegakkan tubuh Shakti, menghapus air disudut mata suaminya, dan mengelus pipinya dengan sayang. "Jangan menangis lagi, sudah cukup menagisnya. Andien tidak akan suka kalau kamu menyalahkan dirimu sendiri," ucap Zia lembut.

"Kamu sudah mengusahakan yang terbaik untuk Andien, dan sekarang, usahakan yang terbaik untuk dirimu ... demi Andien."

Ucapan Zia ini mampu menghipnotis Shakti. Tak disangkanya, istri kecilnya yang masih berstatus pelajar SMA ini, bisa berbicara bijak layaknya orang dewasa yang sudah berpengalaman. Istri yang selalu diabaikannya. Bukan karena ia benci, tapi lebih karena menjaga, agar ia tak jatuh cinta, pun, agar istrinya ini tak terluka.

"Apa kamu mentato seluruh punggungmu untuk menyamarkan bekas luka dari sabetan pedang itu?"

Zia yang tiba-tiba bertanya soal tato di tubuhnya membuat Shakti membuka lebar matanya yang sembab.

"Ya ... aku cuma pengen tau aja, kenapa seorang dokter seperti kamu mentato tubuhnya. Apa nggak bikin pasiennya takut?" lanjut Zia dengan nada menggoda, berharap suaminya tersenyum.

"Awalnya memang iya, bekas luka itu selalu mengingatkan ku akan rasa bersalah ku, atas kejadian tujuh tahun yang lalu. Tapi lama-lama, aku menyukai seni tato di punggungku. Dan, pasien ku tidak akan takut, karena mereka tidak bisa melihatnya." jawab shakti akhirnya.

Shakti memang memiliki tato di beberapa bagian tubuhnya, tapi masih bisa tertutup oleh kemeja yang ia kenakan saat ia bertugas sebagai dokter.

"Kau tahu, saat pertama kali aku melihat tato di tubuh mu. Aku kira aku salah menikahi orang. Katanya dokter, tapi kok lebih mirip preman," goda Zia.

"Apa kamu menyesal menikah dengan preman ini?"

Zia menatap Shakti dan menggelengkan kepalanya. Tanpa diduga lagi-lagi Zia mengalungkan lengannya ke leher Shakti, dan mencium bibir suaminya itu.

Shakti yang awalnya diam, akhirnya merespon ciuman Zia. Dia membuka mulutnya, dan mengambil alih permainan lidah itu.

Zia tahu ini gila. Di saat suaminya yang telah selesai menceritakan kisah masa lalunya yang begitu menyakitkan, dia malah mengubah suasana yang tadinya penuh haru berubah menjadi penuh hasrat.

Zia hanya ingin suaminya ini tidak larut dalam penyesalan kisah masa lalu. Dia tak tahu harus bagaimana agar suasana hati sang suami yang dipenuhi kesedihan ini terhenti, paling tidak untuk saat ini. Dan yang terlintas di otaknya adalah tindakannya sekarang ini.

Mereka larut dalam ciuman yang memabukkan ini, hingga kehilangan kesadaran tentang bagaimana sikap mereka selama ini. Shakti yang selalu menahan diri, agar tak terlalu dekat dengan istrinya. Dan Zia yang selalu berusaha menjadi istri yang sesungguhnya untuk suaminya.

Shakti melepaskan tautan bibirnya saat merasa Zia kehabisan nafas. Dia tersenyum menatap Zia, senyum yang tulus, yang tak lagi dia sembunyikan.

Senyum termanis yang pernah Zia lihat.

"Tidurlah, biar besok nggak kesiangan," ucap Shakti.

"Aku tidak bisa tidur sekarang" jawab Zia menatap Shakti penuh arti.

"Jangan sekarang," jawabnya dengan tersenyum tipis.

Shakti yang melihat ada hasrat di mata istrinya itu, memilih untuk memadamkannya. Shakti belum siap kalau harus menjalankan kewajibannya sebagai suami untuk saat ini. Pikirannya masih dipenuhi rasa takut, jika nanti dia harus meninggalkan istrinya.

Setidaknya sampai saat itu tiba, dia ingin Zia masih tetap murni. Agar dia bisa menjalani masa depannya dengan mudah. Meskipun Zia akan tetap terluka.

"Ayo tidur, jangan sampai kita berdua khilaf." Ajaknya sambil berdiri menarik tangan Zia.

"Aku bahkan menginginkannya," jawab Zia santai.

Shakti langsung menoleh menatap Zia.

"Iya ... aku menunggu kamu khilaf," lanjutnya tanpa malu disertai senyuman.

sontak Shakti menyentil dahi Zia.

'pletak'

"Aww!!!" pekik Zia.

"Jangan mikir yang enggak-enggak. Pikirkan dulu ujian kamu, biar lulus dengan nilai yang bagus. Belum waktunya buat kamu mikirin hubungan suami istri," lanjut Shakti.

"Lah, kita kan memang suami istri. Aku bahkan di ijinkan menuntut hak ku sebagai istri untuk mendapatkan nafkah batin," jawab Zia.

Shakti terdiam, tidak menyangka istri kecilnya akan menjawab demikian. Mengungkit soal kewajiban dan hak suami istri.

"Aku akan penuhi kewajibanku kalau kamu sudah cukup umur, aku tidak mau dianggap pedhofil ."

" Aku sudah cukup umur, aku sudah 17 tahun. Bahkan sudah memiliki KTP. Soal sekolahku, sebentar lagi aku lulus." ucapnya mengingatkan Shakti akan umurnya.

"Kalau kamu takut aku hamil, kita bisa memakai kontrasepsi, atau kita menggunakan metode kontrasepsi alami," lanjut Zia.

Shakti menatap heran istri kecilnya ini. Dari mana dia tau soal jenis kontrasepsi.

"Aku pernah baca di artikel tentang pernikahan. Malam pertama, sampai kontrasepsi dan jenisnya," jawab Zia menjelaskan tanpa diminta. Seolah tau apa yang Shakti pikirkan.

"Ok ... simpan pengetahuan kamu untuk nanti. Sekarang ayo kita tidur!" tukas Shakti, yang langsung menarik Zia masuk ke kamar mereka.

Tak ada penolakan kali ini, Zia pasrah mengikuti suaminya untuk masuk.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kuharapkan dukungan kalian ... LIKE, KOMEN dan VOTE yak.

tengkyu❤❤❤sayang hee

Terpopuler

Comments

Dewi Avandia

Dewi Avandia

aku bingung antara mau dukung andien sama shakti atau zia sama shakti
entahlah,posisi nya memang begitu sulit

2022-01-26

2

Evi Kismiati

Evi Kismiati

zia2 somplak lu

2021-01-22

1

Cen Li

Cen Li

bagus ceritanya ☺

2020-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 eps.1 Tersangka
2 eps.2 Menerima Keputusan
3 eps.3 Tukang Ojek
4 eps.4 Dokter bertato
5 eps.5 Drama Baju anak SD
6 eps.6 Tempat Baru
7 eps.7 Penampilan Baru
8 eps.8 Musuh Lama
9 eps.9 Rumah Mertua
10 eps.10 ciuman
11 eps.11 Aku jatuh Cinta
12 eps.12 Balas Dendam
13 eps.13 Terhipnotis
14 eps 14 Istri Gue
15 eps.15 Andien part.1
16 eps.16 Andien part.2
17 eps.17 Andien part.3
18 eps.18 Andien part.4
19 eps.19 Demi Andien
20 eps.20 Model Pengganti
21 eps.21 POSE
22 eps.22 Aku Cemburu
23 eps.23 Ceroboh
24 eps.24 Cedera
25 eps.25 Morning Kiss
26 eps.26 Kentut
27 eps.27 Mesra mesraan
28 eps.28 Kamu Ganteng
29 eps.29 Aku mau Hak ku
30 eps.30 Honeymoon
31 eps.31 Perfect Honeymoon
32 eps.32 Perfect honeymoon part.2
33 eps.33 Foto Mesra
34 eps.34 Pilihanku adalah bersamamu
35 eps.35 Tawuran
36 eps.36 pump it up
37 eps.37 La Renzo Andra Dinata
38 eps.38 Di traktir
39 eps.39 Aku mau di gendong
40 eps.40 Bertemu Andien lagi
41 eps.41 Di culik
42 eps.42 Di culik part.2
43 eps.43 Kepergok
44 eps.44 Bos kita
45 eps.45 Satpol PP
46 eps.46 Kontrak baru
47 eps.47 Jangan buat aku cemburu
48 eps.48 Berbaikan
49 eps.49 Hobi baru
50 eps.50 Dismenore
51 eps.51 Hadiah
52 eps.52 Lebih dari egoku
53 eps.53 Tak ingin membuat keributan
54 eps.54 Membalas mu
55 eps.55 Terlalu Tampan
56 eps.56 Private Bimbel
57 eps.57 Visual
58 eps.58 Rumah Mertua lagi
59 eps.59 Mandi Keramas
60 eps.60 Jangan Nakal
61 eps.61 TOD
62 eps.62 Sugar Baby
63 eps.63 Wartawan Cerdik
64 eps.64 Unpredictable
65 eps.65 Bimbingan belajar
66 eps.66 Perselingkuhan
67 eps.67 Masalah lagi
68 eps.68 Masalah lagi dan lagi
69 eps.69 Bertahan
70 eps.70 Karaoke
71 eps.71 Musuh lama/Teman lama
72 eps.72 Penyelesaian 1
73 eps.73 Penyelesaian 2
74 eps.74 Ingin di peluk
75 eps.75 Bantu aku untuk mencintaimu
76 eps.76 Family time
77 eps.77 Sakit Hati
78 eps.78 Preman Bermartabat
79 eps.79 Jangan Mengganggu
80 eps.80 Kencan
81 eps.81 Hari kelulusan
82 eps.82 Selamat tinggal & Selamat datang
83 eps.83 Pemulihan
84 eps.84 The Real Honeymoon
85 eps.85 Tempat Baru masa depan baru
86 eps.86 special part
87 eps.87 Special part
88 eps.88 Special part
89 eps.89 Special Part
90 eps.90 Special part
91 eps.91 Special part
92 eps.92 Special part
93 eps.93 Special part.
94 eps.94 Special part
95 eps.95 Special Part
96 eps.96 Special part
97 PENGUMUMAN
98 INFO
Episodes

Updated 98 Episodes

1
eps.1 Tersangka
2
eps.2 Menerima Keputusan
3
eps.3 Tukang Ojek
4
eps.4 Dokter bertato
5
eps.5 Drama Baju anak SD
6
eps.6 Tempat Baru
7
eps.7 Penampilan Baru
8
eps.8 Musuh Lama
9
eps.9 Rumah Mertua
10
eps.10 ciuman
11
eps.11 Aku jatuh Cinta
12
eps.12 Balas Dendam
13
eps.13 Terhipnotis
14
eps 14 Istri Gue
15
eps.15 Andien part.1
16
eps.16 Andien part.2
17
eps.17 Andien part.3
18
eps.18 Andien part.4
19
eps.19 Demi Andien
20
eps.20 Model Pengganti
21
eps.21 POSE
22
eps.22 Aku Cemburu
23
eps.23 Ceroboh
24
eps.24 Cedera
25
eps.25 Morning Kiss
26
eps.26 Kentut
27
eps.27 Mesra mesraan
28
eps.28 Kamu Ganteng
29
eps.29 Aku mau Hak ku
30
eps.30 Honeymoon
31
eps.31 Perfect Honeymoon
32
eps.32 Perfect honeymoon part.2
33
eps.33 Foto Mesra
34
eps.34 Pilihanku adalah bersamamu
35
eps.35 Tawuran
36
eps.36 pump it up
37
eps.37 La Renzo Andra Dinata
38
eps.38 Di traktir
39
eps.39 Aku mau di gendong
40
eps.40 Bertemu Andien lagi
41
eps.41 Di culik
42
eps.42 Di culik part.2
43
eps.43 Kepergok
44
eps.44 Bos kita
45
eps.45 Satpol PP
46
eps.46 Kontrak baru
47
eps.47 Jangan buat aku cemburu
48
eps.48 Berbaikan
49
eps.49 Hobi baru
50
eps.50 Dismenore
51
eps.51 Hadiah
52
eps.52 Lebih dari egoku
53
eps.53 Tak ingin membuat keributan
54
eps.54 Membalas mu
55
eps.55 Terlalu Tampan
56
eps.56 Private Bimbel
57
eps.57 Visual
58
eps.58 Rumah Mertua lagi
59
eps.59 Mandi Keramas
60
eps.60 Jangan Nakal
61
eps.61 TOD
62
eps.62 Sugar Baby
63
eps.63 Wartawan Cerdik
64
eps.64 Unpredictable
65
eps.65 Bimbingan belajar
66
eps.66 Perselingkuhan
67
eps.67 Masalah lagi
68
eps.68 Masalah lagi dan lagi
69
eps.69 Bertahan
70
eps.70 Karaoke
71
eps.71 Musuh lama/Teman lama
72
eps.72 Penyelesaian 1
73
eps.73 Penyelesaian 2
74
eps.74 Ingin di peluk
75
eps.75 Bantu aku untuk mencintaimu
76
eps.76 Family time
77
eps.77 Sakit Hati
78
eps.78 Preman Bermartabat
79
eps.79 Jangan Mengganggu
80
eps.80 Kencan
81
eps.81 Hari kelulusan
82
eps.82 Selamat tinggal & Selamat datang
83
eps.83 Pemulihan
84
eps.84 The Real Honeymoon
85
eps.85 Tempat Baru masa depan baru
86
eps.86 special part
87
eps.87 Special part
88
eps.88 Special part
89
eps.89 Special Part
90
eps.90 Special part
91
eps.91 Special part
92
eps.92 Special part
93
eps.93 Special part.
94
eps.94 Special part
95
eps.95 Special Part
96
eps.96 Special part
97
PENGUMUMAN
98
INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!