eps.3 Tukang Ojek

Sementara itu, di dalam kamar Hotel, yang mana ada Papi Andra dan Mami Laura. Yang seolah tidak percaya dengan keputusan suaminya itu.

"Papi yakin, mau nikahin Zia sama pria itu?" ekor matanya mengarah ke Shakti yang masih ada di balkon Hotel.

Laura heran dengan sikap suaminya, yang selalu memilih teman untuk putrinya. Tiba-tiba saja, memutuskan untuk menikahkan putrinya itu dengan pria yang baru saja dia temui. Dan lagi, pertemuan mereka yang terkesan tidak baik.

Bagaimana nasib putrinya nanti, saat berumah tangga yang di bangun tanpa cinta. Pikiran-pikiran semacam itulah, yang saat ini memenuhi kepala Laura.

"Papi yakin Mi, ini jalan terbaik. Kalau kasus ini Papi bawa ke jalur hukum, pasti semua media akan tau. Lalu, bagaimana nasib Zia nanti, saat semua orang tau bahwa dia telah dilecehkan. Lagipula, Papi mengenal Panca dengan baik kok. Dia adalah rekan bisnis Papi, dia yang akan menjamin bahwa adiknya itu akan bertanggung jawab terhadap putri kita," jelas Papi Andra.

"Tapi, Zia kan masih sekolah, Pi. Masak dia harus nikah. Apa tidak ada jalan keluar yang lain?" Laura masih berharap ada jalan lain, selain menikahkan putrinya yang masih berstatus pelajar itu.

"Sebenernya papi nggak rela juga Mi. Tapi, yang boleh melihat dan merasakan tubuh putri kita itu ya suaminya, bukan orang lain. Makanya, Papi ambil keputusan ini. Dia sudah melihat, jadi harus bertanggung jawab untuk menikahi Zia," tegas Papi Andra.

"Terus, bagaimana dengan perasaan Zia. Papi nggak mikirin itu?" lanjut Laura.

"Ya, nanti kita jelaskan apa yang terjadi. Papi yakin, Zia akan mengerti kenapa dia harus menikah."

"Ngerti apa Pi? menikah ... siapa yang menikah?" tanya Zia bingung.

Papi Andra dan mami Laura dikejutkan dengan pertanyaan putrinya, yang tiba-tiba berdiri di belakang mereka. Zia sudah sadar, dan dia terkejut dengan pembicaraan orang tuanya mengenai pernikahan.

Pernikahannya?

Setidaknya, itulah yang ditangkap samar-samar oleh indra pendengarannya.

"Sayang, kamu sudah sadar? bagaimana, tubuh kamu ada yang sakit? Atau, kamu ngerasain sesuatu gitu?" Laura yang melihat putrinya berdiri dibelakangnya langsung menghampiri dan memeluk putrinya itu.

"Aku nggak apa-apa, Mi. Ya, agak pusing dikit sih," Zia memegang kepalanya yang masih sedikit pusing.

"Jadi, tolong jelasin apa maksud pembicaraan Papi sama Mami tadi!" pinta Zia.

"Dan ... tunggu!!! Kok kita ada di Hotel? bukannya tadi aku masih di pestanya Karin, ya?" Zia yang melihat sekeliling ruangan, baru menyadari kalau obrolan mereka terjadi di sebuah kamar Hotel. Dilihat dari interior kamar yang menurutnya memanglah sebuah kamar Hotel.

Dari balkon Shakti, Mama Kinan, dan juga Panca, yang baru saja menyelesaikan pembicaraannya, melihat, kalau Zia sudah sadar. Mereka memutuskan untuk masuk kembali, dan menindak lanjuti perihal pernikahan yang sudah dibicarakan tadi.

Zia menatap penuh tanya, kepada ketiga orang yang baru saja masuk dari balkon.

"Zia, ini Shakti. Dan minggu depan, kamu akan menikah dengannya," ucap Papi Andra yang langsung berdiri, dan memberi penjelasan kepada Zia, saat melihat kedatangan Shakti dan keluarganya dari balkon.

"Maksud papi apa, kenapa Zia musti nikah sama dia?" Zia menunjuk Shakti.

"Tunggu ... tunggu ... tunggu!!! Zia kayak pernah ketemu sama dia." Zia mengingat-ingat, di mana pernah bertemu pria ini.

"Oh ... no!!!" teriak Zia.

"Zia nggak mau nikah sama dia! Memangnya Papi rela, nikahin zia sama tukang ojek ini!" Tanpa ragu, Zia menunjuk Shakti lagi.

Semua orang sontak melihat ke arah Shakti.

"Maksud kamu apa, sayang?" tanya Mama Kinan bingung.

"Ini anak tante. Dia seorang dokter, bukan tukang ojek." Mama Kinanlah yang berbicara membela putranya. Mendengar anaknya dikatakan sebagai tukang ojek, jelaslah, Mama Kinan tak terima.

¤¤¤¤

FLASH BACK ON

"Bang! jalan Bang, buruan!" Zia menepuk pundak seseorang yang berdiri diatas motornya, dipinggir jalan. Si abang, yang merasa heran ada cewek yang tiba-tiba naik keatas motornya, dan, dengan seenaknya memerintahkannya untuk menjalankan motor. Seperti orang b*go si abang justru diam menatap Zia dengan perasaan bingung.

"Eh ... si abang, malah bengong! Buruan jalan, Bang! saya lagi dalam bahaya. Saya dikejar-kejar penjahat. Ayo Bang, buruan jalan!" ucap Zia dengan nada memerintah.

Mendengar pernyataan Zia barusan, tanpa pikir panjang, si abang langsung melajukan motornya. Saat sudah cukup jauh dari tempatnya tadi, si abang tiba-tiba menghentikan motornya di pinggir jalan. Dan itu membuat Zia merasa takut dan curiga.

"Lho, kok berhenti Bang? kan, saya belum bilang untuk berhenti. Lagian, ini masih jauh dari rumah saya." ucap Zia.

Tanpa menjawab, si abang hanya menolehkan kepala menatap Zia. Dia memperhatikan Zia dari atas sampai bawah. Zia memakai rok pendek, yang tentu saja, saat naik motor jadi terlihat paha mulusnya, begitupun, baju yang dikenakannya, berkrah sabrina, yang menampakkan bahu putih Zia.

Tiba-tiba saja, si abang melepas jaket yang dia kenakan. Sontak saja Zia ketakutan, karena sebelumnya si abang menatap Zia dengan tatapan aneh, dari atas hingga bawah.

"A-abang, mau ngapain? kenapa lepas jaketnya?" tanya Zia dengan suara terbata, karena merasa takut.

Si abang tak menjawab, tapi justru mengulurkan jaketnya kepada Zia. "Pakai nih, entar masuk angin lagi." jawab si abang akhirnya.

Tanpa menjawab, Zia memakai jaket si abang. Kemudian, si abang melajukan motornya kembali hingga sampai di depan rumah yang ditunjukkan Zia.

"Makasih ya, Bang. Ambil aja kembaliannya!" teriak Zia, sambil mengulurkan uang seratus ribu ke tangan si abang. Dan segera berlari masuk ke gerbang rumahnya, tanpa mau mendengar si abang berbicara.

"Mbak ... tunggu!!!" teriak si abang.

"Ini, saya bukan tukang ojek," kata si abang yang tak didengar oleh Zia, karena masih merasa takut dengan periatiwa tadi.

"Saya cuma mau nolong saja," lanjutnya lirih sambil melihat uang seratus ribu yang ia pegang.

Peristiwa saat Zia hampir di lecehkan oleh pacarnya yang bernama Martin. Sore tadi, Zia memang pergi bersama Martin buat nonton. Saat pulang, Martin menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang sepi. Martin bilang, pengen lebih lama ngobrol sebelum mereka pulang.Tapi, Martin justru mencuri kesempatan hendak mencium Zia.

Zia yang kaget, reflek menampar Martin. Tentu saja, Martin tidak terima, dan justru berbuat kasar sama Zia. Alih-alih minta maaf, malah Martin hendak melecehkan Zia. Mereka memang pacaran, tapi, sesuai pesan papi Andra, Zia dilarang melakukan kontak fisik sama pacarnya.

Jadi, selama hampir satu tahun pacaran, Zia sekalipun belum pernah berciuman.

Hal itu yang membuat Martin merasa penasaran, karena dari semua pacar-pacarnya yang terdahulu, Martin tidak pernah diperlakukan hambar seperti ini.

Setiap kali Martin ingin mencium Zia, dia selalu menolak Dengan alasan, dilarang sama Papinya. Makanya, pas kencan kali ini, Martin mencuri kesempatan untuk melakukan apa yang dia inginkan sejak lama. Bukan ciuman yang ia dapat, malahan tamparan yang dia terima.

FLASHBACK OFF

¤¤¤¤

"Jadi gitu,Ma. Kenapa dia menganggap Shakti tukang ojek." jelas Shakti menceritakan kejadian pertama kali ia bertemu Zia.

"Sayang, kamu sudah denger sendiri kan? kalau anak tante ini bukan tukang ojek. Dia seorang dokter. Jadi, kamu mau kan, menikah sama anak tante?" dengan suara lembutnya, Mama Kinan meyakinkan Zia.

Zia menatap kedua orang tuanya, mencari jawaban atas permintaan Mama Kinan.

"Nanti Papi jelasin semuanya di rumah. Sekarang kamu percaya saja sama Papi, ok!" kata Papi Andra.

Zia hanya bisa mengangguk pasrah. Mempercayakan semuanya kepada papinya, seperti yang selama ini ia lakukan. Karena Zia percaya, orangtuanya akan melakukan yang terbaik untuknya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya like... komen... favorit.... dan vote juga ya

tengkyu❤❤❤sayang hee

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

aduuh ribet de urusan pernikahan mereka..gmn jadiy ya nanti..lanjuut

2022-10-30

1

sri hasan basri, S.Pd.

sri hasan basri, S.Pd.

anak yg patuh ternyata si zia

2022-04-14

1

Retno Indrawati

Retno Indrawati

ceritanya bagus, bahwa anak berbakti kpd orang tua

2021-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 eps.1 Tersangka
2 eps.2 Menerima Keputusan
3 eps.3 Tukang Ojek
4 eps.4 Dokter bertato
5 eps.5 Drama Baju anak SD
6 eps.6 Tempat Baru
7 eps.7 Penampilan Baru
8 eps.8 Musuh Lama
9 eps.9 Rumah Mertua
10 eps.10 ciuman
11 eps.11 Aku jatuh Cinta
12 eps.12 Balas Dendam
13 eps.13 Terhipnotis
14 eps 14 Istri Gue
15 eps.15 Andien part.1
16 eps.16 Andien part.2
17 eps.17 Andien part.3
18 eps.18 Andien part.4
19 eps.19 Demi Andien
20 eps.20 Model Pengganti
21 eps.21 POSE
22 eps.22 Aku Cemburu
23 eps.23 Ceroboh
24 eps.24 Cedera
25 eps.25 Morning Kiss
26 eps.26 Kentut
27 eps.27 Mesra mesraan
28 eps.28 Kamu Ganteng
29 eps.29 Aku mau Hak ku
30 eps.30 Honeymoon
31 eps.31 Perfect Honeymoon
32 eps.32 Perfect honeymoon part.2
33 eps.33 Foto Mesra
34 eps.34 Pilihanku adalah bersamamu
35 eps.35 Tawuran
36 eps.36 pump it up
37 eps.37 La Renzo Andra Dinata
38 eps.38 Di traktir
39 eps.39 Aku mau di gendong
40 eps.40 Bertemu Andien lagi
41 eps.41 Di culik
42 eps.42 Di culik part.2
43 eps.43 Kepergok
44 eps.44 Bos kita
45 eps.45 Satpol PP
46 eps.46 Kontrak baru
47 eps.47 Jangan buat aku cemburu
48 eps.48 Berbaikan
49 eps.49 Hobi baru
50 eps.50 Dismenore
51 eps.51 Hadiah
52 eps.52 Lebih dari egoku
53 eps.53 Tak ingin membuat keributan
54 eps.54 Membalas mu
55 eps.55 Terlalu Tampan
56 eps.56 Private Bimbel
57 eps.57 Visual
58 eps.58 Rumah Mertua lagi
59 eps.59 Mandi Keramas
60 eps.60 Jangan Nakal
61 eps.61 TOD
62 eps.62 Sugar Baby
63 eps.63 Wartawan Cerdik
64 eps.64 Unpredictable
65 eps.65 Bimbingan belajar
66 eps.66 Perselingkuhan
67 eps.67 Masalah lagi
68 eps.68 Masalah lagi dan lagi
69 eps.69 Bertahan
70 eps.70 Karaoke
71 eps.71 Musuh lama/Teman lama
72 eps.72 Penyelesaian 1
73 eps.73 Penyelesaian 2
74 eps.74 Ingin di peluk
75 eps.75 Bantu aku untuk mencintaimu
76 eps.76 Family time
77 eps.77 Sakit Hati
78 eps.78 Preman Bermartabat
79 eps.79 Jangan Mengganggu
80 eps.80 Kencan
81 eps.81 Hari kelulusan
82 eps.82 Selamat tinggal & Selamat datang
83 eps.83 Pemulihan
84 eps.84 The Real Honeymoon
85 eps.85 Tempat Baru masa depan baru
86 eps.86 special part
87 eps.87 Special part
88 eps.88 Special part
89 eps.89 Special Part
90 eps.90 Special part
91 eps.91 Special part
92 eps.92 Special part
93 eps.93 Special part.
94 eps.94 Special part
95 eps.95 Special Part
96 eps.96 Special part
97 PENGUMUMAN
98 INFO
Episodes

Updated 98 Episodes

1
eps.1 Tersangka
2
eps.2 Menerima Keputusan
3
eps.3 Tukang Ojek
4
eps.4 Dokter bertato
5
eps.5 Drama Baju anak SD
6
eps.6 Tempat Baru
7
eps.7 Penampilan Baru
8
eps.8 Musuh Lama
9
eps.9 Rumah Mertua
10
eps.10 ciuman
11
eps.11 Aku jatuh Cinta
12
eps.12 Balas Dendam
13
eps.13 Terhipnotis
14
eps 14 Istri Gue
15
eps.15 Andien part.1
16
eps.16 Andien part.2
17
eps.17 Andien part.3
18
eps.18 Andien part.4
19
eps.19 Demi Andien
20
eps.20 Model Pengganti
21
eps.21 POSE
22
eps.22 Aku Cemburu
23
eps.23 Ceroboh
24
eps.24 Cedera
25
eps.25 Morning Kiss
26
eps.26 Kentut
27
eps.27 Mesra mesraan
28
eps.28 Kamu Ganteng
29
eps.29 Aku mau Hak ku
30
eps.30 Honeymoon
31
eps.31 Perfect Honeymoon
32
eps.32 Perfect honeymoon part.2
33
eps.33 Foto Mesra
34
eps.34 Pilihanku adalah bersamamu
35
eps.35 Tawuran
36
eps.36 pump it up
37
eps.37 La Renzo Andra Dinata
38
eps.38 Di traktir
39
eps.39 Aku mau di gendong
40
eps.40 Bertemu Andien lagi
41
eps.41 Di culik
42
eps.42 Di culik part.2
43
eps.43 Kepergok
44
eps.44 Bos kita
45
eps.45 Satpol PP
46
eps.46 Kontrak baru
47
eps.47 Jangan buat aku cemburu
48
eps.48 Berbaikan
49
eps.49 Hobi baru
50
eps.50 Dismenore
51
eps.51 Hadiah
52
eps.52 Lebih dari egoku
53
eps.53 Tak ingin membuat keributan
54
eps.54 Membalas mu
55
eps.55 Terlalu Tampan
56
eps.56 Private Bimbel
57
eps.57 Visual
58
eps.58 Rumah Mertua lagi
59
eps.59 Mandi Keramas
60
eps.60 Jangan Nakal
61
eps.61 TOD
62
eps.62 Sugar Baby
63
eps.63 Wartawan Cerdik
64
eps.64 Unpredictable
65
eps.65 Bimbingan belajar
66
eps.66 Perselingkuhan
67
eps.67 Masalah lagi
68
eps.68 Masalah lagi dan lagi
69
eps.69 Bertahan
70
eps.70 Karaoke
71
eps.71 Musuh lama/Teman lama
72
eps.72 Penyelesaian 1
73
eps.73 Penyelesaian 2
74
eps.74 Ingin di peluk
75
eps.75 Bantu aku untuk mencintaimu
76
eps.76 Family time
77
eps.77 Sakit Hati
78
eps.78 Preman Bermartabat
79
eps.79 Jangan Mengganggu
80
eps.80 Kencan
81
eps.81 Hari kelulusan
82
eps.82 Selamat tinggal & Selamat datang
83
eps.83 Pemulihan
84
eps.84 The Real Honeymoon
85
eps.85 Tempat Baru masa depan baru
86
eps.86 special part
87
eps.87 Special part
88
eps.88 Special part
89
eps.89 Special Part
90
eps.90 Special part
91
eps.91 Special part
92
eps.92 Special part
93
eps.93 Special part.
94
eps.94 Special part
95
eps.95 Special Part
96
eps.96 Special part
97
PENGUMUMAN
98
INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!