eps.5 Drama Baju anak SD

Shakti sedang berbaring di sofa sambil memainkan ponselnya, saat matanya menangkap gadis yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggenakan hotpant dan kaos putih longgar, hingga menutupi hotpant yang ia kenakan. Paha mulus Zia terpampang nyata dihadapannya, kakinya yang jenjang menambah kemolekan tubuhnya. Seperti tersihir, Shakti enggan mengalihkan pandangannya dari gadis yang sudah menjadi istrinya itu.

Shakti tidak menyangka, kalau pernikahan ini sungguh menyiksa raganya. Dia laki-laki yang memiliki 'kebutuhannya' sendiri, dan sekarang, ada istrinya di depan mata. Yang halal untuk dia sentuh dan memuaskan hasratnya.

Pandangannya beralih pada bibir ranum milik Zia, bibir yang pernah dia rasakan. Meskipun saat itu tidak bisa fokus menikmati, tapi tetap saja dia pernah merasakannya.

"Oh shitt," Shakti mengumpat dalam hati merutuki pikirannya sendiri.

Dering ponsel menyadarkannya. Terlihat nama Suster Maya di sana.

"Ya ... Sus, ada apa?" tanya Shakti to the point.

Karena suster Maya hanya akan menghubunginya jika ada masalah pada pasien yang dia rawat.

"...."

"Ok..., saya segera kesana." Shakti memutus sambungan telfonnya. Dan langsung menuju walk in closet untuk mengganti celana selututnya dengan celana panjang, dan mengambil jaketnya.

Saat keluar, Shakti melihat Zia sedang duduk di sofa bermain ponsel menggantikan dirinya.

"Gue mau ke Rumah Sakit dulu," pamitnya yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Zia.

Zia hanya bisa menatap kepergian suaminya dengan heran. Dalam fikirannya, apa sebegini sibuknya jadi dokter, sampai-sampai harus siap diminta hadir kapan saja untuk menangani pasien.

Kalau memang benar seperti itu, lantas bagaimana nanti dia kedepannya. Masak harus ditinggal melulu tiap malam, bukannya nanti Shakti mengajak Zia tinggal di apartemennya.

Lalu apakah Zia harus sendirian tiap malam. Terus apa enaknya nikah kalau kaya gitu, kalau harus tidur sendirian tiap malam.

"Nggak, ini nggak boleh terjadi. Gue nggak mau kalau diajak pindah tapi buat ditinggal-tingal. Sekarang aja malam pertama gue, dia malah pergi ke Rumah Sakit ninggalin gue." Zia berbicara pada dirinya sendiri.

Zia sadar pernikahan ini di bangun tanpa cinta bahkan tanpa saling kenal, lebih seperti pernikahan karena perjodohan. Tapi kalau kasusnya, pernikahan ini terjadi karena takut skandal.

Saat statusnya yang sudah berubah menjadi seorang istri, Zia memutuskan untuk berdamai dengan pernikahan ini. Menerimanya dan akan menjalaninya dengan tulus seperti pesan maminya, bahwa setiap pernikahan harus di jalani dengan tulus, karena kita sudah berjanji di hadapan Tuhan untuk saling menjaga satu sama lain.

Mungkin pernikahan ini di awali tanpa cinta, tapi kita tidak pernah tau kan, bagaimana Tuhan akan membolak-balikkan hati kita. Yang harus diyakini adalah, pernikahan ini terjadi karena takdir yang sudah tertulis.

Shakti adalah jodohnya, karenanya Zia akan menerima Shakti sebagai suaminya. Bahkan saat melihat Shakti yang baru saja keluar dari kamar mandi tadi, Zia jadi berfikir tidak rugi menjadi seorang istri dari Shakti Ing Djagat, dia begitu tampan dengan tubuh proposional.

Sampai-sampai dia siap kalau harus jadi istri yang 'seutuhnya'. Tapi ternyata, perkataan Shakti tadi sudah memupuskan harapannya. Bukankah tadi Shakti bilang zia masih 'sepet ' .

.

.

.

.

.

Pagi ini Zia terbangun seperti biasanya, karena ini hari senin waktunya untuk sekolah. Zia memang sengaja tidak mengambil ijin sekolah. Semua persiapan pernikahannya, sudah diatur oleh Mami Laura dan Mama Kinan. Acarapun dilaksanakan di hari minggu, pas libur sekolah dan Shakti juga libur.

Tapi ada sesuatu yang terasa berbeda ketika dia bangun tidur, ada seseorang disampingnya. Yang sedang terlelap menampilkan wajah polosnya. Zia tidak tau jam berapa Shakti pulang semalam, mungkin sangat larut, dan Zia sudah tertidur.

Zia menatap wajah tampan dihadapannya ini, memperhatikan hidung mancung suaminya itu, dan beralih menatap bibir suaminya. Seketika, fikirannya membawanya pada cerita bahwa dia telah mencium Shakti dengan rakus sewaktu dalam pengaruh obat perangsang.

Tanpa sadar, tangannya mengarah menyentuh bibir suaminya itu. Tentu saja, si empunya langsung mengerjapkan matanya karena merasa geli dengan sesuatu yang menyentuh bibirnya. Shakti membuka matanya, dan mendapati istrinya sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Sudah puas ngeliatnya, atau, mau ngerasain juga?" suara itu sontak mengembalikan kesadaran Zia.

"Ma-maaf, tadi itu, gue cuma...." Kia gugup.

"Nggak usah ngasih penjelasan, lo nggak lagi di sidang." Shakti berdiri. "Gue pake kamar mandinya dulu." Shakti langsung beranjak ke kamar mandi dan membiarkan Zia dengan segala kegugupannya seperti orang yang tertangkap sedang mencuri.

gila-gila, kok gue bisa lupa diri gitu sih, kesambet apa coba gue. Bisa-bisanya gue nyentuh bibirnya dan nunjukin muka mupeng gue. Sekarang mau ditaruh mana coba gengsi gue, secara, dia aja nolak gue semalem.

Eh..., tapi kan dia laki gue, mau gue mupeng sama dia sah aja dong. Biar aja dia nolak gue sekarang, tapi nanti dia yang nggak bisa jauh dari gue.

"Kenapa lo senyum-senyum sendiri?" orang satu ini selalu saja sukses membuyarkan semua lamunan Zia.

"Buruan mandi, entar gue anterin ke sekolah."

Zia menatap aneh mendengar perintah Shakti.

Dia pikir dia bokap gue, nyuruh gue kayak anak kecil gitu. Selama ini gue juga berangkat sendiri nggak perlu dianter.

Zia cuma menjawab dalam hati tanpa bantahan, dan langsung menghambur ke kamar mandi sesuai perintah Shakti.

"Lo ke sekolah pake seragam kaya gitu?" Shakti menatap tidak percaya saat melihat Zia keluar dari walk in closet memakai seragam yang berukuran press body menurut Shakti.

"Lo nggak punya seragam lain?seragam anak SD gitu masih lo pakai!" sarkas Shakti.

Rok sekolah yang Zia kenakan ini memang ketat, dan panjangnya pun diatas lutut. Dan lagi, baju seragamnya tidak kalah ketat, pantas saja Shakti bilang itu seragam anak SD. Sebenarnya seragam seperti ini sangat wajar di sekolah Zia, dan seragam ini sangat pas melekat di tubuh Zia.

"Emang kenapa seragam gue? nggak ada yang salah, kan?" sahut Zia.

"Seragam lo emang nggak salah, cuma ukurannya saja yang salah!"

"Ganti gih, gue nggak mau liat lo pake seragam itu lagi ke sekolah!"

"Gue nggak punya seragam lain selain seragam ini," Zia memutar bola matanya malas menanggapi suaminya yang berlebihan ini.

Maunya apa coba? seragam yang biasa ia pakai dan nggak pernah dikomplain oleh siapapun sekarang diminta untuk ganti.

"Ya udah, nggak usah ke sekolah dulu. Nanti beli seragam dulu," ucap Shakti.

"Emang harus ganti seragam yang kaya gimana?" tanya Zia ketus.

"Beli seragam yang lebih longgar, pakai ukuran normal. Jangan ukuran anak SD. Terus, ganti rok lo itu dengan rok panjang, gue nggak mau lo pake rok itu lagi." Tunjuk Shakti ke rok yang Zia kenakan.

"Iya, tapi kenapa musti ganti. Gue udah nyaman pake seragam ini."

"Karena gue suami lo, dan gue nggak suka liat lo pake seragam itu. Lagipula, gue akan sering nganter lo pakai motor, kalau lo pakai rok lo yang buat jalan aja susah gitu, gimana lo mau naik motor!" jelas Shakti.

Zia nampak memikirkan perkataan Shakti. Ok ... kayaknya Zia harus setuju dengan keinginan suaminya ini daripada nggak kelar-kelar debat soal seragam anak SD, mending iya-in aja.

.

.

.

.

.

.

"Lho ... kamu nggak sekolah sayang?" tanya Mami Laura yang melihat Zia tidak berseragam hari ini.

Pasalnya, Zia sendiri yang tidak mau di ijinkan seusai acara pernikahannya. Tapi yang dilihatnya, malahan Zia datang ke meja makan dengan pakaian casual .

"Capek kali mi semaleman," sahut Enzo adik Zia, yang langsung dihadiahi jitakan di kepalanya oleh Zia.

"Woi ... galak amat pengantin baru. Kaya kucing yang nggak dapet jatah aja!" cibir Enzo.

"Enzo!" kata yang diucapkan papi Andra seketika membuat Enzo terdiam.

Papi Andra mempersilahkan Shakti duduk dengan gerakan tangannya.

"Hari ini jadi kalian pindah ke apartemen, apa nggak mau beberapa hari lagi disini," tanya Papi Andra sambil meneguk kopinya.

"Iya Pi, kalau dari sini terlalu jauh ke Rumah Sakit, sementara Shakti tidak ambil cuti."

"Jadi jam berapa kalian berangkat?"

"Mungkin agak siangan Pi, Zia mau pergi cari seragam dulu katanya."

"Memang seragam kamu kenapa, sayang?" tanya Mami Laura.

"Nggak kenapa-kenapa sih Mi, tapi disuruh ganti sama Shakti," jawab Zia jujur.

"Bagus itu Kak, emang perlu diganti seragamnya kak Zia. Baju nggak muat aja masih di pakai," kata Enzo memprovokasi.

Shakti mengajak tos Enzo sebagai jawaban persetujuan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

jangan lupa tinggalkan jejak ya like....komen.... favorite ... share dan vote juga ya

tengkyu ❤❤❤sayang hee

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

LAGIAN SEKOLAH PAKE BAJU KETAT2 GITU DILECEHKAN BARU TAHU RASA. PAKE BAJU TUH YG SOPAN JGN MENUNJUKKAN LEKUK TUBUH. BENAR SHAKTI👍

2024-10-07

0

Dee-dee

Dee-dee

sukaaa

2021-11-03

1

Yulia Novita

Yulia Novita

sejauh ini aku suka karakter zia, nggak neko-neko dan berfikir dewasa

2021-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 eps.1 Tersangka
2 eps.2 Menerima Keputusan
3 eps.3 Tukang Ojek
4 eps.4 Dokter bertato
5 eps.5 Drama Baju anak SD
6 eps.6 Tempat Baru
7 eps.7 Penampilan Baru
8 eps.8 Musuh Lama
9 eps.9 Rumah Mertua
10 eps.10 ciuman
11 eps.11 Aku jatuh Cinta
12 eps.12 Balas Dendam
13 eps.13 Terhipnotis
14 eps 14 Istri Gue
15 eps.15 Andien part.1
16 eps.16 Andien part.2
17 eps.17 Andien part.3
18 eps.18 Andien part.4
19 eps.19 Demi Andien
20 eps.20 Model Pengganti
21 eps.21 POSE
22 eps.22 Aku Cemburu
23 eps.23 Ceroboh
24 eps.24 Cedera
25 eps.25 Morning Kiss
26 eps.26 Kentut
27 eps.27 Mesra mesraan
28 eps.28 Kamu Ganteng
29 eps.29 Aku mau Hak ku
30 eps.30 Honeymoon
31 eps.31 Perfect Honeymoon
32 eps.32 Perfect honeymoon part.2
33 eps.33 Foto Mesra
34 eps.34 Pilihanku adalah bersamamu
35 eps.35 Tawuran
36 eps.36 pump it up
37 eps.37 La Renzo Andra Dinata
38 eps.38 Di traktir
39 eps.39 Aku mau di gendong
40 eps.40 Bertemu Andien lagi
41 eps.41 Di culik
42 eps.42 Di culik part.2
43 eps.43 Kepergok
44 eps.44 Bos kita
45 eps.45 Satpol PP
46 eps.46 Kontrak baru
47 eps.47 Jangan buat aku cemburu
48 eps.48 Berbaikan
49 eps.49 Hobi baru
50 eps.50 Dismenore
51 eps.51 Hadiah
52 eps.52 Lebih dari egoku
53 eps.53 Tak ingin membuat keributan
54 eps.54 Membalas mu
55 eps.55 Terlalu Tampan
56 eps.56 Private Bimbel
57 eps.57 Visual
58 eps.58 Rumah Mertua lagi
59 eps.59 Mandi Keramas
60 eps.60 Jangan Nakal
61 eps.61 TOD
62 eps.62 Sugar Baby
63 eps.63 Wartawan Cerdik
64 eps.64 Unpredictable
65 eps.65 Bimbingan belajar
66 eps.66 Perselingkuhan
67 eps.67 Masalah lagi
68 eps.68 Masalah lagi dan lagi
69 eps.69 Bertahan
70 eps.70 Karaoke
71 eps.71 Musuh lama/Teman lama
72 eps.72 Penyelesaian 1
73 eps.73 Penyelesaian 2
74 eps.74 Ingin di peluk
75 eps.75 Bantu aku untuk mencintaimu
76 eps.76 Family time
77 eps.77 Sakit Hati
78 eps.78 Preman Bermartabat
79 eps.79 Jangan Mengganggu
80 eps.80 Kencan
81 eps.81 Hari kelulusan
82 eps.82 Selamat tinggal & Selamat datang
83 eps.83 Pemulihan
84 eps.84 The Real Honeymoon
85 eps.85 Tempat Baru masa depan baru
86 eps.86 special part
87 eps.87 Special part
88 eps.88 Special part
89 eps.89 Special Part
90 eps.90 Special part
91 eps.91 Special part
92 eps.92 Special part
93 eps.93 Special part.
94 eps.94 Special part
95 eps.95 Special Part
96 eps.96 Special part
97 PENGUMUMAN
98 INFO
Episodes

Updated 98 Episodes

1
eps.1 Tersangka
2
eps.2 Menerima Keputusan
3
eps.3 Tukang Ojek
4
eps.4 Dokter bertato
5
eps.5 Drama Baju anak SD
6
eps.6 Tempat Baru
7
eps.7 Penampilan Baru
8
eps.8 Musuh Lama
9
eps.9 Rumah Mertua
10
eps.10 ciuman
11
eps.11 Aku jatuh Cinta
12
eps.12 Balas Dendam
13
eps.13 Terhipnotis
14
eps 14 Istri Gue
15
eps.15 Andien part.1
16
eps.16 Andien part.2
17
eps.17 Andien part.3
18
eps.18 Andien part.4
19
eps.19 Demi Andien
20
eps.20 Model Pengganti
21
eps.21 POSE
22
eps.22 Aku Cemburu
23
eps.23 Ceroboh
24
eps.24 Cedera
25
eps.25 Morning Kiss
26
eps.26 Kentut
27
eps.27 Mesra mesraan
28
eps.28 Kamu Ganteng
29
eps.29 Aku mau Hak ku
30
eps.30 Honeymoon
31
eps.31 Perfect Honeymoon
32
eps.32 Perfect honeymoon part.2
33
eps.33 Foto Mesra
34
eps.34 Pilihanku adalah bersamamu
35
eps.35 Tawuran
36
eps.36 pump it up
37
eps.37 La Renzo Andra Dinata
38
eps.38 Di traktir
39
eps.39 Aku mau di gendong
40
eps.40 Bertemu Andien lagi
41
eps.41 Di culik
42
eps.42 Di culik part.2
43
eps.43 Kepergok
44
eps.44 Bos kita
45
eps.45 Satpol PP
46
eps.46 Kontrak baru
47
eps.47 Jangan buat aku cemburu
48
eps.48 Berbaikan
49
eps.49 Hobi baru
50
eps.50 Dismenore
51
eps.51 Hadiah
52
eps.52 Lebih dari egoku
53
eps.53 Tak ingin membuat keributan
54
eps.54 Membalas mu
55
eps.55 Terlalu Tampan
56
eps.56 Private Bimbel
57
eps.57 Visual
58
eps.58 Rumah Mertua lagi
59
eps.59 Mandi Keramas
60
eps.60 Jangan Nakal
61
eps.61 TOD
62
eps.62 Sugar Baby
63
eps.63 Wartawan Cerdik
64
eps.64 Unpredictable
65
eps.65 Bimbingan belajar
66
eps.66 Perselingkuhan
67
eps.67 Masalah lagi
68
eps.68 Masalah lagi dan lagi
69
eps.69 Bertahan
70
eps.70 Karaoke
71
eps.71 Musuh lama/Teman lama
72
eps.72 Penyelesaian 1
73
eps.73 Penyelesaian 2
74
eps.74 Ingin di peluk
75
eps.75 Bantu aku untuk mencintaimu
76
eps.76 Family time
77
eps.77 Sakit Hati
78
eps.78 Preman Bermartabat
79
eps.79 Jangan Mengganggu
80
eps.80 Kencan
81
eps.81 Hari kelulusan
82
eps.82 Selamat tinggal & Selamat datang
83
eps.83 Pemulihan
84
eps.84 The Real Honeymoon
85
eps.85 Tempat Baru masa depan baru
86
eps.86 special part
87
eps.87 Special part
88
eps.88 Special part
89
eps.89 Special Part
90
eps.90 Special part
91
eps.91 Special part
92
eps.92 Special part
93
eps.93 Special part.
94
eps.94 Special part
95
eps.95 Special Part
96
eps.96 Special part
97
PENGUMUMAN
98
INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!