Pagi harinya saat Shakti terbangun, dia diberitahu Panca tentang apa yang terjadi dengan Andien.
Shakti langsung memakai hoodie milik Panca. Tanpa menghiraukan Panca, dia bergegas ke rumah sakit. Panca yang tidak tega melihat adiknya, akhirnya menyusul Shakti juga.
.
.
.
.
Sampai di rumah sakit, sudah ada polisi di depan kamar Andien.
"Maaf anda siapa?" tanya Bapak polisi saat Shakti berusaha masuk ke kamar Andien dirawat.
"Saya Shakti, saya pacarnya." jawab Shakti yang tak memperhatikan polisi di depannya. Dia justru terus menatap ke dalam kamar perawatan Andien. Mencari tahu keadaan Andien.
Mendengar nama Shakti, kedua polisi itu saling tatap.
"Apa anda pemilik ponsel ini?" tanya salah satu polisi sambil menunjukkan sebuah ponsel.
Shakti pun mengiyakan saat melihat ponsel yang di pegang oleh polisi tersebut.
"Kalau begitu, mari ikut saya ke kantor," ajak polisi itu dengan sopan.
"Pak, saya mau lihat pacar saya dulu. Bagaimana kondisinya," tolak Shakti.
"Kondisi saudari Andien saat ini masih tidak sadarkan diri. Sedang luka-luka di tubuhnya sudah mendapatkan perawatan oleh tim medis. Jadi, tolong kerja samanya, dan ikut kami ke kator untuk memberikan keterangan," jelas Bapak polisi.
Shakti bingung apa yang harus dia lakukan, di sisi lain dia ingin sekali melihat kondisi kekasihnya . Dan di sisi yang lain dia malas berurusan dengan polisi. Lagi pula, untuk apa polisi mencari keterangan darinya yang jelas-jelas tidak tahu menahu soal kejadian yang menimpa Andien.
Saat ragu, antara mau ikut atau tidak, Panca datang sebagai penyelamat.
"Maaf kalau boleh tahu, ada apa ini?" tanya Panca pada bapak polisi dan beralih menatap adiknya.
"Anda siapa?" Bapak polisi ini malah balik bertanya tanpa memberikan jawaban atas pertanyaan Panca sebelumnya.
"Perkenalkan, saya Panca. Saya adalah kakak sekaligus lawyer dari Shakti."
Shakti bingung dengan kakaknya ini, untuk apa dia mengaku sebagai lawyer.
Sedangkan Panca yang sudah berpengalaman, tidak ragu mengaku sebagai lawyer dari adiknya itu. Karena tadi saat di telfon, polisi sudah sedikit menjelaskan tentang kasus ini, yang akan membawa adiknya ke ranah hukum.
"Oh, baguslah kalau anda sudah bisa di dampingi pengacara. Jadi anda bisa langsung memberikan keterangan di kantor."
Shakti menatap Panca guna mencari persetujuan disana. Dan Panca pun mengangguk agar Shakti mengikuti bapak polisi tadi.
.
.
.
Di kantor polisi, Shakti yang didampingi Panca, kakaknya, yang kali ini berperan sebagai pengacaranya, menjawab pertanyaan-pertanyaan penyidik tentang kasus yang menimpa Andien, kekasihnya. Shakti sangat marah, ketika mendengar polisi menceritakan bagaimana mengenaskan nya kondisi Andien saat ditemukan.
Shakti mulai menghubungkan kejadian yang menimpa Andien dengan kalahnya Raja saat adu balap. Karena gudang tempat Andien ditemukan adalah salah satu markas milik Raja. Merunut kejadian soal ponselnya yang ditemukan di tempat kejadian, dan pesan yang terkirim ke ponsel Andien melalui ponselnya. Sedangkan dia merasa tidak pernah mengirimkannya, karena memang ponselnya tidak bersamanya sejak semalam dia dikejar-kejar oleh anak buah Raja. Membuat Shakti semakin yakin kalau ini adalah ulah Raja.
"Jadi, menurut Anda, ponsel Anda terjatuh dan ditemukan oleh orang yang tengah mengejar anda? kemudian melalui ponsel Anda, pelaku mengirimkan pesan kepada saudari Andien untuk datang menemuinya. Apakah begitu?" tanya penyidik setelah mendengar cerita Shakti mulai dari adu balap, hingga tawuran terjadi yang memaksanya lari menyelamatkan diri.
Shakti diam tak menjawab tapi justru menatap Panca.
"Iya pak, mengingat saat kejadian klien saya yang tak lain adalah adik saya sendiri sedang tertidur di apartemen saya karena luka di punggungnya." sahut Panca mengambil alih.
"Baiklah, kalau begitu kami akan menyelidiki kasus ini lebih dalam. Dan mohon kerjasamanya juga, bila ada informasi sekecil apapun harap laporkan kepada kami."
Setelahnya, Shakti dan Panca pergi meninggalkan kantor polisi, dan langsung kembali ke rumah sakit menemui Andien.
Melihat kondisi Andien yang begitu memprihatinkan, kemarahan Shakti meluap. Dia bahkan membuat keributan di ruang rawat Andien dengan membanting barang-barang yang ada di sekitarnya. Dia menangis hebat, melihat kekasihnya terbaring tak sadarkan diri dengan luka lebam di sekujur tubuhnya.
Andien tak hanya dilecehkan, tapi juga dianiaya saat ia melakukan perlawanan. Panca menahan tubuh Shakti dari belakang untuk menenangkan adiknya itu mengamuk.
"Shakti ... STOP. Jangan buat kekacauan di sini, ini rumah sakit." ucap Panca untuk menghentikan kekalutan Shakti.
Shakti semakin meraung, tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menghilangkan rasa sakit kekasihnya. Saat tangisnya sudah terhenti, Shakti bangkit dari duduknya. Matanya dipenuhi amarah. Dia keluar dari sana tanpa menghiraukan Panca.
Shakti pulang ke rumahnya, dia langsung naik menuju kamarnya. Dia mengambil katana yang terpajang di dinding kamar itu. Tak peduli dengan sapaan orang-orang di rumah itu. Shakti keluar menaiki motornya, memacunya dengan cepat.
Shakti mendatangi markas Raja, dia akan membuat perhitungan dengan musuhnya itu. Shakti harus membalas rasa sakit Andien yang di akibatkan oleh Raja dan anak buahnya.
Namun, sial rupanya bagi Shakti, karena saat itu Raja sedang tidak ada di markas. Hanya ada adik dari Raja, yaitu Prabu. Saat itulah, saat melihat Prabu, kemarahan Shakti makin menggila.
Dengan membawa katana, senjata andalannya saat tawuran, Shakti membabi buta merusak apa yang bisa dia rusak.
Dia melampiaskan kemarahannya kepada Prabu, hingga akhirnya Prabu menjadi cacat permanen.
.
.
.
.
Satu bulan berlalu sejak Andien ditemukan dalam gudang tua itu. Para pelaku yang sebelumnya sempat melarikan diri berhasil ditangkap pun dengan Raja.
Tapi ada hal mengejutkan dari semua pelaku, ada satu yang ditemukan tewas, overdosis dikamar kos tempat pelariannya. Yang lebih mengejutkan lagi di samping mayatnya di temukan laporan kesehatan tentang dirinya yang positif HIV/AIDS.
Hal itu membuat tim medis melakukan pengecekan kesehatan kembali kepada Andien, yang saat itu memang masih dirawat di rumah sakit atas permintaan keluarganya.
Hasilnya sungguh mencengangkan, Andien dinyatakan positif HIV/AIDS. Dan saat yang bersamaan Andien juga dinyatakan positif hamil. Sebenarnya, setelah Andien ditemukan dan di rawat, dia langsung mendapatkan suntikan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Kehamilan akibat p*******""n biasanya akan menambah trauma bagi korban karenanya suntikan kontrasepsi diberikan.
Namun kuasa Tuhan lebih besar, Andien yang sudah diberikan suntikan kontrasepsi ternyata dinyatakan hamil.
Keluarga Andien yang tahu soal kehamilan Andien sekaligus sakit yang ada dalam tubuh Andien, meminta kepada dokter untuk menggugurkan kandungan Andien. Dengan pertimbangan kesehatan bayi itu dipertaruhkan, karena tumbuh dalam rahim ibu yang mengidap HIV/AIDS.
Andien sangat terpukul mengetahui dirinya yang sedang hamil, dan menjadi seorang ODHA. Dia juga harus kehilangan anak pertamanya, karena a***si yang dilakukan.
Sejak itu, Andien seolah memilih hidup dalam kegelapan nya sendiri. Dia hidup, tapi jiwanya mati. Andien memilih berada dalam kegelapan yang ia ciptakan, tanpa mau berusaha untuk keluar.
Andien tak lagi bisa tersenyum. Ditambah lagi dengan perlakuan keluarganya yang seolah tak mau lagi menerima Andien. Andien dianggap mencemarkan nama baik keluarganya, terutama papanya yang kala itu sedang bagus-bagusnya dalam bisnis dan karir politiknya.
Kasus Andien memang sempat terangkat ke publik, tapi Papa Andien dengan segala kuasa dan uangnya membungkam media untuk tak lagi memblow up kasus ini, karena akan berakibat pada karir dan bisnisnya.
Andien diacuhkan oleh semua keluarganya, mulai dari ibu tirinya, saudari tirinya, pun, dengan papanya sendiri. Yang seharusnya mereka mendukung, dan memberi pertolongan untuk kesembuhan Andien melawan traumanya. Andien justru dikurung di dalam kamarnya untuk menyembunyikan dirinya yang dianggap aib oleh keluarganya.
Tapi ... Shakti tak pernah meninggalkan Andien. Setiap hari dia datang mengujungi Andien, untuk menghiburnya, dan menunjukan kesetiaannya pada kekasihnya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya, LIKE, KOMEN dan VOTE, YAK.
tengkyu❤❤❤sayang hee
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
LENY
GILA KELUARGA ANDIN DUH PAPANYA CUMA MIKIR KARIR POLITIK AJA GAK MIKIR ANAK KANDUNG. TAMBAH IBU TIRI JAHAT PULA. MALANG SE KALI NASIB ANDIN😭
2024-10-07
0
Ernadina 86
kasian Andien..udah hidup di keluarganya gak bahagia kenal Shakti malah dapet pelecehan dan penyakitan ..bahkan takdir pun tidak mengizinkan dia meninggal..tragis
2023-11-06
0
Masturoh_ Rampil
kasihan sih andien tp mau gmn lagi shakti kan sdh nikah ma zia
2022-05-23
1