Ares dikejutkan dengan suara bel berbunyi. Waktu pelajaran telah usai dan sepanjang pelajaran berlangsung, pemuda itu tertidur di mejanya dan tidak menyimak sama sekali. Padahal kursinya ada di urutan kedua di depan papan tulis.
Pemuda itu melihat semua murid sudah beranjak pergi meninggalkan kelas. Sedangkan Tania yang duduk tepat di depannya, sedang memasukkan semua buku pelajaran ke dalam tas dan hendak keluar dari ruang kelas.
"Sudah jam pulang?" Tanya Ares saat Tania bangkit berdiri dan keluar dari mejanya. "Sepertinya aku tidur sangat pulas."
Tania menghentikan langkahnya dan melihat pada Ares yang menatapnya. Sejak awal gadis itu mau pun semua orang di kelas termasuk guru pun tahu kalau Ares hanya tidur di sepanjang jam pelajaran.
Namun tidak ada yang membangunkannya karena sekolah itu memang memiliki kebebasan dalam melakukan tanggungjawab para murid. Sejak lima tahun lalu hukuman dan peraturan di rubah sangat drastis oleh salah satu sepupu perempuan Ares yang menjabat sebagai ketua OSIS pada masanya.
"Jika kau ingin tidur saja, sebaiknya kau tidak perlu masuk ke sekolah." Ketus Tania.
"Kenapa tidak ada yang membangunkan aku?" Tanya Ares heran. "Aku benar-benar mengantuk karena semalam begadang dan tidak tidur sampai pagi."
Beberapa murid yang masih berada di kelas memperhatikan interaksi mereka berdua, itu membuat Tania ingin segera meninggalkan kelas, apalagi dirinya harus memulai rapat OSIS yang akan berlangsung sebentar lagi.
"Jadi sekarang kau akan membantuku belajar kan?" Tanya Ares.
"Aku akan menghubungimu nanti." Jawab Tania setelahnya melangkah keluar kelas.
Ares merasa heran karena dia pikir Tania akan membantunya belajar setelah pulang sekolah seperti yang tertulis di surat perjanjian yang pemuda itu tandatangani.
Segera Ares mengejar langkah Tania untuk menanyakannya lebih lanjut.
"Kau mau kemana? Kenapa tidak sekarang saja kita belajar? Waktu kita tidak banyak karena hanya tersisa beberapa bulan saja sampai ujian nanti." Seru Ares berjalan mundur di depan Tania.
"Sudah aku katakan, aku akan menghubungimu. Atau kau bisa membaca buku pelajaran dulu dan pulanglah ke rumah. Nanti malam aku akan ke rumahmu." Ujar Tania dengan nada suara dan tatapan datar pada Ares.
"Buku pelajaran? Tidak ada yang bisa aku baca di buku pelajaran. Aku tidak mengerti apapun dan lagi tidak ada yang bisa aku baca karena buku catatanku kosong." Ucap Ares.
Tania menghentikan langkahnya dan segera membuka tas miliknya. Lalu gadis itu mengambil buku catatan miliknya dan memberikannya pada Ares.
"Kau bisa membaca buku catatanku. Tapi pulanglah dulu, nanti malam sekitar jam tujuh, aku akan ke rumahmu. Kita akan belajar bersama." Seru Tania yang langsung berjalan masuk ke dalam ruang OSIS.
Ares melihat beberapa buku catatan milik Tania. Pemuda itu berdecak kesal. Namun dirinya berpikiran sesuatu dan tampaknya itu adalah sebuah ide yang bagus.
Sesuatu hal yang menjadi tujuan utama dirinya kenapa sampai berniat masuk ke sekolah lagi, yaitu mencari tahu mengenai identitas The Bloody Rose.
"Sepertinya itu bukan ide yang buruk." Gumam Ares setelahnya melangkah pergi untuk melakukan apa yang ada di pikirannya.
Kayden yang berdiri tidak jauh dari sana memperhatikan kembali apa yang dilihatnya. Pria itu selalu merasa jadi tidak enak ketika melihat Ares bersama dengan Tania. Dirinya merasakan sesuatu hal yang membuatnya menjadi teringat pada seseorang.
Waktu pukul lima sore ketika Tania keluar dari ruangan OSIS. Setelah rapat yang di pimpinnya usai, gadis itu berjalan meninggalkan sekolah. Dia berencana kembali pulang terlebih dahulu sebelum nanti pergi ke rumah Ares untuk membantu pemuda itu belajar.
"Tania!!" Panggil Kayden dari arah belakang Tania.
Gadis itu berhenti dan menoleh, melihat pada Kayden yang sedang berjalan cepat ke arahnya.
"Pak guru belum pulang?" Tanya Tania saat Kayden menghampirinya.
"Baru akan pulang." Jawab Kayden. "Aku tidak membawa mobil, dan sepertinya berjalan kaki saja lebih baik. Jarak rumah tidak lebih dari seratus meter, dan tampaknya sekolah sudah sepi. Kalau begitu tidak masalah kan kita pulang bersama?"
Tania memutar pandangannya untuk melihat ke sekeliling. Sekolah memang sudah sepi saat ini. Itu membuatnya menyetujui untuk pulang bersama dengan Kayden.
Kedua orang itu berjalan saling beriringan menuju tempat tinggal mereka. Untuk pertama kalinya mereka berdua pulang bersama karena biasanya Tania yang menyembunyikan di mana dirinya tinggal selalu tidak ingin pulang bersama dengan wali kelasnya.
"Nanti malam aku akan masak mie goreng seafood kesukaanmu. Datanglah, kita bisa makan bersama." Ujar Kayden.
"Nanti malam bukannya kepala sekolah akan pergi ke acara reuni?" Tanya Tania.
Kayden mengangguk. Sejujurnya, itu alasan pria itu berniat makan malam bersama dengan Tania. Dia ingin menjadi lebih akrab dengan gadis itu.
"Tapi tidak bisa, aku akan ke rumah si bodoh itu untuk membantunya belajar. Pulang ini aku hanya akan mengerjakan tugasku setelahnya pergi ke sana." Jawab Tania.
Tentu saja Kayden kecewa mendengar jawaban gadis itu. Padahal dirinya sudah memikirkan sebelumnya untuk lebih mendekati Tania. Saat melihat gadis itu bersama dengan Ares, membuatnya jadi takut kalau pemuda itu menyukai Tania dan juga sebaliknya.
"Oh iya Pak guru, mengenai peraturan sekolah. Apa mungkin aku bisa merubah peraturan yang ada?" Tanya Tania sesekali menoleh pada Kayden.
"Kita sudah berada di luar sekolah, kau bisa memanggilku seperti biasanya." Ucap Kayden.
"Kau tahu Kay, si bodoh itu sepanjang jam pelajaran hanya tidur saja. Semua itu karena peraturan yang sudah meniadakan hukuman bagi murid yang nakal dan berulah sesukanya. Aku tidak mengerti kenapa lima tahun lalu peraturan itu diubah. Kenapa ketua OSIS yang menjabat saat itu seperti melindungi para murid nakal?"
Mendengar pertanyaan Tania, membuat Kayden kembali mengenang sesuatu hal. Hal yang membuatnya merasa sangat bahagia namun juga merasakan rasa sakit. Sesuatu hal yang ingin selalu dikenang namun juga ingin dilupakannya.
"Lima tahun lalu... Bukannya saat itu kau masih menjadi murid di sekolah, Kay? Apa kau tahu sesuatu mengenai alasan peraturan itu diubah?"
Pertanyaan Tania mengejutkan Kayden. Tentu saja dirinya sangat tahu karena memang benar kalau waktu itu dia masih menjadi murid di sekolah itu sehingga pria itu sangat tahu, bahkan bisa dibilang peraturan itu diubah karena seseorang yang sangat dirinya kenal sebagai alasannya.
"Ada apa? Kenapa kau tampak memikirkan sesuatu?" Tanya Tania melihat heran pada Kayden.
"Ah tidak." Sanggah Kayden. "Mengenai merubah peraturan sekolah. Sebenarnya bisa saja diubah oleh ketua OSIS yang menjabat. Kau pun bisa mengubahnya lagi dengan persetujuan kepala sekolah. Tapi peraturan yang baru akan diterapkan di tahun ajaran selanjutnya." Terang Kayden.
"Baiklah, aku akan mendiskusikannya pada kepala sekolah." Ucap Tania. "Aku merasa karena peraturan sekarang, murid nakal diuntungkan karenanya. Itu sangat buruk karena akan mencoreng nama baik sekolah."
Kayden menghentikan langkahnya tepat di depan rumahnya dan menatap pada Tania.
"Kau tahu? Dulu ada seseorang yang mengatakan pada seorang murid nakal kalau di dunia ini tidak ada yang namanya murid nakal. Dia mengatakan kalau yang ada hanyalah manusia tidak bertanggungjawab." Seru Kayden dengan tatapan dingin seperti mengingat masa lalu. "Orang yang mengatakan itu adalah orang yang merubah peraturan sekolah pada masa itu. Dialah ketua OSIS yang berhasil merubah perilaku para murid nakal di sekolah pada saat itu."
"Benarkah? Bagaimana bisa? Apa yang dilakukannya hingga murid nakal itu berubah dan malah tidak semakin parah dengan peraturan itu?" Tanya Tania penasaran. "Dan seperti apa murid nakal itu sekarang?"
Kayden hanya terdiam dan tidak langsung menjawab. Pertanyaan yang dilontarkan Tania membuat perasaannya semakin tidak enak saat ini.
"Akhirnya kau pulang juga."
Tersengar suara seseorang dari arah pekarangan rumah. Kedua orang yang berdiri di depan rumah itu menoleh pada orang tersebut. Mereka berdua sangat terkejut dengan keberadaannya di sana.
"Kenapa lama sekali? Sudah dua jam lewat aku menunggu di sini. Kenapa kau baru pulang? Eh, pak guru? Kau tinggal di sini juga ya? Ah, tidak... Ini kan rumahmu." Seru Ares tersenyum dibuat-buat dengan berdiri di dalam pekarangan rumah Kayden.
...–NATZSIMO–...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅Rina👻ᴸᴷOFF
wah kepergok sama Ares😅😅 lanjut baca lagi🚶🚶🚶
2023-11-29
1
ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊
alamak terciduuk,itu Tania dan keydan kan ???
2023-09-09
1
ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊
terdengar thor 🤭
2023-09-09
1