Libur tahun baru berakhir, dan sisa enam bulan lagi waktu yang dibutuhkan untuk ujian akhir kelulusan kelas dua belas.
Di suatu sekolah biasa namun selalu memiliki tingkat kelulusan mencapai 100%, seorang gadis berkacamata yang merupakan ketua OSIS berjalan di Koridor sekolah menuju ruang kepala sekolah.
Dengan langkah lebar gadis bernama Natania Prasasti tersebut menyusuri koridor di saat jam pelajaran sudah berlangsung untuk menghadap kepala sekolah.
"Selamat pagi bu kepala sekolah." Ucap Tania saat membuka pintu ruangan kepala sekolah.
Seorang wanita berusia 43 tahun bernama Karen Pratama Wibisono menyambut kehadiran Tania dengan sebuah senyuman. Ya, wanita tersebut adalah kepala sekolah di sekolah tersebut.
"Selamat pagi, Tania." Ujar Karen dengan wajah ramah.
"Bolehkah aku masuk dan berbicara sebentar dengan anda, bu Kepsek?" Tanya Tania dengan sopan namun terdengar sangat kaku.
"Silakan. Aku selalu suka setiap kali berbicara denganmu." Jawab wanita yang dulu merupakan alumni dari sekolah tersebut.
Dengan mantap Tania langsung duduk di kursi yang ada di hadapan Karen. Siap mengatakan segala kerisauannya sebagai seorang ketua OSIS dan murid teladan di sekolah tersebut.
"Ada apa? Apa Ada sesuatu terjadi? Apa Ada hal yang mengganggumu?" Tanya Karen dengan penasaran pada murid perempuan yang selalu memiliki pemikiran yang luar biasa tersebut.
"Sejak berdirinya sekolah ini, sekolah ini selalu mencapai tingkat kelulusan hingga 100% dan itu adalah sesuatu yang sangat membanggakan. Akan tetapi sebagai ketua OSIS di tingkat ini aku memiliki kerisauan yang terus saja mengganggu pikiran aku selama libur tahun baru kemarin." Ujar Tania dengan wajah datar tanpa ekspresi.
Mendengar murid perempuannya berkata seperti itu, sebagai kepala sekolah membuat Karen berpikir keras apa yang salah, yang sedang terjadi di sekolah yang dia pimpin tersebut.
"Sebagai ketua OSIS, aku tidak akan membiarkan siapapun mencoreng nama sekolah ini dengan merusak rekor kelulusan yang selalu 100%." Lanjut Tania, tatapannya sangat tajam karena baginya apa yang dikatakannya saat ini adalah sesuatu hal yang amat sangat serius.
"Kalau boleh tahu, apa yang terjadi?" Tanya Karen karena semakin bingung.
"Ares, seorang murid pindahan tahun kemarin tidak masuk selama ajaran tahun baru dan sudah berlangsung sekitar enam bulan. Dia hanya datang di hari pertama kepindahannya ke sekolah ini saat ajaran baru di mulai. Selebihnya dia tidak pernah datang atau pun muncul di sekolah. Bahkan hari ini pun juga tidak terlihat batang hidungnya."
Karen menegakkan duduknya dengan menghela napas. Sebenarnya ia tahu mengenai murid laki-laki yang baru saja dibicarakan Tania, namun ia sendiripun bingung harus berbuat apa pada murid nakal tersebut.
"Bu kepsek, aku meminta ijin pada ibu untuk mengurus murid tersebut."
"Ijin? Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Karen heran.
"Aku mengerti kenapa sekolah ini tidak pernah mengeluarkan murid nakal, semua itu karena reputasi yang sudah di bangun kalau sekolah kita memiliki dasar kepercayaan semua murid nakal bisa berubah. Karena hal itu juga aku meminta ijin pada anda agar membiarkan aku mengurus murid bernama Ares tersebut." Wajahnya penuh keyakinan saat Tania mengatakan hal tersebut.
"Apa kau yakin bisa mengurusnya?" Selidik Karen. "Ares Wyman Sanzio adalah putra pertama dari lulusan terbaik sepanjang sejarah sekolah ini. Ayahnya merupakan si pintar dari The Three Musketeers yang sangat terkenal karena kesuksesan mereka, Athos Uno Sanzio. Apa kau tahu mengenai siapa mereka?"
Tania terdiam sesaat memikirkan sesuatu yang langsung muncul di benaknya ketika Karen menyebut The Three Musketeers. Dia sangat tahu mengenai siapa mereka, karena salah satu dari mereka merupakan mantan kekasih ibunya dulu. Dan karena itu juga gadis itu hidup di kota tersebut seorang diri demi mencari tahu apa yang terjadi pada ibu kandungnya dengan salah satu The Three Musketeers hingga nama baik ibunya sebagai seorang guru dulu tercoreng.
Ya, ibu kandung Tania merupakan mantan guru yang dikeluarkan dari sekolah tersebut setelah ketahuan memaksa seorang murid untuk menjalin hubungan dengannya. Murid tersebut merupakan kembaran dari ayah Ares, yang merupakan aktor senior yang sangat terkenal, Prothos Due Sanzio, si tampan dari Musketeers.
"Ya, aku tahu mengenai hal itu. Karena itu juga aku yakin kalau murid tersebut pasti bisa berubah. Dan aku dengar juga mengenai salah satu saudara kembar ayahnya yang bernama Aramis Tre Sanzio si kuat dari Musketeers, dulunya juga merupakan murid nakal yang suka membolos dan sering berkelahi. Tapi sekarang namanya terkenal di seluruh dunia dan menjadi pelukis nomer satu di negara ini. Karena itu aku yakin dengan sedikit dorongan dari seseorang maka murid nakal akan berubah." Terang Tania.
"Lalu apa yang akan kau lakukan pada murid itu sekarang? Bahkan keluarganya pun tidak tahu kemana dia pergi setiap harinya saat membolos sekolah." Ujar Karen dengan tatapan skeptis.
"Bu Kepsek tenang saja, aku selalu yakin ketika semua hal aku lakukan dengan sungguh-sungguh, maka tidak ada yang tidak bisa aku dapatkan. Aku hanya ingin meminta ijin dari ibu. Mungkin untuk beberapa hari ke depan, aku tidak masuk sekolah. Tapi anda tidak perlu khawatir, aku pastikan nilaiku tidak akan turun"
"Ya baiklah, aku percaya padamu, Tania. Tapi jangan paksakan dirimu jika kau tidak menemukan murid nakal itu. Dan jangan sampai kau membahayakan dirimu juga." Karen memberikan nasehat dengan penuh perhatian pada gadis yang sudah sangat dia kenal tersebut.
Selang satu jam, Tania baru saja keluar dari sebuah rumah mewah yang merupakan rumah dari murid nakal yang keberadaannya sedang gadis itu cari.
Seperti yang sudah dia kira kalau dirinya tidak akan menemukan di mana keberadaan Ares di rumahnya, bahkan semua asisten rumah tangga di rumah itu juga tidak tahu di mana pemuda itu berada saat ini. Ya, kedua orang tua Ares adalah seorang pengusaha sukses yang sangat sibuk sehingga mereka berdua tidak ada di rumah.
"Sepertinya ini akan sangat sulit." Gumam Tania dengan nada datar meski wajahnya terlihat kesal saat berjalan keluar dari rumah megah tersebut.
Selama berhari-hari Tania menyelidiki di mana Ares berada ketika sedang membolos sekolah. Hingga dirinya memutuskan untuk menunggu pemuda itu pulang.
Hari menjelang malam, Tania duduk di pinggir pagar rumah megah yang beberapa hari lalu ia datangi. Dengan sabar dirinya duduk meringkuk memeluk kakinya yang terlipat dan tas sekolah menjadi sanggaan kepalanya.
"Ini sudah jam dua pagi, dia belum pulang juga. Dan aku mengantuk..." Saat mengatakan kalimat tersebut Tania tertidur.
Selang beberapa menit kemudian, sebuah motor besar masuk ke dalam rumah tersebut. Dia adalah Ares yang baru saja pulang. Diliriknya Tania yang sedang tertidur di pinggir pagar rumahnya, namun seperti tidak memedulikan gadis itu, Ares langsung melesat masuk ke dalam pekarangan rumahnya.
Suara klakson motor membuat Tania membuka matanya. Matanya yang silau terkena cahaya matahari membuat gadis itu mengusapnya sesaat untuk membenarkan penglihatannya.
"Tuan muda, nyonya meminta anda agar ke sekolah."
Terdengar suara seorang wanita dari dalam pekarangan rumah. Tania langsung bangkit berdiri untuk melihat apa yang terjadi.
"Minggir!!" Teriak seorang pemuda yang berada di atas motor menyuruh wanita yang berdiri di depan pagar yang sudah terbuka untuk menyingkir.
Tania melongok untuk melihat, dan seketika pemuda yang memakai helm tersebut menarik gas motornya keluar dari rumah itu dan melesat bagai roket meninggalkan rumahnya.
Melihatnya, Tania tahu kalau orang itu adalah murid nakal yang sedang dirinya cari. Segera dia berlari dan menghentikan taksi untuk mengikuti ke mana Ares pergi.
Ares berhenti di sebuah pabrik tua dan berkumpul dengan para teman-temannya. Mereka berada di sana selama beberapa saat.
Tania yang mengikutinya kehilangan jejak pemuda itu hingga beberapa jam kemudian, gadis itu melihat rombongan pemuda berjalan menuju rel kereta yang ada di sana.
Dari kejauhan Tania mencari pemuda bernama Ares dengan berbekal foto raport yang dia punya. Namun tidak terlalu jelas hingga akhirnya gadis itu memutuskan untuk mendekati rombongan pemuda yang berdiri menunggu kereta lewat.
Saat palang pintu terbuka karena kereta melintas, Tania merasa kelimpungan saat para pemuda itu berhamburan, meski begitu dia masih pada tujuan utamanya. Terus saja dirinya memperhatikan satu per satu pemuda yang sedang berkelahi tersebut hingga beberapa kali dirinya terdorong atau terkena tubuh mereka.
Tania yang merupakan gadis ambisius tidak akan menyerah, dia tidak peduli pada apa yang sedang terjadi sehingga melihat keributan tersebut tidak membuatnya takut. Namun tiba-tiba seseorang membuatnya terdorong hingga kacamata yang di pakainya terjatuh. Seberusaha apapun dia menggapai kacamata tersebut berakhir sia-sia karena kacamata miliknya itu pecah.
Ketika Tania bangkit berdiri sebuah pukulan salah sasaran mengenai wajahnya. Seseorang datang menanyakan kondisinya, dan gadis itu langsung tahu kalau pria yang menghampirinya adalah murid nakal yang sedang dirinya cari.
Segera Tania menarik lengan pemuda yang sedang melawan karena mendapatkan serangan tersebut. Hingga berhenti di sebuah gang sempit.
Setelah berdialog alot dengan pemuda itu, dengan penuh keyakinan Tania mencium Ares. Itu dia lakukan untuk menunjukkan kesungguhannya dengan perkataannya. Tania ingin menunjukkan kalau dirinya tidak akan takut dengan gertakan pemuda itu sebelumnya, yang terlihat ingin menciumnya agar dirinya takut.
"Sialan! Kenapa kau menciumku?! Dasar gadis gila!!" Geram Ares sangat kesal sambil melangkah mundur dengan mengusap bibirnya.
"Ada apa? Bukankah kau tadi ingin melakukannya? Karena itu aku membuatnya menjadi lebih mudah untukmu." Ujar Tania dengan tatapan datar.
Ares tidak percaya pada apa yang terjadi padanya. Yang pemuda itu tahu kalau dirinya berurusan dengan gadis gila yang tidak segan-segan menciumnya.
"Aku akan melakukan apapun sampai kau mau datang ke sekolah lagi. Ya, hanya sekedar ciuman atau pun hal lainnya, aku akan melakukannya agar apa yang aku inginkan tercapai." Ucap Tania semakin membuat Ares takut.
...–NATZSIMO–...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅Rina👻ᴸᴷOFF
ini baru power dari seorang cew sampe Ares ketakutan
2023-11-28
1
☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃfᴇʟoᴍᴀͬᴋͥsᷠᴜͣʀɪ𝐀⃝🥀
serius wanita?,namanya kayak laki laki
2023-09-12
1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝚀𝚞𝚎𝚎𝚗 𝚁 ʀᴜʙʏ
sempurna banget dong
2023-09-12
1