003. DEMI MENCAPAI TUJUAN

Tania adalah gadis yang terkenal sangat ambisius. Dia selalu mengerahkan segala upaya dan daya dalam mencapai apa yang diinginkannya. Baginya tidak ada yang tidak bisa dia dapatkan ketika sudah menargetkan apapun.

Dan sekarang keinginannya adalah membuat angkatannya tetap mempertahankan rekor kelulusan yang mencapai 100% di sekolahnya.

"Datanglah ke sekolah besok! Atau sebaiknya kau keluar dari sekolah sekarang!" Seru Tania dengan tatapan dingin.

"Kenapa aku harus mendengarkanmu?" Tanya Ares tampak mencoba terlihat berani meski dirinya masih takut kalau Tania akan menciumnya lagi.

"Kalau kau masih terus membolos dan tidak datang besok. Aku akan membunuhmu satu hari sebelum ujian akhir kelulusan berlangsung." Jawab Tania dengan menunjukkan wajah dingin dan suara yang datar.

Tentu saja ucapan gadis itu langsung membuat Ares semakin menjadi takut, hingga ia mundur selangkah ke belakang lagi. Bagi pemuda itu gadis yang ada di hadapannya sangat mengerikan karena tanpa ragu mengatakan rencana pembunuhan dengan wajah seperti itu.

Merasa semua yang ingin dikatakannya sudah selesai, Tania langsung bergegas meninggalkan tempat itu tanpa mengatakan apapun lagi.

Sedangkan Ares masih terbelalak dengan ketakutan yang dia rasakan pada gadis itu.

Sehabis membeli kacamata baru, Tania memasuki sebuah pekarangan rumah di mana kamar sewaan tempat dirinya tinggal berada di dalamnya.

"Membeli kacamata baru sangat di luar perhitungan. Bulan ini aku harus lebih berhemat lagi." Ujar Tania memperhatikan kacamata yang baru saja dibelinya dan membenarkan posisinya.

Gadis itu kembali teringat mengenai hal yang dirinya perbuat pada seorang pemuda.

"Hhuft... Seharusnya aku tidak menciumnya tadi. Ini sangat berlebihan, bodoh sekali aku sampai-sampai merelakan ciuman pertamaku demi semua itu." Gumam Tania menghela napas sambil berjalan hendak ke membuka ruangan yang merupakan kamar tempat dirinya tinggal.

"Kau tidak sekolah?"

Terdengar suara seorang pria dari arah rumah utama yang merupakan tempat pemilik kamar sewaan Tania tinggal.

Tania menoleh pada pria yang langsung berjalan menghampirinya.

"Pak Guru sudah kembali?" Tanya Tania pada pria yang sudah berada di jarak dekat dengannya. "Sejak kapan pak guru pulang berlibur?"

"Sejak kemarin." Senyum pria yang disebut Tania sebagai pak guru. "Ada apa dengan wajahmu? Kenapa lebam seperti itu?"

Tania memegang pipi kirinya dan merasakan sedikit rasa nyeri. Lebam tersebut dikarenakan pukulan yang gadis itu terima tadi. Dan sekarang terdapat lebam di wajahnya.

"Tidak masalah. Ini tidak sakit." Jawab Tania. "Kemarin pak guru pergi mendaki kan?"

Ya, pria itu merupakan seorang guru di mana Tania bersekolah. Bahkan ia merupakan wali kelas di kelas Tania berada.

Namanya Kayden Pratama Wibisono, pria berusia 22 tahun dengan tinggi 178 cm dengan wajah yang sangat mirip ibunya. Siapa lagi kalau bukan Karen—ibu dari pria itu. Tahun lalu dirinya baru menjadi seorang guru dengan masuk ke sekolah di mana Karen sebagai kepala sekolahnya.

Sejak dulu keluarga mereka adalah keluarga guru, bahkan ayah dari Karen pun merupakan kepala sekolah di jaman ayah Ares bersekolah.

"Sudah ku katakan, jangan panggil aku pak guru saat di rumah. Kita lebih dulu kenal sebelum aku menjadi gurumu. Panggil aku seperti biasa saja." Ujar Kayden memasang wajah yang menekuk. "Kenapa kau sudah pulang? Ini belum jam pulang sekolah. Bahkan sekitar jam tujuh malam saat aku pulang kemarin, kau tidak ada di kamarmu. Kau membolos karena seorang pria ya? Astaga, anak sekolah jaman sekarang."

"Ya, kau benar. Aku membolos hingga tidak pulang kemarin memang karena seorang pria." Jawab Tania tanpa berpikir sambil membuka kunci ruangan tempatnya tinggal.

Tiba-tiba Kayden memegang lengan Tania yang sedang memutar kunci pintu hingga membuat Tania terkejut dan menoleh pada pria yang sudah ia kenal lebih dari dua tahun lalu, ketika dirinya memutuskan tinggal seorang diri di kota tersebut.

"Jangan bercanda! Apa yang kau katakan? Kau serius karena seorang pria?" Tatap Kayden dengan penuh keseriusan.

Itu benar, sudah sejak lama Kayden memiliki rasa pada Tania, gadis remaja yang menyewa ruangan di rumahnya dan sekaligus murid di mana dirinya menjadi seorang wali kelas.

Perasaan sukanya itu dipendamnya sejak lama karena tidak ingin membuat Tania merasa tidak nyaman, selain itu dia juga tahu kalau gadis yang sudah dirinya suka sejak pertama kali melihatnya itu tidak memiliki perasaan apapun padanya. Semua semakin buruk ketika pria itu menjadi seorang guru sekaligus wali kelas Tania. Itu tidak mungkin jika mereka memiliki hubungan yang romantis.

"Ya, aku mengatakan yang sebenarnya. Memang semuanya karena seorang pria." Ujar Tania seraya menarik lengannya dari genggaman Kayden dan langsung menghadapkan tubuhnya mengarah pada pria itu. "Kay, kau adalah wali kelas dari kelasku, sebagai wali kelas kenapa kau tidak berbuat apapun pada murid nakal?! Ya, aku tidak heran. Kau saja malah menambah hari liburmu hanya karena mendaki gunung di saat sekolah sudah masuk. Sebagai seorang guru kau sangat payah!"

"A—apa katamu?!" Seru Kayden tersulut emosi. "Kenapa kau mengatakan hal itu? Aku selalu berusaha menjadi guru yang baik selama ini."

"Ya, kau terlalu baik sampai-sampai membiarkan seorang murid tidak pernah masuk sekolah." Tandas Tania dengan nada malas sambil membuka pintu kamarnya dan langsung masuk.

Setelah menutup pintu agak keras, Tania duduk di kursi di meja tempat ia belajar. Perasaannya menjadi semakin kesal pada semua yang terjadi. Meski begitu dia tetap akan mencapai tujuannya.

Keesokan harinya, Tania keluar dari kamarnya dan langsung melihat pada Kayden yang sedang duduk di sebuah meja besar yang berada di tengah-tengah pekarangan. Meja besar tersebut berfungsi sebagai tempat duduk yang digunakan untuk bersantai.

"Selamat pagi, kau sudah sarapan?" Sapa Kayden dengan mulut di penuhi roti yang sedang di kunyahnya.

Saat ini pria itu sedang menikmati sarapannya berupa roti dan kopi pahit kesukaannya. Setiap pagi pria yang selalu bersikap santai itu menikmati mata hari terbit sambil sarapan di meja besar tersebut.

"Tidak ada waktu untuk sarapan." Jawab Tania sambil mengunci pintu kamarnya.

"Kau sudah akan berangkat? Ini masih terlalu pagi ke sekolah. Kita bisa pergi bersama." Seru Keyden dengan santainya.

Tania tidak menghiraukan perkataan pria itu dan langsung bergegas keluar dari pagar rumah itu untuk berangkat ke sekolah.

Gadis itu menyembunyikan di mana dirinya tinggal dari semua murid di sekolah. Dia tidak ingin siapapun tahu kalau dirinya tinggal bersama di rumah kepala sekolah sekaligus wali kelasnya. Meskipun tempat yang Tania tinggali tidak berada di dalam rumah mereka namun tetap saja dia tidak ingin siapapun di sekolahnya tahu itu.

Selain karena dirinya ketua OSIS, itu juga menjadi alasan dirinya selalu berangkat sepagi mungkin dan pulang lebih telat. Semua itu untuk menghindari murid lain melihatnya keluar dari pekarangan tempatnya tinggal.

Maklum saja, rumah kepala sekolahnya itu sangat berdekatan dengan sekolah. Bahkan jaraknya tidak lebih dari seratus meter.

...***...

"Gadis itu benar-benar sangat mengerikan. Dia seperti seorang psikopat yang terobsesi padaku." Seru Ares pada Anton sahabatnya.

Saat ini pemuda itu berada di sebuah tempat biliar bersama para teman-teman seperjuangannya. Ya, hari ini pula Ares membolos dan tidak mengindahkan seruan atau pun ancaman dari Tania kemarin.

Ares duduk di sebuah sofa dengan sebuah minuman kaleng bersoda yang sesekali diteguknya. Dia sedang menceritakan apa yang terjadi pada dirinya ke Anton.

"Saat dia pergi aku baru sadar kalau dia juga gadis yang tertidur di samping pagar rumahku. Dia benar-benar penguntit. Ya, aku tidak heran... Ketampananku pasti sudah membuatnya terobsesi padaku. Sampai-sampai dia berani menciumku." Lanjut Ares dengan sombongnya.

"Cium? Jadi dia mengambil ciuman pertamamu?" Ujar Anton yang duduk di satu sofa dengan Ares.

"Ci—ciuman pertama? Tidak! Itu bukan ciuman pertamaku. Aku sudah sering berciuman dengan banyak gadis." Sangga Ares dengan berbohong.

Sahabatnya pun tahu kalau pemuda itu sedang berbohong sehingga Anton hanya tertawa kecil. Dia sudah sangat mengenal Ares dengan segala sifat sombong dan angkuhnya. Dirinya tahu kalau Ares pasti akan mengatakan kalau itu bukanlah ciuman pertamanya karena pemuda itu tidak ingin terlihat culun di hadapan para teman-temannya.

"Tapi aku serius. Gadis itu benar-benar menciumku. Argh, dia pasti menyukaiku hingga menyuruhku untuk ke masuk ke sekolah. Semua itu pasti karena dia ingin melihatku setiap hari. Pasti begitu kan?" Ucap Ares yang tahu kalau Anton tidak mempercayai perkataannya sepenuhnya.

"Ya, kalau begitu sebaiknya kau masuk sekolah. Jangan sampai gadis gila yang terobsesi padamu itu benar-benar akan membunuhmu." Jawab Anton sambil beranjak berdiri dan berjalan ke meja biliar.

Ares hanya diam saja dan memikirkan ancaman Tania yang akan membunuhnya jika dirinya tidak masuk sekolah hari ini.

Sekitar jam tujuh malam, Ares pulang ke rumahnya setelah seharian menghabiskan waktu bersama dengan para pengikut sekaligus teman-temannya di kota itu.

"Kau sudah pulang, sayang?" Sapa ibunya yang menyambut kepulangannya dengan berjalan menghampiri Ares ke pintu masuk.

Nama ibunya adalah Natasya Janitra dengan panggilan Tasya. Usianya 45 tahun, merupakan seorang pengusaha yang ikut bekerja di perusahaan suaminya. Setelah perusahaan milik ayahnya dan suaminya melakukan marger, Tasya tetap ikut bekerja dan tidak ingin berdiam diri saja di rumah.

Ares tidak menjawab perkataan ibunya. Pemuda itu hanya melirik singkat pada sosok yang sedang duduk di sebuah sofa yang berada di tengah-tengah rumah megah itu. Setelahnya langsung bergegas menaiki tangga karena tidak ingin mendapatkan omelan dari pria yang hanya melihat padanya saja.

Orang yang duduk di sofa dengan menatap pada Ares tanpa kata, tidak lain dan tidak bukan adalah ayahnya—Athos Uno Sanzio, pria yang juga berusia 45 tahun seperti istrinya.

Ketika berjalan menuju kamarnya di lantai dua. Ares menghela napas karena dirinya sedikit takut pada sosok sang ayah yang terkenal dingin. Untung saja ayahnya tadi tidak mengatakan apapun padanya.

"Tumben sekali mereka sudah pulang." Gumam Ares sambil memegang kenop pintu kamarnya.

Segera pemuda itu membuka pintu kamar dengan rasa lelah menghinggapi dirinya. Dia berjalan masuk dan menutup pintunya, setelah itu menekan saklar untuk menghidupkan lampu kamarnya.

Ketika lampu menyala, Ares sangat terkejut pada apa yang dia lihat. Seketika rasa takutnya muncul saat melihat seseorang duduk di sebuah kursi dengan tatapan tajam padanya.

"Aku akan membunuhmu sekarang!" Seru Tania dengan tatapan dingin terpancar pada Ares.

...–NATZSIMO–...

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅Rina👻ᴸᴷOFF

🍒⃞⃟🦅Rina👻ᴸᴷOFF

wkwkkw ternyata beneran dibayangi sama si penguntit sampe Ares kaget...

2023-11-28

1

ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊

ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊

main nya motor tauran,tapi takut sama gadis bar bar hahaha dia tau kelemahan mu takut ciuman sama ancaman 😅😅😅😅

2023-08-16

2

༄༅⃟𝐐Dena🌹

༄༅⃟𝐐Dena🌹

Wah kereen pak guru suka bnget liat orang yg suka daki gunung, smangat pak guru💪

2023-08-03

2

lihat semua
Episodes
1 001. AWAL YANG INDAH
2 002. GADIS AMBISIUS YANG GILA
3 003. DEMI MENCAPAI TUJUAN
4 004. RENCANA GADIS AMBISIUS
5 005. SURAT PERJANJIAN
6 006. GADIS MEREPOTKAN
7 007. MEMBUNTUTI
8 008. MURID BERANDAL
9 009. KELUARGA PEMBOHONG
10 010. THE BLOODY ROSE
11 011. PERNYATAAN CINTA
12 012. IDENTITAS PRIA MISTERIUS
13 013. CIUMAN KEDUA
14 014. KECEMBURUAN
15 015. PERATURAN SEKOLAH
16 016. DIJADIKAN SENJATA
17 017. SEBUAH TANTANGAN
18 018. PERBINCANGAN DI MEJA MAKAN
19 019. MENINGGALKAN SEKOLAH
20 020. SALAH SASARAN
21 021. RASA KHAWATIR
22 022. PERKATAAN DAN TINDAKAN
23 023. TANGGUNG JAWAB
24 024. KELUARGA YANG SANGAT ANEH
25 025. PERNYATAAN SUKA
26 026. GADIS LAINNYA
27 027. TERJEBAK SITUASI
28 028. KELUARGA KAYA
29 029. KELUAR DARI RS
30 030. PERMINTAAN MAAF
31 031. PERGI BERSAMA
32 032. PERHATIAN YANG DIBERIKAN
33 033. BAHAN PEMBICARAAN
34 034. KEHILANGAN KESADARAN
35 035. UNGKAPAN CINTA
36 036. PERDEBATAN
37 037. PERASAAN YANG DIBUAT-BUAT
38 038. CIUMAN KETIGA
39 039. TANTANGAN KEDUA
40 040. YANG TAK DIHARAPKAN
41 041. CINTA ITU MEMANG RUMIT
42 042. TERAKHIR KALI
43 043. UNGKAPAN DI BELAKANG SEKOLAH
44 044. GADIS YANG DIMAKSUD
45 045. SAINGAN
46 046. CERITA YANG SEBENARNYA
47 047. PERNYATAAN PALSU
48 048. MENYELAMATKAN
49 049. SEPASANG KEKASIH
50 050. SESUATU YANG BERBEDA
51 051. RUANG OSIS
52 052. SALAH SANGKA
53 053. PLAYING VICTIM
54 054. TANPA SADAR
55 055. PERJANJIAN YANG TERLUPAKAN
56 056. BUKAN GADIS PERTAMA
57 057. MENGINAP
58 058. TENGAH MALAM
59 059. RENCANA PESTA ULANG TAHUN
60 060. KEDUA SI KEMBAR
61 061. PERTANDINGAN TERAKHIR
62 062. WANITA YANG MASIH DICINTAI
63 063. KETUA OSIS BARU
64 064. PERTEMUAN DI PAGI HARI
65 065. KEMBALI BERSAMA
66 066. CIUMAN YANG SESUNGGUHNYA
67 067. MENYINGKIRKAN YANG MERUSAK
68 068. SINGKIRKAN DARI SEKOLAH
69 069. TERTIDUR
70 070. CIUMAN RAHASIA
71 071. MENYANGKAL PERASAAN
72 072. RASA CEMBURU
73 073. BERLUTUT MEMOHON
74 074. AKU MULAI MENYUKAIMU
75 075. UNDANGAN PESTA ULANG TAHUN
76 076. GADIS LUAR BIASA
77 077. HADIAH ULANG TAHUN
78 078. MENCARI HADIAH
79 079. SELAMAT ULANG TAHUN
80 080. MERASA BERSALAH
81 081. KESEDIHAN PANGLIMA PERANG
82 082. PERTEMUAN SEPASANG KEKASIH
83 083. KEBENCIAN YANG TIMBUL
84 084. SEBUAH TAWARAN
85 085. MENAHAN DIRI
86 086. KEHILANGAN KESADARAN
87 087. DALAM BAHAYA
88 088. TENGAH MALAM
89 089. HAL YANG DITAKUTKAN
90 090. SEBUAH PENYESALAN
91 091. PERMOHONAN TERAKHIR
92 092. HANYA SEBUAH GAMBAR
93 093. SIKAP YANG BERUBAH
94 094. KAU TERLAMBAT
95 095. SEMUANYA AKAN BERAKHIR
96 096. KABUR DARI TANGGUNGJAWAB
97 097. KEMBALI SEPERTI DULU
98 098. ALAMAT PALSU
99 099. MENIPU SEMUA ORANG
100 100. PERSETERUAN
101 101. HUBUNGAN PALSU
102 102. PILIHAN SULIT
103 103. RAHASIA YANG TERBONGKAR
104 104. MEMASUKI HATINYA
105 105. MENGAKUI KEBOHONGAN
106 106. MENERJANG HUJAN
107 107. ADA YANG ANEH
108 108. DI SISA HARI INI
109 109. RASA PENYESALAN
110 110. AKU INGIN DIA SADAR
111 111. SEBUAH KEPUTUSAN AKHIR
112 PROMO KARYA BARU
Episodes

Updated 112 Episodes

1
001. AWAL YANG INDAH
2
002. GADIS AMBISIUS YANG GILA
3
003. DEMI MENCAPAI TUJUAN
4
004. RENCANA GADIS AMBISIUS
5
005. SURAT PERJANJIAN
6
006. GADIS MEREPOTKAN
7
007. MEMBUNTUTI
8
008. MURID BERANDAL
9
009. KELUARGA PEMBOHONG
10
010. THE BLOODY ROSE
11
011. PERNYATAAN CINTA
12
012. IDENTITAS PRIA MISTERIUS
13
013. CIUMAN KEDUA
14
014. KECEMBURUAN
15
015. PERATURAN SEKOLAH
16
016. DIJADIKAN SENJATA
17
017. SEBUAH TANTANGAN
18
018. PERBINCANGAN DI MEJA MAKAN
19
019. MENINGGALKAN SEKOLAH
20
020. SALAH SASARAN
21
021. RASA KHAWATIR
22
022. PERKATAAN DAN TINDAKAN
23
023. TANGGUNG JAWAB
24
024. KELUARGA YANG SANGAT ANEH
25
025. PERNYATAAN SUKA
26
026. GADIS LAINNYA
27
027. TERJEBAK SITUASI
28
028. KELUARGA KAYA
29
029. KELUAR DARI RS
30
030. PERMINTAAN MAAF
31
031. PERGI BERSAMA
32
032. PERHATIAN YANG DIBERIKAN
33
033. BAHAN PEMBICARAAN
34
034. KEHILANGAN KESADARAN
35
035. UNGKAPAN CINTA
36
036. PERDEBATAN
37
037. PERASAAN YANG DIBUAT-BUAT
38
038. CIUMAN KETIGA
39
039. TANTANGAN KEDUA
40
040. YANG TAK DIHARAPKAN
41
041. CINTA ITU MEMANG RUMIT
42
042. TERAKHIR KALI
43
043. UNGKAPAN DI BELAKANG SEKOLAH
44
044. GADIS YANG DIMAKSUD
45
045. SAINGAN
46
046. CERITA YANG SEBENARNYA
47
047. PERNYATAAN PALSU
48
048. MENYELAMATKAN
49
049. SEPASANG KEKASIH
50
050. SESUATU YANG BERBEDA
51
051. RUANG OSIS
52
052. SALAH SANGKA
53
053. PLAYING VICTIM
54
054. TANPA SADAR
55
055. PERJANJIAN YANG TERLUPAKAN
56
056. BUKAN GADIS PERTAMA
57
057. MENGINAP
58
058. TENGAH MALAM
59
059. RENCANA PESTA ULANG TAHUN
60
060. KEDUA SI KEMBAR
61
061. PERTANDINGAN TERAKHIR
62
062. WANITA YANG MASIH DICINTAI
63
063. KETUA OSIS BARU
64
064. PERTEMUAN DI PAGI HARI
65
065. KEMBALI BERSAMA
66
066. CIUMAN YANG SESUNGGUHNYA
67
067. MENYINGKIRKAN YANG MERUSAK
68
068. SINGKIRKAN DARI SEKOLAH
69
069. TERTIDUR
70
070. CIUMAN RAHASIA
71
071. MENYANGKAL PERASAAN
72
072. RASA CEMBURU
73
073. BERLUTUT MEMOHON
74
074. AKU MULAI MENYUKAIMU
75
075. UNDANGAN PESTA ULANG TAHUN
76
076. GADIS LUAR BIASA
77
077. HADIAH ULANG TAHUN
78
078. MENCARI HADIAH
79
079. SELAMAT ULANG TAHUN
80
080. MERASA BERSALAH
81
081. KESEDIHAN PANGLIMA PERANG
82
082. PERTEMUAN SEPASANG KEKASIH
83
083. KEBENCIAN YANG TIMBUL
84
084. SEBUAH TAWARAN
85
085. MENAHAN DIRI
86
086. KEHILANGAN KESADARAN
87
087. DALAM BAHAYA
88
088. TENGAH MALAM
89
089. HAL YANG DITAKUTKAN
90
090. SEBUAH PENYESALAN
91
091. PERMOHONAN TERAKHIR
92
092. HANYA SEBUAH GAMBAR
93
093. SIKAP YANG BERUBAH
94
094. KAU TERLAMBAT
95
095. SEMUANYA AKAN BERAKHIR
96
096. KABUR DARI TANGGUNGJAWAB
97
097. KEMBALI SEPERTI DULU
98
098. ALAMAT PALSU
99
099. MENIPU SEMUA ORANG
100
100. PERSETERUAN
101
101. HUBUNGAN PALSU
102
102. PILIHAN SULIT
103
103. RAHASIA YANG TERBONGKAR
104
104. MEMASUKI HATINYA
105
105. MENGAKUI KEBOHONGAN
106
106. MENERJANG HUJAN
107
107. ADA YANG ANEH
108
108. DI SISA HARI INI
109
109. RASA PENYESALAN
110
110. AKU INGIN DIA SADAR
111
111. SEBUAH KEPUTUSAN AKHIR
112
PROMO KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!