Kekasih Kontrak Till Jannah
Ibukota sangat panas, suhu menunjukkan angka 33°. Terlihat seorang gadis sedang duduk di halte menunggu bus tujuan kampusnya lewat. Hari ini ada pertemuan dengan pembimbing skripsi jam 2 siang, masih ada waktu 1 jam. Tak seperti biasanya bus datang terlambat, atau mungkin hari ini dia salah melihat jadwal. Saat akan mengecek jadwal kedatangan bus, tiba-tiba terdengar suara klakson bus yang mendekat. Dia segera berdiri dan menunggu hingga bus berhenti sebelum ia naik ke dalam bus.
Dia memilih untuk duduk di kursi bagian belakang, agar dia dengan leluasa bisa melihat seisi bus dan melihat keluar bus dengan lebih leluasa. Perjalanan untuk sampai di kampusnya menempuh waktu sekita 35 menit, masih ada waktu 30 menit untuk ia memejamkan matanya yang ngantuk karena semalaman ia harus lembur mengerjakan skripsi.
Ketika bus berhenti di salah satu halte, tiba-tiba seseorang memanggil namanya dan membangunkannya.
"Kinan!!" Panggilnya dengan keras membuat semua penumpang melihat kearahnya.
Kinan hanya diam karena malu, dia adalah Fina teman dekatnya. Mereka sudah berteman sejak pertama kali masuk kuliah, Fina selalu membela Kinan jika ada yang mencibirnya atau membuat gosip miring tentangnya. Mereka bergosip tentang Kinan karena ada alasannya, yaitu karena Kinan memiliki wajah cantik dan cerdas. Selain itu Kinan juga aktif di beberapa organisasi sebelum ia disibukkan untuk praktek kerja nyata.
"Kin, kenapa diam?"Ujar Fina dengan ketawa ringan
"Kau membuatku merasa malu Fina."Ujar Kinan kepada temannya.
"Maafkan aku, karena aku melihatmu tidur makanya aku panggil untuk membangunkanmu."Ujar Fina membela diri.
"Terserah kau saja lah."Ucap Kinan mengalah.
Setelah tiba di halte yang dekat dengan kampusnya, Kinan dan Fina segera turun karena waktunya yang semakin berjalan dan ia tidak ingin pertemuan hari ini batal karena dia terlambat. Kinan jalan dengan jurus seribu langkah membuat Fina harus berlari kecil untuk menyamakan langkahnya.
"Kau jalan apa lari Kin?Cepat sekali."Ujar Fina yang terus berlari kecil.
"Aku tidak ingin pertemuan hari ini batal Fin. Kau tahu sendiri kan, dosen pembimbingku tidak suka dan tidak mau tahu kalau mahasiswanya datang terlambat."Ujar Kinan tanpa menghiraukan Fina.
"Baiklah, kalau begitu aku duluan ya."Ujar Fina karena ruang pembimbingnya sudah di depan mata.
Sementara ruang pembimbing Kinan ada di lantai 2 dan harus naik dengan lift agar lebih cepat. Sesampainya di depan ruang pembimbing Kinan mengatur nafasnya dan merapikan penampilannya.
Tokk...Tokk...Tokk...
"Masuk."Ucapnya dari dalam.
"Permisi Pak, saya Kinan."Ujar Kinan dengan sopan setelah membuka pintunya.
"Oh kamu, silakan duduk Kinan."Ujar Pak Tommy yang segera menutup laptopnya.
"Terimakasih Pak."Ujar Kinan dan duduk di kursi yang berada di seberang meja pak Tommy.
"Bagaimana? Apakah sudah selesai?"Tanya Pak Tommy dengan rambmah namun tegas.
"Sudah Pak, dan sudah saya revisi juga untuk bab 3 yang kemarin. Mohon di periksa kembali Pak."Ujar Kinan menyerahkan lembaran kertas yang di jepit rapih menjadi satu.
"Ok, saya periksa dulu ya."Ujarnya mengangguk-angguk.
Kinan hanya diam dan memperhatikan serta sudah menyiapkan kertas catatan dan pena jika ada bebarapa bagian yang lerlu di revisi. Selama 15 menit, Pak Tommy memeriksanya dan belum ada perintah untuk revisi. Dan memang benar, pertemuan hari ini berjalan dengan lancar tanoa ada revisi.
"Ok, semua sudah bagus dan sesuai. Tinggal kamu tambahkan saja daftar pustaka dari beberapa sumber. Jika sudah kita adakan pertemuan besok lusa."Ujar Pak Tommy.
"Baik Pak, terimakasih"Ujar Kinan mengerti.
"Setelah wisuda nanti, kamu akan bekerja dimana Kinan?"Tanya Pak Tommy.
"Mungkin saya akan mendaftar di Ardhana Group Pak. Selain mereka yang paling terkenal tapi menurut saya kesejahteraan di sana sangat diperhatikan dan juga bisa menambah wawasan saya untuk kedepannya."Ujar Kinan.
"Pilihan yang bagus Kinan. Semoga apa yang kamu inginkan terwujud, dan saya akan bangga ketika mendapat kabar kamu diterima bekerja di sana."Ujarnya lagi.
"Terimakasih Pak. Kalau begitu saya permisi dulu. Terimakasih atas pertemuan hari ini Pak."Ujar Kinan pamit undur diri.
"Iya Kinan."Jawab Pak Tommy dengan senyumnya.
Setelah keluar dari ruangan pak Tommy, Kinan merasa sangat lega dan bersyukur karen tidak harus merevisi lagi. Dengan langkah santai dia berjalan mendekati lift untuk menghampiri Fina yang berada di lantai satu. Ternyata Fina sudah menunggunya disana, Kinan segera menghampirinya dan mengajaknya pulang.
"Ayo pulang." Ajak Kinan pada Fina.
"Kau yakin mau pulang?Ayolah kita nikmatin moment-moment terkmakhir sebelum kita wisuda dan sibuka dengan urusan masing-masing."Ujar Fina merengek.
"Hmmm karena aku sedang bahagia, aku akan mengikutimu saja."Ujar Kinan dengan senyum manisnya.
"Baiklah, pertama ayo kita pergi Cafe, karena aku belum makan."Ujar Fina.
"Baiklah, lets go." Ujar Kinan bersemangat.
_.__._
Fina sudah hampir 10 menit menunggu Kinan yang masih berada di lantai atas, dia akhirnya duduk di lantai menyandarkan badannya di tembok dan memainkan ponselnya untuk melihat ada gosip apa hari ini.
Satu persatu postingan dari biang gosip di kampusnya dibaca dengan teliti dan aman tidak ada yang memancing emosinya. Fina merasa lega setidaknya hari ini tenaganya tidak akan terkuras habis untuk membela sahabatnya yang hanya diam tidak mau membalas yang nyinyir kepadanya.
Tiba-tiba Kinan sudah berdiri di deoannya dan membuatnya terkejut.
"Ayo pulang." Ajak Kinan yang tiba-tiba sudah berdiri di depannya.
"Kau mengagetkanku saja. Kau yakin mau pulang?Ayolah kita nikmatin moment-moment terakhir sebelum kita wisuda dan sibuk dengan urusan masing-masing."Ujarnya merengek.
"Hmmm karena aku sedang bahagia, aku akan mengikutimu saja."Ujar Kinan dengan senyum manisnya.
"Baiklah, pertama ayo kita pergi Cafe, karena aku belum makan."Ujar Fina dengan senyum yang sengaja dimanis-maniskan.
"Baiklah, lets go." Ujar Kinan bersemangat.
Akhirnya Fina dan Kinan memutuskan untuk pergi ke Cafe dekat kampus. Setiap selesai kuliah, Fina dan Kinan sering datang ke Cafe itu karena disana menunya cocok dengan selera mereka dan suasana disana sangat nyaman dan pas untuk mereka nongkrong.
Setelah memilih menu masing-masing, Fina melihat sekitar untuk mencari seseorang yang ingin ia lihat hari ini. Ya, tujuan sebenarnya datang ke Cafe adalah untuk melihat Pria tampan yang bekerja di Cafe itu, sudah sejak lama Fina menyukainya. Dan Kinan tau itu, tapi dia hanya diam karena menganggap Fina hanya sedang cinta monyet.
"Kenapa pangeranku tidak kelihatan hari ini?Kemana dia?Apa dia sakit?"Ucap Fina yang masih menyusuri seisi ruangan dengan matanya.
"Mungkin dia libur Fin, atau kau tanya saja ke pelayan disini agar tidak berfikir yang tidak-tidak." Ujar Kinan.
"Ide yang bagus. Aku akan bertanya kepada pelayan yang mengantar makanan nanti. Terimakasih Kinan."Ujar Fina yang dalam hitungan detik wajahnya kembali berubah menjadi ceria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 308 Episodes
Comments
FiVe вoͨѕͤѕͦ࿐✰͜͡w⃠
Lanjyut suka ma kata2 nya
2021-06-14
1
FoUrвoͨѕͤѕͦ✰͜͡࿐
Luar biasa
2021-06-14
0
emil zheyuan
beb typo makin meratu typo🥴
ada kata yg di ulang, apa krna udh malem mata ku yg kedip²🙄🙄🙄
2021-05-28
1