Waktu terus berlalu dengan begitu cepat, Kinan saat bekerja di Ardhana Group setelah mengikuti beberapa seleksi yang harus dia jalani. Kinan bekerja sebagai divisi pemasaran, dimana ia harus memutar otak untuk bisa mencapai target pemasaran dengan cepat dan tepat sasaran.
"Apa kalian sudah dengar tentang gosip pak Randy yang tertangkap basah oleh kekasihnya sedang berkencan dengan wanita lain?" Ujar Maya membuat yang lain heboh dan ikut bergosip.
"Benarkah?Kapan?Lalu bagaimana selanjutnya?" Tanya Lila ingin tahu.
"Kabarnya mereka bertengkar hebat. Namun kekasihnya tidak mau melepas Pak Randy." Ujar Maya lagi.
"Hmm.. jelas saja tidak mau. Karena Pak Randy pria yang tampan juga kaya. Mana mungkin dia akan melepaskannya begitu saja." Imbuh Devi yang rupanya sejak tadi menguping.
"Tapi kalau aku sebagai kekasihnya, pasti sudah aku lepaskan. Untuk apa mempertahankan lelaki macam itu. Hanya membuat orang lain cepat mati karena jantungan." Ujar Lila bergumam.
"Kalau aku jadi kekasihnya pasti aku akan meminta pernikahan dimajukan." Ujar Maya.
"Untung saja bukan kau kekasih Pak Randy." Ujar Devi membuat yang lainnya tertawa memenuhi ruangan.
Astaga...apa yang mereka lakukan. Apa mereka sedang mencari masalah dengan membicarakan Pak Randy di kantor? Sebaiknya aku tetap diam, agar tidak menimbulkan masalah.- Batin Kinan yang memijit keningnya pelan.
Tanpa mereka sadari, sejak tadi sekretaris Pak Randy sudah mendengar pembicaraan mereka dari celah pintu yang tidak tertutup dengan rapat. Karena dia ada perlu dengan Kinan, maka ia bersikap biasa saja seolah tidak mendengar apapun tapi berhasil membuat ketiga wanita tersebut bungkam. Kinan yang hanya diam dan fokus pada pekerjaan juga terkejut dengan kedatangan sekretaris Pak Randy dengan tiba-tiba.
"Kinan, ini laporan yang harus kau selesaikan sebelum jam 2 nanti. Jam 3 pak Randy ada meeting, jadi sebelum beliau pergi meeting sebaiknya kau antar kan ruangannya ya." Ujar Bu Sofi dengan tegas namun tenang.
"Baik Bu. Akan saya kerjakan secepatnya."Ujar Kinan yang langsung berdiri melihat kedatangan Bu Sofi.
"Terimakasih Kinan. Dan kalian bertiga, apakah kalian digaji hanya untuk bergosip saja?" Ucap Bu Sofi membuat ketiganya ketakutan.
"Ti...tidak bu." Ujar Maya gugup.
"Jika saya mendengar kalian seperti ini lagi, jangan salahkan saya jika kalian dipecat." Ujar Bu Sofi dengan tatapan tajam.
"Maaf Bu, kami tidak akan mengulanginya." Ujar Devi.
Bu Sofi segera berlalu dan keluar dari ruangan, Maya dan kedua temannya yang kain segera mendekati Kinan dan memarahinya karena tidak mengatakan jika Bu Sofi datang.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau ada Bu Sofi? Apa kamu ingin melihat kami di pecat?" Tanya Lila kesal.
"Bagaimana aku akan bilang pada kalian, Aku saja tidak tahu jika Bu Sofi telah lama berada di balik pintu itu." Ujar Kinan membela diri.
"Benarkah?Awas saja kalau kamu berbohong." Ujar Devi.
"Kalau kalian tidak percaya, silakan kalian periksa cctv saja. Lagian saya sedang banyak pekerjaan jadi saya tidak sempat melihat kemanapun." Ujar Kinan lagi.
"Kinan benar, dia sedang fokus dengan pekerjaannya. Aku saja hanya melihat saay Bu Sofi membuka pintu diam-diam dan mendekati Kinan yang sedang menunduk mengerjakan tugas." Ungkap Haris membela Kinan.
"Sudah..sudah. Maafkan aku yang sudah membuat masalah. Ayo lanjutkan pekerjaan kalian." Ujar Maya menyuruh Devi dan Lila untuk kembali ke mejanya masing-masing.
Ruang divisi kembali hening karena semua kembali bekerja dengan tugasnya masing-masing. Setelah laporan yang diminta Bu Sofi selesai, Kinan segera bergegas mengantar ke lantai atas. Setelah lift terbuka, Kinan segera keluar dari lift dan berjalan menuju ruang kerja Pak Randy.
Tokk tokk tokk . .
"Ya, masuk." Ucap Bu Sofi dari dalam.
"Permisi Bu Sofi, laporan sudah selesai. Sesuai perintah ibu, saya mengantarkan hasil laporan ini." Ujar Kinan dengan pelan.
"Terimakasih ya Kinan."Ujar Bu Sofi tersenyum padanya. "Apa mereka bergosip lagi setelah aku pergi tadi?" Lanjut Bu Sofi bertanya pada Kinan.
"Tidak Bu. Mereka kembali bekerja dan tidak bersuara sedikitpun." Ujar Kinan menjelaskan dengan jujur.
"Baiklah. Jika mereka masih bergosip segera laporkan saya ya Kinan." Ucap Bu Sofi.
"Ba...baik Bu. Kalau begitu saya permisi dulu." Ujar Kinan.
Kinan kembali ke ruang kerjanya, dilihatnya Maya dan kedua teman yang lain masih sibuk dengan tugasnya masing-masing. Kinan segera kembali ke meja kerjanya dan diam sejenak, tiba-tiba ponselnya berdering dilihatnya ada sebuah pesan masuk dari Ivan teman kuliahnya dulu yang sekarang bekerja di luar kota.
Hai Kin, bagaimana kabarmu? Aku dengar sekarang kau bekerja di Ardhana Group. Pasti kau sudah seperti wanita karir dengan pakaian rapih berjalan dengan sangat elegan bak model berjalan di catwalk. - Ujar Ivan membuat Kinan tertawa tanpa suara karena melihatnya.
Hai juga Van, aku sangat baik. Bagaimana denganmu?Aku masih seperti Kinan yang dulu. hmm.. Bukankah kamu yang sekarang sudah berubah menjadi Pria berjas rapi dengan dasi panjangnya? -Balasan Kinan kepada Ivan.
Ya, kau masih seperti yang dulu Kinan. Selalu merendah padahal kenyataannya tinggi. -Ujar Ivan tak mau kalah.
Kinan hanya membacanya tanpa membalas lagi, karena dia kembali mengerjakan beberapa laporan yang harus ia kerjakan untuk besok. Meski Kinan anak baru karena baru satu tahun bekerja di Ardhana group, tapi dia sudah dipercaya menjadi kepala divisi karena kerja kerasnya dan keuletan yang dian miliki.
"Kinan...Apakah kau ada acara sepulang dari kerja nanti?" Tanya Maya mendekati.
"Tidak. Ada apa May?"Tanya Kinan pada Maya.
"Maukah ikut bersama kami pergi nonton? Selama kau kerja disini, kau belum pernah pergi dengan kami kan?" Ujar Maya pada Kinan.
"Hmm Baiklah aku akan ikut dengan kalian. Tapi selesaikan duku pekerjaan kalian ya."Ujar Kinan.
"Baiklah."Ujar Maya dengan senang.
"Apakah aku boleh ikut?"Tanya Haris pada Maya.
"Ikut saja, tapi kau harus membawakan tas kami berempat."Jawab Lila kemudian.
"Sepertinya akan lebih baik jika aku langsung pulang."Ujar Haris.
"Bercanda Haris sayang. Ikut saja. Anggaplah ini adalah Qtime nyadivisi pemasaran, siapa tahu dengan kita Qtime di mall bisa mendapatkan ide yang cemerlang untuk divisi kita "Ujar Lila.
"Tapi kami ikut mobilmu ya."Ujar Devi menambahi.
"Tidak masalah, setidaknya aku bisa pergi bersama 4 gadis sekaligus."Ujar Haris bersemangat.
"Dasar jomblo." Ujar Maya.
"Sesama jomblo tidak baik kalau mengejek."Ujar Haris menjulurkan lidahnya.
"Setidaknya aku pernah berpacaran, daripada kau dari bayi sampai sekarang tidak punya pacar." Ujar maya tidak mau kalah.
"Hei diam lah, selesaikan tugas kalian agar kita bisa pulang lebih cepat."Ujar Kinan melerai keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 308 Episodes
Comments
yunchan
semngattt
2023-06-28
0
yunchan
semangat
2023-06-27
0
yunchan
semangattttt
2023-06-26
0