Kenapa Lia belum mengabari? Apakah Kinan baik-baik saja? Atau Kinan sedang asyik ngobrol sama Revan?
Tiba-tiba sebuah pesan masuk, ternyata dari Lia. Randy segera membuka dan membaca isi pesannya agar tahu bagaimana keadaan disana sekarang.
•• Maaf Pak saya terlambat melapor, saat ini Ibu Kinan baik-baik saja. Kami sedang makan dengan teman-temannya yang lain. Ibu Kinan duduk di sebelah saya, dan sebelah Ibu Kinan ada Lila. ••
Randy merasa sedikit lega saat tahu jika Kinan tidak berdekatan dengan karyawan baru itu. Entah kenapa Randy merasa tidak suka jika Kinan dekat-dekat dengan pria lain. Randy ingin selalu di samping Kinan tetapi tidak mungkin, karena biar bagaimanapun mereka hanya pacar kontrak dan Kinan juga perlu kebebesan.
"Sayang, kamu kenapa?" Mamah tiba-tiba sudah berada di belakangnya.
"Mamah ... aku tidak apa-apa kok Mah. Sejak kapan Mamah ada disitu?" Tanya Randy.
"Sejak wajahmu seperti awan mendung sampai matahari bersinar lagi sampai mau mendung lagi sepertinya. Apa kamu sedang bertengkar dengan Kinan?" Tanya Mamah untuk memastikan hubungan putranya.
"Tidak Mah, kami baik-baik saja. Aku hanya sedang kesal, karena Erika sepertinya tidak akan tinggal diam untuk menghancurkan hubunganku dengan Kinan. Makanya selama ini aku tidak memberitahu kalian kalau aku sudah memiliki kekasih," Ujar Randy.
"Hmm Mamah tahu, wajar saja Erika seperti itu Nak. Karena dia adalah anak emas, Setelah 10 tahun menikah akhirnya Harun mendapatkan seorang anak. Makanya apapun yang Erika minta selalu di berikan, termasuk kamu. Mungkin Erika hanya cinta monyet, tapi dia terlalu terobsesi dan alasan lainnya Mamah tidak tahu," Ucap Mamah ikut berdiri di samping Randy.
"Iya aku tahu, akupun sudah menganggap Erika seperti adikku sendiri Mah. Karena umurnya dibawah Rayna, tapi sepertinya perhatianku selama ini dianggap aku menyukainya," Ucap Randy lagi.
"Yang terpenting, kamu jangan main tangan sama Erika Nak! Biar bagaimanapun dia tetap anaknya Harun sahabat Papah." Mamah berusaha mengingatkan Randy.
"Iya Mah. Randy mana mungkin menyakiti perempuan, kalau Randy main tangan pada perempuan sama saja Randy menyakiti Mamah dan Rayna," Ucap Randy membuat Mamahnya selalu merasa bangga.
"Ini yang buat Mamah merasa bangga padamu Nak! Mamah tidak akan memaksakan perasaanmu. Karena Mamah percaya kamu sudah dewasa, dan kamu sudah membuktikan itu. Apapun keputusan kamu ... Mamah, Papah dan Rayna selalu mendukungmu," Ujarnya menepuk pundak putranya.
"Terimakasih Mah," Ucap Randy dengan mata berkaca-kaca.
"Oh iya, Mamah mau lihat calon menantu Mamah dong," Ujar mengalihkan pembiacaraan.
"Hmmm, yakin mau lihat?" Tanya Randy.
"Iya dong, kata Papah calon menantu Mamah cantik banget. Makanya Mamah penasaran," jawabnya lebih bersemangat.
"Ini dia Mah! dia cerdas dan sopan," Ujarnya menunjukkan foto Kinan yang diambilnya saat mereka makan siang bersama Papah tadi siang.
"Apakah dia seorang model Nak? Cantik sekali," puji Mamah sembari melihat-lihat foto Kinan yang ada di ponsel Randy.
"Bukan Mah, dia pemalu dan tidak ada bakat menjadi model. Dan aku tidak ingin dia jadi model," celetuknya dengan tegas.
"Kenapa?" Tanya Mamah.
"Karena Randy tidak ingin wajah dan tubuhnya diekspos untuk umum. Hanya aku yang boleh melihatnya," Ujarnya menjelaskan maksud dari perkataannya.
"Kamu sama saja seperti Papahmu. Dulu Mamah juga seorang model, tapi setelah menikah dengan Papahmu aktivitas Mamah ya hanya di rumah. Tapi nanti jika kamu sudah menikah, jangan larang dia ya. Biarkan dia melakukan apapun yang dia mau selagi itu positif Nak, Ujar Mamah lagi.
"Iya Mah. Aku tidak akan menyuruhnya berhenti bekerja. Biar saja dia yang memutuskan. Selagi dia bisa mengurus rumah dan pekerjaan aku akan mendukungnya," Ucap Randy lagi.
Sementara itu...
"Kinan aku pulang dulu ya," Pamit Lila yang sudah berada di dalam mobil bersama Haris, Maya dan Devi.
"Iya. Hati-hati ya," Ucap Kinan.
"Daah," Maya melambaikan tangannya.
"Kin, kamu mau langsung pulang juga?" Tanya Ivan pada Kinan.
"Iya nih Van, kenapa?" Tanya Kinan.
"Tidak, sudah lama kita bertemu, apa bisa kita pergi dulu jalan-jalan?" Ujar Ivan.
"Maaf, Kinan besok ada acara jadi malam ini harus istirahat,"Sahut Lia lebih dulu sebelum Kinan menjawab.
"Oh iya, besok aku ada acara Van! Maaf ya. Kapan-kapan lagi kalau ada waktu, lagian kita akan sering ketemu. Jangan sampai kamu bosan Van. Kalau gitu aku pulang dulu ya," Ujar Kinan pada Ivan karena Lia sudah membukakan pintu mobil untuknya.
"Baiklah. Hati-hati Kin," Ujar Ivan merasa sedikit kecewa.
"Lia kenapa kamu berkata seperti itu tadi?" Tanya Kinan sedikit kesal.
"Maaf Kinan, ini sudah tugasku untuk menjagamu," Jawab Lia yang tetap fokus melihat jalan didepan.
"Tapi Ivan kan temanku, menjaga dari segi apa?" Tanya Kinan lagi.
"Karena Pak Randy tidak mau calon isterinya dekat-dekat dengan pria lain," Jawab Lia lagi dengan tenang.
"Tapi kan kami cuma... ." Ujar Kinan langsung berhenti karena ia ingat dalam perjanjian itu tidak boleh Kinan memberitahukan ke siapa-siapa.
"Cuma ... apa?" Tanya Lia lagi.
"Ya aku dan Ivan cuma teman. Tapi ya sudahlah tidak apa," Ujar Kinan lagi.
" *H*ampir saja aku keceplosan. Kinan kamu harus hati-hati ngomongnya ... Jangan sampai membuat Pak Randy kecewa ... Ayo Kinan bertahan! demi pekerjaanmu supaya aman," batinnya menyemangati dirinya sendiri.
"Kita sudah sampai," Ujar Lia menyadarkan Kinan dari lamunan.
"Cepat sekali," celetuk Kinan yang baru tersadar.
"Tidak, aku membawanya dengan kecepatan sedang. Silakan," Ujarnya membuka pintu mobil untuk Kinan dan memberikan senyum manisnya pada Kinan.
"Terimakasih Lia. Kalau begitu pulanglah dan istirahatlah. Happy weekend ya," Ucap Kinan.
"Baik. Selamat malam dan selamat beristirahat," jawab Lia membungkukkan sedikit badannya.
Kinan memasuki rumahnya dan diruang tamu ada Ayah dan Bunda yang sudah menunggunya.
"Selamat malam Ayah ... Bunda... ." Sapa Kinan mendekati orangtuanya dan mencium punggung tangan keduanya.
"Malam sayang, kamu baru pulang?" Tanya Bunda.
"Iya Bun, maaf ya Kinan jadi jarang makan malam bersama kalian," Ujar Kinan pada Bundanya.
"Tidak apa sayang, kamu sudah bekerja dan memiliki duniamu sendiri," jawab Bunda.
"Kok Bunda sama Ayah belum istirahat?" Tanya Kinan lagi.
"Ayah temani Bunda nonton drakor Nak," jawab Ayah melirik isterinya yang duduk di sampingnya.
"Kan Bunda sudah suruh Ayah untuk isitahat dulu. Tapi Ayah tidak mau," Ujar Bunda tak mau kalah.
"Ayah kan setia sama Bunda ... iya kan sayang?" Ujar Ayah melirik Kinanti.
"Iya, iya Ayah ... Kalian seperti anak muda saja," Ucap Kinan tertawa.
"Oh iya, minggu besok abang kamu pulang. Kamu tidak ada acara kan?" Tanya Ayah pada Kinan.
"Tidak Yah. Aku akan membantu Bunda masak. Iya kan Bun?" Ujar Kinan pada Bunda.
"Iya dong, kita harus kompak Nak. Memang cuma Ayah saja yang bisa kompak sama anak," celetuk Bunda melirik suaminya.
Kinan sangat senang memiliki keluarga yang harmonis, terlebih lagi kedua orangtuanya yang selalu berantem manja membuatnya terus tertawa saat melihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 308 Episodes
Comments
🍓{jasmine}🍓 W⃠ 🌀
keluarga yg tentram, enak nya yg masih puny ayah😭😭
2021-05-08
0
Nur Cahyani
kinan lupa ya kalo mau makan malam brg camer
2021-04-26
0
Siti Asmaulhusna
👍👍👍👍jg ka2 nya si Kinan ada yg jd dr bgtu yaa
2021-04-15
2