Kedua orang tua Kinan saat ini sedang berada diluar kota dan akan pulang besok, saat melihat jam di tangannya ternyata sudah pukul 9 malam. Sebelum ke kamar, Kinan pergi ke dapur lebih dulu untuk mengambil minum. Tiba-tiba ponselnya berdering. panjang menandakan sebuah panggilan masuk.
"Halo Ayah?" Ucap Kinan pada Ayahnya.
"Sudah pulang Nak?" Tanya Pria paruh baya di seberang sana.
"Sudah Yah, ini baru sampai rumah. Aku tidak pergi kemana-kemana setelah selesai menonton," Ujar Kinan menjelaskan.
"Iya Ayah percaya padamu, Ayah hanya khawatir jika ada apa-apa denganmu. Ya sudah, kamu istirahat saja besok kan kerja," Ujar Ayah lagi.
"Iya Ayah! Selamat malam ... ." Ucap Kinan dengan sopan.
"Selamat istirahat sayang!" Ujar Ayah sebelum mengakhiri obrolan malam ini.
Kinan mengisi botol minumnya hingga penuh dan membawanya masuk ke dalam kamar. Sebelum tidur Kinan membersihkan badannya agar lebih segar dan tidur dengan nyenyak.
Ponsel berbunyi membuat Kinan terbangun dari tidurnya, tanpa membuka matanya Kinan meraba nakas di samping tempat tidur untuk meraih ponselnya. Perlahan matanya coba di buka untuk melihat siapa yang pagi-pagi sekali sudah menghubungi. Ternyata Ivan teman kuliahnya dulu, Kinan segera mengangkatnya.
"Pagi Kin! Apa aku mengganggumu?" Tanya Ivan di ujung telepon.
"Pagi Van, tidak! Tapi kau terlalu cepat membangunkan ku. Ini masih pukul 4 pagi," Ujar Kinan dengan mata masih terpejam.
"Kau benar, ini masih terlalu pagi. Maafkan aku ... ." Ujar Ivan dari seberang sana.
"Ya, it's Ok. Ada apa Van?" Tanya Kinan lagi.
"Tidak, aku hanya memastikan apa kau masih ada." Ujar Ivan beralasan.
"Kau pikir aku sudah mati?" Ujar Kinan.
"Tidak ... tidak. Ya sudah lanjutkan tidurmu," Ujar Ivan.
"Baiklah, kalau kau ingin membangunkan ku nanti saja pukul 5.30 ya," Ujar Kinan.
Tapi Kinan tidak bisa tidur lagi, seketika rasa kantuknya hilang begitu saja. Ia langsung duduk dan mengambil air putih yang ada di atas nakas. Kinan memilih duduk di atas kasurnya sambil memainkan ponselnya karena tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan pagi-pagi buta.
Karena bingung iseng-iseng Kinan mencari kontak bang Kea yang sudah satu tahun lebih tidak pulang ke rumah karena tuntutan kerjanya sebagai dokter di salah satu Rumah Sakit di Sumatera.
"Selamat pagi abangnya Kinan!" Sapa Kinan via WhatsApp.
"Selamat pagi adiknya abang. Ada apa nge-chat abang pagi-pagi begini? Kamu sehat kan Dek?" Tanya bang Kea khawatir.
"Iya aku sehat bang. Abang bagaimana? Sepertinya sibuk terus sampai lupa tidak mengabari adiknya yang lagi sendirian di rumah." Ujar Kinan dengan wajah cemberut meski abangnya tidak akan melihat wajah Kinan yang saat ini sedang cemberut.
"Abang juga sehat Dek, kebetulan ini lagi shif malam, dan akhir-akhir ini banyak pasien sekali yang masuk RS. Jadi abang lupa beberapa detik kalau punya Adik yang cantik di rumah," Ujar bang Kea dengan manis.
"Abang jaga kesehatan, biarpun abang dokter bukan berarti abang tidak peduli dengan kesehatan sendiri," Ucap Kinan menasihati abangnya.
"Iya sayang, abang selalu ingat dengan pesan Kinan. Kamu juga jaga kesehatan, hati-hati dalam bergaul. Selalu jaga diri baik-baik ya Dek," ujar Kea menasihati adiknya.
"Siap Boss!" Jawab Kinan bersemangat. "Ya sudah Kinan mau bikin sarapan dulu, abang istirahat dulu selagi tidak ada pasien yang datang," ujar Kinan.
"Iya sayang. I Love you Adek!" Ucap Keanu dengan manisnya.
"awww ... co cweet ... I Love you Too Abang! " Ditambahkan dengan emot love untuk mengakhiri chating pagi ini dengan abangnya.
Kinan segera turun dari kasur dan membereskannya, setelah di bereskan Kinan keluar dari kamar dan segera menuju dapur untuk membuat sarapan untuknya dan kedua orangtuanya jika nanti mereka jadi pulang. Kinan sejak SMA sudah sering membantu Bunda masak, jadi jika sewaktu-waktu kedua orangtuanya harus pergi ke luar kota dan meninggalkannya sendirian Kinan bisa masak sendiri.
_.._._._._.
"Akhirnya sampai juga kita di rumah Yah!" Ujar Bunda merasa lega.
"Iya Bun, kita sampai 1 jam lebih cepat," jawab Ayah duduk di sofa yang empuk.
"Ayah cuci tangan dan cuci kaki dulu Yah! kita kan habis dari luar," teriak Bunda berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
"Iya ... iya Ayah akan mencuci tangan dan kaki," Bangun dari tempat duduknya dan meletakkan ponsel di atas meja.
"Ayo Yah cuci tangan dan kaki sekarang. Bunda akan buatkan kopi untuk Ayah," Ujar Bunda yang tampaknya sedang menyalakan kompor untuk memasak air.
"Iya sayang!"jawab Ayah dengan mesra yang membuat Bunda menggelengkan kepalanya.
"Ayah ... Ayah ... sejak dulu tidak bosan-bosannya menggoda Bunda," Ujar Bunda.
"Sah sah saja Bun, asal bukan isteri orang lain yang Ayah goda kan. Bisa -bisa Ayah akan kehilangan dunia Ayah. Karena dunia Ayah hanya Bunda dan anak-anak," Ujar Ayah berlalu masuk ke dalam kamar mandi.
"Sejak dulu itu-itu saja yang Ayah katakan. Tidak ada tambahan lainnya Yah?" Tanya Bunda terkekeh.
_._._._
"Bunda ... Ayah ... Kapan kalian sampai di rumah?" Tanya Kinan setengah berteriak.
"30 menit yang lalu Adek. Kamu sudah mau berangkat? Ayo sarapan dulu, sepertinya kamu sudah masak pagi ini," Ujar Bunda dengan bangga.
"Iya Bun, aku masak sebisaku saja," celetuk Kinan menghampiri Bunda dan memeluknya dengan erat.
"Bunda kangen sekali sama kamu Nak!" Ujar Bunda mencium kepala Kinan berkali-kali.
"Kinan juga kangen Bunda! Kangeeen banget," Ujar Kinan.
"Apa kamu cuma merindukan Bunda?" Ujar Ayah yang sudah berdiri di depan kamar mandi.
"Ayah juga dong ... ." Ujar Kinan sambil menghampiri Ayahnya dan memeluknya dengan sangat erat.
"Ayah juga kangen sekali dengan Princess Ayah," Ujar Ayah memeluknya dengan sangat erat.
"Sudah ... sudah ... lihat sudah jam berapa? Kamu makan dulu Nak! Nanti kamu terlambat," Ujar Bunda.
"Iya Bunda ... Bunda dan Ayah tidak sekalian sarapan?" Tanya Kinan.
"Bunda nanti saja bareng Ayah, kalau Ayah sepertinya mau minum kopi dulu Nak," Ujar Bunda menunjukkan kopi yang sudah dibuatnya.
"Oh baiklah," Ujar Kinan berjalan menuju meja makan.
Selesai sarapan Kinan segera berpamitan pada Bunda dan Ayahnya untuk berangkat kerja karena jam sudah menunjukkan pukul 6.45 dia takut terlambat sampai kantor dan akan di beri sanksi oleh Pak Randy yang galak.
"Ayah ... Bunda ... aku berangkat dulu ya. Ayah dan Bunda istirahat saja di rumah, rumah sudah Kinan bersihkan," Ujar Kinan dengan manis.
"Terimakasih sayang! Pakailah mobil Ayah agar kamu tidak perlu menunggu bus atau taxi," perintah Ayah menyerahkan kunci mobilnya.
"Terimakasih Ayah!" Kinan langsung memeluk Ayahnya.
"Hati-hati Nak!" Ujar Bunda.
"Iya Bun! Kinan berangkat dulu ya," Ucap Kinan keluar rumah.
Hari ini Kinan berangkat menggunakan mobil Ayahnya, sudah kali kedua Kinan berangkat dan membawa mobil Ayah, selebihnya ia memilih untuk memakai taxi atau bus meski Ayah sudah menawarkan untuk membawa mobilnya saja. Tapi Kinan menolaknya karena takut jika terjadi sesuatu apa-apa di rumah dan mengharuskan Ayah juga Bunda segera pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 308 Episodes
Comments
emil zheyuan
ivan gaje dehhh,,, pagi buta tlvon² ngk jelas pula mksdnya🥴
lupiyu too mas keanu😘😘😘
2021-06-08
0
🍓{jasmine}🍓 W⃠ 🌀
duh jd teringat ayah q😭😭😭😭
2021-05-08
0
Umi Asmarani
keren kak...aku suka.
2021-02-22
0