Setelah selesai mencari baju untuk Kinan, mereka memutuskan untuk kembali ke kantor. Kinan meminta ijin untuk kembali ke ruang kerjanya saja. Karena masih ada tugas yang harus segera ia selesaikan.
"Maaf Mas, bolehkah aku kembali ke ruangan ku saja? Karena masih ada beberapa laporan yang harus aku selesaikan."Ujar Kinan beralasan.
"Baiklah, tapi jangan macam-macam, jaga hatimu dari pria lain"Ujar Randy.
"Baik mas."Ucap Kinan.
Jaga hati katanya? Bukankah aku hanya pacar kontraknya? Lalu kenapa aku harus menjaga hatiku?Lagian di ruangan hanya ada Haris dan anak baru, tidak mungkin aku jatuh hati pada mereka.... Tenang Mas Randy yang tampan...
Astaga. Kinan sadarlah....... (Kinan memukul kepalanya pelan menyadarkan dirinya).
"Selamat siang semua." Ucap Kinan masuk ke dalam ruang kerjanya.
"Selamat siang Kin, Bukankah kata Pak Randy kau seharian tidak akan kembali kesini?"Tanya Maya.
"Meeting sudah selesai. Daripada aku pulang terlalu cepat, lebih baik aku kesini dulu karena ada beberapa laporan yang harus aku selesaikan."Jawab Kinan.
"Btw, kau cantik sekali. Apakah klien meeting hari ini dari luar negeri?"Tanya Lila melihat Kinan dari atas sampai bawah.
"Iya, makanya aku harus menjaga penampilanku agar tidak mempermalukan Pak Randy "Jawab Kinan mencari alasan.
"Kau benar-benar cantik Kin. Aku suka dengan style mu yang sekarang. Pertahankan."Ujar Devi menambahkan.
"Terimakasih teman-teman. Ini aku bawakan makanan untuk kalian. Oh iya, dimanakah dia?" Tanya Kinan.
"Dia siapa?"Tanya Lila.
"Sedang bertemu Pak Randy Kin," Jawab Haris yang tahu maksud pertanyaan Kinan.
"Oh, Baiklah." Jawab Kinan.
"Dia sangat tampan Kin. Tapi kau jangan menyukainya ya. Karena kami pasti akan kalah jika saingan kami itu kamu."Ujar Devi.
"Baiklah, dia untuk kalian Devi dan Maya. Lila tidak usah ya, sudah ada dia disini. Oh iya siapa nama dia?"Tanya Kinan.
"Namanya Revan. He's very cool and charming." Jawab Devi seperti sedang membaca puisi.
"Wah.. banyak sekali makanannya. Apakah satu restauran di beli semua?" Ujar Devi yang melihat banyak makanan.
"Tadi Pak randy membooking satu restauran untuk meeting, karena beliau tidak ingin di ganggu."Ujar Kinan beralasan lagi.
"Oh begitu, kami berharap kau tidak akan dipindahkan ke divisi lain Kin."Ujar Maya dengan sedih.
"Tenang saja, aku tidak akan dipindahkan selama kalian tidak membuat masalah seperti kemarin lusa."Ucap Kinan.
"Baiklah kami akan berhati-hati agar kau tidak di pindahkan."Ujar Maya.
"Haris dan Lila baik-baik saja kan selama aku tinggal?" Ledek Kinan pada Lila dan Haris.
"Tadi Lila dan Haris..... mmmmmm panjang deh kalo diceritain Kin. Takutnya nanti kalo kita omongin mereka nongol dengan tiba-tiba. Mereka berdua sudah tenang disana. Kita jangan bahas mereka lagi ya."Ujar Devi.
"Kau pikir kita sudah mati?Enak aja." Ucap Lila
"Sejak pagi ketiga kunti ini cari muka semua sama anak baru Kin. Bilangin ya jangan pada kegatelan. Takutnya nanti baper, terus endingnya yang di baperin udah ada yang punya. Jangan sampai mereka berakhir dengan tragis."Ujar Haris mengambil makanan yang dibawakan Kinan.
"Kau bilang tiga kunti? kau anggap kita hantu? Bilang saja kamu iri kan karena kita menyukai dia?" Ujar Maya dengan gemas.
"Sudah-sudah. Tapi apa yang Haris katakan ada benarnya juga, kalian harus cari tahu dulu latar belakangnya, dia sudah ada punya apa belum Aku tidak mau ketiga temanku stress berakhir dibawa psikiater." Ujar Kinan membuat Haris tertawa kencang.
"Kau kan seorang psikolog jadi kita tenang."Ujar Maya.
"Benarkan dia seorang psikolog?"Tanya Haris tak percaya.
"Tenang Ris tenang, nanti kita atur jadwal kalau kamu mau konsul ya."Ujar Kinan lagi.
"Kenapa kamu tidak bilang dari awal kalau kamu seorang psikolog?Atau jangan-jangan kau sedang menyamar?" Tanya Haris duduk di kursi berhadapan dengan Kinan.
"Lalu apakah aku harus teriak-teriak mengatakan aku seorang psikolog?" Kinan berbalik tanya.
"Tidak juga si...berarti kau saat sudah mendapatkan gelar S2mu?"Tanya Haris lagi ingin tahu.
"Lebih tepatnya sebentar lagi Haris."Jawab Kinan.
"Jadi kamu kerja sambil kuliah?Wah hebat sekali." Haris menggelengkan kepalanya karena kagum.
"Ya, tidak ada yang tidak mungkin. Selama kita bisa membagi waktu." Ujar Kinan.
"Lalu kenapa kau di divisi ini? Bukankan itu tidak sesuai dengan pendidikanmu?" Ujar Haris lagi.
"Aku juga sedang mengambil S1 Bisnis&Manajemen sejak aku bekerja di divisi ini."Jawab Kinan sambil menatap layarnya.
"Aku semakin kagum dan bangga padamu Kin. Tidak salah lagi kau di jadikan sebagai kepala divisi"Ujar Haris.
"Awalnya Pak Randy juga tidak tahu kalau aku lulusan psikolog. Dan aku tadinya mau dipindahkan, tapi aku menolak karena aku sudah betah disini bersama kalian." Ujar Kinan.
"Kami juga tidak mau jika harus kehilangan kamu Kin" Ucap Maya yang diam-diam memperhatikan obrolan Kinan dengan Haris.
"Terimakasih."Ujar Kinan.
_._._._._.
"Tadi siapa nama kamu?"Tanya Randy lagi.
"Revan Pak."Jawabnya.
"Baik Revan. Selamat datang di Ardhana Group. Setelah ini kau akan bertemu dengan kepala divisi mu, kebetulan dia baru kembali ke ruangannya."Ujar Randy.
"Terimakasih Pak. Kalau begitu saya permisi dulu."Ucap Revan dengan sopan.
"Baik, silakan."Ujar Randy.
Awas kalau kau menggoda Kinan, aku pastikan matamu akan keluar jika berani menatap mata Kinan yang indah....
"Sofi, apakah menurutmu Kinan tidak akan tergoda olehnya?" Tanya Randy membuat Sofi kaget.
"Ti..tidak akan Pak. Kinan pasti akan memegang janjinya. Dia wanita yang berbeda." Ucap Sofi membuat Randy tersenyum tanpa alasan.
Lagi-lagi kamu benar Sofi, Kinan memang berbeda dari yang lain. Aku harap apa yang kamu ucapkan barusan benar, Kinan akan memegang janjinya.....
Sepertinya Pak Randy benar-benar sudah cinta kepada Kinan, sampai-sampai dia khawatir kehilangan Kinan....
Baruk kali ini aku melihat Pak Randy lebih bahagia dari biasanya. Aku harap selamanya akan seperti ini agar aku tidak pusing lagi jika Pak Randy sedang badmood.
"Oh iya apakah fasilitas yang saya berikan untuk Kinan sudah siap semua?"Tanya Randy.
"Sudah Pak, semua sudah saya siapkan. Mobil juga sopir seorang wanita untuk mengantar Kinan kemanapun dia akan pergi, kemudian black card juga sudah saya buatkan atas namanya. Apakah harus saya berikan saat ini juga Pak?" Tanya Bu Sofi.
"Nanti saja, biar jadi kejutan untuknya. black card nya kita berikan besok saja saat dia ikut makan malam." Ujar Randy lagi dengan senang.
"Baik Pak."Ucap Bu Sofi lagi.
"Kamu sudah urus butik yang tadi siang Sofi?"Tanya Randy untuk memastikan.
"Sudah Pak, staf saya sudah saya perintahkan untuk mengurus segala sesuatunya sampai selesai." Ujar Bu Sofi menjelaskan.
"Baiklah terimakasih Sofi." Ujar Randy.
Bu Sofi hanya tersenyum sebagai jawaban dari ucapan terimakasih Pak Randy kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 308 Episodes
Comments
Elea asyafiq
holang kaya mah bebasss 🤣🤣🤣
aku juga mau lah jadi pacar kontrak kalo d fasilitasi kaya Kinan.🤭🤭
2021-04-30
0
Henny Poerba
suka sikap sofi.. betul2 membantu bos dan ndak iri.. good job sofi
2021-04-29
1
Nur Cahyani
bu sofinya uda punya suami kah? biasanya sekretaris sukanya goda bos
2021-04-26
0