Kejadian beberapa waktu lalu benar-benar membuat semua orang yang melihatnya langsung terkejut. Dario juga merasa heran ketika putranya begitu sigap saat Alana jatuh pingsan. Namun dia tidak bisa melakukan apapun, karena Dario hanya berpikir jika itu hanya sebuah refleks biasa.
Alana tersadar dan melihat Delano yang duduk disampinya. Alana langsung terbangun dengan terkejut saat dia mengingat apa yang telah terjadi.
"Apa kau bisa untuk bangun dengan perlahan saja?" Delano memegangi kedua bahu Alana dengan menatap mata gadis itu yang sangat gelisah.
"Kenapa kamu ada disini? Bagaimana kalau Tuan Dario mengetahui tentang kita?" Alana benar-benar dibuat panik saat ini, dia takut jika Delano juga yang akan menjadi sasaran kemarahan Dario jika dia tahu tentang masa lalu keduanya.
"Dia masih di depan karena masih ada tamu yang berdatangan. Dia sendiri yang meminta aku untuk menjagamu disini" Dan hal itu tentu dijadikan Delano untuk bisa bicara berdua dengan Alana atas semua yang telah terjadi.
"Jadi Aalana, kenapa kau menikahi Ayahku?"
Alana terdiam dengan kepala yang menunduk juga dengan tangan yang meremas gaun pengantin yang dia pakai. "Aku juga tidak tahu jika dia adalah Ayahmu. Semuanya benar-benar sangat mendadak"
"Ingat Alana, karena semuanya telah terjadi maka aku akan memberi tahu Daddy jika kau adalah pacarku!"
Alana langsung memegang lengan Delano yang siap turun dari atas tempat tidur. "Jangan! Kamu tidak boleh membongkar semuanya Delano. Semuanya akan semakin rumit jika Tuan Dario tahu. Tolong mengertilah, Delan"
Delano melepaskan pegangan tangan Alana di lengannya. Dia berdiri membelakangi Alana yang masih berada di atas tempat tidur.
"Aku tidak akan membiarkan kamu bersama orang lain, Alana! Meski itu adalah Ayahku sendiri. Aku akan membuat kamu lepas darinya. Bagaimana pun caranya"
Alana hanya diam saat melihat Delano yang pergi dari kamarnya ini. Dan ketika itu, air matanya langsung menetes begitu saja di pipinya. Alana tentu hanya terpaksa menjalani semua ini. Karena yang dia cintai hanya Delano. Apalagi sekarang saat dia mengetahui jika Delano adalah dari pria yang menikahinya dengan paksa.
######
Sore itu, Alana pulang ke rumahnya dan melihat Ayah dan Ibu yang sedang duduk di ruang tengah. Alana merasa suasana kali ini sangat berbeda. Melihat Ibu yang beberapa kali mengusap air mata yang menetes di pipinya. Alana berjalan mendekat pada mereka.
"Yah, Bu ada apa?"
"Ayah terlibat korupsi uang perusahaan, Kak"
Suara dari Vina yang berdiri di anak tangga terakhir. Alana terdiam mendengarkan ucapan Vina barusan. Alana langsung berjalan ke arah Ayah dan Ibu, duduk disamping Ayah yang terlihat sekali sangat frustasi.
"Bu, Yah, ada apa sebenarnya yang telah terjadi?"
Vina ikut duduk disamping Ibu. Meski dia juga tidak tahu apa yang bisa dia lakukan saat ini. Karena Vina adalah anak yang paling dimanja di rumah ini.
"Nak, tolong bantu Ayah..." Alan sedikit terkejutt saat tiba-tiba Ayah memegang tangannya. "...Ayah sudah binung harus melakukan apa saat ini. Tuan Dario mengancam Ayah untuk memasukan Ayah ke penjara. Kamu pasti tidak mau 'kan jika Ayah menjadi seorang narapidana"
Alana bingung harus melakukan apa saat ini, karena dia juga tidak tahu harus melakukan apa. Jelas tabungan Alana yang hanya menjadi staf biasa di perusahaan tempatnya bekerja, tentu saja tidak akan cukup jika ingin membayar uang perusahaan Ayah yang telah dia pakai.
"Tapi Yah, sebenarnya untuk apa sampai Ayah harus melakukan korupsi di perusahaan?"
"Semuanya untuk biaya adik kamu. Kan kamu tahu sendiri jika adik kamu kuliah di Universitas terbaik. Jadi biayanya juga tidak sedikit"
Alana menghela nafas pelan, dia menatap ke arah Vina dan Ibu. "Kenapa tidak Vina saja yang berhenti kuliah disana, dan mencari Universitas Negeri yang biayanya lebih murah, seperti aku dulu"
"Tentu saja tidak! Kalau kau memang pantas jika kuliah di Universitas Negeri, karena memang otakmu yang pas-pas'san. Kalau Vina memang anaknya yang pintar"
Alana menghela nafas pelan ketika dia mendengar ucapan Ibu yang dari dulu selalu terlihat tidak suka pada Alana. Padahal Aalana tidak pernah melakukan kesalahan apapun padanya.
"Ya kalau memang Vina pintar, maka dia tidak akan perlu bayar kuliah disana. Orang pintar bisa mendapatkan beasiswa"
"Kau!" Ibu benar-benar geram dengan ucapan Alana yang menurutnya sangat tidak sopan.
"Sudah-sudah, kenapa kalian malah berdebat di situasi yang seperti ini. Ayah sudah meminta keringanan pada Tuan Dario. Dan dia akan memberikan keringanan asalkan Ayah memberikan sebuah jaminan untuknya. Dan maafkan Ayah karena Ayah tidak punya apapun sebagai jaminan, akhirnya Ayah memberikan kalian sebagai jaminan, dan Tuan Dario memilih kamu Alana untuk dia nikahi"
Deg..
Seketika tubuh Alana langsung mematung mendengar itu. "Yah, Alana tidak bisa. Alana mempunyai pacar sekarang"
"Apa kau lebih memperdulikan pacarmu daripada kami sebagai keluargamu!" tekan Ibu
"Iya, Al tolong Ayah dan jangan sampai mempersulit keluarga kamu sendiri"
"Iya Kak tolong selamatkan keluarga kita. Apa Kakak mau jika keluarga kita nantinya akan hancur karena Ayah yang dipenjara"
Dan akhirnya Alana benar-benar tidak memiliki pilihan lain lagi. Dia sudah terbiasa dengan tekanan dari keluarganya sejak dulu. Bahkan sering sekali dia di paksa untuk mengalah dari adiknya dalam segala hal.
######
Alana turun dari dalam mobil, melirik Delano yang duduk di kursi belakang. Pria itu terlihat sangat dingin. Apalagi ketika Dario menggandeng tangannya. Terlihat kilatan tatapan mata tajam dan tidak suka dari Delano.
Berjalan masuk ke dalam rumah mewah itu, Alana hanya diam dengan kebingungan dan kegelisahan dalam hatinya.
"Alana ayo biar aku bawa kamu ke kamar kita"
Alana tidak bisa menolak, jadi dia hanya menurut ketika Dario membawanya ke kamar yang akan ditempati oleh mereka nantinya.
Sementara Dario sedang berada di dapur. Dia duduk di teras belakang dengan sebotol minuman di tangannya. Saat iniDelano benar-benar sedang bingung dengan semuanya. Kenyataan yang benar-benar membuatnya bingung. Alana, gadis yang sangat dia cintai kini telah menikah dengan Ayahnya sendiri.
"Aku harus memberi tahu Daddy agar dia segera menceraikan Alana. Karena sampai kapan pun aku tidak akan rela jika Alana dimiliki oleh pria lain, termasuk Ayahnya sendiri"
"Delan, sedang apa kau disitu?"
Delano langsung menoleh dan melihat Alana yang berada di dapur dan sedang menuangkan air minum ke dalam gelas yang dia bawa. Alana ikut duduk di teras belakang dengan Delano. Dia memang harus membicarakan sesuatu dengan Delano.
"Dimana Daddy?"
"Dia sedang berada di ruang kerja, katanya ada kerjaan sebentar"
Keduanya kembali saling diam setelah percakapan yang sangat singkat itu. Alana mencoba untuk memberanikan diri berbicara pada Delano.
"Delan, aku mohon untuk kamu tidak mengatakan pada Tuan Dario jika kita adalah mantan kekasih...."
"Apa?! Jadi kalian adalah mantan kekasih?!"
Deg
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
udh tau gk mampu malah sok" an kuliah di kampus yg mahal
2023-04-18
0
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
ya kl berbuat salah harus terima hukumannya nya lah ,masak minta bantuan Alana
2023-04-18
0