Rencana Miranda

"Apa? Nona. Dia, dia benar-benar Tuan Muda Destin?" Dandi gemetar ketakutan.

Saat ia melihat Miranda memasuki aula, wajahnya langsung berubah pucat pasi karena dia mendengar saat Miranda memanggil pemuda didepannya itu Vero.

Dari sikap Miranda telah membuktikan bahwa Vero benar-benar Tuan Muda Racoon City, Vero Destin!

"Huh! Kamu diam! Kamu gagal dan tidak bisa diandalkan. Kamu bahkan tidak bisa mengenali seseorang. Bagaimana kamu melakukan sesuatu?" Miranda mendengus kesal dan menatap Dandi yang langsung tertunduk takut.

"Aku, aku salah! Nona, aku salah!" Dandi berlutut di lantai dan meminta maaf berulang kali. Kemudian dia menatap Vero dengan wajah penuh ketakutan.

"Tuan Muda Destin, maafkan saya. Saya buta karena tidak mengenali Anda. Tolong jangan dimasukkan ke dalam hati!" ucapnya memohon.

Dandi sangat menyesali perbuatannya bodohnya sendiri. Dia tidak menyangka telah menggunakan nama besar Tuan Muda Destin setiap hari. Namun bodohnya dia tidak tau bagaimana tampang Tuan Muda Destin, itu adalah kebodohan yang hakiki.

"Pergi dari sini. Jangan merusak pemandangan di sini!" Teriak Miranda tanpa menoleh.

"Urus dia " Perintah Miranda melambaikan tangannya dengan santai.

Dua pengawal wanita berjalan mendekat dan menyeret Dandi pergi.

Kebodohan Dandi benar-benar mempermalukan Miranda.

"Vero, aku akan memberitahumu. Aku tahu tentang masalahmu di Hong Kong. Kamu dan Anna Corbin itu. Aku telah melihat foto kalian. Aku benar-benar tidak menyangka. Kamu adalah orang seperti itu." Miranda mengerutkan bibirnya.

"Menghormati kamu sebagai calon menantu Keluarga Danuarta, aku akan melepaskan masalah Alisa Glover. Lagi pula, kamu belum membuka identitas mu dan belum kembali ke Kota Kekaisaran saat itu. Dan kali ini, Anna Corbin. Bagaimana kamu akan menjelaskan masalah Anna Corbin kepada Keluarga Danuata?" Miranda bertanya dengan mimik wajah seolah dia wanita paling tersakiti.

Vero tersenyum simpul. Dia merasa Miranda sangat lucu, sudah berulang kali dia mengatakan tentang perasaannya dan bahkan akan mendatangi Keluarga Danuarta untuk memutuskan pertunangan itu.

"Memberi Keluarga Danuata penjelasan? Penjelasan apa yang Keluarga Danuarta inginkan?" Vero terkekeh geli, namun tak lama Vero tersenyum miring.

Miranda mendengus dengan kasar. Dia sangat tidak terima dengan sikap Vero barusan.

Setiap kali Vero bertatap muka dan berbicara di dengannya, dia selalu bersikap dingin.

Namun dibelakangnya, Vero memiliki hubungan yang tidak bisa dia cari tau tentang gadis berambut pirang, dan bahkan tersenyum lepas tanpa beban.

Sungguh, pria brengsek.!

"Vero, Apakah kamu mencoba membuatku kesal? Apakah kamu memandang rendah Keluarga Danuata dari Kota Kekaisaran?" Miranda tidak bisa lagi menahan amarahnya.

"Aku sudah memperingatkan kamu, Vero, jangan bertindak seolah-olah dunia ini milik kalian berdua, aku masih bisa mentolerir hubunganmu dengan gadis desa dari Kota Liberio ini, tetapi pada akhirnya apa? Kamu laki-laki yang tidak bisa menghargai kemurahan hati orang lain." Miranda mencoba menekan amarahnya dan masih bisa mengontrol setiap ucapannya.

"Apakah kamu tidak melihat betapa kuatnya Keluarga Corbin dan kamu menggoda putrinya? Keluarga Danuarta tidak bisa berbuat apa-apa jika sesuatu terjadi kepadamu" Miranda berkata dengan dingin.

"Jika kamu tidak menjelaskannya dengan detail, aku akan pergi dan berbicara dengan kakekku. Juga, melaporkan kepada kakek Very Destin. Untuk minta kedua orang itu untuk mencari keadilan!" Ucap Miranda sambil menatap wajah Vero untuk mencari tahu melalui ekspresi wajahnya.

Vero tersenyum kecut dan menggelengkan kepalanya. Dia tidak tahu apa yang dibicarakan Miranda. Dia dan Anna Corbin.

"Miranda, apapun pendapatmu tentangku dan lakukan sesukamu. Aku hanya bertanya satu hal, siapa yang memberimu keberanian untuk bertindak semena-mena di Kota Liberio dengan nama besar Vero Destin?" Tanya Vero dengan raut wajah serius.

Miranda terdiam, dia tidak bisa menjawabnya dia merasakan ketakutan yang tidak bisa dia jelaskan.

Ucapan Vero yang tidak terlihat marah atau angkuh ini justru membuat Miranda merasakan ketakutannya tersendiri.

Perkataan Vero sangat jelas.

Vero tidak peduli apa yang dipikirkannya. Sebaliknya, dia malah bertanya balik tentang perbuatannya selama ini di Kota Liberio.

"Aku ... apa maksudmu aku akan memanfaatkan namamu di Kota Liberio? Bukankah sudah jelas, aku adalah calon istrimu. Aku tunangan mu. Aku berhak menggunakan namamu. Apakah ada yang salah dengan itu?" Jawabnya sambil melipat kedua tangannya.

Vero menggelengkan kepalanya perlahan.

"Nona Miranda, Aku sudah memberitahumu hal ini berkali-kali. Aku hanya punya satu istri, Alisa Glover." Ucap Vero dengan suara tegas.

Ketika Miranda mendengar kata-kata Vero barusan, Miranda langsung terbakar api cemburu dan kemarahan. Wajahnya berubah merah padam.

"Aku tahu kamu akan mengatakan itu!" Miranda berkata dengan sedikit menekan amarahnya.

"Sekarang semua lapisan masyarakat di Racoon City tahu bahwa aku, Miranda, adalah wanitamu, calon istrimu. Apakah aku harus diam saja dengan keadaan ini? Selain itu, aku juga telah menyelidiki kehidupanmu di Keluarga Glover di Kota Liberio selama dua tahun terakhir." ucapnya seolah memegang kendali keadaan.

"Keluarga Glover sama sekali tidak menganggapmu! Sampai hari ini, mereka masih berpikir bahwa kamu adalah menantu yang tidak berguna, lalu apa gunanya kamu tinggal di keluarga kecil seperti ini, keluarga kecil yang hanya memandang materi dan tidak pernah menghargaimu?" Lanjutnya lagi tidak memberikan kesempatan Vero berbicara.

Vero hendak mengatakan sesuatu.

Miranda segera membuka mulutnya dan berkata dengan marah, "Jangan menyebut Alisa Glover sebagai alasan untuk menghentikanku! Tindakanmu di Hong Kong telah menunjukkan bahwa kamu adalah seorang bajingan!" Hardik Miranda.

"Selain itu, aku juga tidak percaya kalau Alisa mencintaimu!" Ucap Miranda dengan tersenyum miris.

"Apa maksudmu?" Vero mengerutkan kening dan mencoba menebak-nebak.

"Vero, aku telah melakukan banyak hal di Kota Liberio hanya untuk membiarkanmu melihat kelakuan Keluarga Glover. Itu juga membuka sosok Alisa Glover yang kamu kagumi?" Jawab Miranda perlahan.

"Aku melakukan semua ini untukmu." Lanjutnya lagi sambil menatap iba lelaki yang dicintainya itu.

"Dalam dua atau tiga hari, kamu bisa melihat bagaimana keluarga itu memilih hal yang seharusnya tidak perlu mereka lakukan. Di mata mereka, kamu sama sekali tidak penting, padahal jika mereka mau kamu pasti dengan senang hati membantunya, kan." Ucap Miranda mencoba mempengaruhi Vero.

“Aku tidak membutuhkanmu untuk terlibat dalam urusan keluargaku.!" Hardik Vero dengan tatapan tajam.

"Miranda, tinggalkan Kota Liberio dan aku tidak akan melakukan sesuatu yang buruk untuk Keluarga Danuata." Lanjutnya sambil tersenyum miring.

"Haha, Vero. Apakah kamu merasa hebat? hahaha aku Takut" Ucap Miranda sambil tersenyum simpul.

"Benarkah kamu tidak takut, aku memang akan memberikan kamu kesempatan. Jadi kamu tidak perlu takut?" Jawabnya sambil memainkan jarinya di atas meja.

"Haha. Apakah kamu takut? Aku akan mengatakan yang sebenarnya. Keluarga Glover akan menyingkirkanmu pada saatnya nanti. Apa menurutmu itu tidak memalukan?" Miranda menjawab sambil terkekeh.

"Aku bahkan bisa memberi tahumu rencanaku di Kota Liberio. Dalam dua hari, Aku mengatur salah satu tuan muda Keluarga Lewis pergi ke Keluarga Glover untuk melamar. Coba tebak, siapa kira-kira yang akan menerima lamaran itu? Nyonya Zane Davis,? Ya, bisa jadi dia. Karena setahuku Alisa sangat mencintai kamu" Senyum Miranda mengembang puas

"Miranda, kamu benar-benar konyol." Vero menggelengkan kepalanya perlahan.

"Haha. Apakah menurutmu tindakanku konyol? Apakah kamu berani membiarkanku melakukan apa yang aku rencanakan? Mari kita lihat seperti apa hasilnya nanti." Miranda berbicara dengan nada ketus.

"Vero. Pada saatnya, kamu akan benar-benar sadar kalau Keluarga Glover tidak pernah menganggap kamu bagian dari keluarganya. Alisa Glover juga tidak pernah memperlakukanmu sebagai suaminya, pernahkah kamu memeluknya, ah. Itu tidak mungkin, bahkan aku percaya kamu bahkan belum merasakan manisnya bibir manis Alisa. Vero, Alisa Glover sama sekali tidak menyukaimu. Sikapnya beberapa waktu lalu itu hanya karena kamu menunjukkan sedikit kekayaanmu padanya." Cetus Miranda Danuarta sambil melirik mimik wajah Vero yang sedikit mengerutkan dahinya.

Terpopuler

Comments

yasri rao

yasri rao

makin seru nih

2023-12-29

0

Sarip Hidayat

Sarip Hidayat

lanjutkan.

2023-10-18

0

Silvester Susanto

Silvester Susanto

memaksa ingin memiliki

2023-07-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!