Negosiasi

Setelah mendengar apa yang terjadi selama dia di Hong Kong, mata Vero memerah dan mendengus dengan kasar.

Roby sebenarnya ingin terus memprovokasi Vero, tapi ketika dia melirik mata Vero yang memerah membuat Roby menunduk merinding.

"Ini... Vero, gosip ini bukan aku yang menyebarkan. Jangan menyalahkan aku...." Ucap Roby dengan ekspresi ketakutan sembari menunduk.

Vero mendengus kesal.

Aura Vero begitu menakutkan untuknya, dia hampir tak berani bernafas dengan benar.

"Siapa yang begitu berani menyebarkan gosip murahan itu?" Geram Vero.

"Ini... ini harusnya disebarkan oleh keluarga Lewis. Untuk membuat keributan di Kota Liberio, namun aku tidak tau apa motifnya." Jawab Roby menjelaskan.

"Namun, memang benar Tuan Muda Steven ingin menikah dengan Alisa. Aku tidak berani sembarangan membicarakannya." Ucapnya lagi sambil menekan rasa takutnya.

Roby tidak tahu kenapa, tapi dia jelas mendapat dukungan dari keluarga Lewis. Mengapa dia takut pada suami sepupunya yang tidak berguna ini?

Bahkan jika Vero mengenal Han, tokoh besar di distrik abu-abu, dia tidak akan mampu menghadapi kekuatan besar keluarga Lewis!

"Keluarga Lewis lagi!" Vero tersenyum datar disusul dengan tatapan tidak bersahabat.

"Vero, biarkan aku pergi. Jika kamu tidak ingin melawan keluarga Lewis, sebaiknya kamu biarkan aku pergi. Kedepannya, keluarga Lewis tidak akan mencari masalah denganmu." Tukasnya yang tidak melihat perubahan wajah Vero yang sudah memerah padam.

Vero perlahan berdiri dengan tangan dibelakang. Matanya bergerak sedikit memberi perintah Han yang berdiri tegap di depan Roby.

Han mengangguk dan mengangkat tangannya. Dia menampar Roby dengan keras.

Plak! Plak! Plak!

"Ah! Ah!" Teriak Roby histeris.

"Berhenti memukulku! Vero. Kita berada di perusahaan. Mari kita bicarakan baik-baik. Aku telah memberitahumu segalanya. Beri aku sedikit wajah!" Ucapnya memohon.

Roby terus berteriak meminta belas kasihan. Dia di tampar beberapa kali oleh Han dan sekarang tergeletak tak berdaya di lantai putih perusahaan Destin. Wajahnya membiru, dan darah keluar sudut mulutnya.

"Jika kamu berani mengatakan omong kosong tentang Tuan Gibson, Aku yang akan membunuhmu tanpa perlu diperintah Tuan Gibson." Hardik Han yang di tanggapi dengan anggukan Roby.

"Tidak, aku tidak akan pernah bicara omong kosong lagi." Jawabnya cepat.

Dia sudah tidak tahan lagi, jika dia di tampar lagi dia benar-benar tidak bisa masuk perusahaan karena malunya.

Roby menutupi wajahnya yang penuh lebam dan menahan lututnya agar tidak gemetaran.

Dia sangat membenci keadaan yang seperti ini, dia menambahkan rasa bencinya untuk Vero berlipat-lipat kali.

Vero, yang selalu dipandang rendah, dia dengan mudah memukulinya di depan para petinggi perusahaan. Dia telah ditampar berkali-kali, ini aib yang sudah menghancurkan wibawanya di depan jajaran para direksi.

Ini memalukan. Dia tidak tahu bagaimana menghadapi masa depannya nanti.

Roby mengerutkan dahinya dengan kepala yang masih tertunduk.

Vero bisa memerintah Han dengan mudah, bukankah dulu Roman juga pernah dekat dengan Vero, dia merasa peristiwa ini sangat ambigu.

Mengapa Vero tiba-tiba memiliki keberanian,?

Bahkan setelah aku menyebut keluarga Lewis diapun tidak takut?

Bukankah dia selama ini hanya menikmati hidup dan mengandalkan istrinya untuk mencari nafkah?

"Han, hubungi Roman. Minta dia untuk mencari Steven. Tuan Muda terhormat dari keluarga Lewis." Perintah Vero memandang Han datar.

"Baik." Jawab Han singkat.

Setelah mendengar perintah Vero, Han menjawab dengan hormat. Dia lalu menendang Roby, menepuk-nepuk debu dari tangannya, dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Roman.

"Brengsek! Apa yang terjadi dengan perusahaan?!"

"Vero,!! kamu berani membawa orang untuk membuat keributan di perusahaan?" Teriak orang itu.

Gray dan Tony Glover tergesa-gesa karna mendapat laporan dari bawahannya langsung. Mereka bergegas dengan banyak pengawal yang telah dia persiapkan.

Keduanya menatap Vero dengan sedikit terkejut.

Kemudian mereka melihat Roby terbaring di lantai dengan darah merembes dari sekujur tubuhnya.

"Nak, Apakah Vero yang memukulmu?" Tony Glover sangat marah dan menatap Vero dengan geram.

"Huhu! Ayah, Vero berani sekarang! Dia mengenal Han, yang ada di samping Tuan Ketiga Roman. Dia tidak memandang keluarga kita! Dia dengan nekat membawa orang ke perusahaan untuk memukuli aku!" Jelas Roby sambil berteriak kesakitan. Dia mencoba bangkit untuk mendekati Tony Glover dengan susah payah.

Ketika sudah mendekat, Tony Glover melihat putranya seperti korban amukan massa. Benar-benar menyedihkan, amarahnya membuncah seperti kerasukan setan.

"Vero! Beraninya kamu! Kamu bukan lagi anggota keluarga Glover setelah diusir oleh David!" Teriakan Tony Glover menggema di ruangan itu.

"Dulu kamu sangat sombong. Aku belum melakukan apa pun padamu demi David adikku." Tukasnya dengan rahang yang sudah mengeras.

"Sekarang, kamu masih saja begitu sombong, menyewa orang ke perusahaan untuk memukuli anakku sampai seperti ini? Kamu pikir kamu ini siapa, dasar sampah?" Hardik Tony sambil menunjuk kasar Vero yang duduk santai di salah satu kursi ruang meeting.

Dulu, Zane Davis mengandalkan kekayaan dan kedudukan Alisa untuk menekan mereka.

Sekarang perusahaan Alisa telah runtuh, Vero, yang merupakan suami Alisa juga harusnya tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dia juga telah diusir oleh mertuanya dan diceraikan oleh Alisa.

"Cihh! Kamu benar-benar punya nyali untuk melakukannya!" Grayson mendecih sinis.

"Vero, demi ayahku, aku menerima kamu sebagai suami keponakanku. Kamu juga sudah berada di keluarga Glover cukup lama! Namun, kamu tidak tahu bagaimana bersyukur. Sebaliknya, kamu memukuli sepupu istrimu sendiri?" Ucap Gray dengan nada sinisnya.

"Kamu tidak tahu berterima kasih, kamu benar-benar tidak punya moral!" Gray berkata dengan benar sambil menatap Han heran.

"Bos Han, aku mengenalmu sebagai orang kepercayaan Tuan Roman. Saya telah mendengar bahwa Vero pernah berhubungan dengan nona Maria. Anda membantunya karena perintah Roman yang takut Vero berbuat masalah terhadap Maria Boston, kan..?" Gray berkata dengan percaya diri, seolah-olah Han sangat mudah ditarik kedalam pihaknya.

"Begini saja, Boss Han. Sebutkan nominalnya. Berapa yang Anda inginkan? Aku akan meluangkan waktu untuk kita bernegosiasi!" Ucap Gray dengan senyum santai.

"Serahkan Vero kepada kami. Ini adalah urusan keluarga kami untuk mengurusnya!" Teriak Tony ketus, dia tidak sabar lagi.

Sejak mereka bersekutu dengan keluarga Lewis, Tony dan saudara laki-lakinya mendapatkan banyak keuntungan besar dan bahkan mendapatkan saham Perusahaan Destin secara cuma-cuma. Dia benar-benar tidak rela berkorban uang untuk orang yang sudah membuat anak kesayangannya babak-belur.

Gray cukup terkejut dengan ucapan Tony yang sembrono itu.

Namun Grayson segera menepis pikirannya, Tidak peduli berapa banyak orang yang Vero kenal, Itu tidak ada gunanya!

"Hehehe." Han tertawa sinis. Dia mengabaikan Gray dan Tony dan melihat Vero dengan hormat.

Vero melirik keduanya dengan tatapan sinis kemarahan yang terpancar dari wajahnya membuat Han sendiri merinding.

"Apakah saya perlu memberi Anda alasan untuk memukuli putra Anda?" Ucap Vero dengan nada yang sangat formal.

"Saya juga akan melumpuhkan kalian berdua. Apakah saya perlu alasan?" Ucap Vero yang mulai jengah dengan keluarga Glover itu.

"Jika bukan karena Kakek Sandigo, saya sudah membuang Anda sekeluarga ke Sungai Liberio." Ucap Vero dengan nada yang sangat tenang.

"Kamu! Vero! Coba kamu katakan lagi? Anak yang tidak punya sopan santun!" Gray sangat marah. Dia menunjuk Vero dengan jarinya yang bergetar hebat.

"Buat mereka berlutut." Perintah Vero santai.

"Baik." Jawab Han cepat.

Han langsung melangkah maju dengan tatapan datar.

Buagh!

Buagh!

Han mengangkat kakinya dan menendang dada Gray dan Tony.

Keduanya langsung tersungkur di lantai.

"Kamu! Beraninya kamu meminta seseorang untuk memukuli keluargamu sendiri?" Ucap Gray sebelum darah keluar dengan paksa dari mulutnya.

Roby tidak bersuara, dia melihat ayahnya dan pamannya dengan tidak berdaya. Dia lalu mengalihkan pandangannya menatap Vero dengan ketakutan yang amat luar biasa.

Terpopuler

Comments

Andria Puspita

Andria Puspita

klgnya lisa dikasih tau thor biar bungkam ngg semena mena. .siapa si veronya

2024-02-03

0

Sarip Hidayat

Sarip Hidayat

lanjutkan.

2023-10-18

0

Silvester Susanto

Silvester Susanto

mantap,keren

2023-07-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!