"Putriku, Vero baru saja datang. Bajingan itu tak berbuat apa-apa seolah dia tidak mau tau kesusahan kamu." ucap Zane Davis sambil berjalan masuk ke vila dan berkata sambil mendengus dingin.
"Putriku, kamu bisa melihat sikap Vero barusan. Dia yang menyebabkan keluarga kita berada dalam keadaan seperti ini dan dia sendiri tidak mau tau. Dia bahkan tidak merasa bersalah"
"Jika ibu tidak memberi tahu kamu apa yang dia lakukan di Hong Kong dan menunjukkan foto dia dengan gadis pirang itu, dia akan terus mengganggu kamu." tambahnya.
Zane Davis terus mengomel dan melampiaskan ketidakpuasannya terhadap Vero.
Alisa tetap diam dan tidak berbicara apapun.
"Apakah Vero mengatakan sesuatu?" Setelah beberapa saat, Alisa bertanya bimbang.
"Hah, apa lagi yang bisa dikatakan Vero? Dia hanya membual. Dia mengatakan kalau dia bisa membantumu menyelesaikan masalah perusahaan? Dia bahkan mengatakan kalau masalahnya di Hong Kong tidaklah seperti yang terlihat. Apakah kita orang bodoh yang akan mempercayainya begitu saja?" Jawab Zane Davis.
"Sungguh konyol! Foto itu bukti kuat. Bagaimana itu bisa palsu? Selain itu, Vero memang tidak bisa dipercaya?" David Glover menimpali.
"Lupakan saja. Tidak perlu membicarakan bocah itu. Semakin banyak kita berbicara tentang dia, semakin marah aku dibuatnya. Aku benar-benar tidak tahu bagaimana aku mendengarkan Kakekmu dulu dan membiarkan orang yang tidak tahu berterima kasih seperti dia masuk ke dalam keluarga kita." Zane Davis mengomel lagi.
Zane Davis berkata dengan ekspresi muram, seolah dia sangat menyesal mengikuti pengaturan kakek Lisa, Sandigo Glover untuk menikahkan nya dengan Lisa.
Setelah mendengar kata-kata dari kedua orang tuanya.
Ekspresi Alisa sedikit canggung.
Orang tuanya tidak mengetahui kekuatan dan latar belakang Vero.
Tapi dia tahu kalau Vero memang memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitannya dengan mudah.
Namun, Vero mengatakan kalau masalah di Hong Kong adalah kesalahpahaman. Itu memang harus dipertimbangkan. Lagi pula, foto mesra Vero dan wanita pirang itu sangat jelas, tidak mungkin foto hasil rekayasa.
"Benar, Vero juga mengatakan kalau dia ingin menemui kamu. Dia mengatakan kalau dia harus menjelaskan semuanya kepadamu. Dia orang yang tidak tahu malu. Dia bahkan masih ingin membodohi kita" Zane Davis berkata sambil mendengus.
"Dia adalah suami yang tidak tahu berterima kasih. Lisa, kamu seharusnya sudah melihatnya dengan jelas sejak lama! Jangan percaya apa yang dia katakan lagi."
"Dia masih ingin menemui putriku? Dia sedang bermimpi. Vero tidak akan pernah bisa masuk kedalam Keluarga ini lagi dalam hidupnya." David Glover menimpali dengan marah.
"Vero, dia ingin bertemu denganku?" tanya Alisa.
Ekspresi Alisa sedikit berubah, seolah-olah dia merasa hatinya tergerak.
"Ya! Putriku, jangan bilang kamu masih ingin melihat orang yang sudah mengkhianatimu itu? Dia sudah memperlakukanmu seperti ini, berselingkuh di luar. Dia terang-terangan tidak menganggapmu sama sekali " Zane Davis melirik Alisa dan dengan serius mengomelinya.
"Putriku, kamu tidak boleh bertemu Vero lagi. Kalau tidak, dia akan membuatmu kecewa lagi." ujar Zane Davis, serius.
"Aku, aku tidak akan menemui Vero." Alisa menghela nafas dan berkata dengan berat.
Dalam hatinya, dia benar-benar tidak bisa menghadapi Vero lagi.
Pertama, dia merasa dia terlalu tidak pantas untuk Vero.
Kedua, status sosial dia dan Vero memang tidak sama.
Jika Vero tidak mengklarifikasi masalah foto dengan seorang wanita itu, dia tidak akan menurunkan egonya untuk bertemu Vero.
"Putri, kamu benar. Tidak perlu menemui pengecut itu lagi." Kata Zane Davis sambil tersenyum, dia merasa lebih tenang karna merasa sudah meyakinkan putrinya untuk menjauhi Vero.
★★★
Utara Kota Liberio. Di Pusat hiburan Liberio.
Pusat Hiburan Liberio adalah bisnis hiburan milik Keluarga kelas dua di Kota Liberio, Keluarga Bustomi.
Semua orang tahu bahwa setelah Eza Bustomi mengikuti Ardi, yang sangat kaya dan berkuasa di Laut Timur, statusnya meningkat, dan dia sekarang sejajar dengan tiga keluarga besar di Laut Timur.
Akibatnya, Pusat Hiburan Liberio sudah menjadi tempat kelas satu di utara kota.
Tiba di Pusat Hiburan Liberio, Vero tanpa basa-basi. Dia berjalan ke aula dengan tangan di belakang.
Ardi dan Roman Codet tidak terlihat.
Vero telah mendengar tentang beberapa rumor di luar dan mengetahui tentang situasi kalangan terkenal di Kota Liberio.
Saat ini, orang yang masih setia di Kota Liberio adalah Eza Bustomi.
Tangan kanan utama Vero di Provinsi Laut Timur adalah Ardi dan Roman Codet. Selain itu, Chris dan Eza Bustomi adalah bawahan langsungnya.
Alasan mengapa dia datang untuk mencari Eza Bustomi adalah untuk mencari tahu apa yang dia lakukan di Kota Liberio.
Di lantai 16. Seorang pria yang mengenakan baju santai sedang duduk santai dengan ekspresi bermartabat, dia sedang menikmati anggurnya.
Di sekelilingnya berdiri 20 hingga 30 pengawal berjas, dan mereka tampaknya pengawal pribadi Eza Bustomi yang berasal dari dunia abu-abu, itu terlihat dari raut wajahnya yang sangar dan tegas.
"Bos Eza, seseorang mencarimu." Seorang bawahan dengan cepat masuk dan melaporkan.
"Siapa itu? Ada perlu apa dia mencariku?" Eza Bustomi menyesap teh dan berkata perlahan.
"Eza Bustomi, kamu sekarang memiliki kehidupan yang baik di Kota Liberio."
Suara bermartabat terdengar jelas dan seketika Eza Bustomi bangkit dari duduknya.
Seorang pria muda mengenakan kemeja hitam dengan tatapan mata tajam masuk dengan tangan di belakang.
Pyar..
Eza Bustomi terkejut saat melihat pemuda itu. Cangkir anggur di tangannya jatuh seketika.
"Tuan Gibson!" Seketika Eza panik.
Eza Bustomi dengan cepat berdiri untuk menyambut tuanya yang sudah lama tidak bertemu.
"Tuan Gibson, Anda sudah kembali. Anda datang sendiri.? Kenapa Anda tidak menghubungiku? Saya bisa menyambut Anda," kata Eza Bustomi dengan nada menyanjung.
Vero tidak menjawabnya. Dia duduk di kursi dengan santai.
"Kudengar kamu mengirim seseorang untuk memb GGuat masalah di Villa Dataran Salju?" Vero memandang Eza Bustomi dengan tenang.
Vila yang dia beli untuk Lisa dilelang paksa. Dan bahkan ingin mengusir Lisa dan keluarganya.
Dokumen yang ditinggalkannya ditangani sendiri oleh Eza Bustomi.
Eza Bustomi mengikuti Ardi untuk mengurus bisnis di Asian Group. Vila dataran salju masih properti milik Asian Group.
"In..Ini..." Eza Bustomi tergagap.
"Tuan Gibson, apakah Anda berbicara tentang saya yang menandatangani pemindahan vila?" Eza Bustomi berkata dengan hati-hati, "Tuan Gibson, bawahan ini mendengarkan perintah Nona Miranda dan menandatanganinya."
"Saya tidak tahu apa-apa lagi. Bawahan ini benar-benar setia kepada Anda. Saya tidak berani melewati batas tatanan bisnis Kota Liberio."
"Miranda? Memang wanita gila inilah yang menyebabkan masalah." Vero tersenyum miring.
"Eza Bustomi, kamu membantu Miranda dan kamu mengatakan kalau kamu belum melewati batas? Apakah ini yang kamu setia kepadaku?" Vero bertanya dengan wajah serius.
"Tuan Gibson, ini! Nona Miranda Bukankah dia tunangan Anda. Sebagai calon istri anda, Nyonya Miranda ingin memulai bisnisnya. Bawahan ini tidak berani menolak" ujar Eza Bustomi menjawab dengan keringat mulai membasahi dahinya.
Beberapa waktu yang lalu, Miranda menemui Eza Bustomi dan menggunakan cara yang sama untuk menghadapi Roman Codet dan Ardi.
Namun, Eza Bustomi adalah orang yang picik.
Setelah mengetahui latar belakang Miranda, Eza Bustomi segera tunduk.
Vero tersenyum miring. Bagaimana mungkin dia tidak tahu apa yang dipikirkan Eza Bustomi.
"Eza Bustomi, aku belum mengatakan apa-apa. Apakah kamu terburu-buru? Siapa yang mengatakan kalau Miranda calon istriku?" Vero bertanya dengan santai.
Tapi bagaimana Eza Bustomi tidak tau sifat Tuanya yang sudah dia ikut hampir beberapa tahun terakhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Silvester Susanto
ular kepala dua
2023-07-20
0