"Bu, kamu tidak bisa menyalahkan orang lain untuk masalah ini. Selain itu, aku benar-benar tidak punya cara untuk menyelamatkan semua ini." Alisa menutup pintu dan berkata dengan lesu.
Ibunya tidak mengerti masalah bisnis. Bahkan, sudah sangat jelas tentang hal itu.
Dia tidak bisa mengalahkan Miranda apapun caranya.
Tidak peduli metode apa yang dia lakukan, dia tidak bisa melakukannya kecuali Vero yang bertindak. Dia sudah lama bergantung kepada Vero.
Namun, dia tidak ingin Vero menimbulkan masalah lagi. Selain itu, Vero mungkin belum tau tentang hal ini.
Jika Vero saja tidak peduli, mengapa dia harus mengemis meminta bantuannya.
"Jika Villa diambil kembali, Bu, kita kembali ke Distrik b. Aku memiliki sedikit tabungan. Bahkan jika perusahaan bangkrut, keluarga kita bisa hidup tanpa khawatir." kata Alisa perlahan.
"Aku sudah lelah untuk memedulikan hal-hal lain."
"Ah? Kembali ke Distrik Riverside, Nak, mengapa kamu memiliki pikiran konyol seperti itu? Kamu tidak bisa berpikir dengan tentang yang terburuk!" Zane Davis cemas saat mendengar itu, dia dengan cepat mencoba bujuk Alisa agar tetap semangat.
"Apakah tidak ada cara? Tuan muda Keluarga Lewis bersedia membantu. Kita tidak bisa menyerah begitu saja! Putriku, ibu akan menghubungi Keluarga Lewis besok dan meminta tuan muda dari Keluarga Lewis membantu kita." Zane Davis berkata dengan serius. Dia sudah memikirkan sebuah rencana.
Memiliki kehidupan yang baik dengan putrinya, tinggal di sebuah Villa, memakai emas dan perak, ada orang-orang yang menjilat dan memujinya setiap hari. Itu adalah kehidupan yang nyaman, itu adalah kehidupan yang di impikan setiap orang.
Dia tidak mau kembali ke distrik kurang maju semacam itu, di masa lalu dia sudah menjalani kehidupan yang menyedihkan. Sekarang, bagaimanapun caranya dia harus bertahan hidup dilingkarkan atas.
"Huhh." Alisa menghela nafas dan tidak mengatakan apa-apa. Dia berbaring di tempat tidur untuk beristirahat.
"Ini pasti tidak bisa terjadi. Aku harus mencarikan keluarga yang baik untukmu, Nak. Aku tidak ingin hidup sengsara." Zane Davis berkata dalam hatinya, dia sudah membuat keputusan di dalam hatinya.
★★★
Hari berikutnya.
Di Bandara Internasional Kota Liberio, Vero turun dari pesawat, dia memanggil taksi. Sedangkan wajahnya tanpa ekspresi.
Dia melakukan panggilan berturut-turut untuk bawahannya, tetapi tidak ada yang menjawab.
Seolah-olah pengaruhnya di Provinsi Laut Timur telah hilang, dia benar-benar kehilangan kontak dengan mereka.
Dia tidak tahu apa yang terjadi pada bawahannya, tidak ada berita sama sekali.
Dan sebagian orang yang ditinggalkan Chris di Grup York di Kota Liberio juga tidak bisa dihubungi.
Setengah jam kemudian, mobil itu tiba di Villa Dataran Salju.
Vero berjalan menuju pintu Villa dengan perasaan yang rumit.
Vero mengeluarkan kunci Villa yang ia simpan, tapi. Kunci itu tidak bisa digunakan lagi.
"Vero, Kamu masih punya muka untuk pulang kerumah? Kamu sudah Aku anggap orang luar. Aku secara khusus mengganti kunci pintu untuk melindungi Alisa darimu!" Zane Davis berkata dengan ketus. Setelah terdengar suara itu, Zane perlahan keluar dari Villa.
"Di mana Lisa?" Ekspresi Vero terlihat muram. Dia berkata dengan acuh tak acuh.
Dia sudah terbiasa dengan tindakan ibu mertuanya. Zane Davis.
"Kamu masih punya muka untuk bertanya tentang Lisa? Kamu tidak punya hati. Di mana kamu saat perusahaan Lisa dalam masalah? Kamu sudah memiliki kehidupan yang baik di Hong Kong? Kamu bahkan asik minum anggur dan menggoda gadis asing. Aku sangat malu memiliki menantu sepertimu!"
Ketika dia melihat Vero, Zane Davis sangat marah, dia menggertakkan giginya.
"Aku akan menjelaskan semuanya. Di mana Lisa?" Kata Vero yang sudah mulai malas berdebat dengan mertuanya.
Dia tidak tahu dari mana mertuanya Zane Davis mengetahui berita itu dan bagaimana dia berbicara tentang gadis asing di Hong Kong.
"Lisa ada di rumah. Namun, putriku tidak akan menemui kamu!" kata Zane Davis.
"Kamu bisa melupakannya. Jangan berpikir untuk datang kesini untuk menumpang makan lagi! Apakah kamu tidak tahu kalau Miranda? Wanita itu sangat kaya dan sangat berkuasa. Pergi dan jadilah bocah gigolo untuknya. Alu akan lihat berapa lama kamu bisa bertahan sampai dia akan mengusirmu." Zane Davis berkata sambil tersenyum miring.
Pada saat ini, David Glover juga mendengar keributan itu. Dia berjalan keluar rumah dan menatap Vero dengan marah.
"Kamu masih punya nyali untuk kembali ke rumah ini? Kamu benar-benar tidak punya muka!" David Glover berkata dengan marah.
"Aku mendengar apa yang dikatakan Nara tentang hal memalukan yang kamu lakukan di Hong Kong. Sungguh mantu yang tidak tahu malu!" David Glover berkata dengan tegas. Dia sangat marah urat biru muncul di lehernya.
"Kenapa kamu datang disini!? Apakah kamu mencoba menipu putriku lagi!?" David Berteriak keras.
"Aku akan menjelaskan semuanya kepada Lisa." Vero mengerutkan kening dan berkata dengan tenang. Dia mencoba sebaik mungkin untuk tidak berdebat.
"Kamu lebih percaya apa yang dikatakan orang luar daripada aku?" Lanjut Vero
"Apa yang bisa dipercaya darimu? Kamu pecundang. Siapa yang lebih tahu kamu lebih dari kita berdua?" Zane Davis berteriak marah.
"Selain itu, Bahkan jika kami mempercayai Kamu, kamu dan seorang gadis pirang memasuki ruangan, dia bahkan duduk manis di pangkuan kamu. Bagaimana kamu menjelaskannya? Apakah kamu masih ingin menipu putriku, kamu anggap dia gadis bodoh?" David Glover bertanya dengan marah.
"Gadis pirang?" Vero tidak bisa berkata apa-apa.
Sepertinya seseorang mengawasinya saat dia di Hong Kong dan menyebarkan gosip itu ke Liberio.
Selain itu, orang ini secara khusus berurusan dengan perusahaan Lisa?
Vero bisa menebak siapa yang merencanakan ini semua.
"Katakan pada Lisa bahwa aku kembali. Aku akan menjelaskan semuanya padanya. Aku akan menyelesaikan masalah perusahaan." Setelah mengatakan itu, Vero berbalik dan pergi.
Dia ingin mencari tahu siapa yang melakukan ini di Kota Liberio.
"Bisakah kamu menyelesaikan masalah perusahaan? Hehe, Aku tau. Kamu di sini ingin untuk melihat keluarga kita hancur dan iya, kan." Zane Davis berkata dengan jijik.
Mereka berdua melihat punggung Vero yang mulai menjauh. Mereka benar-benar kesal terhadap Vero.
Saat ini, di jendela di lantai dua Villa Dataran Salju.
Alisa berdiri di belakang Gorden dan melihat semuanya dari atas.
Ekspresinya sangat rumit. Ketika dia melihat Vero datang, dia merasakan hatinya merasa nyaman. Dia ingin sekali pergi dan memeluk Vero, bahwa dia sangat lelah dengan keadaan ini.
Namun, dia menahannya. Dia merasa dia mungkin tidak lagi layak untuk Vero. Vero adalah tuan muda di Racoon City, ibukota Negara Lugo.
Dia tidak tahu apakah Vero masih menyukainya atau tidak. Mengingat foto Vero dan gadis asing itu begitu mesra, Alisa semakin meragukan kalau dia memang tidak layak untuk Vero.
Dia merasa sangat kecewa, antara sedih, dan kecewa menjadi satu. Itu benar-benar tidak bisa termaafkan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Sarip Hidayat
lanjut
2023-10-18
0
Rekaa
thor lanjutanya di mn?
2023-08-30
0
Maskot
udh bnyak jg orang luar yg tau siapa itu verro. masa msh mo ngumpetin identitas aja thor.. apalgi kekluarga. yg bijak dikit thor karyanya. klo msh baru baru vero ngumpetin idntitas nya sh ga mslh. laaah ini udh mncangkup keluar negeri sgala. masa msh aja ga mau terbuka. soal mau percaya ga percayanya mah pduli setan lg jg udh bnyak yg tau
2023-08-06
2