Tidak semudah itu

"Miranda, situasinya sekarang berada. Setelah sempat berbicara dengan Vero, Aku merasa pria ini tidak sederhana. Kita tidak bisa melakukan apa pun pada Vero," kata Moran menjelaskan dengan tidak berdaya.

"Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan jika kamu sangat menyukai Vero, kedepannya, kamu bisa lebih berhati-hati dengan metode Vero dalam melakukan sesuatu. Jangan bertindak sembrono seperti sebelumnya, dan jangan buat Vero marah." lanjutnya sambil mengusap wajahnya kasar, dia sudah benar-benar kehabisan akal untuk meyakinkan adik sepupunya ini.

"Tidak bisa. Kakak, ada apa denganmu? Kenapa kamu berubah menjadi orang yang berbeda setelah kamu kembali dari Hong Kong?" Bibir ceri Miranda sedikit mengecut saat dia menatap Moran dengan tak percaya.

Miranda benar-benar bingung, apakah dia salah dengar. Dia mendengar sepupunya mengatakan kata-kata pengecut tanpa ragu, inikah sepupunya yang selama ini arogan dan dia banggakan.

Dia bahkan menasihatinya untuk lebih berhati-hati pada Vero?

Setelah pergi ke Hong Kong, kakaknya, Moran, menjadi penakut. Apa yang sebenarnya terjadi.

Mengapa sepupunya seolah-olah sangat menaruh hormat terhadap Vero?

"Ya. Aku melakukan ini untuk kebaikanmu. Kamu harus mencerna kata-kataku." Moran tidak bisa berbuat apa-apa terhadap sepupunya yang selama ini dia manjakan.

"Tidak nyaman bagiku untuk memberi tahu kamu detailnya saat di Hong Kong. Singkatnya, kamu harus berhati-hati dengan Vero. Pria ini bukanlah seseorang yang bisa dengan mudah kamu kendalikan." Ucap Moran melanjutkan.

Insiden di Hong Kong melibatkan keluarga Song.

Moran tidak bisa menjelaskannya kepada Miranda.

Miranda adalah sepupunya, jadi dia tidak bisa membiarkannya terpuruk dan hancur.

Awalnya, dia mengira Vero hanyalah seorang Tuan Muda biasa. Selama dia melangkah untuk memperingatkannya, dia percaya Vero akan memperlakukan saudara perempuannya dengan baik.

Namun, setelah bertarung melawan Vero, dia menyadari bahwa Vero bukan hanya seorang pemuda biasa, tetapi juga seseorang yang tidak bisa dia atur.

Kekuatan, kekayaan, pengaruh, dan semua aspek Vero lainnya telah mencapai tingkat yang tak terbayangkan.

Orang seperti itu bukanlah orang yang bisa ditekan olehnya. Bahkan seluruh Keluarga Danuarta tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Vero Destin.

Apalagi saudara perempuannya, dia sepertinya tidak akan merelakan Vero begitu saja. Dia benar-benar khawatir. Tapi dia benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa.

Bagaimana adik perempuannya bisa mengendalikan Vero? Jika ini terus berlanjut, cepat atau lambat dia akan menderita.

"Atas dasar apa?" Miranda segera membantah dan berkata dengan marah.

"Atas dasar apa aku harus bersikap baik dengan Vero!? Dia bahkan tidak menganggap adanya aku. Dia lebih suka menggoda gadis asing di luar daripada memperhatikanku. Apakah aku masih harus sopan padanya!?" Teriak Miranda dengan mata yang sudah memerah.

"Kak, apakah kamu lupa? Vero bertunangan denganku dia terikat dengan keturunan Keluarga Danuarta, aku benarkan.? Dia bermain perempuan di luar, dan aku harus membiarkannya melakukannya?" Tanya Miranda membuat Moran terdiam.

Moran memijat pelipisnya dan merasakan sedikit sakit kepala.

"Mira, dengarkan nasihat kakak kali ini saja. Jangan keras kepala lagi. Huh, aku salah perhitungan terakhir kali. Aku bahkan terlalu sembrono memberikan foto itu kepadamu. Sekarang setelah foto itu tersebar, itu telah membawa begitu banyak masalah bagi Vero. Vero pasti mengira itu aku yang melakukannya. Itu pasti akan menjadi masalah kedepannya." ucap Moran menjelaskan inti permasalahannya.

Vero Destin. Moran tidak ingin berhadapan dengannya sebagai lawan.

"Kakak, kenapa kamu khawatir tentang itu? Apa yang terjadi? Kamu menjadi begitu aneh?" Kata Miranda dengan wajah yang terlihat tidak puas.

"Jika Vero tahu kamu yang menyebarkan foto, lalu apa? Apakah dia berani membuat masalah untukmu?" Miranda berkata dengan acuh tak acuh.

"Selain itu, masalah ini ... Keluarga Danuarta kita seharusnya dalam posisi benar. Vero Destin adalah pria yang bertunangan denganku, dan dialah yang bermain perempuan?" Miranda berkata dengan acuh. Api cemburu berkobar di matanya.

Vero sangat sombong dan selalu acuh di depannya dia tidak memandangnya sedikit pun. Namun, saat dia pergi ke Hong Kong. Dia berbicara dengan gadis dengan senyum yang tulus.

Ini adalah penghinaan terhadap harga dirinya.

"Miranda, kamu tidak bisa berpikir seperti itu. Singkatnya, tidak peduli apa yang dilakukan Vero, itu adalah urusannya. Dia memiliki kemampuan untuk melakukannya. Jangan ikut campur dengan urusan pribadinya." Ucap Moran dengan tidak berdaya.

"Cih." Miranda mendengus kesal.

"Aku tahu Vero sangat kuat, terus kenapa? Dia adalah calon suamiku, Kakek kita adalah saksi pertunangan itu! Aku tidak mengerti dengan kelakuan Vero, Keluarga Destin akan menanggung malu karena itu!" Ucapnya yang membuat Moran tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Vero adalah calon suaminya. Ini tentang antara dua keluarga besar Negara Lugo, Keluarga Destin dan Keluarga Danuarta.

Tidak ada yang bisa menghilangkan keinginannya, Dia adalah wanita yang paling pantas bersanding dengan Vero.

"Hahhh." Moran membuang nafas kasar.

Moran memijat pangkal hidungnya. Dia tidak tahu bagaimana membujuk saudarinya ini yang terobsesi dengan Vero.

"Baiklah, jangan sebutkan hal itu lagi. Aku malas untuk mendengarnya. Kamu terlihat takut dengan Vero. Aku akan menemui Vero sekarang. Aku ingin melihat seberapa mampu dia. Mengapa dia harus melakukan hal-hal yang begitu arogan?" ucap Miranda sembari menatap lekat wajah Moran.

"Baiklah, Miranda. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan. Namun, aku hanya akan menyarankan kamu untuk tidak membuat Vero marah. Jika tidak, konsekuensinya tidak terbayangkan." Kali ini Moran berbicara dengan wajah serius.

Setelah mengatakan itu, Miranda langsung naik ke mobil.

Dengan pengawal wanitanya dia pergi ke utara Kota Liberio.

Moran mengelus cincin yang melingkar di jarinya.

Ekspresinya serius dia memikirkan sesuatu.

"Pak tua, Miranda menghancurkan perusahaan istri Vero. Apakah menurutmu Vero akan marah?" Moran bertanya dengan suara berat.

"Sulit dikatakan. Kepribadian Vero tidak bisa diprediksi." Penasihat keluarga berkata dengan serius, "Namun, untuk berjaga-jaga, saya menyarankan agar Tuan Muda mengerahkan ahli dari keluarga Song dan bersiap untuk siaga kapan saja."

"Ini juga untuk keselamatan Nona Besar. Jika Vero benar-benar marah, satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah melindungi nyawa Nona Besar terlebih dahulu." lanjut penasehat keluarga itu.

"huhh." Moran menghela nafas berat.

"Bagaimana penyelidikan latar belakang tersembunyi Vero?" tanya Moran sambil menekan pelipisnya.

"Tidak ada apa-apa yang aku dapatkan. Tidak ada yang tahu dari mana Vero berasal." jawabnya dengan wajah tertunduk.

Moran sedikit mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Adiknya Miranda jatuh cinta dengan Vero. Dia benar-benar tidak tahu apakah itu keberuntungan atau bencana untuk Keluarga Danuarta.

Dua puluh menit kemudian.

Miranda membawa dua pengawal wanita dan bergegas ke Pusat Hiburan Liberio.

Di dalam Pusat Hiburan Liberio, baris demi baris pengawal berjas menundukkan kepala sebagai bentuk hormat.

Dengan cepat, Miranda datang ke aula tempat dimana Vero berada.

Dia melihat Dandi tergeletak dilantai dengan wajah lebam, Miranda mengerutkan kening dan memutar matanya.

Vero yang mengenakan kemeja hitam polos sedang berdiri di dekat jendela dengan tangan disaku celananya.

"Tuan Gibson, Nona Miranda ada di sini." Eza Bustomi melaporkan dengan suara rendah.

"Miranda, apa yang kamu coba lakukan dengan menimbulkan masalah di Kota Liberio?" Vero perlahan berbalik dan berkata dengan acuh tak acuh.

"Vero, kamu bajingan, kamu masih berani menanyakan hal itu?" Miranda mencibir dan berkata dengan nada sinis.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

kenapa Miranda jadi berubah status jadi sepupu Moran?

2023-10-26

0

Sarip Hidayat

Sarip Hidayat

lanjut

2023-10-18

0

Silvester Susanto

Silvester Susanto

habis perempuan yang arogan itu

2023-07-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!