Seperti biasa pagi ini keluarga Raymond sedang sarapan bersama. Terkecuali Christy yang belum turun. Gadis itu sepertinya belum bangun.
Raka harus keatas, menyuruh adiknya itu untuk cepat turun.
"Chris. Masih lama? Yang lain udah nunggu dibawah" Raka mengetuk pintu yang langsung dibuka oleh Christy.
"Udah kok bang".
Christy melangkah sambil menunduk melewati Raka.
"Chris" Raka menahan tangan adiknya itu.
"Chris. Kalau abang ngomong, liat mata abang. Kenapa kamu nunduk?" Tanya Raka sedikit curiga, melihat Christyty yang terus saja menunduk. Enggan untuk menatapnya.
Raka langsung mengangkat dagu adiknya itu. Raka terkejut dengan apa yang dia lihatnya. Wajah adiknya penuh bekas luka, bahkan dahinya diperban membuatnya sangat panik.
"Astaga! Chris kamu kenapa? Muka kamu kenapa gini? Siapa yang buat kamu kayak gini? ngomong ke abang?" Tanya Raka yang khawatir dan juga marah.
"Abang jangan bilang ke ayah dan bunda. Aku takut mereka khawatir. Aku gak apa-apa bang. Ini cuma luka kecil. Jadi abang gak usah khawatir okey" Ucap Chris lalu berjalan melewati Raka. Tetapi tangannya ditarik oleh Raka, membuatnya meringis kesakitan.
"aaaww".
"Tangan kamu kenapa? Chris angkat jaket kamu! Abang mau lihat".
"Engga apa-apa kok bang" Christy semakin menutupi tangannya.
"Abang bilang angkat, berarti angkat Chris!" Tegas Raka.
Betapa terkejutnya Raka melihat tangan adiknya itu merah, dan bengkak. Raka tidak tega melihat Christy yang seperti itu.
"Sekarang ke kamar! Gak usah sekolah. Istirahat dikamar. Gak ada penolakan! Kalau kamu gak mau, abang akan ngasih tahu ini ke ayah dan bunda" Lontar Raka membawa Christy kembali masuk ke kamar.
"Tapi bang... "
"Gak ada tapi-tapian! Jari ini istirahat di rumah. Jangan kemana-mana. Dengerin abang kali ini ajah Chris" Kata Raka tegas. Mencium dahi adiknya lalu keluar dari kamar.
"Chriss mana sayang?" Tanya siska bingung melihat Raka yang turun sendiri.
"Chris katanya gak jadi ke sekolah. Lagi gak enak badan bun" Jawab Raka sambil tersenyum dan langsung duduk.
"Chris sakit? Tunggu bunda cek dulu ke kamar" Siska terlihat khawatir.
"Ehh gak usah bun. Tadi Chris bilang, dia lagi gak pengen di ganggu. Dia mau sendiri" Raka memahami bundanya.
"Okey".
"Hmm bunda harap, Chris akan selalu sama kita" Ucap Siska tiba-tiba.
"Maksud bunda apa?" Tanya si kembar bingung.
"Bunda takut. Takut Suatu saat nanti keluarga Chris akan mengambil Chris dari kita" Siska menunduk sendu.
"Bunda jangan ngomong kayak gitu. Ayah, gak akan biarin keluarga itu mengambil Chris!" Ucap Raymond dengan tegas.
"Yasudah. Sekarang bunda jangan sedih, dan kalian kembar kebanggaan ayah sekarang berangkat ke sekolah. Nanti kalian telat" Raymond tersenyum tulus kepada Raka dan Raja.
"Yaudah. Ayah, bunda. Kita jalan dulu" Ucap Raka dan Raja bersamaan. Tidak lupa mencium tangan kedua orangtua mereka.
Sedangkan dikamar terlihat Christyis yang duduk di balkon kamarnya. Menatap ke satu rumah kosong. Tempat di mana kenangan masa kecilnya berada. Tempat dia selalu tertawa, tempat dimana dia melihat cinta pertamanya. Yang bahkan tidak bertepuk sebelah tangan, karena cintanya terbalaskan.
Mengingat masa kecilnya, Christy tersenyum memegang satu lembar foto yang menampilkan dua orang anak. Berumur sepuluh tahun dan delapan tahun yang tersenyum sangat indah.
"Aya. Princess rindu sama Aya" Christy tersenyum sendu menatap foto itu.
Flashback
Dihalaman kompleks terlihat sangat ramai dengan Anak-anak. Anak-anak itu sedang asik bermain, termaksud Christy dan kedua Abang kembarnya.
Saat sedang bermain, Christy terlalu jauh berlari. Hingga sampai disalah satu mansion, yang sangat besar dan terlihat megah.
Christy kebingungan mencari kedua abangnya, sampai dia menangis karena takut sendirian.
"Hey kamu kenapa?" Tanya seorang anak laki-laki yang terlihat sangat tampan.
"Aku gak tahu ini dimana. Abang aku juga gak ada. Aku takut sendiri" Ucap Christy kecil ketakutan.
"Sudah kamu jangan menangis. Kalau kamu menangis, nanti matanya kayak panda. Jelek tahu" Anak laki-laki itu membawa Christy untuk duduk.
"Emang panda itu jelek yah?" Tanya Christy dengan wajah polosnya.
"Panda itu gak jelek, tapi mata panda itu hitam. Jadi aku larang kamu nangis. Nanti mata kamu hitam kaya panda. Atau, kaya hantu. Emang kamu mau? Serem tahu".
Christy langsung memeluk anak laki-laki itu, takut mendengar ucapannya.
"Chris takut sama hantu".
"Makanya kamu berhenti nangis yah. Sekarang kita cari kakak kamu okey" Anak laki-laki itu meraih tangan Christy, menggenggam begitu hangat.
"Aku mau tahu nama kakak".
"Nama aku Rasya Adipati" Ucapnya sembari tersenyum, membuat Christy kagum.
"Aya" Ucap Christy.
"Kok Aya? Nama aku itu Rasya. Bukan Aya" Rasya mengacak gemas rambut Christy.
"Makanya itu aku manggil Aya. Nama kamu Rasya, yah dipanggil Aya. Lucu" Ucap Christy polos.
Disisi lain Raka dan Raja kebingungan mencari adik mereka.
"Bang Raka, ini Chris kemana yah? dari tadi kita cariin gak ketemu juga" Raja menjadi sangat panik dan khawatir.
"Kita cari lagi ajah. Kalau kita pulang dan bunda tanyaiin Chris gimana?" Tanya Raka sambil celingak-celinguk menacari adiknya. Dan tatapannya berhenti di dua anak yang sedang berjalan bersama.
"Astaga Chris. Kamu dari mana ajah?" Tanya Raka yang sangat khawatir.
"Kita nyariin kamu, sampe keliling kompleks. Kamu nya gak ada. Terus dia siapa? Dia ganggu kamu?" Tanya Raja menatap tajam Rasya yang berdiri di samping Christy.
"Tadi aku mainnya kejauhan. Lupa jalan pulang, ehh aku ketemu sama Aya. Dia baik tahu bang. Dia dari tadi nemenin aku nyari abang" Christy tersenyum manis pada Rasya.
"Makasih karena udah nolong Chris" Ucap Raka tersenyum.
"Kayaknya Kamu ini anak baru. Soalnya kita gak pernah melihatmu bermain disini" Raja penasaran.
"Aku udah lama tinggal disini. Kalian gak pernah lihat aku karena emang aku gak pernah keluar rumah. Baru kali ini aku keluar. Aku lihat Chris menangis di depan rumah, makanya aku samperin" Ujar Rasya dengan suaranya yang terdengar lembut.
"Oh gitu".
"Sebelumnya kenalkan, namaku Raka. Dan ini, kembaranku namanya Raja. Malau kamu?" Tanya Raka.
"Panggil saja Rasya" Ucap Rasya ramah.
"Kalau gitu aku pulang dulu. Hey princess, aku pulang dulu. Kalau mau main ke rumah, datang ajah dan berteriak lah. Panggil aku dengan sebutan Aya. Aku akan datang. Sampai jumpa" Ucap Rasya lalu pergi dari sana.
Flashback end
"Aya, kamu pasti tepati janji kan? Aku akan nunggu kamu." Christy berdiri tepat di depan rumah Rasya yang sudah kosong entah sejak berapa tahun lamanya.
Saat sedang melamun, tiba-tiba hp Christy berbunyi. Menampilkan nama Reza, salah satu anggota KING COBRA yang sudah dianggap abang oleh Christy.
"Bang Reza ada apa? kenapa telfon? Aku udah bilang gak mau di ganggu sekarang".
"Tolong abang, Chris. Markas diserang. Jumlah mereka sangat banyak. Sedangkan di markas hanya ada 20 orang. Sisanya sedang menjalankan misi" Lapor Reza dengan nafas yang memburu.
"Brengsek! Aku akan ke sana. Perintahkan anggota KING COBRA untuk mundur. Kalau kalian terus melawan, kalian akan mati. Tunggu aku".
Christy membawa motornya dengan kecepatan yang sangat tinggi, amarahnya sudah tidak bisa di tahan lagi. Markas kebanggaannya di serang, itu sama sama menginjak harga dirinya sebagai leader KC.
Saat sampai di markas, Christyisty naik pitam. Melihat semua anggotanya terbaring lemah. Bahkan markas sangat acak acakan. Kepribadian Angel akhirnya keluar.
"Malaikat pencabut nyawa kalian sudah datang".
Saat angel memasuki markas. Semua yang ada disana melihatnya dengan tatapan takut. Semua orang merasakan aurah pembunuh gadis itu.
"Berhenti kalian!" Teriak Christy/Angel.
"Siapa lo? Mau apa kesini? Nyari mati lo?" Tanya laki-laki itu selaku tangan kanan Black Diamond.
"Nyari mati? Kalian semua yang nyari mati!".
Angel berjalan mendekat ke arah Fatur, tangan kanan Black Diamond.
"Si--si--siapa lo?"tl Tanya fatur terbata-bata. Melihat Christy sudah sangat dekat dengannya.
"Mau tahu gue siapa? Gampang" Christy memperlihatkan lambang yang bertuliskan leader di lengan kanan bagian jaket itu.
"Lo--lo-lo Leader KING COBRA" Fatur seketika merasa tubuhnya sangat lemas.
"Sial! Gue gak bisa gerak. Anjing?" Fatur membatin.
"Apa lo bilang? Anjing?" Tanya Christy membuat Fatur tambah ketakutan.
"Dari mana dia tahu? Dia Cenayang?" Tanya Fatur di dalam hatinya.
"Gue bukan cenayang. Gue leader mafia terkuat di dunia. Berhenti ngoceh dalam hati. Percuma! Gue juga tahu apa yang lo omongin" Christy menampilkan smirknya.
"Lo dan teman-teman lo ini udah main-main ke markas gue. Nah, dari pada kalian pulang tanpa bawah apa apa. Gimana kalau gue kasih hadiah".
Christy mengeluarkan belatih kecil dari saku jaketnya. Dan dengan santainya, menyayat setiap sudut tubuh Fatur.
Sret
Sret
Bugh
Bugh
Bugh
"AARRGGHH" Fatur berteriak kesakitan. Akibat belatih Christy, yang membuat kakinya sedikit lagi terlepas.
"Siapa yang nyuruh kalian nyerang markas ini?" Tanya Christy/Angel.
"Jawab!".
"Alex. Ketua BLACK DIAMOND" Jawab Fatur.
"Dia lagi ternyata".
Christy sudah sangat emosi mendengar nama pria itu lagi. Alex si leader BD, yang tergila-gila untuk bisa mendapatkan gelar leader terbaik diseluruh dunia.
BUGH
BUGH
BUGH
SRET
SRET
SRET
Pukulan dan sayatan ditujukan pada Fatur oleh Christy, dan melayangkan samurainya. Dalam hitungan detik, kepala Fatur terpisah dari badannya dan menggelinding kearah anak buah BLACK DIAMOND.
"Bawah bos kalian ini, pergi dan sampaikan salamku pada ketua BLACK DIAMOND" Christy tersenyum seperti iblis.
DOR
DOR
DOR
DOR
DOR
Tembakan demi tembakan dilayangkan oleh Christy pada anak buah BLACK DIAMOND.
"Bodoh. Mana mungkin gue biarin kalian pergi dengan selamat" Christy tersenyum puas. Melihat para anggota BD terbaring dan sudah tidak bernyawa
"Bang Reza, bawa mereka ke kandang dan beri anjingku makan. Kepala Fatur, kirim ke markas BLACK DIAMOND, pastikan Alex yang mendapatkannya. Tuliskan pesanku pada mereka. Salam leader in the word" Ujar Chhristy sambil menampilkan smirk andalannya lalu pergi dari sana.
//skip//
"Bos, ada kiriman. Kata pengerim itu, harus sampai di tangan pemimpin BLACK DIAMOND" Kata seorang pria yang memakai jaket Balck Diamond.
"Buka kotak itu" Perintah Alex, leader Black Diamond.
"Astaga bos ini" Mereka semua terkejut.
"APA ISINYA?!" Teriak Alex.
"Ini kepala Fatur, bos. Ada suratnya".
"Baca isi surat itu!".
"Hai Alex. Gue ngirim hadiah ini buat lo. Kayaknya lo nyari musuh yang gak tepat, dan lo ngirim tangan kanan lo kepada malaikat maut. Salam leader in the word".
"Brengsek! KING COBRA, tunggu pembalasan gue. Fatur, gue akan buat mereka bernasib sama seperti lo" Ucap Alex dengan emosi yang meluap.
Disisi lain Christy sedang tersenyum bahagia Karena sudah tahu ekspresi Alex sekarang.
Christy memiliki kemampuan mengetahui isi hati dan fikiran seseorang, dan tahu jika orang itu baik atau buruk. Lewat raut wajah mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Ichu Nur Ailla
author ngehalu terlalu jauh kayaknya Thor gue jadi bingung sendiri,,
2021-08-10
1
mey
itu si aya tmn masa kecil chrys di mana?
2021-05-26
1
Sandhy Ansar
505
2021-04-24
0