Semua siswa terkejut melihat wajah asli seorang nerd yang selama ini mereka jadikan bahan bullyan dan hinaan.
"OMG! Itu Christy. Anak dari keluarga Raymond. Pemilik sekolah ini"
"Cantik banget. Nyesel gue pernah hina dia".
"Mereka berempat cantik banget. Mana kaya lagi, pengen deh jadi temennya".
"Habis ini gue harus minta maaf sama Christy".
Christy tersenyum sinis mendengar ucapan ucapan itu. sekali lagi terbukti, uang dan kekuasaan adalah nomor satu.
"Sumpah gue gak tau kalau nerd itu lo. Maafin gue" Evelyn memohon.
"Lo udah keterlaluan. Kalau gue gak ngebongkar semuanya, mungkin setiap hari gue bakal lo bully. Munafik" Lontar Christy dengan angkuhnya.
"Gue paling gak suka, kalau ada yang namanya pembullyan di sekolah milik gue. Ngerti?!. Buat lo, ini adalah hari terakhir lo dan geng buluk lo itu sekolah disini!" Christy sambil menunjuk semua teman-teman Evelyn.
"Gue mohon, jangan ngeluarin gue Christy. Gue minta maaf. Gue janji gak akan bully orang lagi" Ucap Evelyn yang terlihat ketakutan.
"Di dalam hidup gue, gak ada kata maaf ataupun ampun. Gue pastian, lo dan geng lo itu gak akan dapat sekolah setelah ini".
Christy langsung mengambil ponselnya yang ada dikantong baju, lalu menelfon seseorang.
"Halo. Saya mau perusahan yang meminta kerja sama kemarin batalkan semuanya. Dan buat perusahan mereka jatuh. Mengerti!" Tegas Christy lalu memutuskan panggilan.
"Christy, gue mohon jangan batalin kerjasama perusahan keluarga gue" Teman Evelyn akhirnya ikut memohon.
"Terserah lo mau bilang apa. Satpam bawa mereka keluar!".
Kantin menjadi sangar ramai, karena semua siswa siswi berdatangan untuk melihat kejadian tadi.
"Wow! Chris, barusan lo keren banget" Tasya mengacungkan jempolnya untuk Christy.
"Hmm" Christy langsung pergi dari sana.
"Chris mau kemana?" Tanya Raka namun tidak mendapatkan jawaban dari gadis dingin itu.
"Palingan tidur bang" Putri menyahut.
"Guys, sekarang kita ganti baju. Udah enggak enak pake beginian" Ajak Fara.
//skip//
Kring..... Kring.... Kring
Bel pulang sekolah telah berbunyi, semua murid berhamburan keluar gerbang. Termaksud Raka dkk dan Tasya dkk, tanpa kehadiran Christy.
Mereka semua sudah berada di parkiran khusus petinggi, mereka menunggu Christy yang sedari tadi belum kelihatan.
"Far, Chris kemana? kok belum keliatan?" Tanya Raja mulai khawatir.
"Gak tau juga. Dari jam pelajaran terakhir tadi dia udah gak masuk" Jawab Fara yang juga terlihat khawatir.
"Bang raka, coba telfon deh" Ucap Tasya.
Raka langsung menelfon adiknya itu, entah ada dimana dia.
"Halo, Chris. Kamu dimana? Kita udah nunggu diparkiran nih"
".....".
"Oh okey. Abang duluan yah. Jangan pulang terlalu malam. Kalau mau pulang sendiri, telfon abang atau Raja okey"
"....".
"Take care princess" Raka mematikan sambungan telefon.
"Kita pulang duluan ajah. Chris ada urusan" Ucap Raka membuat mereka semua bernafas lega.
...✓✓✓...
Christy baru saja sampai dikantornya J.P Morgan Chase. Dia langsung masuk dan menaiki lift khusus petinggi.
Saat sampai didepan ruangannya, Christy di hadang oleh perempuan yang memakai pakaian kekurangan bahan dan menampilkan belahan dadanya. Lipstik merah, seperti darah dan make up seperti ibu-ibu kondangan.
"Hey, anak kecil. Ngapain mau masuk kesini? mau dimarahin lo?" Tanya perempuan itu sambil menatap Christy dari atas sampai bawah yang masih mengenakan pakean SMA
"Gue mau ketemu sama kak vira. Dia didalam kan"
Christy hendak membuka pintu. Tapi dia di cegah oleh wanita yang bernama Clara yang notabenya sekretaris Vira.
"Lo asal masuk ajah. Emang lo siapa hah?! Bu Vira mana mau ketemu sama bocah ingusan macam lo!".
"Gue bilang, gue mau ketemu sama kak Vira" Christy menatap datar si perempuan seksi itu.
"Kalau gue bilang gak, berarti gak! Security, sini lo!" Teriak Clara.
"Lo tuh, kalau kerja yang becus. Masa anak ingusan lo bolehin masuk. Mana tadi dia pake lift khusus petinggi. Gila ajah" Clara memarahi security yang lebih tua darinya.
"Maaf nona. Saya fikir dia ada perlu. Makanya saya perbolehkan dia masuk. Sekali lagi maaf" security itu memohon maaf.
"Sejak kapan kantor ini tidak menghormati orang yang lebih tua!" Batin Christy murka.
"Bawa anak ini keluar!" Perintah Clara.
"Baik nona"
"Nak keluar ya. Kalau ada perlu, bilang sama bapak ajah. Mungkin bapak bisa bantu" Ucap security sopan.
"Bapak baru yah di kantor ini?" Tanya Christy sembari tersenyum tipis.
"Iya nak. Bapak baru 2 minggu di kantor ini. Memangnya kenapa?"
"Tidak apa-apa. Tunggu yah aku mau nelfon dulu".
"Tapi nelfon nya di lobbyy ajah yah nak. Takutnya nona Clara marah. Bapak takut"kata security itu.
"Bapak gak usah takut, ada saya okey"
"Keluar sekarang!" Perintah Christy pada seseorang yang baru ia Telfon.
Setelah Christy mematikan sambungan telfon, keluarlah gadis cantik dari dalam ruangan. Dia adalah Vira.
Vira bingung, kenapa ada security dan kenapa Christy tidak masuk keruangan.
"Dek, kenapa gak masuk sih? kakak udah nunggu dari tadi" Vira menatap Christy bingung.
"Di larang masuk sama cabe!" Christy menunjuk Clara.
"Apaan lo, bilang gue cabe. Bocah juga" Cetus Clara marah.
"Clara diam kamu. Kamu memangnya belum tau dia siapa hah?!" Vira pun membentak Clara.
"Dia cuma bocah kemarin sore, bu Vira" Clara tersenyum sinis.
"Kak vira, mulai besok aku gak mau lihat ada cabe di perusahaan ini. Pecat dia sekarang, dan pastikan tidak ada perusahaan yang mau menerimanya lagi" Ujar Christy membuat mereka cukup terkejut.
"Lo kalau ngomong jangan ngasal dong! Emang lo siapa mau mecat gue hah?!".
"Gue Christy Walton Raymond. Pemilik perusahaan JP Morgan Chase!" Christy mengeluarkan aura pembunuhnya.
"Lo jangan bohong. Emang mana ada anak SMA yang bisa bikin perusahaan sebesar ini. Dasar tukang bohong, orang perusahaan ini punya bu Vira kok" Ucap Clara tidak percaya.
"Dia memang yang mempunyai perusahaan ini. Saya hanya tangan kanan perusahaan ini" Lontar Vira.
Clara dan Security seketika terkejut mendengar ucapan Vira.
"Ibu gak bohong kan? masa dia CEO sih bu. Ibu mah ngarang Ajah" Kata Clara yang mulai khawatir.
"Saya tidak berbohong, sekarang kamu sudah tahu. Sebaiknya kamu bereskan barang-barang kamu, dan keluar dari kantor ini".
"Tapi... "
"Tidak ada bantahan. Kamu keluar sekarang!" Tegas Vira penuh wibawa.
Saat Claraa sudah turun, security juga hendak turun tapi ditahan Christy.
"Bapak punya anak sama istri?" Tanya Christy.
"Iya, nak. Maksud saya nona".
"Jangan panggil saya nona. Panggil Christy atau nak Chriss saja. Bapak sudah tua. Jadi tidak usah bekerja lagi" Tutur Christy lembut.
"Apa saya berbuat salah? Nak Chris tolong jangan pecat saya. Hanya ini mata pencaharian saya, untuk menghidupi istri dan membayar uang kuliah anak saya" Kata security, yang sudah mulai mengeluarkan air mata.
"Bapak tidak berbuat salah. Saya hanya tidak tega, melihat bapak bekerja dimasa tua bapak seperti ini. Dan soal biaya kehidupan, biar saya yang tanggung. Termaksud, uang kuliah anak bapak. Satu lagi, jam 12 siang nanti bapak dan sekeluarga akan dijemput oleh anak buah saya. Bapak dan sekeluarga akan tinggal di mansion saya" Ujar Christy.
"Tapi nak, itu sangat merepotkan buatmu. Apa lagi jika tinggal di mansionnya nak Chris. Pasti sangat canggung rasanya".
"Tidak usah canggung. Di mansion itu tidak ada penghuninya, selain maid dan satpam yang menjaga mension. Saya hanya ke sana, jika ingin menenangkan diri. Jadi bapak dan keluarga bisa tinggal di sana".
"Apa nak Chris tidak merasa Terganggu?".
"Tidak kok. Jdi jam 12 siang bapak dan keluarga siap-siap. Bawa barang yang sangat penting saja, karena di mansion sudah lengkap".
"Terimakasih nak Chris. Kamu sangat baik dan bijaksana diumur mu yang masih remaja. Sekali lagi saya berterimakasih. Saya akan selalu mengingat ini" Security itu sedikit terisak.
"Sama sama. Chris boleh minta sesuatu dari bapak dan keluarga?".
"Apa itu nak Chris? bapak akan melakukannya".
"Chris mau, bapak dan keluarga mendoakan Chris dan keluarga Chriss selalu sehat, dan selalu dalam lindungan yang maha kuasa".
"Pasti nak. Pasti bapak akan selalu mendoakan nak Chriss dan keluarga di setiap sholat bapak".
Setelah berbicara Pada security, Christy dan Vira masuk kedalam ruangan. Mereka membahas soal meeting, yang akan dilakukan nanti bersama perusahan-perusahan terbesar di dunia. Termaksud perusahan Raymond group, Stamford group, Pratama compony dan C'S group.
"Kak Viraa, rapatnya masih lama yah? kalau masih, aku mau ngerjain berkas kantor ayah dulu".
"Udah mau mulai Chris. Semua CEO juga sudah berada di ruang rapat. Nih topeng sama bajunya. Kamu ganti gih".
"Oke".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
AS Saad
Thor visualnya dong thor
2021-05-10
1
Regina
cyirs itu orangnya baik yang jahat kepribadian nya
2021-04-19
1
`Keyyieeeeee
baik bgt anje
2021-03-31
0