...~Happy Reading~...
“Aku sudah kenyang, Davis!” Callie menggelengkan kepala nya, saat Davis hendak kembali menyuapkan makanan ke mulut nya.
“Satu kali lagi!” paksa Davis yang entah untuk ke berapa kali .
Pasal nya, sejak tadi, Davis selalu mengatakan satu kali lagi, satu kali lagi hingga dirinya terpaksa makan cukup banyak.
Dan kini, drinya benar benar sudah tidak sanggup lagi, perut nya kembali bergejolak dan mual seperti ingin muntah. Namun ia juga tidak mau terlihat begitu lemah di hadapan laki laki tersebut.
“Davis, lebih baik kamu pulang sekarang. Aku sudah makan, dan sebentar lagi aku akan meminum obat ku. Jadi lebih baik kamu—“
“Minumlah,” ujar Davis dengan ekspresi wajah datar nya seraya memberikan segelas minum air putih untuk Callie.
Gadis itu kembali menghela napas nya berat, menerima minuman dari tangan Davis, bahkan kini laki laki itu sudah mengambilkan obat juga untuk nya.
Entah setan atau jin darimana yang merasuki jiwa kulkas dua puluh pintu di depan Callie ini. Hingga membuat nya menjadi begitu perhatian padanya bahkan Davis terlihat begitu tulus pada nya.
‘Apakah aku harus sakit terus, biar bisa dapat perhatian kaya gini, dari dia?’ gumam Callie dalam hati sambil terus menatap lekat pada sosok laki laki berwajah datar di depan nya yang sedan mengeluarkan obat dari kotak nya.
Sejujurnya, Callie senang dan bahagia karena di saat dirnya sakit. Ia tidak sendiri, ia masih bisa merasakan perhatian yang biasanya ia dapatkan dari sang ayah. Bahkan, kini perhatian itu ia dapatkan dari orang yang paling ia sayang dan cintai.
Namun, di sisi lain Callie juga masih merasakan sesak, setiap kali mengingat bagaimana perlakuan Davis selama ini terhadap nya dan Chloe, yang sangatlah berbeda.
“Kau tidak ke kantor?” tanya Callie kembali membuka suara saat sudah menyelesaikan makanan dan obat nya.
“Tidak!” jawab Davis singkat sambil mengupaskan sebuah jeruk untuk Callie.
Sudah dua hari, Callie berada di rumah sakit. Dan dua hari itu juga, Davis yang menjaga nya. Bahkan laki laki itu sampai tidak masuk kerja hanya karena untuk menunggu nya.
Tersanjung? Terharu? Tidak! Callie justru merasa bingung dan curiga, ada apa dengan davis sampai mau membolos kerja hanya untuk gadis seperti nya.
“Bagaimana keadaan Chloe?” tanya Callie lagi menghela napas.
“Sangat baik!” jawab Davis lagi lagi tanpa ekspresi. Callie memilih diam dan tidak memberikan pertanyaan lagi kepada Davis.
Sementara itu, di tempat yan berbeda. Tora yang sudah di tinggal oleh Davis dan Callie selama dua hari, hanya bisa pasrah dan uring uringan seorang diri dalam mengurus kantor.
Pekerjaan yang seharusnya di kerjakan oleh tiga orang, kini harus dirinya sendiri. Tidak hanya sampai di sana kesialan yang di terima oleh Toa. Setiap pulang kantor, laki laki itu harus mengambilkan pakaian ganti untuk Davis dan membawakan nya makanan.
“Davis, tidak seharusnya kamu seperti ini. Kamu tahu, ini justru akan membuat aku berfikir bahwa kamu—“
“Kalau begitu, tidak usah berfikir!” saut Davis dengan cepat memotong perkataan Callie.
“Aku manusia, aku wajar memiliki pemikiran sendiri!” cetus Callie.
“Kalau begitu silahkan!”
Sungguh, jika ada sebuah balok batu, mungkin ingin rasanya Callie lemparkan kepada sosok di depan nya. Fisik nya sudah lemah, hatinya sakit. Dan kini, emosi nya harus naik setiap kali bicara dan di jawab oleh Davis.
Mungkin, jika jawaban dari Davis bisa sedikit lembut, dirinya akan merasa sangat bahagia. Namun berbeda, laki laki itu selalu memberikan jawaban yang membuat emosi nya naik turun.
...~To be continue.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Boa Hancock
🤣🤣🤣 emosi jiwa
2024-05-10
1
Ass Yfa
jangan samoe nenyesal Vis kayak bpkmu nggk bisa ngmbg ama isteinya dia keburu mati
2023-05-18
1
fitri rahayu
mungkin gk sih perubahan sifat davis cuma semata-mata agar tuan ammer gk terlalu marah sama dia dan berakibat fatal sma perusahaan nya
2023-05-10
2