Bala bantuan

...~Happy Reading~...

"Ah begitu, baiklah. Thank you Ar!"

"Wait, untuk apa kamu menanyakan hal seperti ini?"

"Aku sedang bekerja," jawab gadis itu dengan begitu santai nya sambil mengotak atik komputer di depan nya.

"What!! Kerja apa?"

"Ckckc, sudahlah tidak usah banyak tanya. Aku tutup dulu telfon nya dan jangan pernah beritahu Daddy!" ucap gadis itu yang tak lain adalah Callie lalu segera menutup panggilan telfon nya saat melihat pintu CEO terbuka.

"Anna, kita berangkat sekarang!" Gadis itu segera bangkit dan beranjak dari tempat duduk nya dengan membawa beberapa berkas yang sudah ia siapkan sejak tadi.

Selama satu minggu ini, Callieana benar benar di sibukkan dengan rutinitas belajar nya. Bukan bekerja, melainkan belajar, karena ia harus menghafal dan mengerjakan begitu banyak berkas yang sempat tertunda lantaran Davis tidak memiliki sekertaris.

Namun, Callie beruntung karena ada seseorang yang membantu nya. Orang itu tak lain adalah asisten Davis yang bernama Tora dan sepupu Callie sendiri yang berada di New York harus ia repotkan setiap saat ketika ia tidak mengerti dengan sesuatu.

"Baik Pak!" jawab Callie dengan wajah tersenyum riang.

Meskipun pekerjaan nya begitu berat dan melelahkan sampai ia kurang tidur. Namun, ia begitu senang dan semangat ketika bertemu dengan laki laki pujaan hatinya.

"Bagaimana tidur mu semalam?" tanya laki laki yang sedang menyetir di sebelah nya.

"Tidak nyenyak. Aku harus lembur sampai jam tiga untuk menyelesaikan proposal ini!" jawab Callie menghela napas nya berat.

"Kamu masih kuat?" tanya nya lagi.

"Tentu saja, apapun akan aku lakukan demi emmtt—" Callie tersenyum sambil menggigit bibir nya saat melirik ke arah kursi belakang dimana Davis yang masih fokus membaca proposal yang di buat oleh Callie semalaman.

"Jangan mimpi kamu menyukai Pak Davis. Ingat Anna, dia tidak akan pernah bisa kamu sentuh!" ucap Tora mencoba memberikan peringatan kepada Callie.

Sejak pertama masuk kantor, Tora sudah menebak bahwa Callie menyukai Davis. Karena dari sikap dan cara bicara Callie selalu menunjukkan betapa gadis itu begitu memuja laki laki tersebut.

Sedangkan sang empu nya, hanya bersikap cuek dan tidak perduli. Saat bicara, laki laki itu memang sedikit ramah, tidak pernah membentak namun tetap saja kadang terlihat dingin.

"Jika kamu tidak bisa membantu ku, setidaknya doakan aku!" cetus Callie sedikit berbisik dan mendengus kepada Tora.

Menempuh perjalanan hampir dua puluh menit. Kini mobil yang di kendarai Callie sudah tiba di sebuah restauran yang akan menjadi tempat untuk meeting siang ini.

"Mampuss!" umpat Callie saat melihat klien yang hendak ia temui dengan Davis ternyata orang yang sangat ia kenal.

"Kenapa berhenti?" tanya Davis mengerutkan dahi nya saat melihat sekertaris nya berbalik dan menghentikan langkah.

"Emm itu Pak, saya.. Anu, saya mules. Perut saya sakit mau ke toilet," ujar Callie mencoba mencari alasan.

"Baiklah, kamu pergi saja. Biar saya dan Tora yang menangani. Lagipula saya juga sudah mempelajari semuanya!" jawab Davis seketika membuat senyuman Callie terbit semakin bersinar.

"Terimakasih Pak, saya permisi!" ucap Callie dengan cepat Hendak keluar namun suara Tora lagi lagi menghentikan langkah nya.

"Anna, toilet ada di sana. Untuk apa kamu keluar? Tidak mungkin kamu akan buang air di mobil kan?" tanya Tora menahan tangan Callie seketika membuat gadis itu berdecak dan merutuki keadaan nya.

Dan akhirnya mau tak mau, Callie memutar dan berlari menuju toilet yang ada di restauran tersebut. Rencana nya untuk kabur dan menghindar, gagal sudah karena cetusan dari Tora.

'Semoga dia tidak melihat ku?' gumam Callie dalam hati.

...~To be continue... ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***