Adu reog

...~Happy Reading~...

“Selamat pagi Pak,” ucap laki laki yang habis mendapatkan tendangan maut dari Callie dan Dania, seketika membuat kedua wanita yang masih baku hantam itu langsung menghentikan aksi nya.

Terlihat sosok manusia setengah dewa yang memiliki ketampanan sejagad raya, hingga membuat seorang bidadari seperti Callie harus terjun ke Jakarta untuk mendapatkan hati nya.

Oh tidak, Callie tersadar bahwa kini penampilan nya sangat teramat kacau lantaran ulah Dania. Membuat nya merasa begitu malu dan mengumpat dirinya sendiri.

“Ada apa ini?” tanya laki laki itu yang tak lain adalah Davis, ia mengerutkan dahi nya saat melihat di depan lift sudah ramai oleh karyawan nya.

Tak hanya itu, ia juga melihat dua sosok wanita di dalam lift sebelah yang sangat berantakan.

“Maaf Pak, hanya kesalahpahaman saja,” tutur Dania dengan menunduk sopan.

“Salah paham? Hah, lucu sekali anda!” cibir Calie seolah tidak terima dengan pernyataan yang di buat oleh Dania, “Dia yang mulai, dia yang udah emmtt—“

“Maaf Pak, akan kami selesai kan secara pribadi,” ucap Dania segera memotong pembicaraan Callie dan langsung menarik tangan gadis itu dengan cukup kasar.

“Auwwhh sakittt sialan,” pekik Callie meringis saat tangan nya di tarik kasar oleh Dania.

“Berhenti!” ucap Davis tiba tiba langsung menghentikan langkah Dania.

“Dia sekertaris ku,” imbuh Davis melirik ke arah Callie dengan tatapan wajah datar nya, “Kembalilah ke tempat mu, selesaikan masalah kalian saat jam istirahat!” Setelah mengatakan itu, Davis memilih untuk pergi begitu saja menuju ruangan nya.

“Tora, bawa Anna ke ruangan ku!” ucap Davis tiba tiba membuat Tora yang sudah ikut berjalan di belakang nya seketika berhenti dan kembali ke belakang di mana Callie masih berada di dekat lift.

“Suka heran deh aku tuh sama kalian para perempuan. Gak lihat apa ini masih pagi, udah jadi reog aja kalian,” omel Tora berdecak saat harus kembali dan membantu Callie menuju ruangan nya.

“Bukan aku yang mulai!” cetus Callie ikut berdecak.

“Na, aku kasih tahu ya. Dania itu karyawan lama disini, bisa di sebut senior mungkin ya. Bahkan sama aku aja lebih dulu dia yang bekerja disini. Jadi saran ku, kamu hindari dia saja. Bukan takut atau mengalah, tapi menghindar itu lebih baik untuk menjaga kewarasan mu,” ucap Tora memberikan nasehat.

“Berarti dia gila,”

“Anggap saja begitu,” balas Tora lagi sambil menghela napas nya berat.

Keduanya berjalan dengan pelan karena kaki Callie yang masih terasa panas dan perih, hingga saat tiba di depan ruangan Davis, Callie mengerutkan dahi nya. Pasal nya, ia ingin duduk di kursi nya, namun tak di izinkan oleh Tora dan malah di suruh untuk masuk ke ruangan Davis.

Akibat pergulatan dengan Dania, membuat otak Callie sedikit konslet. Padahal, seharusnya jika ia sedang normal, maka di bisa di pastikan ia akan sangat teramat senang karena di suruh masuk ke ruangan itu.

“Tunggu, kok—“

“Udah diem aja. Nurut!” ucap Tora terus menuntun Calie hingga masuk ke dalam dan mendudukkan nya di sofa.

“Keluarlah!” kata Davis tiba tiba membuat mata Callie mengerjap bingung.

Bukankah tadi dirinya di suruh masuk, ah salah maksud nya yang membawa nya masuk adalah Tora. Dan ketika dirinya baru duduk belum ada lima detik, tiba tiba di suruh keluar.

Benarkah dia Davis, bos kesayangan nya. Kenapa tidak memiliki hati sama sekali, batin Callie mengumpat marah dalam hati.

“Bukan kamu, tapi dia,” ralat Davis seolah tahu dengan tatapan tajam yang di berikan oleh Callie.

‘Sudah ku duga.’ Gumam Tora dalam hati berdecak lalu segera pergi agar tidak menjadi orang ketiga yang kerap di sebut setan kala orang sedang berduaan.

...~To be continue .......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***