Kingsley

...~Happy Reading~...

Waktu satu jam yang di ucapkan oleh Davis beberapa waktu lalu, nyatanya mundur hingga hampir tiga jam lama nya.

Callie sebisa mungkin meyakinkan klien yang akan melakukan kerjasama itu untuk lebih sabar lagi, karena Davis sedang ada keperluan mendadak.

"Ini sudah hampir empat jam, bahkan sebentar lagi malam. Apa kamu yakin, dia akan datang?" tanya seorang laki laki yang sejak tadi sudah duduk berdua bersama Callie.

Sedangkan gadis itu, juga sudah merasa tidak tenang. Hati nya sudah sangat kacau dan pikiran nya tidak bisa di ajak untuk berfikir positif.

"Aku yakin dia akan datang. Tolong, bersabarlah sedikit lagi, King." Callie menatap laki laki itu dengan tatapan memohon.

Kingsley, seorang CEO dari King Company's, yang ternyata adalah teman lama Callie, tidak menyangka bahwa ternyata bisa bertemu dengan gadis yang pernah ia sukai saat masih duduk di bangku sekolah.

Setelah sekian lama mereka tidak bertemu, dan kini King kembali di pertemukan dengan Callie. Walaupun ia merasa sedikit bingung, mengapa seorang Callie bisa bekerja menjadi sekertaris bahkan di Indonesia.

Bukan hanya itu, bahkan Ethan yang selalu mengawal kemana pun Callie pergi kini tidak ada di samping gadis itu. Tentu saja hal itu membuat King merasa sedikit ganjal.

Namun, sejak tadi Callie tidak pernah mau menjawab satupun pertanyaan yang selalu mengganjal di hatinya.

Gadis itu semakin memohon dan terus menjelaskan setiap waktu, bahwa atasan nya sedang mendapat masalah sebentar dan akan segera datang.

Walau pada akhirnya, hampir empat jam mereka berada di Caffe tersebut dan belum ada tanda tanda bahwa Davis akan datang.

"Anna!" Suara panggilan dari seseorang seketika membuat kepala Callie mendongak.

Gadis itu tersenyum dan langsung menatap pada sosok laki laki yang sejak tadi sudah ia tunggu.

"Anda sangat on time, Tuan!" sindir Kingsley saat Davis tiba dan mengulurkan tangan kepada nya.

"Maaf! Tadi saya sedang—"

"Ada urusan?" potong Kingsley dengan cepat, "Apakah anda pikir saya tidak ada urusan lain? Ckckck!" imbuh nya berdecak.

"Saya benar benar minta maaf." ujar Davis yang memang merasa bersalah.

"Baiklah, tanpa membuang banyak waktu lagi. Saya sudah membaca proposal yang di bawa oleh sekertaris anda. Dan Saya juga sudah menyetujui nya. Berterimakasih lah pada sekertaris anda yang begitu sabar dan pintar meyakinkan saya, sampai akhirnya saya tidak jadi membatalkan kerjasama ini." ucap Kingsley panjang lebar.

"Terimakasih, dan saya benar benar minta maaf. Lain kali, saya tidak akan seperti ini lagi," tutur Davis sedikit menundukkan kepala nya.

"Baiklah, karena semuanya sudah selesai. Saya akan pamit undur diri, di pertemuan kedua nanti, jika memang anda sibuk. Percayakan saja kepada sekertaris anda, setidaknya kami tidak perlu menunggu keterlambatan anda!" Imbuh Kingsley lagi, sebelum akhirnya ia benar benar pergi meninggalkan Caffe.

Callie bernafas dengan lega. Karena Kingsley benar benar menepati janji nya untuk menerima kerjasama tersebut.

Awalnya, King sendiri menolak. Karena ketidak dislipinan Davis sebagai pemimpin justru telat sampai hampir empat jam.

Namun, apa daya jika dirinya tidak bisa menolak Callie. Ia masih menyimpan perasaan itu.

"Terimakasih," ucap Davis ketika kini hanya tinggal berdua dengan Callie.

Gadis itu tersenyum, walau sangat tipis, "Bukankah ini sudah menjadi pekerjaan ku?"

Davis menganggukkan kepala nya, ia sedikit kagum dengan hasil kerja dari Callie. Ia pikir, gadis itu hanyalah gadis manja yang tidak bisa melakukan apa apa. Namun ternyata, Callie bisa meluluhkan salah satu klien nya karena kesalahan Davis sendiri.

"Aku harus mendapatkan bonus lebih karena ini," imbuh Callie yang kembali ceria seperti biasanya.

Davis pun setuju, ia menganggukkan kepala dan segera mengajak Callie untuk pulang karena memang hari sudah hampir malam.

...~To be continue.... ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***