Berlatih Pedang

Kota bintang roh saat ini sangat ramai, dan seluruh penduduk kota di sibukkan untuk persiapan upacara kebangkitan.

Untuk memeriahkan acara ini, para penduduk dengan sengaja menggantung lampion warna-warni, menghias setiap jalan dengan berbagai macam bunga, bahkan para pedagang yang ada di setiap jalan kota akan menaruh beberapa hiasan di depan toko masing masing.

Para orang tua sangat bersemangat melihat kebangkitan roh elemen anak anak mereka, dan berharap di masa depan, anak anak mereka bisa menjadi seorang pendekar hebat, seperti legenda tujuh pahlawan lima ribu tahun yang lalu.

...****************...

Di kediamaan walikota.

Dalam kediaman walikota, di halaman belakang ada taman yang cukup besar dan beberapa pohon serta bunga bergoyang goyang terkena angin, menamani rama yang sedang sibuk mengayunkan pedang kayunya ke kiri dan ke kanan, dan dengan berbagai macam gaya anehnya.

Rama berusaha sekuat tenaga untuk menunjukkan keahlianya di depan paman kamal yang sangat dia kagumi.

Kamal yang melihat rama mengayunkan pedang dengan berbagai macam gaya, hanya bisa tersenyum dan tertawa dengan lucu.

"paman..paman..lihatlah pedangku, jika aku ada iblis melihat pedangku yang sakti ini, pasti mereka akan berlari ketakutan, dan akan kencing di celana..ahahahah..lucu sekali" ucap rama tertawa lucu membayangkan melawan iblis dengan gagah berani.

"ohhh benarkah?...tapi pedangmu sangat kecil dan terlihat lemah?..paman rasa kamu yang akan kencing di celana..hehehe.." balas kamal tertawa mengejek.

"huh...paman tidak percaya padaku? "tanya rama dengan kesal sambil mengerucutkan mulutnya.

"hehehe...kamu masih kecil, jangan berfikir terlalu banyak, begini saja..biarkan paman mengajarimu sebuah tehnik pedang, jika kamu bisa menguasainya, maka paman akan membawamu terbang"..ucap kamal tiba tiba tersenyum aneh.

"oh..yaaa..benarkah! Paman akan membawaku terbang? Tanya rama dengan mata yang berbinar menatap kamal.

Kamal hanya bisa mengelengkan kepala tak berdaya, melihat wajah bersemangat rama, dia bermaksud untuk menggoda rama, dan justru membuatnya semakin bersemangat.

"tentu saja..tapi itu jika kamu berhasil, dengarkan baik baik, ehhem..tehnik ini sangat hebat, bahkan banyak binatang iblis yang besar akan mati dengan pedang ini"..balas kamal pura pura menjadi serius.

"wahh..hebat!!..paman cepat ajari aku!!.." jawab rama dengan penuh semangat.

"hooo..sangat bersemangat!..hem..kalau begitu mari kita mulai dan lihat baik baik, tapi paman hanya akan memperlihatkanya padamu sekali saja, jika kamu tidak berhasil menghafalnya, paman tidak akan mengulanginya lagi" ucap kamal dengan tegas.

"aku mengerti paman!.." balas rama dengan singkat.

Kamal mulai menunjukkan beberapa langkah sederhana gerakan pedangnya, dan sambil membaca sajak indah untuk menegaskan setiap langkah pedang.

Rama dengan serius memperhatikan setiap langkah gerakan dari kamal, seolah dia takut akan ketinggalan satu langkah.

"ayunkan pedang angin...

"angin kembali memeluk pedang..

"hempaskan angin kembali..

"angin..potong dan hempaskan iblis!!!

Setiap langkah dan setiap sajak yang kamal ucapkan secara bersamaan dengan sajaknya.

Dengan gerakan memotong, ke arah kiri dan kanan, lalu memutar tubuhnya, dan langsung membuat gerakan seperti tebasan dengan kuat.

Boom!..

Boom!..

Tebasan pedang langsung mengenai pohon di taman tersebut, dan membuat pohon itu terbelah menjadi dua, dan hanya menyisakan batang besarnya.

Rama seketika terkejut dan merasa takjub melihat pohon yang terbelah menjadi dua, rama kini semakin bersemangat dan wajahnya semakin bersinar terang, bahkan terlihat seperti ada bintang di kedalaman matanya.

"wahhh...hebat!!..paman hebat!!.."ucap rama dengan takjub.

"hehehe..tentu saja pamanmu ini orang paling luar biasa di dunia"..balas kamal dengan wajah bangga.

"hemm..kalau begitu, rama juga akan memotong pohonya!"..balas rama tiba tiba menjadi serius.

Kamal melihat sikap serius rama hanya bisa tertawa kecil, jelas dia tidak bermaksud benar benar mengajarinya, karna gerakan pedang yang dia latih hanya bisa di pelajari oleh pendekar yang sudah memiliki kekuatan spiritual di level pembangunan roh tingkat awal, dan hanya pendekar dengan usia 12 tahun yang dapat benar benar bisa mulai melatihnya.

Sedangkan kamal tahu bahwa rama masih sangat muda, dan belum memiliki kekuatan spiritual, bahkan roh elemenya belum di bangkitkan, jadi kamal hanya bisa menutup mulutnya dengab rapat, untuk menahan tawanya agar tidak terdengar oleh rama.

Rama yang tidak menyadari sikap pamanya yang mengerjainya hanya dengan fokus melihat pedangya, dan perlahan lahan menghembuskan nafas dalam dalam, dan menutup matanya.

Ketika rama menutup mata, tampa ia sadari bahwa energi alam di sekitarnya, mulai perlahan lahan memasuki tubuhnya.

Di dalam tubuh rama, ada titik cahaya kecil di dadanya dan perlahan lahan semakin membesar dengan energi yang masuk melalui tubuhnya.

Setelah merasakan energi di dalam tubuhnya telah berkumpul dan merasa cukup kuat untuk serangan pedang, rama perlahan lahan membuka matanya dan membuat gerakan pedang yang ia tiru dari kamal.

"ayunkan pedang angin..

"angin kembali memeluk pedang..

"hempaskan angin kembali...

"angin..potong dan hempaskan iblis...

"bang!..bang!..bang!!....

Suara tebasan pedang rama mengenai batang pohon yang telah terbelah, dan ada beberapa goresan yang tertinggal di batang pohon tersebut, bahkan hampir roboh di ujung batang.

Kamal menyaksikan setiap langkah yang rama lakukan, dan dengan wajah terkejut tak percaya, matanya seakan keluar menatap rama, dengan mulut terbuka lebar, ia hampir akan terjatuh karna kehilangan keseimbangan.

"iii..ini...apa aku sedang bermimpi?..tidak tidak..ini masih pagi, tidak mungkin aku tertidur"...ucap kamal tak percaya dan merasa tidak nyata dengan apa yang dia lihat.

"emmm...paman..aku tidak berhasil memotong kayunya" ucap rama dengan sedih.

Mendengar kata kata sedih rama, segera kamal terbangun dari wajah linglungnya.

"aa..apa kamu ti berhasil? Tanya kamal dengan wajah konyol.

"lihat saja...pohonya hanya sedikit rusak saja" balas rama dengan tak berdaya.

"bocah bau!!!...omong kosong apa! Aku saja di usia tiga belas tahun bahkan tidak bisa meninggalkan setitik goresan pada batang pohon, dan dia..dengan usia tujuh tahun, hampir merobohkan batang pohon?.." gumam kamal dengan marah di dalam hati.

Namun segera dia menenangkan fikiranya kembali, menatap rama dan menghiburnya.

"hehehe..kamu cukup hebat, hemm..paman rasa kamu cukup berbakat, ayo coba jelaskan pada paman, bagaimana kamu melakukanya" tanya kamal penasaran.

"eemm..aku hanya meniru gerakan paman, tapi...saat aku mulai menggerakan pedangnya, aku tiba tiba merasa sangat kuat, dan di tubuhku seperti ada energi setelah aku makan dengan kenyang, jadi setelah itu aku menebas pohonya seperti yang di lakukan paman" balas rama menjelaskan dengan polos.

Kamal berusaha mencerna penjelasan dari rama yang membingungkan, namun ketika dia mengingat bahwa rama menyebutkan energi dalam tubuh, wajahnya tiba tiba menjadi kaku, dan menjadi terpikirkan satu kemungkinan yang membuatnya ingin melompat karna terkejut.

"ii..ini..mungkinkah?....energi spiritual!!! " teriak histeris kamal dan mengejutkan rama.

Di dalam rumah walikota, razaki yang sedang berdiskusi dengan beberapa orang, juga terkejut mendengar teriakan kamal.

Episodes
1 Enam Pendekar Pelindung
2 Rencana Guru Besar
3 Kegelisahan Guru Besar
4 Pembentukan Aliansi
5 Perang Di Mulai
6 Guru Besar vs Raja Iblis
7 Kekuatan Alaya
8 Formasi Pengorbanan Darah
9 Pengorbanan
10 Pengorbanan Part II
11 Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12 Akan Kembali
13 Anak Dalam Ramalan
14 Anak Dalam Ramalan Part II
15 Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16 Berlatih Pedang
17 Upacara Kebangkitan Di Mulai
18 Pengendali Tujuh Elemen
19 Sekelompok Orang Misterius
20 Melawan Tiga Orang Jahat
21 Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22 Badai Angin Api
23 Menuju Kota Batu Hijau
24 Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25 Tuan Muda Yang Sombong
26 Mengelabuhi Dua Pengawal
27 Kembali ke Penginapan Bulan
28 Kebencian Tirta
29 Rumah Lelang Paviliun Bulan
30 Identitas Tiga Pemuda
31 Rama Mengakui Kesalahan
32 Tamu Kehormatan
33 Lelang
34 Buah Roh Emas spiritual
35 Perdebatan
36 Perdebatan II
37 Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38 Pedang Tingkat Bumi
39 Kamal Yang Misterius
40 Rencana Tifraz
41 Bocah Konyol Pemberani
42 Hanya Semut
43 Kembali Ke Kota Bintang Roh
44 Organisasi Sisik Hitam
45 Bertarung Dengan Binatang Iblis
46 Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47 Terobosan
48 Firasat
49 Kedatangan
50 Penyerangan Kota Bintang Roh
51 Razaki VS Sosok Misterius
52 Aura Iblis
53 Mayangsari VS Karza
54 Kemarahan Ibu
55 2 VS 1
56 Perubahan Situasi
57 Kepulangan Rama dan Kamal
58 Rasa Sakit
59 Kehilangan
60 Seluruh Alam Berduka
61 Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62 Cahaya Emas
63 Terbangun
64 Aku Akan Menjadi Kuat!!
65 Memperkuat Fondasi
66 Dua Tahun Berlalu
67 Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68 Dahlia
69 Dahlia dan Alaya
70 Pertemuan Dahlia dan Rama
71 Kamu Bodoh!!
72 Namaku Rama..
73 Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74 Peri Kecil..
75 Perasaan Rumit
76 Damar yang Murka
77 Harus Pergi...
78 Kontrak Darah
79 Pil Darah Spiritual Hijau
80 Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81 Menuju Sekte Langit Cerah
82 Sekte Langit Cerah
83 Sekte Langit Cerah Part II
84 Bertemu Leluhur
85 Kakek...
86 Pertemuan Dewan Penatua
87 Cucu Leluhur
88 Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89 Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90 Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91 Menuju Perpustakaan
92 Provokasi
93 Api Merah Dan Emas
94 Tombak Pemecah Api
95 Token Biru Emas
96 Kamu Monster Kecil itu...
97 Di Bawah Penindasan
98 Saka
99 Seni Penempaan Tubuh Perak
100 Pemahaman Kasar
101 Kenapa Aku Harus Kesal?..
102 Saudara
103 Gunung Aula Pemurnian Senjata
104 Platform Misi
105 Tidak Menemukan
106 Raja Palu Iblis
107 Pedang Cahaya Kristal Biru
108 Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109 Esensi Darah Naga Sejati
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Enam Pendekar Pelindung
2
Rencana Guru Besar
3
Kegelisahan Guru Besar
4
Pembentukan Aliansi
5
Perang Di Mulai
6
Guru Besar vs Raja Iblis
7
Kekuatan Alaya
8
Formasi Pengorbanan Darah
9
Pengorbanan
10
Pengorbanan Part II
11
Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12
Akan Kembali
13
Anak Dalam Ramalan
14
Anak Dalam Ramalan Part II
15
Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16
Berlatih Pedang
17
Upacara Kebangkitan Di Mulai
18
Pengendali Tujuh Elemen
19
Sekelompok Orang Misterius
20
Melawan Tiga Orang Jahat
21
Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22
Badai Angin Api
23
Menuju Kota Batu Hijau
24
Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25
Tuan Muda Yang Sombong
26
Mengelabuhi Dua Pengawal
27
Kembali ke Penginapan Bulan
28
Kebencian Tirta
29
Rumah Lelang Paviliun Bulan
30
Identitas Tiga Pemuda
31
Rama Mengakui Kesalahan
32
Tamu Kehormatan
33
Lelang
34
Buah Roh Emas spiritual
35
Perdebatan
36
Perdebatan II
37
Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38
Pedang Tingkat Bumi
39
Kamal Yang Misterius
40
Rencana Tifraz
41
Bocah Konyol Pemberani
42
Hanya Semut
43
Kembali Ke Kota Bintang Roh
44
Organisasi Sisik Hitam
45
Bertarung Dengan Binatang Iblis
46
Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47
Terobosan
48
Firasat
49
Kedatangan
50
Penyerangan Kota Bintang Roh
51
Razaki VS Sosok Misterius
52
Aura Iblis
53
Mayangsari VS Karza
54
Kemarahan Ibu
55
2 VS 1
56
Perubahan Situasi
57
Kepulangan Rama dan Kamal
58
Rasa Sakit
59
Kehilangan
60
Seluruh Alam Berduka
61
Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62
Cahaya Emas
63
Terbangun
64
Aku Akan Menjadi Kuat!!
65
Memperkuat Fondasi
66
Dua Tahun Berlalu
67
Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68
Dahlia
69
Dahlia dan Alaya
70
Pertemuan Dahlia dan Rama
71
Kamu Bodoh!!
72
Namaku Rama..
73
Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74
Peri Kecil..
75
Perasaan Rumit
76
Damar yang Murka
77
Harus Pergi...
78
Kontrak Darah
79
Pil Darah Spiritual Hijau
80
Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81
Menuju Sekte Langit Cerah
82
Sekte Langit Cerah
83
Sekte Langit Cerah Part II
84
Bertemu Leluhur
85
Kakek...
86
Pertemuan Dewan Penatua
87
Cucu Leluhur
88
Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89
Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90
Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91
Menuju Perpustakaan
92
Provokasi
93
Api Merah Dan Emas
94
Tombak Pemecah Api
95
Token Biru Emas
96
Kamu Monster Kecil itu...
97
Di Bawah Penindasan
98
Saka
99
Seni Penempaan Tubuh Perak
100
Pemahaman Kasar
101
Kenapa Aku Harus Kesal?..
102
Saudara
103
Gunung Aula Pemurnian Senjata
104
Platform Misi
105
Tidak Menemukan
106
Raja Palu Iblis
107
Pedang Cahaya Kristal Biru
108
Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109
Esensi Darah Naga Sejati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!