Pengendali Tujuh Elemen

Mayang sari memeluk rama yang duduk di pangkuanya dan menatapnya dengan wajah tersenyum.

Suaminya sudah mengisyaratkan bahwa rama harus memulai upaca kebangkitan.

Mayangsari hanya tersenyum dan mengangguk setuju.

"coba ibu lihat wajah putra ibu yang tampan"...ucap mayang sari membelai wajah rama.

"emm...ibu apa sekarang giliran rama? .." tanya rama.

"tentu..sebelum itu, ibu ingin tanya, elemen apa yang rama suka, api atau angin?.." tanya mayangsari.

"emmm...hehehe..rama suka api" jawab rama dengan tertawa aneh.

"oh...kenapa putra ibu suka api?..bukankah itu panas? Tanya mayangsari penasaran.

"jika rama punya api, maka rama bisa membakar pantat orang-orang jahat yang sering meledek rama di kota" jawab rama dengan polos.

Seketika mayangsari kaget dengan ucapan rama yang tertarik dengan elemen api hanya untuk mengerjai penduduk kota.

Kamal dan razaki yang mendengar percakapan ibu dan anak itu hanya bisa tertawa dan menggelengkan kepalanya tak berdaya.

"baiklah...biarkan putra kita segera memulai kebangkitan roh elemenya"...ucap razaki.

Razaki lalu membawa rama ke tengah lapangan menuju pilar batu.

Razaki menjelaskan pada rama secara perlahan dan rinci, bagaimana cara melakukan upacara kebangkitan.

Rama mendengarkan penjelasan ayahnya, dan berusaha mengingatnya dengan baik.

Membangkitkan roh elemen, hanya perlu menempelkan tanganya pada pilar batu roh elemen, dan merasakan energi dalam tubuhnya secara perlahan.

Pada pilar batu tersebut, akan terlihat juga level kekuatan spiritual yang di miliki, ketika menyentuh pilar batu roh elemen.

Di pilar batu terdapat tujuh batu roh elemen yang memiliki masing-masing warna yang berbeda.

Warna merah mewakilkan elemen api.

Warna biru mewakili elemen air.

Putih berarti angin.

Biru tua adalah petir.

Coklat tua berarti tanah (bumi)

Kuning pucat berarti cahaya.

Hitam berarti kegelapan.

Hijau berarti kayu.

Setiap batu roh elemen yang menyala, maka di pastikan bahwa elemen tersebut yang dimiliki tubuh seseorang dalam tubuhnya.

Rama melangkah maju mendekati pilar batu di depanya, lalu menempelkan tanganya dan dengan perlahan menutup matanya, mencoba merasakan energi dalam tubuhnya.

Razaki, mayangsari dan kamal, menyaksikan rama yang sudah menyentuh pilar batu di lapangan dengan rasa penasaran, elemen apa yang akan dimiliki rama dan di level berapa kekuatan spiritual rama yang sebenarnya, fikir mereka dalam fikiran masing-masing.

Rama saat ini sedang tenggelam dalam lautan kesadaranya, energi mulai berputar putar di dalam tubuhnya, seketika rama yang merasakan energi aneh dalam tubuhnya, tiba-tiba membuatnya merasa lemah, dan kepalanya sangat pusing bahkan pengelihatanya bahwa dunia di sekitarnya seperti berputar-putar.

Beberapa saat kemudian, rama menjadi tidak sadarkan diri dan tubuhnya mulai mengambang di atas pilar batu.

Kedua orang tuanya beserta kamal, menjadi panik melihat perubahan yang tiba tiba terjadi, dan merasa heran, mengapa rama menjadi pingsan dan mengambang di atas pilar batu.

Razaki dan mayangsari baru akan melangkah maju untuk menangkap rama yang tidak sadarkan diri, namun di hentikan oleh kamal, dan di ingatkan bahwa rama masih melakukan pemanggilan elemen pada tubuhnya, dan melarang mereka bertindak impulsif.

"saudaraku..tenanglah, mungkin ini ada kaitanya dengan kekuatan spiritualnya, tunggu saja sampai roh elemenya menyala, jadi jangan gegabah, takutnya akan ada hal buruk untuk rama jika kita hentikan secara paksa" ucap kamal mengingatkan.

"yahh..saudara kamu benar, kami berdua hanya khawatir dengan keadaan rama" balas razaki dengan lemah.

Mayangsari mencengkram tangan razaki dengan kencang dan wajahnya sudah sangat khawatir menatap pilar batu di depan.

Mereka bertiga hanya bisa menunggu dengan sabar melihat rama yang masih mengambang di atas pilar batu.

Beberapa saat setelah sepuluh menit berlalu, ada perubahan tiba-tiba pada pilar batu.

Cahaya pada masing-masing elemen berangsur-angsur menunjukan warnanya.

Warna yang menyala ternyata adalah merah dan mengeluarkan sinar yang cukup tinggi ke atas langit, yang mencapai ketinggian lima puluh meter, setelah sekian lama berkedi-kedip dengan sedikit sinar.

Razaki, mayang sari dan kamal yang melihat elemen api yang menyala, akhirnya merasa lega, karna hal itu memang sesuai dengan yang mereka duga.

Razaki lalu bergegas ke depan untuk menghentikan upacara kebangkita rama, namun segera langkah kakinya terhenti.

Suara ledakan keras seperti kembang api tiba tiba mengejutkan mereka bertiga, dan melihat hal yang mengejutkan.

Cahaya merah dengan tinggi lima puluh meter tiba tiba menjadi lebih tinggi hingga seratus meter, namun tidak hanya itu.

Warna putih yang melambangkan angin juga tiba-tiba menyala dan menyusul cahaya merah di atas dengan ketinggian yang sama.

Setelah elemen angin menyala, elemen lainya juga segera menyusul dengan kecepatan tinggi.

Elemen air, tanah, petir, cahaya dan kegelapan, menyala secara bersamaan, dan warna hijau hampir menyala namun tiba tiba cahaya hijau berkedip kedip lemah, sampai akhirnya cahayanya meredup.

Tujuh warna elemen dengan ketinggian seratus meter menyinari langit di sekitaran lapangan.

Semua penduduk yang berada tidak jauh di sekitar lapangan, melihat ke tujuh cahaya dengan bingung, dan penasaran apa cahaya di atas langit.

Razaki, mayangsari, dan kamal saat ini, wajah mereka linglung seperti orang yang kehilangan jiwanya.

Jelas mereka terkejut dan tak percaya dengan apa yang mereka lihat, belum lagi kekuatan spiritual rama yang terlihat di pilar batu, benar saja berada di tingkat pembangunan roh puncak.

Seketika jantung mereka menjadi berdetak kencang, bahkan mayangsari akan terjatuh karna tubuhnya tiba tiba menjadi lemas, namun segera di tangkap oleh razaki.

"aa..apakah ini nyata?.." ucap kamal membuka mulutnya lebar lebar dan dengan ekspresi tak percaya.

Plack!....plack!!

Kamal dengan sengaja menampar wajahnya untuk membangunkan kesadaranya.

Razaki memperhatikan rama yang masih mengambang di pilar batu dengan wajah tidak pasti, dan perlahan lahan sinar tujuh warna di langit berangsur angsur menghilang, dan tubuh rama akhirnya akan terjatuh, namun kamal segera bergegas terbang menangkap rama yang akan terjatuh.

Setelah menangkap tubuh rama, kamal membawanya ke hadapan razaki dan istrinya.

Akhirnya mereka menatap wajah tampan anak kecil itu dengan ekspresi yang rumit.

"anak ini...bagaimana bisa..? Ucap razaki tiba-tiba.

"saudaraku...selamat, masa depan putramu benar benar tidak terbatas, aku tidak menyangka bahwa hari ini aku akan menyaksikan lahirnya seorang legenda masa depan"...ucap kamal dengan takjub.

Razaki dan mayangsari mendengar ucapan selamat dari kamal, hanya bisa tersenyum pahit, jelas mereka masih bingung mengapa putra mereka bisa memiliki kekuatan di luar imajinasi mereka.

"aku tahu apa yang kalian berdua fikirkan, namun ini bukan hal yang buruk, percayalah...putra kalian di lahirkan menjadi orang yang hebat di masa depan" ucap kamal dengan wajah bahagia.

"saudaraku...kamu benar ini adalah suatu keajaiban, tapi ini benar benar telah melebihi harapanku, dan bagaimana aku akan memberinya pelatihan di masa depan, dengan begitu banyak elemen yang bisa ia kendalikan" balas razaki dengan wajah rumit.

"saudaraku tenang saja...apa kamu lupa statusku dan asalku" tanya kamal dengan tersenyum.

Seketika wajah razaki dan mayangsari menjadi berubah, dan tiba tiba mengingat bahwa sahabat mereka berasal dari sekte super di benua timur dan menjadi salah satu tetua di sana.

"saudaraku..kamu benar..kami benar benar lupa akan hal itu, tapi bukankah sektemu akan menerima murid ketika usia mereka mencapai tujuh belas sampai dua puluh tahun tahun?" ..tanya razaki.

"itu tidak masalah...aku bisa membicarakan masalah itu dengan ketua sekte, bahkan jika leluhur tua yang ada di sekte mendengar fakta tentang putramu, aku yakin mereka akan memprlakukanya seperti harta karun"

"jika saat ini mereka tahu, pasti mereka akan melesat terbang ke kota bintang roh ini hanya untuk membawa rama ke sekte, dan di jadikan murid langsung oleh leluhur" ucap kamal dengan wajah penuh keyakinan.

Kamal sangat yakin dengan yang ia katakan, karna rama adalah satu satunya dalam sejarah yang memiliki tujuh elemen sekaligus, bahkan melampaui legenda guru besar di masa lalu.

...****************...

Setelah berbincang cukup lama untuk merencanakan masa depan rama, kamal dan razaki serta istrinya setuju untuk membiarkan rama menempuh pelatihan di sekte langit cerah, namun dengan syarat, rama harus berusia dua belas tahun terlebih dahulu, karna mayangsari masih tidak rela jika rama pergi ketika dia masih sangat kecil.

Episodes
1 Enam Pendekar Pelindung
2 Rencana Guru Besar
3 Kegelisahan Guru Besar
4 Pembentukan Aliansi
5 Perang Di Mulai
6 Guru Besar vs Raja Iblis
7 Kekuatan Alaya
8 Formasi Pengorbanan Darah
9 Pengorbanan
10 Pengorbanan Part II
11 Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12 Akan Kembali
13 Anak Dalam Ramalan
14 Anak Dalam Ramalan Part II
15 Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16 Berlatih Pedang
17 Upacara Kebangkitan Di Mulai
18 Pengendali Tujuh Elemen
19 Sekelompok Orang Misterius
20 Melawan Tiga Orang Jahat
21 Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22 Badai Angin Api
23 Menuju Kota Batu Hijau
24 Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25 Tuan Muda Yang Sombong
26 Mengelabuhi Dua Pengawal
27 Kembali ke Penginapan Bulan
28 Kebencian Tirta
29 Rumah Lelang Paviliun Bulan
30 Identitas Tiga Pemuda
31 Rama Mengakui Kesalahan
32 Tamu Kehormatan
33 Lelang
34 Buah Roh Emas spiritual
35 Perdebatan
36 Perdebatan II
37 Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38 Pedang Tingkat Bumi
39 Kamal Yang Misterius
40 Rencana Tifraz
41 Bocah Konyol Pemberani
42 Hanya Semut
43 Kembali Ke Kota Bintang Roh
44 Organisasi Sisik Hitam
45 Bertarung Dengan Binatang Iblis
46 Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47 Terobosan
48 Firasat
49 Kedatangan
50 Penyerangan Kota Bintang Roh
51 Razaki VS Sosok Misterius
52 Aura Iblis
53 Mayangsari VS Karza
54 Kemarahan Ibu
55 2 VS 1
56 Perubahan Situasi
57 Kepulangan Rama dan Kamal
58 Rasa Sakit
59 Kehilangan
60 Seluruh Alam Berduka
61 Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62 Cahaya Emas
63 Terbangun
64 Aku Akan Menjadi Kuat!!
65 Memperkuat Fondasi
66 Dua Tahun Berlalu
67 Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68 Dahlia
69 Dahlia dan Alaya
70 Pertemuan Dahlia dan Rama
71 Kamu Bodoh!!
72 Namaku Rama..
73 Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74 Peri Kecil..
75 Perasaan Rumit
76 Damar yang Murka
77 Harus Pergi...
78 Kontrak Darah
79 Pil Darah Spiritual Hijau
80 Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81 Menuju Sekte Langit Cerah
82 Sekte Langit Cerah
83 Sekte Langit Cerah Part II
84 Bertemu Leluhur
85 Kakek...
86 Pertemuan Dewan Penatua
87 Cucu Leluhur
88 Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89 Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90 Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91 Menuju Perpustakaan
92 Provokasi
93 Api Merah Dan Emas
94 Tombak Pemecah Api
95 Token Biru Emas
96 Kamu Monster Kecil itu...
97 Di Bawah Penindasan
98 Saka
99 Seni Penempaan Tubuh Perak
100 Pemahaman Kasar
101 Kenapa Aku Harus Kesal?..
102 Saudara
103 Gunung Aula Pemurnian Senjata
104 Platform Misi
105 Tidak Menemukan
106 Raja Palu Iblis
107 Pedang Cahaya Kristal Biru
108 Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109 Esensi Darah Naga Sejati
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Enam Pendekar Pelindung
2
Rencana Guru Besar
3
Kegelisahan Guru Besar
4
Pembentukan Aliansi
5
Perang Di Mulai
6
Guru Besar vs Raja Iblis
7
Kekuatan Alaya
8
Formasi Pengorbanan Darah
9
Pengorbanan
10
Pengorbanan Part II
11
Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12
Akan Kembali
13
Anak Dalam Ramalan
14
Anak Dalam Ramalan Part II
15
Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16
Berlatih Pedang
17
Upacara Kebangkitan Di Mulai
18
Pengendali Tujuh Elemen
19
Sekelompok Orang Misterius
20
Melawan Tiga Orang Jahat
21
Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22
Badai Angin Api
23
Menuju Kota Batu Hijau
24
Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25
Tuan Muda Yang Sombong
26
Mengelabuhi Dua Pengawal
27
Kembali ke Penginapan Bulan
28
Kebencian Tirta
29
Rumah Lelang Paviliun Bulan
30
Identitas Tiga Pemuda
31
Rama Mengakui Kesalahan
32
Tamu Kehormatan
33
Lelang
34
Buah Roh Emas spiritual
35
Perdebatan
36
Perdebatan II
37
Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38
Pedang Tingkat Bumi
39
Kamal Yang Misterius
40
Rencana Tifraz
41
Bocah Konyol Pemberani
42
Hanya Semut
43
Kembali Ke Kota Bintang Roh
44
Organisasi Sisik Hitam
45
Bertarung Dengan Binatang Iblis
46
Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47
Terobosan
48
Firasat
49
Kedatangan
50
Penyerangan Kota Bintang Roh
51
Razaki VS Sosok Misterius
52
Aura Iblis
53
Mayangsari VS Karza
54
Kemarahan Ibu
55
2 VS 1
56
Perubahan Situasi
57
Kepulangan Rama dan Kamal
58
Rasa Sakit
59
Kehilangan
60
Seluruh Alam Berduka
61
Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62
Cahaya Emas
63
Terbangun
64
Aku Akan Menjadi Kuat!!
65
Memperkuat Fondasi
66
Dua Tahun Berlalu
67
Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68
Dahlia
69
Dahlia dan Alaya
70
Pertemuan Dahlia dan Rama
71
Kamu Bodoh!!
72
Namaku Rama..
73
Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74
Peri Kecil..
75
Perasaan Rumit
76
Damar yang Murka
77
Harus Pergi...
78
Kontrak Darah
79
Pil Darah Spiritual Hijau
80
Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81
Menuju Sekte Langit Cerah
82
Sekte Langit Cerah
83
Sekte Langit Cerah Part II
84
Bertemu Leluhur
85
Kakek...
86
Pertemuan Dewan Penatua
87
Cucu Leluhur
88
Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89
Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90
Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91
Menuju Perpustakaan
92
Provokasi
93
Api Merah Dan Emas
94
Tombak Pemecah Api
95
Token Biru Emas
96
Kamu Monster Kecil itu...
97
Di Bawah Penindasan
98
Saka
99
Seni Penempaan Tubuh Perak
100
Pemahaman Kasar
101
Kenapa Aku Harus Kesal?..
102
Saudara
103
Gunung Aula Pemurnian Senjata
104
Platform Misi
105
Tidak Menemukan
106
Raja Palu Iblis
107
Pedang Cahaya Kristal Biru
108
Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109
Esensi Darah Naga Sejati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!