Anak Dalam Ramalan Part II

Lima ribu tahun telah berlalu semenjak perang besar antara manusia dan iblis terjadi.

Kini kisah guru besar dan enam pendekar telah menjadi legenda di seluruh dunia.

Sekte sekte besar yang ada di empat benua telah menjadikan kisah guru besar dan enam pendekar pelindung sebagai panutan dalam ajaran sekte.

Tidak hanya di sekte sekte besar, bahkan para orang tua akan secara turun menurun menceritakan legenda guru besar dan enam pendekar yang menjadi pahlawan dan berkorban untuk melindungi seluruh umat manusia.

...****************...

Di suatu tempat yang terletak di benua timur yang dekat dengan perbatasan benua barat.

Berdiri sebuah kota yang bernama kota bintang roh.

Di kota tersebut ada sebuah pilar di tengah kota dengan menara besar yang ujungnya berbentuk seperti bintang besar.

Di kota tengah kota bintang roh, ada sebuah rumah yang cukup besar, namun tidak terlalu mewah, meski begitu, penghuni rumah tersebut tentu bukan orang biasa.

Pemilik rumah tersebut adalah wali kota dari kota bintang roh yang bernama razaki.

Saat ini, walikota sedang di penuhi oleh kegelisahan dan rasa khawatir, dia terus berjalan dengan mondar mandir seperti kebingungan.

Di kota bintang roh saat ini, tidak ada satupun orang yang berani keluar rumah, bahkan pintu maupun jendela di tutup dengan rapat.

Beberapa hari ini, cuaca ekstrim muncul tidak menentu.

Badai angin dimana mana, bahkan lautan juga, ombak besar dan badai tak kunjung berhenti, sehingga tidak ada kapal atau nelayan yang berani berlayar.

Gunung berapi di seluruh dunia tiba tiba meletus mengejutkan semua orang.

Hujan besar mengguyur seluruh tempat, hingga terjadi banjir dimana mana, petir bergemuruh dengan keras.

Gejolak alam yang begitu besar membuat semua orang di seluruh dunia menjadi panik, dan walikota saat ini semakin gelisah dengan bencana alam yang terjadi di seluruh dunia.

"ya tuhaaan..apa yang sebenarnya terjadi, mengapa semua ini terlihat seperti nasib buruk akan menimpa dunia ini" gumam wali kota dengan khawatir, dan terus menatap pintu kamar yang tertutup rapat di depanya.

Suara gemuruh petir semakin besar, membuat walikota menjadi khawatir rumahnya cepat atau lambat akan roboh.

Penyebab kegelisahan walikota saat ini bukan hanya karna cuaca yang ekstrim, tapi karna saat ini, di dalam pintu tersebut ada istrinya yang akan melahirkan, dan pertama kalinya dia menjadi seorang ayah yang membuatnya semakin gugup, dan takut terjadi sesuatu kepada istrinya.

Di dalam sebuah ruangan, ada dua orang dengan posisi berbeda di dalam kamar tersebut.

Dua orang tersebut salah satunya adalah istri wali kota yang bernama mayang sari, dan satu orang lainya adalah tabib yang sedang membantu mayang sari melahirkan.

"nyonya mayang..tarik nafas yang dalam, sebentar lagi bayinya akan keluar, ayo nyonya...nyonya pasti bisa" ucap tabib membantu mayangsari"

Mayang sari terus menerus menarik nafas panjang, sampai langkah terakhir, dia berteriak dengan lantang, dan upaya berhasil melahirkan seorang bayi.

Dengan nafas lemah, akhirnya mayang sari dengan lega melihat ke langit langit.

Beberapa saat kemudian, suara tangisan bayi terdengar dan memenuhi seluruh ruangan.

Mayang sari yang mendengar suara tangisan bayi menjadi sadar kembali, dan tersenyum melihat bayi yang sudah di gendong oleh tabib.

"selamat nyonya, akhirnya nyonya melahirkan dengan selamat, dan anak ini sangat tampan" ucap tabib memberi selamat kepada mayang sari.

"anak ku..apa dia laki laki? Tanya mayang sari dengan mata berbinar.

"iya nyonya...anda sekarang memiliki seorang putra" balas tabib dengan senyuman.

"mari..bawa putraku kesini, aku akan memeluknya " ucap mayang sari dengan wajah bahagia.

"baik nyonya...nyonya, saya akan membuka pintu dan membiarkan tuan masuk" ucap tabib dengan nada minta izin.

"iya..buka saja pintunya, sumiku juga pasti tidak sabar melihat putra kita" balas mayang sari.

Tabib tersebut akhirnya membuka pintu dan melihat tuan walikota yang wajahnya sudah sangat khawatir.

"akhirnya kamu keluar, bagaimana dengan istriku? Tanya razaki pada tabib.

"tuan...nyonya sudah melahirkan dengan selamat, dan sekarang tuan sudah menjadi seorang ayah" balas tabib pada tuan wali kota.

"benarkah! ...syukurlah..kalau begitu aku akan masuk" ucap razaki dengan mata berbinar.

krakk...sura pintu terbuka.

"istriku...apa kami baik baik saja, bagaimana perasaanmu? Tanya razaki pada istrinya.

"aku baik baik saja...lihatlah, sekarang kita memiliki putra yang tampan" balas mayang sari.

Razakipun melihat anaknya yang berada di pelukan istrinya, dan tersenyum bahagia menyentuh wajah mungil putra kecilnya.

"suamiku...lihatlah, matanya sangat mirip denganmu, tapi hidungnya mirip denganku, dia sangat tampan "ucap mayangsari tersenyum bangga.

"tentu saja putra kita menjadi laki laki tampan, bukankah ayahnya sangat tampan dan ibunya juga sangat cantik" ...ucap razaki tersenyum menggoda.

"hemm..kamu memuji diri sendiri" balas mayang sari tersenyum bahagia.

"baiklah..menurutmu, apa nama yang bagus untuk putra kita? Tanya razaki.

"emm...bukankah kamu adalah ayahnya? Jadi ini tugasmu memberi dia nama" balas mayangsari dengan cemberut.

"hemm..baiklah, biarkan aku berfikir terlebih dahulu" ucap razaki sambil berfikir.

"emm.." ucap mayangsari dengan singkat.

"aku terfikirkan sebuah nama yang bagus, akan memberinya nama....rama, yang artinya laki laki yang penuh kasih sayang, tampan dan baik hati" ucap razaki memberi sebuah nama untuk putranya.

"hemm..rama? Nama yang bagus dan sederhana, dan terdengar tidak mendominasi" ucap mayang sari.

"kita tidak perlu memberinya nama yang sombong, dia adalah laki laki, di masa depan jika dia ingin menjadi orang yang mendominasi, maka dia harus berusaha membangun namanya sendiri dengan usahnya sendiri" balas razaki dengan tegas.

Setelah memberi putranya nama, entah mengapa bayi yang sedang dalam pelukan mayang sari, di wajahnya bibirnya seperti membuat lekukan senyuman, seolah olah dia menyukai nama yang di berikan oleh ayahnya.

Razaki dan mayang yang melihat putra kecilnya tersenyum, membuat mereka terkejut, namun tak lama mereka menjadi tertawa bahagia.

"hahaha..haha..sepertinya putra kita menyukai nama yang kita berikan, hemm benar saja, ini memang putraku yang pintar, sini biarkan aku yang menggendongnya"

"istriku...kamu istirahatlah dengan baik, kamu pasti sangat lelah" ucap razaki.

"emm.." balas mayangsari dengan singkat.

Setelah menggendong rama, razakipun berniat membawa rama keluar untuk memperkenalkan pada kerabat dan bawahanya yang telah menunggu di aula rumahnya.

"hehehe...terima kasih untuk kalian semua karna telah menungguku, dan maaf jika aku membuat kalian menunggu lama.

"saudara raza, tidak perlu minta maaf seperti itu, bukankah kita adalah saudara, kemari kemari aku ingin melihat wajah anakmu, oh..iya..anakmu laki laki atau perempuan" tanya salah satu temanya yang bernama kamal"

Kamal adalah seseorang yang berasal dari kota besar di kekaisaran awan putih, dan saat ini dia telah menjadi salah satu pendekar terkenal di seluruh dunia, dan saat ini dia memiliki status sebagai tetua di salah satu sekte besar di benua timur, yaitu sekte langit cerah.

Kamal telah berkenalan dengan razaki bertahun tahun yang lalu sejak dia masih sangat muda, dan telah melewati rintangan hidup dan mati bersama.

Ketika kamal mendengar berita bahwa istri razaki akan melahirkan, dia tampa ragu meninggalkan sektenya, meski jarak antara sekte langit cerah sangat jauh, dan perlu waktu dua bulan untuk sampai ke kota bintang roh, demi bertemu razaki, dia rela malakukanya.

"hehehe...saudara kamal, anak ku adalah laki laki, lihatlah kemari, putraku sangat tampan" ucap razaki dengan bangga.

"ohh..laki laki? Wahh...saudara raza, kamu sangat beruntung, hemm..memang benar anak ini sangat tampan" balas kamal dengan senyum.

"aku memberinya nama rama...bagaimana? Bukankah itu terdengar tampan? Tanya razaki.

"hei..hei..itu memang tampan, sepertinya kamu sengaja memberinya nama yang tampan agar dia memiliki banyak istri hahahah.." ucap kamal tertawa geli.

"omong kosong!!..jika istriku mendengarnya, aku bisa mati! " balas kamal dengan berbisik pada kamal.

"hahahahha...sepertinya memang benar " balas kamal tertawa puas.

"huhh..baiklah..baiklah aku akan memperkenalkan putraku pada tamu tamu yang lainya" ucap razaki dengan dengusan pelan.

Beberapa saat kemudian, semua orang yang ada di aula rumah walikota, berkumpul mengerumuni rama si bayi tampan.

Tak berselang lama ada dua pengawal walikota yang datang ke aula dan melaporkan sesuatu, dan membuat semua orang menjadi serius, karna takut terjadi hal buruk.

"lapor tuan wali kota, kami telah memeriksa keadaan kota saat ini, dan juga menerima sebuah berita" ucap dua pengawal dengan hormat menghadap razaki.

"ohhh...apa ada sesuatu terjadi di kota? Dan berita apa yang kalian terima? " tanya razaki.

"tuan..kami telah memeriksa keadaan seluruh kota, hujan dan badai sudah tidak ada lagi, dan berita yang kami terima adalah gejolak alam telah berhenti, badai di lautan juga sudah kembali tenang, dan ini terjadi di seluruh benua" ucap dua pengawal itu menjelaskan.

"benarkah?...ini berita yang baik, akhirnya semua orang bisa tenang kembali" ucap razaki dengan lega.

"ohhh..saudara raza, ini berita yang bagus, sepertinya hari ini memang keberuntunganmu, dan aku rasa sepertinya kelahiran putramu di berkati, sehingga alam menjadi tenang kembali di hari dia lahir" ucap kamal tiba tiba menghampiri razaki yang sedang mendengar berita baik dari pengawalnya.

"hemm..semoga memang benar seperti itu, maka aku akan sangat bersyukur memiliki putra yang di berkati, mungkin suatu hari dia akan menjadi laki laki yang hebat" ucap razaki tersenyum menatap wajah mungil rama di pelukanya.

"tentu saja itu benar saudaraku...hemm bagaimana jika saat dia besar nanti, biarkan aku mengajarinya seni bela diri, dan dia akan menjadi murid di sekte langit cerahku" balas kamal tiba tiba menyarankan rama menjadi muridnya.

"itu ide yang bagus, tapi tunggu dia besar dulu, dan sampai dia berumur tujuh tahun, kita akan membuat upacara di pilar elemen, saat itu dia akan siap menerima pelajaran seni bela diri setelah kita tahu apa elemen dalam tubuhnya" ucap razaki menegaskan.

"tentu saja kita akan menunggunya kita elemen dalam tubuhnya di bangkitkan" balas kamal.

Mereka berduapun tertawa dan terus melanjutkan pembicaraan hingga di aula hanya menyisakan mereka berdua.

Episodes
1 Enam Pendekar Pelindung
2 Rencana Guru Besar
3 Kegelisahan Guru Besar
4 Pembentukan Aliansi
5 Perang Di Mulai
6 Guru Besar vs Raja Iblis
7 Kekuatan Alaya
8 Formasi Pengorbanan Darah
9 Pengorbanan
10 Pengorbanan Part II
11 Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12 Akan Kembali
13 Anak Dalam Ramalan
14 Anak Dalam Ramalan Part II
15 Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16 Berlatih Pedang
17 Upacara Kebangkitan Di Mulai
18 Pengendali Tujuh Elemen
19 Sekelompok Orang Misterius
20 Melawan Tiga Orang Jahat
21 Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22 Badai Angin Api
23 Menuju Kota Batu Hijau
24 Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25 Tuan Muda Yang Sombong
26 Mengelabuhi Dua Pengawal
27 Kembali ke Penginapan Bulan
28 Kebencian Tirta
29 Rumah Lelang Paviliun Bulan
30 Identitas Tiga Pemuda
31 Rama Mengakui Kesalahan
32 Tamu Kehormatan
33 Lelang
34 Buah Roh Emas spiritual
35 Perdebatan
36 Perdebatan II
37 Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38 Pedang Tingkat Bumi
39 Kamal Yang Misterius
40 Rencana Tifraz
41 Bocah Konyol Pemberani
42 Hanya Semut
43 Kembali Ke Kota Bintang Roh
44 Organisasi Sisik Hitam
45 Bertarung Dengan Binatang Iblis
46 Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47 Terobosan
48 Firasat
49 Kedatangan
50 Penyerangan Kota Bintang Roh
51 Razaki VS Sosok Misterius
52 Aura Iblis
53 Mayangsari VS Karza
54 Kemarahan Ibu
55 2 VS 1
56 Perubahan Situasi
57 Kepulangan Rama dan Kamal
58 Rasa Sakit
59 Kehilangan
60 Seluruh Alam Berduka
61 Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62 Cahaya Emas
63 Terbangun
64 Aku Akan Menjadi Kuat!!
65 Memperkuat Fondasi
66 Dua Tahun Berlalu
67 Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68 Dahlia
69 Dahlia dan Alaya
70 Pertemuan Dahlia dan Rama
71 Kamu Bodoh!!
72 Namaku Rama..
73 Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74 Peri Kecil..
75 Perasaan Rumit
76 Damar yang Murka
77 Harus Pergi...
78 Kontrak Darah
79 Pil Darah Spiritual Hijau
80 Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81 Menuju Sekte Langit Cerah
82 Sekte Langit Cerah
83 Sekte Langit Cerah Part II
84 Bertemu Leluhur
85 Kakek...
86 Pertemuan Dewan Penatua
87 Cucu Leluhur
88 Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89 Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90 Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91 Menuju Perpustakaan
92 Provokasi
93 Api Merah Dan Emas
94 Tombak Pemecah Api
95 Token Biru Emas
96 Kamu Monster Kecil itu...
97 Di Bawah Penindasan
98 Saka
99 Seni Penempaan Tubuh Perak
100 Pemahaman Kasar
101 Kenapa Aku Harus Kesal?..
102 Saudara
103 Gunung Aula Pemurnian Senjata
104 Platform Misi
105 Tidak Menemukan
106 Raja Palu Iblis
107 Pedang Cahaya Kristal Biru
108 Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109 Esensi Darah Naga Sejati
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Enam Pendekar Pelindung
2
Rencana Guru Besar
3
Kegelisahan Guru Besar
4
Pembentukan Aliansi
5
Perang Di Mulai
6
Guru Besar vs Raja Iblis
7
Kekuatan Alaya
8
Formasi Pengorbanan Darah
9
Pengorbanan
10
Pengorbanan Part II
11
Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12
Akan Kembali
13
Anak Dalam Ramalan
14
Anak Dalam Ramalan Part II
15
Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16
Berlatih Pedang
17
Upacara Kebangkitan Di Mulai
18
Pengendali Tujuh Elemen
19
Sekelompok Orang Misterius
20
Melawan Tiga Orang Jahat
21
Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22
Badai Angin Api
23
Menuju Kota Batu Hijau
24
Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25
Tuan Muda Yang Sombong
26
Mengelabuhi Dua Pengawal
27
Kembali ke Penginapan Bulan
28
Kebencian Tirta
29
Rumah Lelang Paviliun Bulan
30
Identitas Tiga Pemuda
31
Rama Mengakui Kesalahan
32
Tamu Kehormatan
33
Lelang
34
Buah Roh Emas spiritual
35
Perdebatan
36
Perdebatan II
37
Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38
Pedang Tingkat Bumi
39
Kamal Yang Misterius
40
Rencana Tifraz
41
Bocah Konyol Pemberani
42
Hanya Semut
43
Kembali Ke Kota Bintang Roh
44
Organisasi Sisik Hitam
45
Bertarung Dengan Binatang Iblis
46
Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47
Terobosan
48
Firasat
49
Kedatangan
50
Penyerangan Kota Bintang Roh
51
Razaki VS Sosok Misterius
52
Aura Iblis
53
Mayangsari VS Karza
54
Kemarahan Ibu
55
2 VS 1
56
Perubahan Situasi
57
Kepulangan Rama dan Kamal
58
Rasa Sakit
59
Kehilangan
60
Seluruh Alam Berduka
61
Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62
Cahaya Emas
63
Terbangun
64
Aku Akan Menjadi Kuat!!
65
Memperkuat Fondasi
66
Dua Tahun Berlalu
67
Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68
Dahlia
69
Dahlia dan Alaya
70
Pertemuan Dahlia dan Rama
71
Kamu Bodoh!!
72
Namaku Rama..
73
Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74
Peri Kecil..
75
Perasaan Rumit
76
Damar yang Murka
77
Harus Pergi...
78
Kontrak Darah
79
Pil Darah Spiritual Hijau
80
Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81
Menuju Sekte Langit Cerah
82
Sekte Langit Cerah
83
Sekte Langit Cerah Part II
84
Bertemu Leluhur
85
Kakek...
86
Pertemuan Dewan Penatua
87
Cucu Leluhur
88
Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89
Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90
Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91
Menuju Perpustakaan
92
Provokasi
93
Api Merah Dan Emas
94
Tombak Pemecah Api
95
Token Biru Emas
96
Kamu Monster Kecil itu...
97
Di Bawah Penindasan
98
Saka
99
Seni Penempaan Tubuh Perak
100
Pemahaman Kasar
101
Kenapa Aku Harus Kesal?..
102
Saudara
103
Gunung Aula Pemurnian Senjata
104
Platform Misi
105
Tidak Menemukan
106
Raja Palu Iblis
107
Pedang Cahaya Kristal Biru
108
Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109
Esensi Darah Naga Sejati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!