"semuanya!...mari serang bersam!."ucap pandu bersiap melakukan serangan.
Mereka semua mengangguk setuju, dan alaya masih menatap dingin pada bara.
Alaya akan mengambil langkah untuk menyerang, namun tubuhnya segera terhuyung huyung dan hampir terjatuh, namun segera di tangkap oleh pandu.
Alaya sebelumnya sudah terlalu banyak mengeluarkan energinya, dan beberapa kali terluka akibat beberapa serang musuh, namun alaya memaksakan dirinya, hingga akhirnya tubuhnya tidak lagi bisa menahanya.
"adikk!!..ada apa denganmu" tanya pandu dengan khawatir.
"sepertinya adik terlalu lelah, dan dia juga memiliki luka di beberapa bagian tubuhnya" ucap rima memeriksa kondisi tubuh alaya.
"aku tidak apa apa, kakak kita harus segera menyerang putra raja iblis, jika tidak, kekuatan raja iblis akan menyatu denganya, dan kita akan sulit untuk membunuhnya".
"ayo lakukan! Jangan biarkan perjuangan guru sia sia" balas alaya memaksakan dirinya yang masih lemah.
"tidaakk!...alaya dengarkan kami semua, kami pasti akan membunuhnya bagaimanapun caranya, dan kamu juga tidak bisa lagi memaksakan dirimu sendiri.
"jika bahkan kamu tidak bisa menjaga dirimu sendiri bagaimana kamu bisa menjaga orang lain" teriak pandu dengan marah.
Lima saudaranya yang melihat kondisi alaya hanya bisa mendesah berat.
Keadaan sudah sangat sulit, dan mereka saat ini memiliki tanggung jawab untuk melindungi semua orang.
Ada rasa sedih, sakit hati dan penyesalan di mata mereka masing-masing, namun di dalam mata mereka, ada sebuah tekad untuk melindungi semua orang.
Pesan terakhir dari guru besar sebelum kematianya, telah tertanam jauh di hati mereka, semangat juang untuk meraih mimpi dari gurunya adalah keinginan kuat untuk terus berjuang.
"adik....percayalah pada kami, kamu istirahatlah dulu, dan jiwa guru saat ini ada padamu, jagalah dengan baik, jika semuanya sudah selesai, mungkin kita bisa memiliki kesempatan untuk membangunkan guru lagi" ucap arian menjelaskan dengan lembut, dan menggosok kepala alaya.
"ka..kakak..aa..aku....tolong! " balas alaya dengan terbata bata dan dengan berat hati mematuhi perintah arian dan yang lainya, dan air mata sudah membasahi wajahnya lagi.
"emm, tunggu kami" balas arian.
"em.." jawab alaya dengan singkat.
Arian, pandu, rima, candira dan raka saling memandang lalu mengangguk dan bergegas ke arah bara.
...****************...
Sementara itu, di jarak yang tidak jauh atau dekat dengan alaya dan yang lainya, bara masih mengambang di langit dengan mata tertutup, jelas proses penyatuan dengan raja iblis belum selesai.
"ayo kita serang bersama! Teriak arian pada pandu dan yang lainya.
Mereka mengangguk setuju dan mengeluarka senjata ilahi masing masing.
Pedang dan tombak muncul di langit.
Wushh...wussh...
Bara merasakan ada serangan sedang mendekatinya, lalu ia tiba tiba membuka matanya, dan hanya tersenyum melihat cahaya yang semakin membesar di matanya.
Ketika cahaya energi semakin dekat, tiba tiba bara mengeluarkan aura kuat dari tubuhnya, dan semua serangan dari arian dan yang lainya terhempas jauh di langit.
Sontak mereka menjadi kaget dengan apa yang terjadi, semua serangan mereka bisa di patahkan dengan mudah hanya dengan aura saja, jelas mereka menyadari bahwa kekuatan bara menjadi sangat menakutkan.
"hahaha..haha..semut!...kalian semua cepat berlutut pada tuan muda ini!..ucap bara tertawa sombong.
"cih..jangan terlalu banyak berfikir! Apa otakmu sudah rusak? Berlutut padamu? Mimpi!!!.."ucap pandu dengan jijik.
"ohhh...ada orang yang tidak sabar mati, baiklah...kalian semua akan mati dengan menyedihkan, hahahaha..haha" bara tertawa dan mengejek pandu dan yang lainya.
"api iblis kegelapan! Lahap dunia!! Teriak bara mengeluarkan api iblisnya, namun kali ini api iblis yang ia gunakan sepuluh kali lebih besar dan mengerikan dari sebelumnya.
Semua orang menjadi kaget melihat api iblis yang memenuhi langit, jelas mereka tidak menyangka bahwa bara bisa mengeluarkan api iblis yang sangat besar.
Asap api menyebar kemana mana di seluruh area perang, bahkan pohon maupun tanaman di sekitar, terbakar habis oleh api iblis.
Wajah semua orang menjadi semakin jelek dan menjadi semakin serius, jelas kakuatan bara telah jauh melampaui mereka berlima.
"jangan berfikir lagi" mari serang ucap arian dengan tegas.
"naga petir! Hancurkan! Teriak pandu.
Ratusan naga petir muncul dari langit dan menyerang api iblis yang terus menyebar luas.
Boom!!..
Boom!!...
Kekuatan tirani dari naga petir terus menerus menyerang api iblis, namun api iblis yang terus menerus membesar sangat sulit untuk di padamkan, meski naga petir memiliki kekuatan pemusnah terhadap energi iblis.
"poenix api!..menyebar!..teriak arian.
"tehnik lima binatang air suci! Seraaang!
"badai angin!..hancurkan!
"tehnik seribu palu ! Hancurkan!..
Arian, pandu, rima, candira dan raka mengeluarkan tehnik dari elemen masing masing dan menyerang ke arah api iblis di langit.
Poenix api menyebar ke arah api iblis dan menyatu dengan api iblis, lima binatang suci yang terbentuk dari air menerjang ke arah api.
Badai anging yang sangat besar dan menerbangkan segala benda maupun pohon pohon di sekitar tempat peperangan menjadi roboh dan terseret oleh badai, menerjang ke api iblis.
Ribuan balok yang terbentuk dari tanah menerkam ke arah bara.
wushh..wussh...
Bang! Bang! Bang!...
Boom!..boom!..
Serangan demi serangan dari lima pendekar terus menerjang api iblis hingga membuat ledakan besar memenuhi seluruh area peperangan, bahkan langit di warnai oleh ledakan berwarna hitam dan abu abu.
Energi yang tercipta dari serangan terkuat antara lima pendekar dan putra iblis begitu kuat, sehingga membuat ledakan energi yang sangat mengerikan.
Semua orang dari aliansi manusia yang melihat ledakan di atas langit, segera bergegas meninggalkan arah ledakan, mereka semua takut jika terkena ledakan tersebut.
"sial!!!...kalian, lima semut juga memiliki sedikit kemampuan, hahaha..mati!!.."ucap bara tertawa mengerikan.
"cih..dia sudah gila!! Ucap pandu dengan jengkel.
"kita sudah benar benar kehabisan energi kali ini" desah arian dengan pelan.
Mendengar ucapan arian, mereka semua tersadar kembali, dan melihat kondisi mereka masing masing, dan ternyata benar bahwa mereka sudah tidak mampu mengeluarkan serangan lagi.
"kakak..aku akan melakukanya!..ucap raka tiba tiba maju mendekati arian dan yang lainya.
Raka menatap ke empat saudrara saudarinya dengan penuh tekad.
"hemm..memang sudah tidak ada pilihan lain lagi, namun hanya dengan dirimu tidak akan cukup dan kamu hanya akan mati sia-sia" balas arian menjelaskan.
"tapi setidaknya aku bisa memberi kalian waktu dan kalian bisa pergi menyelamatkan semua orang, ingat apa yang di katakan guru, bahwa kita harus menjaga semua orang" balas raka.
"kamu benar, namun itu tidak cukup! huh...aku juga sudah memutuskan untuk melakukanya! " ucap rima tiba tiba mengajukan diri dengan penuh keyakinan.
"kalian...apa yang kalian fikirkan, jika kalian mengorbankan diri, lalu bagaimana caraku menjelaskanya pada guru, aku adalah kakak tertua, dan seharusnya aku yang memikul tanggung jawab ini. "desah arian menatap adik adiknya.
"kakak... adik benar, mungkin ini satu satunya cara, dan lebih baik kita serahkan semuanya pada alaya, adik sangat kuat, dan aku yakin dia bisa mengatasi segalanya" ucap pandu meyakinkan arian.
"aku juga siap!" ucap candira yang melangkah maju.
Melihat mata semua saudaranya yang penuh tekad dan keyakinan, arian hanya bisa menghela nafas panjang, lalu tersenyum menatap semua orang.
"baiklah...karna kalian begitu yakin..maka mari lakukan bersama! Ucap arian penuh semangat.
Mereka berlima saling memandang lalu melihat ke arah kejauhan di mana alaya masih berdiam diri memulihkan tenaganya.
Arian hanya bisa tersenyum pahit melihat alaya di kejauhan, hal yang sama juga di rasakan oleh pandu, rima, candira, dan raka.
"adik...kami serahkan segalanya padamu, dan kamu akan selamanya menjadi adik kecil kami yang cantik" ucap arian dengan sedih.
"guru...tunggu kami,..segera aku dan yang lainya akan menemanimu disana" ucap arian yang sudah meneteskan air mata, dan yang lainya juga ikut menangis menatap langit.
Mereka berlima lalu bergegas ke arah bara dan bersiap untuk melakukan upaya terakhir mereka.
...****************...
Alaya saat ini masih duduk dengan tenang memulihkan tubuhnya, namun tiba tiba ia merasakan ada gejolak aneh di dalam hatinya.
Kegelisahan memenuhi hatinya dan membuat dadanya terasa sesak dan sulit untuk bernafas.
Karna alaya tidak tahan, lalu dia membuka mata dan melihat ke arah pertarungan di atas langit, seketika dia langsung terkejut melihat apa yang terjadi.
"ti..tidak kakak!!! ....jangan lakukan itu, ka..kalian juga ingin meninggalkanku" ucap alaya berteriak dan menangis tersedu sedu.
Di atas langit pertarungan masih berlangsung dengan sengit, dan pada akhirnya arian pandu dan yang lainya memutuskan untuk membakar darah dan meledakkan diri.
Upaya terakhir ini mereka lakukan untuk membunuh bara, agar tidak ada lagi raja iblis yang terlahir.
Mereka berlima mendengan teriakan alaya, namun mereka dengan berat hati mengabaikanya dan berpura pura tuli, seolah olah tidak tahu keberadaanya.
"adik...maafkan kami" gumam mereka berlima dengan rasa sakit.
"mari kita mulai! " teriak arian menatap ke empat adiknya.
"baik!!.. Jawab mereka serentak.
Mereka membuat lingkaran aneh dan saling memandang, lalu bersama sama membaca mantra dan membakar jiwa.
"dengan darahku! Dengan tubuhku! Dengan jiwaku!..musnahkan iblis dari dunia ini!...langit dan bumi akan bersaksi!
Api!..
Air!...
Petir!..
angin!...
Bumi!...
Lima elemen bersatu!! Teriak mereka berlima menyatukan kekuatan.
Ketika lima elemen menyatu, seluruh alam tiba tiba bergejolak dimana mana.
Semua orang yang melihat energi penghacur di atas langit hanya bisa menatap dengan ngeri.
Boom...boom!!...
Seketika tubuh arian, pandu, rima candira dan raka, meledak dengan keras dan menghantam bara.
"dasar semut!! Semut juga ingin menyeret tuan muda ini? Mimpi!!! teriak bara dengan marah, namun ada rasa takut dalam hatinya.
Wusshhh...bang! Bang! Bang..
Ledakan semakin membesar ketika bertabrakan dengan bara, seketika kabut asap tebal memenuhi seluruh langit.
...****************...
Sementara di kejauhan, alaya sudah linglung melihat keadaan di atas langit, dia sekali lagi seperti kehilangan jiwanya.
Asap tebal di atas langit, akhirnya semakin menipis dan melihat terlihat jelas keadaan dalam kabut asap setelah setengah jam berlalu.
Alaya yang masih linglung menatap langit, tiba tiba terkejut karna melihat ada sesuatu yang aneh dan membuat wajahnya menjadi jelek.
"uhuk..uhuk..bajingan!!! sebagian tubuhku telah hancur! " ucap bara yang tiba tiba muncul dari asap tebal dan terbatuk batuk dan dengan anehnya, dengan ledakan energi dari lima pendekar masih belum bisa membunuhnya.
"k..ka..kamu masih hidup!!! " ucap alaya tak percaya menatap bara.
"huhh..hanya semut juga ingin membunuhku? Mimpi!!! balas bara mendengus dingin.
"bajingan!!! Kamu akan mati!! " teriak alaya dengan marah dan langsung menyerang bara.
Alaya yang penuh dengan api kemarahan sudah tidak lagi bisa menahan emosi, dan perubahan aneh terjadi lagi padanya.
Rambut alaya semakin memanjang sampai mata kaki, mata dan simbol di dahinya sekali lagi bersinar, dan auranya menjadi tak kalah kuatnya dengan bara yang sebelumnya menyatu dengan raja iblis.
Di tempat area alaya berdiri, tanah, batu, maupun seluruh benda yang ada di sekitarnya berubah menjadi kristal hijau, lalu meledak menjadi serpihan debu.
Bara melihat perubahan alaya menjadi terkejut dan tak menyangka bahwa alaya menjadi sangat kuat.
"tidak ku sangka, kamu bersembunyi begitu dalam" ucap bara dengan heran.
Alaya tidak menjawab ucapan bara, dan hanya dengan dingin menatapnya, jelas saat ini ia telah berubah menjadi boneka yang hanya tahu cara membunuh.
Saat ini, bara sudah terluka cukup parah, dan sebagian tubuhnya juga telah hancur, jelas dia tahu bahwa tidak akan mampu melawan alaya.
Namun alaya berteriak dengan aneh, dan memegang kepalanya dengan kesakitan.
Arghhhhh...guruu!!!! Kakak!!!! Mengapa kalian meninggalkaku!! Mengapa! Mengapa!!! Teriak alaya dengan marah.
Tak berselang lama alaya tenang kembali dan menatap bara dengan kejam.
"kamu....mati!!!! Ucap alaya sambil membuat gerakan tangan seperti mencengkaram.
Segera bara terseret oleh energi di sekitarnya dan tiba tiba di seret paksa ke arah alaya.
Bara menatap alaya dengan ekspresi ketakutan.
"ti..tidak..tidak..aku tidak ingin mati! Aku tidak ingin ma.." belum selesai ia bicara, seluruh tubuhnya telah berubah kaku dan di lapisi oleh kristal hijau, dan pada akhirnya dia berubah menjadi serpihan.
Dalam serpihan kristal, ada bola cahaya kecil berwarna merah gelap yang mengambang, jelas itu adalah jiwa bara yang tersisa.
Melihat sisa jiwa bara, alaya langsung ingin meraihnya namun terlambat, karna jiwa tersebut melesat dengan cepat di langit.
Alaya tak tinggal diam, dia langsung mengambil langkah untuk mengejar bola jiwa bara, namun tiba tiba langkahnya terhenti, karna dia melihat lima bola cahaya yang ternyata adalah jiwa kakak kakaknya.
Seketika alaya menjadi tersadar kembali dan meraih jiwa kakaknya.
Baru saja dia meraih lima bola jiwa di atas, tubuhnya telah terhuyung huyung dan terjatuh ke tanah.
Boom!!
Boom!!..
Tubuh alaya terlempar keras, tampa di sadari, tubuhnya terlalu lemah karna tidak bisa menahan kekuatan besar yang telah ia gunakan, dan akibatnya, tubuh alaya berangsur angsur menghilang menjadi serpihan cahaya.
"kakak..ternyata, aku juga akan menyusul kalian dan guru" ucap alaya dengan senyuman di wajahnya.
Setelah beberapa saat, lima bola cahaya telah bertambah menjadi enam, dan tiba tiba, cahaya putih menyelimutinya dan membawa mereka ke atas langit.
Cahaya putih tersebut, adalah sisa jiwa dari guru besar.
Segera suara guru besar bergema di langit dan di dengar oleh semua orang.
"kalian semua yang telah hidup dengan selamat dari perang ini, segeralah untuk pulang temui keluarga kalian, namun jangan bersantai, karna perang belum sepenuhnya berakhir.
"jiwa putra raja iblis saat ini telah hilang, dan ada kemungkinan dia akan kembali membuat kekacauan" .
"aku dan muridku..telah berkorban demi kedamaian dunia, dan mulai sekarang, segalanya bergantung pada diri kalian masing masing".
"ketika saat kekacauan itu tiba kembali, ke enam muridku akan kembali memimpin dunia ini" ucap guru besar mengingatkan semua orang dan melesat jauh dari area perang.
Semua orang yang telah mendengar pesan terakhir guru besar, telah berlutut di tanah dengan mata merah dan penuh kesedihan.
Mulai hari ini, ke empat benua dan sekte sekte besar telah sepakat untuk membuat pilar guru besar dan enam pendekar untuk mengenang mereka yang telah berjasa pada perang melawan raja iblis.
Mereka akan membangun kota suci istana pahlawan, untuk mengenang guru besar serta muridnya.
Kota suci istana pahlawan akan di bangun di tengah tengah empat benua, dan akan di namakan sebagai dataran tengah.
Setelah ribuan tahun di masa depan, kota suci tersebut akan menjadi sejarah dan legenda yang menjadi kepercayaan di hati seluruh manusia di dunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments