Akan Kembali

"semuanya!...mari serang bersam!."ucap pandu bersiap melakukan serangan.

Mereka semua mengangguk setuju, dan alaya masih menatap dingin pada bara.

Alaya akan mengambil langkah untuk menyerang, namun tubuhnya segera terhuyung huyung dan hampir terjatuh, namun segera di tangkap oleh pandu.

Alaya sebelumnya sudah terlalu banyak mengeluarkan energinya, dan beberapa kali terluka akibat beberapa serang musuh, namun alaya memaksakan dirinya, hingga akhirnya tubuhnya tidak lagi bisa menahanya.

"adikk!!..ada apa denganmu" tanya pandu dengan khawatir.

"sepertinya adik terlalu lelah, dan dia juga memiliki luka di beberapa bagian tubuhnya" ucap rima memeriksa kondisi tubuh alaya.

"aku tidak apa apa, kakak kita harus segera menyerang putra raja iblis, jika tidak, kekuatan raja iblis akan menyatu denganya, dan kita akan sulit untuk membunuhnya".

"ayo lakukan! Jangan biarkan perjuangan guru sia sia" balas alaya memaksakan dirinya yang masih lemah.

"tidaakk!...alaya dengarkan kami semua, kami pasti akan membunuhnya bagaimanapun caranya, dan kamu juga tidak bisa lagi memaksakan dirimu sendiri.

"jika bahkan kamu tidak bisa menjaga dirimu sendiri bagaimana kamu bisa menjaga orang lain" teriak pandu dengan marah.

Lima saudaranya yang melihat kondisi alaya hanya bisa mendesah berat.

Keadaan sudah sangat sulit, dan mereka saat ini memiliki tanggung jawab untuk melindungi semua orang.

Ada rasa sedih, sakit hati dan penyesalan di mata mereka masing-masing, namun di dalam mata mereka, ada sebuah tekad untuk melindungi semua orang.

Pesan terakhir dari guru besar sebelum kematianya, telah tertanam jauh di hati mereka, semangat juang untuk meraih mimpi dari gurunya adalah keinginan kuat untuk terus berjuang.

"adik....percayalah pada kami, kamu istirahatlah dulu, dan jiwa guru saat ini ada padamu, jagalah dengan baik, jika semuanya sudah selesai, mungkin kita bisa memiliki kesempatan untuk membangunkan guru lagi" ucap arian menjelaskan dengan lembut, dan menggosok kepala alaya.

"ka..kakak..aa..aku....tolong! " balas alaya dengan terbata bata dan dengan berat hati mematuhi perintah arian dan yang lainya, dan air mata sudah membasahi wajahnya lagi.

"emm, tunggu kami" balas arian.

"em.." jawab alaya dengan singkat.

Arian, pandu, rima, candira dan raka saling memandang lalu mengangguk dan bergegas ke arah bara.

...****************...

Sementara itu, di jarak yang tidak jauh atau dekat dengan alaya dan yang lainya, bara masih mengambang di langit dengan mata tertutup, jelas proses penyatuan dengan raja iblis belum selesai.

"ayo kita serang bersama! Teriak arian pada pandu dan yang lainya.

Mereka mengangguk setuju dan mengeluarka senjata ilahi masing masing.

Pedang dan tombak muncul di langit.

Wushh...wussh...

Bara merasakan ada serangan sedang mendekatinya, lalu ia tiba tiba membuka matanya, dan hanya tersenyum melihat cahaya yang semakin membesar di matanya.

Ketika cahaya energi semakin dekat, tiba tiba bara mengeluarkan aura kuat dari tubuhnya, dan semua serangan dari arian dan yang lainya terhempas jauh di langit.

Sontak mereka menjadi kaget dengan apa yang terjadi, semua serangan mereka bisa di patahkan dengan mudah hanya dengan aura saja, jelas mereka menyadari bahwa kekuatan bara menjadi sangat menakutkan.

"hahaha..haha..semut!...kalian semua cepat berlutut pada tuan muda ini!..ucap bara tertawa sombong.

"cih..jangan terlalu banyak berfikir! Apa otakmu sudah rusak? Berlutut padamu? Mimpi!!!.."ucap pandu dengan jijik.

"ohhh...ada orang yang tidak sabar mati, baiklah...kalian semua akan mati dengan menyedihkan, hahahaha..haha" bara tertawa dan mengejek pandu dan yang lainya.

"api iblis kegelapan! Lahap dunia!! Teriak bara mengeluarkan api iblisnya, namun kali ini api iblis yang ia gunakan sepuluh kali lebih besar dan mengerikan dari sebelumnya.

Semua orang menjadi kaget melihat api iblis yang memenuhi langit, jelas mereka tidak menyangka bahwa bara bisa mengeluarkan api iblis yang sangat besar.

Asap api menyebar kemana mana di seluruh area perang, bahkan pohon maupun tanaman di sekitar, terbakar habis oleh api iblis.

Wajah semua orang menjadi semakin jelek dan menjadi semakin serius, jelas kakuatan bara telah jauh melampaui mereka berlima.

"jangan berfikir lagi" mari serang ucap arian dengan tegas.

"naga petir! Hancurkan! Teriak pandu.

Ratusan naga petir muncul dari langit dan menyerang api iblis yang terus menyebar luas.

Boom!!..

Boom!!...

Kekuatan tirani dari naga petir terus menerus menyerang api iblis, namun api iblis yang terus menerus membesar sangat sulit untuk di padamkan, meski naga petir memiliki kekuatan pemusnah terhadap energi iblis.

"poenix api!..menyebar!..teriak arian.

"tehnik lima binatang air suci! Seraaang!

"badai angin!..hancurkan!

"tehnik seribu palu ! Hancurkan!..

Arian, pandu, rima, candira dan raka mengeluarkan tehnik dari elemen masing masing dan menyerang ke arah api iblis di langit.

Poenix api menyebar ke arah api iblis dan menyatu dengan api iblis, lima binatang suci yang terbentuk dari air menerjang ke arah api.

Badai anging yang sangat besar dan menerbangkan segala benda maupun pohon pohon di sekitar tempat peperangan menjadi roboh dan terseret oleh badai, menerjang ke api iblis.

Ribuan balok yang terbentuk dari tanah menerkam ke arah bara.

wushh..wussh...

Bang! Bang! Bang!...

Boom!..boom!..

Serangan demi serangan dari lima pendekar terus menerjang api iblis hingga membuat ledakan besar memenuhi seluruh area peperangan, bahkan langit di warnai oleh ledakan berwarna hitam dan abu abu.

Energi yang tercipta dari serangan terkuat antara lima pendekar dan putra iblis begitu kuat, sehingga membuat ledakan energi yang sangat mengerikan.

Semua orang dari aliansi manusia yang melihat ledakan di atas langit, segera bergegas meninggalkan arah ledakan, mereka semua takut jika terkena ledakan tersebut.

"sial!!!...kalian, lima semut juga memiliki sedikit kemampuan, hahaha..mati!!.."ucap bara tertawa mengerikan.

"cih..dia sudah gila!! Ucap pandu dengan jengkel.

"kita sudah benar benar kehabisan energi kali ini" desah arian dengan pelan.

Mendengar ucapan arian, mereka semua tersadar kembali, dan melihat kondisi mereka masing masing, dan ternyata benar bahwa mereka sudah tidak mampu mengeluarkan serangan lagi.

"kakak..aku akan melakukanya!..ucap raka tiba tiba maju mendekati arian dan yang lainya.

Raka menatap ke empat saudrara saudarinya dengan penuh tekad.

"hemm..memang sudah tidak ada pilihan lain lagi, namun hanya dengan dirimu tidak akan cukup dan kamu hanya akan mati sia-sia" balas arian menjelaskan.

"tapi setidaknya aku bisa memberi kalian waktu dan kalian bisa pergi menyelamatkan semua orang, ingat apa yang di katakan guru, bahwa kita harus menjaga semua orang" balas raka.

"kamu benar, namun itu tidak cukup! huh...aku juga sudah memutuskan untuk melakukanya! " ucap rima tiba tiba mengajukan diri dengan penuh keyakinan.

"kalian...apa yang kalian fikirkan, jika kalian mengorbankan diri, lalu bagaimana caraku menjelaskanya pada guru, aku adalah kakak tertua, dan seharusnya aku yang memikul tanggung jawab ini. "desah arian menatap adik adiknya.

"kakak... adik benar, mungkin ini satu satunya cara, dan lebih baik kita serahkan semuanya pada alaya, adik sangat kuat, dan aku yakin dia bisa mengatasi segalanya" ucap pandu meyakinkan arian.

"aku juga siap!" ucap candira yang melangkah maju.

Melihat mata semua saudaranya yang penuh tekad dan keyakinan, arian hanya bisa menghela nafas panjang, lalu tersenyum menatap semua orang.

"baiklah...karna kalian begitu yakin..maka mari lakukan bersama! Ucap arian penuh semangat.

Mereka berlima saling memandang lalu melihat ke arah kejauhan di mana alaya masih berdiam diri memulihkan tenaganya.

Arian hanya bisa tersenyum pahit melihat alaya di kejauhan, hal yang sama juga di rasakan oleh pandu, rima, candira, dan raka.

"adik...kami serahkan segalanya padamu, dan kamu akan selamanya menjadi adik kecil kami yang cantik" ucap arian dengan sedih.

"guru...tunggu kami,..segera aku dan yang lainya akan menemanimu disana" ucap arian yang sudah meneteskan air mata, dan yang lainya juga ikut menangis menatap langit.

Mereka berlima lalu bergegas ke arah bara dan bersiap untuk melakukan upaya terakhir mereka.

...****************...

Alaya saat ini masih duduk dengan tenang memulihkan tubuhnya, namun tiba tiba ia merasakan ada gejolak aneh di dalam hatinya.

Kegelisahan memenuhi hatinya dan membuat dadanya terasa sesak dan sulit untuk bernafas.

Karna alaya tidak tahan, lalu dia membuka mata dan melihat ke arah pertarungan di atas langit, seketika dia langsung terkejut melihat apa yang terjadi.

"ti..tidak kakak!!! ....jangan lakukan itu, ka..kalian juga ingin meninggalkanku" ucap alaya berteriak dan menangis tersedu sedu.

Di atas langit pertarungan masih berlangsung dengan sengit, dan pada akhirnya arian pandu dan yang lainya memutuskan untuk membakar darah dan meledakkan diri.

Upaya terakhir ini mereka lakukan untuk membunuh bara, agar tidak ada lagi raja iblis yang terlahir.

Mereka berlima mendengan teriakan alaya, namun mereka dengan berat hati mengabaikanya dan berpura pura tuli, seolah olah tidak tahu keberadaanya.

"adik...maafkan kami" gumam mereka berlima dengan rasa sakit.

"mari kita mulai! " teriak arian menatap ke empat adiknya.

"baik!!.. Jawab mereka serentak.

Mereka membuat lingkaran aneh dan saling memandang, lalu bersama sama membaca mantra dan membakar jiwa.

"dengan darahku! Dengan tubuhku! Dengan jiwaku!..musnahkan iblis dari dunia ini!...langit dan bumi akan bersaksi!

Api!..

Air!...

Petir!..

angin!...

Bumi!...

Lima elemen bersatu!! Teriak mereka berlima menyatukan kekuatan.

Ketika lima elemen menyatu, seluruh alam tiba tiba bergejolak dimana mana.

Semua orang yang melihat energi penghacur di atas langit hanya bisa menatap dengan ngeri.

Boom...boom!!...

Seketika tubuh arian, pandu, rima candira dan raka, meledak dengan keras dan menghantam bara.

"dasar semut!! Semut juga ingin menyeret tuan muda ini? Mimpi!!! teriak bara dengan marah, namun ada rasa takut dalam hatinya.

Wusshhh...bang! Bang! Bang..

Ledakan semakin membesar ketika bertabrakan dengan bara, seketika kabut asap tebal memenuhi seluruh langit.

...****************...

Sementara di kejauhan, alaya sudah linglung melihat keadaan di atas langit, dia sekali lagi seperti kehilangan jiwanya.

Asap tebal di atas langit, akhirnya semakin menipis dan melihat terlihat jelas keadaan dalam kabut asap setelah setengah jam berlalu.

Alaya yang masih linglung menatap langit, tiba tiba terkejut karna melihat ada sesuatu yang aneh dan membuat wajahnya menjadi jelek.

"uhuk..uhuk..bajingan!!! sebagian tubuhku telah hancur! " ucap bara yang tiba tiba muncul dari asap tebal dan terbatuk batuk dan dengan anehnya, dengan ledakan energi dari lima pendekar masih belum bisa membunuhnya.

"k..ka..kamu masih hidup!!! " ucap alaya tak percaya menatap bara.

"huhh..hanya semut juga ingin membunuhku? Mimpi!!! balas bara mendengus dingin.

"bajingan!!! Kamu akan mati!! " teriak alaya dengan marah dan langsung menyerang bara.

Alaya yang penuh dengan api kemarahan sudah tidak lagi bisa menahan emosi, dan perubahan aneh terjadi lagi padanya.

Rambut alaya semakin memanjang sampai mata kaki, mata dan simbol di dahinya sekali lagi bersinar, dan auranya menjadi tak kalah kuatnya dengan bara yang sebelumnya menyatu dengan raja iblis.

Di tempat area alaya berdiri, tanah, batu, maupun seluruh benda yang ada di sekitarnya berubah menjadi kristal hijau, lalu meledak menjadi serpihan debu.

Bara melihat perubahan alaya menjadi terkejut dan tak menyangka bahwa alaya menjadi sangat kuat.

"tidak ku sangka, kamu bersembunyi begitu dalam" ucap bara dengan heran.

Alaya tidak menjawab ucapan bara, dan hanya dengan dingin menatapnya, jelas saat ini ia telah berubah menjadi boneka yang hanya tahu cara membunuh.

Saat ini, bara sudah terluka cukup parah, dan sebagian tubuhnya juga telah hancur, jelas dia tahu bahwa tidak akan mampu melawan alaya.

Namun alaya berteriak dengan aneh, dan memegang kepalanya dengan kesakitan.

Arghhhhh...guruu!!!! Kakak!!!! Mengapa kalian meninggalkaku!! Mengapa! Mengapa!!! Teriak alaya dengan marah.

Tak berselang lama alaya tenang kembali dan menatap bara dengan kejam.

"kamu....mati!!!! Ucap alaya sambil membuat gerakan tangan seperti mencengkaram.

Segera bara terseret oleh energi di sekitarnya dan tiba tiba di seret paksa ke arah alaya.

Bara menatap alaya dengan ekspresi ketakutan.

"ti..tidak..tidak..aku tidak ingin mati! Aku tidak ingin ma.." belum selesai ia bicara, seluruh tubuhnya telah berubah kaku dan di lapisi oleh kristal hijau, dan pada akhirnya dia berubah menjadi serpihan.

Dalam serpihan kristal, ada bola cahaya kecil berwarna merah gelap yang mengambang, jelas itu adalah jiwa bara yang tersisa.

Melihat sisa jiwa bara, alaya langsung ingin meraihnya namun terlambat, karna jiwa tersebut melesat dengan cepat di langit.

Alaya tak tinggal diam, dia langsung mengambil langkah untuk mengejar bola jiwa bara, namun tiba tiba langkahnya terhenti, karna dia melihat lima bola cahaya yang ternyata adalah jiwa kakak kakaknya.

Seketika alaya menjadi tersadar kembali dan meraih jiwa kakaknya.

Baru saja dia meraih lima bola jiwa di atas, tubuhnya telah terhuyung huyung dan terjatuh ke tanah.

Boom!!

Boom!!..

Tubuh alaya terlempar keras, tampa di sadari, tubuhnya terlalu lemah karna tidak bisa menahan kekuatan besar yang telah ia gunakan, dan akibatnya, tubuh alaya berangsur angsur menghilang menjadi serpihan cahaya.

"kakak..ternyata, aku juga akan menyusul kalian dan guru" ucap alaya dengan senyuman di wajahnya.

Setelah beberapa saat, lima bola cahaya telah bertambah menjadi enam, dan tiba tiba, cahaya putih menyelimutinya dan membawa mereka ke atas langit.

Cahaya putih tersebut, adalah sisa jiwa dari guru besar.

Segera suara guru besar bergema di langit dan di dengar oleh semua orang.

"kalian semua yang telah hidup dengan selamat dari perang ini, segeralah untuk pulang temui keluarga kalian, namun jangan bersantai, karna perang belum sepenuhnya berakhir.

"jiwa putra raja iblis saat ini telah hilang, dan ada kemungkinan dia akan kembali membuat kekacauan" .

"aku dan muridku..telah berkorban demi kedamaian dunia, dan mulai sekarang, segalanya bergantung pada diri kalian masing masing".

"ketika saat kekacauan itu tiba kembali, ke enam muridku akan kembali memimpin dunia ini" ucap guru besar mengingatkan semua orang dan melesat jauh dari area perang.

Semua orang yang telah mendengar pesan terakhir guru besar, telah berlutut di tanah dengan mata merah dan penuh kesedihan.

Mulai hari ini, ke empat benua dan sekte sekte besar telah sepakat untuk membuat pilar guru besar dan enam pendekar untuk mengenang mereka yang telah berjasa pada perang melawan raja iblis.

Mereka akan membangun kota suci istana pahlawan, untuk mengenang guru besar serta muridnya.

Kota suci istana pahlawan akan di bangun di tengah tengah empat benua, dan akan di namakan sebagai dataran tengah.

Setelah ribuan tahun di masa depan, kota suci tersebut akan menjadi sejarah dan legenda yang menjadi kepercayaan di hati seluruh manusia di dunia.

Episodes
1 Enam Pendekar Pelindung
2 Rencana Guru Besar
3 Kegelisahan Guru Besar
4 Pembentukan Aliansi
5 Perang Di Mulai
6 Guru Besar vs Raja Iblis
7 Kekuatan Alaya
8 Formasi Pengorbanan Darah
9 Pengorbanan
10 Pengorbanan Part II
11 Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12 Akan Kembali
13 Anak Dalam Ramalan
14 Anak Dalam Ramalan Part II
15 Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16 Berlatih Pedang
17 Upacara Kebangkitan Di Mulai
18 Pengendali Tujuh Elemen
19 Sekelompok Orang Misterius
20 Melawan Tiga Orang Jahat
21 Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22 Badai Angin Api
23 Menuju Kota Batu Hijau
24 Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25 Tuan Muda Yang Sombong
26 Mengelabuhi Dua Pengawal
27 Kembali ke Penginapan Bulan
28 Kebencian Tirta
29 Rumah Lelang Paviliun Bulan
30 Identitas Tiga Pemuda
31 Rama Mengakui Kesalahan
32 Tamu Kehormatan
33 Lelang
34 Buah Roh Emas spiritual
35 Perdebatan
36 Perdebatan II
37 Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38 Pedang Tingkat Bumi
39 Kamal Yang Misterius
40 Rencana Tifraz
41 Bocah Konyol Pemberani
42 Hanya Semut
43 Kembali Ke Kota Bintang Roh
44 Organisasi Sisik Hitam
45 Bertarung Dengan Binatang Iblis
46 Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47 Terobosan
48 Firasat
49 Kedatangan
50 Penyerangan Kota Bintang Roh
51 Razaki VS Sosok Misterius
52 Aura Iblis
53 Mayangsari VS Karza
54 Kemarahan Ibu
55 2 VS 1
56 Perubahan Situasi
57 Kepulangan Rama dan Kamal
58 Rasa Sakit
59 Kehilangan
60 Seluruh Alam Berduka
61 Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62 Cahaya Emas
63 Terbangun
64 Aku Akan Menjadi Kuat!!
65 Memperkuat Fondasi
66 Dua Tahun Berlalu
67 Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68 Dahlia
69 Dahlia dan Alaya
70 Pertemuan Dahlia dan Rama
71 Kamu Bodoh!!
72 Namaku Rama..
73 Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74 Peri Kecil..
75 Perasaan Rumit
76 Damar yang Murka
77 Harus Pergi...
78 Kontrak Darah
79 Pil Darah Spiritual Hijau
80 Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81 Menuju Sekte Langit Cerah
82 Sekte Langit Cerah
83 Sekte Langit Cerah Part II
84 Bertemu Leluhur
85 Kakek...
86 Pertemuan Dewan Penatua
87 Cucu Leluhur
88 Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89 Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90 Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91 Menuju Perpustakaan
92 Provokasi
93 Api Merah Dan Emas
94 Tombak Pemecah Api
95 Token Biru Emas
96 Kamu Monster Kecil itu...
97 Di Bawah Penindasan
98 Saka
99 Seni Penempaan Tubuh Perak
100 Pemahaman Kasar
101 Kenapa Aku Harus Kesal?..
102 Saudara
103 Gunung Aula Pemurnian Senjata
104 Platform Misi
105 Tidak Menemukan
106 Raja Palu Iblis
107 Pedang Cahaya Kristal Biru
108 Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109 Esensi Darah Naga Sejati
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Enam Pendekar Pelindung
2
Rencana Guru Besar
3
Kegelisahan Guru Besar
4
Pembentukan Aliansi
5
Perang Di Mulai
6
Guru Besar vs Raja Iblis
7
Kekuatan Alaya
8
Formasi Pengorbanan Darah
9
Pengorbanan
10
Pengorbanan Part II
11
Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12
Akan Kembali
13
Anak Dalam Ramalan
14
Anak Dalam Ramalan Part II
15
Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16
Berlatih Pedang
17
Upacara Kebangkitan Di Mulai
18
Pengendali Tujuh Elemen
19
Sekelompok Orang Misterius
20
Melawan Tiga Orang Jahat
21
Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22
Badai Angin Api
23
Menuju Kota Batu Hijau
24
Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25
Tuan Muda Yang Sombong
26
Mengelabuhi Dua Pengawal
27
Kembali ke Penginapan Bulan
28
Kebencian Tirta
29
Rumah Lelang Paviliun Bulan
30
Identitas Tiga Pemuda
31
Rama Mengakui Kesalahan
32
Tamu Kehormatan
33
Lelang
34
Buah Roh Emas spiritual
35
Perdebatan
36
Perdebatan II
37
Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38
Pedang Tingkat Bumi
39
Kamal Yang Misterius
40
Rencana Tifraz
41
Bocah Konyol Pemberani
42
Hanya Semut
43
Kembali Ke Kota Bintang Roh
44
Organisasi Sisik Hitam
45
Bertarung Dengan Binatang Iblis
46
Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47
Terobosan
48
Firasat
49
Kedatangan
50
Penyerangan Kota Bintang Roh
51
Razaki VS Sosok Misterius
52
Aura Iblis
53
Mayangsari VS Karza
54
Kemarahan Ibu
55
2 VS 1
56
Perubahan Situasi
57
Kepulangan Rama dan Kamal
58
Rasa Sakit
59
Kehilangan
60
Seluruh Alam Berduka
61
Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62
Cahaya Emas
63
Terbangun
64
Aku Akan Menjadi Kuat!!
65
Memperkuat Fondasi
66
Dua Tahun Berlalu
67
Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68
Dahlia
69
Dahlia dan Alaya
70
Pertemuan Dahlia dan Rama
71
Kamu Bodoh!!
72
Namaku Rama..
73
Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74
Peri Kecil..
75
Perasaan Rumit
76
Damar yang Murka
77
Harus Pergi...
78
Kontrak Darah
79
Pil Darah Spiritual Hijau
80
Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81
Menuju Sekte Langit Cerah
82
Sekte Langit Cerah
83
Sekte Langit Cerah Part II
84
Bertemu Leluhur
85
Kakek...
86
Pertemuan Dewan Penatua
87
Cucu Leluhur
88
Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89
Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90
Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91
Menuju Perpustakaan
92
Provokasi
93
Api Merah Dan Emas
94
Tombak Pemecah Api
95
Token Biru Emas
96
Kamu Monster Kecil itu...
97
Di Bawah Penindasan
98
Saka
99
Seni Penempaan Tubuh Perak
100
Pemahaman Kasar
101
Kenapa Aku Harus Kesal?..
102
Saudara
103
Gunung Aula Pemurnian Senjata
104
Platform Misi
105
Tidak Menemukan
106
Raja Palu Iblis
107
Pedang Cahaya Kristal Biru
108
Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109
Esensi Darah Naga Sejati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!