Anak Dalam Ramalan

Seberkas cayaha melesat melintasi cakrawala, itu adalah cahaya dari roh guru besar.

roh guru besar terbang menuju istana putih melewat hutan dan gunung.

Sesampainya ia di istana putih, lalu dia bergegas kedalam ruangan khusus yang selama ini ia tempati secara pribadi.

Enam bola cahaya yang berwarna warni, berkedip kedip ketika merasakan tempat yang di kenalinya.

Tak lama kemudian, mereka akhirnya berubah menjadi sosok manusia kembali, namun tubuh mereka hanya ilusi, karna tubuh mereka saat ini hanya jiwa yang tersisa.

Mereka ber enam mulai menatap wajah masing-masing dengan tak percaya.

"ii..ini apa yang terjadi? Ucap rima tiba tiba berbicara dengan bingung.

"kalian bocah nakal!..ucap guru besar yang sedari tadi memandang perubahan ke enam murid di depanya dengan senyuman.

Sontak semua orang terkejut mendengar suara guru mereka lagi, mereka benar benar tidak menyangka akan melihat gurunya kembali setelah kematian.

"guruuu!!!...ucap arian, rima, pandiu, raka, dan candira berteriak serentak memanggil guru besar.

"hemmm...kalian ini benar-benar..aku sudah tidak bisa berkata-kata lagi, aku sudah memberi kalian perintah, namun kalian dengan bodohnya meledakkan diri!.."ucap guru besar sambil mendesah berat.

"ii..ini guruu..kami terpaksa melakukanya, lagipula masih ada adik yang akan mengatasinya" jawab arian memberi alasan.

"omong kosong!!...apa kalian tidak melihat bahwa adikmu juga hanya tersisa jiwanya saja! Bahkan kesadaranya lebih lemah dari kalian!.." bentak guru besar dengan marah.

"aa..apa..hanya jiwa?...bagaimana mungkin!!.." ucap mereka berlima dengan serentak.

Alaya melihat ke lima kakaknya yang terkejut hanya bisa menghela nafas panjang, lalu menjelaskan kejadian sebelumnya mengapa dia bisa menjadi seperti sekarang.

"sial!..sial!..kami telah mengorbankan segalanya, namun iblis itu bahkan tidak di ketahui masih hidup atau mati! " ucap pandu dengan marah!.

Guru besar menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit mendengar penjelasan alaya.

"kalian masih memiliki kesempatan. " ucap guru besar tiba tiba mengejutkan alaya dan yang lainya.

"apa maksud guru? " tanya raka.

"jiwa kalian masih bisa di bangkitkan kembali, namun butuh waktu untuk benar benar bisa kembali dan itu kemudian bisa ribuan tahun.." ucap guru besar menjelaskan.

"benarkah!!...tanya mereka arian, pandu dan lainya dengan serentak dan penuh semangat.

"aku memiliki cara untuk melakukanya, karna putra raja iblis belum mati, maka kalian juga tidak bisa mati, dan ada kemungkinan dia akan menjadi lebih kuat, karna raja iblis telah mewariskan seluruh kekuatanya pada putranya.

"Ini juga kesalahanku yang tidak menyadari bahwa raja iblis telah diam diam menyembunyikan kristal inti iblisnya".

"namun jangan khawatir...keadaanya tidak lebih baik dari kalian, karna alaya telah menghancurkan tubuh serta memutus kekuatan dari jiwa raja iblis yang menyatu dengan tubuhnya secara paksa, sehingga jiwanya terluka parah, dan sangat sulit untuk bisa di bangkitkan.

Mendengar penjelasan dari guru besar, mereka akhir menghela nafas lega dan merasa bahwa masih ada harapan.

"kalau begitu..guru, ayo kembali bersama" ucap candira dengan semangat.

Namun wajah penuh semangatnya tiba tiba berubah dan di gantikan dengan wajah muram, karna melihat guru besar hanya tersenyum pahit.

"guru ada apa?...bukankah guru mengatakan memiliki cara?.." tanya candira dengan bingung.

"aku memang memiliki cara, namun jiwaku sudah tidak memiliki harapan lagi untuk kembali" ucap guru besar dengan lemah.

Mereka semua menjadi bingung dengan ucapan guru besar.

Melihat ekspresi murid muridnya, guru besar hanya bisa menghela nafas berat, lalu menjelaskan semuanya pada murid muridnya.

"jiwaku sudah tidak bisa kembali lagi, karna hanya secercah jiwaku yang tersisa, dan juga kesadaranku akan benar-benar menghilang, jelas bahwa tidak ada kesempatan lagi"

"jadi aku akan melakukan segalanya sebelum jiwaku menghilang, kalian dengarkanlah baik-baik"

"aku bisa membangkitkan kalian dengan harta alam yang telah aku kumpulkan selama sisa hidupku, dan formasi khusus untuk memperkuat jiwa kalian selama ribuan tahun sehingga jiwa kalian bisa kembali"

"namun, masalahnya saat ini, adik kalian mungkin akan lebih lama kesadaran bisa terbangun, itu karna jiwanya benar benar terluka karna menggunakan kekuatanya dalam keadaan yang lemah sebelumnya" ucap guru besar menjelaskan.

Lalu mereka berlima menatap alaya yang dari tadi terdiam dan hanya menatap mereka dengan senyum.

Seketika mereka menjadi sedih melihat keadaan adik mereka yang justru lebih lemah dari mereka.

"kakak...tidak apa apa..lagipula suatu saat nanti kita akan bertemu lagi, jadi jangan khawatir dan tunggu aku" ucap alaya menghibur kakak kakaknya.

"hemm..adikku..maafkan kakak..percayalah, ketika kami bertemu lagi di masa depan, kami akan menjagamu lebih baik lagi" ucap arian dengan sedih.

"emm..aku percaya" balas alaya tersenyum manis.

Mereka berenam akhirnya tersenyum dengan damai menatap wajah masing masing.

"guru..kami siap! ..dan kami pasti akan melaksanakan perintah guru!.." ucap arian dengan tegas, menatap hormat pada guru besar.

"bagus!...namun sebelum itu, ada satu hal lagi yang harus aku sampaikan pada kalian.

Guru besar menjelaskan beberapa hal kepada enam muridnya dan membuat mereka terkejut.

"setelah aku meledakan tubuhku, aku tiba tiba merasakan sesuatu yang aneh, dan aku melihat masa depan, namun itu jelas berbeda dengan zaman ini"

"aku melihat kelahiran seorang anak laki-laki, dan ketika ia terlahir, seluruh alam akan bergejolak di seluruh dunia"

"aku bisa merasakan bahwa anak itu suatu hari nanti akan menjadi penyelamat dunia ini, jadi aku memberi kalian perintah, siapapun di antara kalian yang telah bangun lebih dulu, maka kalian harus mencari anak itu, dan bantu dia menjadi pemimpin dunia ini"

"karna anak itu, memiliki takdir yang membuat dunia ini menuju perdamaian" ..ucap guru besar menjelaskan dengan serius.

"guru...jika memang suatu hari kita bisa menemukanya, tentu kami akan membantunya, namun, bagaimana cara kami bisa mengenalinya? ...terlebih lagi, kami bahkan tidak tahu kapan kami akan terbangun" tanya alaya dengan bingung.

"jangan khawatir, karna anak itu memiliki takdir khusus, maka tidaklah sulit untuk mengenalinya"

"aku melihat seluruh energi alam berkumpul ketika hari kelahiranya, dan bahkan semua elemen menyatu, sepertinya dalam tubuh anak itu akan memiliki tubuh khusus untuk mengendalikan beberapa elemen yang sama sepertiku"

"karna aku bisa melihatnya di masa ini, maka kemungkinan, anak itu memiliki ikatan khusus denganku, oleh karna itu, kalian semua akan terikat takdir dengan anak itu juga"

"jadi bersiaplah..ingat pesanku, siapapun yang menemukanya, segera lindungi dan jaga dia, dan bimbing dia hingga menjadi kuat, untuk melindungi dunia" ucap guru besar dengan tatapan penuh harapan melihat ke atas langit.

"baik guru..aku bersumpah, jika menemukanya, aku akan melindunginya dengan mempertaruhkan nyawaku! .." jawab arian dengan tegas, dan yang lainya juga ikut bersumpah mengikuti arian.

"baiklah...waktuku tidak banyak..dan aku akan segera menghilang...alaya..aku juga memiliki permintaan padamu" ucap guru besar tiba tiba menatap alaya dengan senyum lembut.

"guru..apa yang kau minta pasti akan aku lakukan" jawab alaya dengan sedih.

"aku hanya ingin melihatmu hidup lebih baik di kehidupan selanjutnya di masa depan, jadilah gadis yang baik dan bahagia, aku ingin melihatmu sering sering tersenyum dan tertawa, jangan lagi menjadi gadis yang dingin"

"aku harap..kamu bisa menemukan seseorang yang bisa membuatmu tersenyum setiap hari, menikah denganya dan miliki seorang anak, aku ingin melihat dimana hari kamu bisa hidup dengan normal..."ucap guru besar menatap alaya.

Mendengar permintaan gurunya, alaya hanya terdiam dan mengangguk pelan, namun di dalam hati, sangat sulit untuk merubah sifat dinginya, apalagi menemukan seseorang yang ia nikahi dan miliki seorang anak, itu lebih tidak mungkin lagi, fikirnya dalam hati.

"baiklah mari kita mulai dan bersiaplah"

"setelah semuanya selesai maka istana putih akan menghilang dan terkubur dalam tanah"

"di masa depan, hanya kalian yang bisa memanggil istana putih muncul di permukaan" ucap guru besar.

Mereka ber enam akhirnya saling memandang dan mengangguk setuju, dan setelahnya mereka duduk dalam formasi yang telah di siapkan guru besar.

Tak lama, wujud roh mereka akhirnya kembali menjadi bola cahaya dan mengambang dalam formasi.

Hingga ratusan dan ribuan tahun berlalu, satu persatu dari mereka akan meninggalkan formasi, dan akan terlahir kembali ke tempat mereka akan di takdirkan untuk hidup kembali.

Episodes
1 Enam Pendekar Pelindung
2 Rencana Guru Besar
3 Kegelisahan Guru Besar
4 Pembentukan Aliansi
5 Perang Di Mulai
6 Guru Besar vs Raja Iblis
7 Kekuatan Alaya
8 Formasi Pengorbanan Darah
9 Pengorbanan
10 Pengorbanan Part II
11 Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12 Akan Kembali
13 Anak Dalam Ramalan
14 Anak Dalam Ramalan Part II
15 Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16 Berlatih Pedang
17 Upacara Kebangkitan Di Mulai
18 Pengendali Tujuh Elemen
19 Sekelompok Orang Misterius
20 Melawan Tiga Orang Jahat
21 Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22 Badai Angin Api
23 Menuju Kota Batu Hijau
24 Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25 Tuan Muda Yang Sombong
26 Mengelabuhi Dua Pengawal
27 Kembali ke Penginapan Bulan
28 Kebencian Tirta
29 Rumah Lelang Paviliun Bulan
30 Identitas Tiga Pemuda
31 Rama Mengakui Kesalahan
32 Tamu Kehormatan
33 Lelang
34 Buah Roh Emas spiritual
35 Perdebatan
36 Perdebatan II
37 Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38 Pedang Tingkat Bumi
39 Kamal Yang Misterius
40 Rencana Tifraz
41 Bocah Konyol Pemberani
42 Hanya Semut
43 Kembali Ke Kota Bintang Roh
44 Organisasi Sisik Hitam
45 Bertarung Dengan Binatang Iblis
46 Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47 Terobosan
48 Firasat
49 Kedatangan
50 Penyerangan Kota Bintang Roh
51 Razaki VS Sosok Misterius
52 Aura Iblis
53 Mayangsari VS Karza
54 Kemarahan Ibu
55 2 VS 1
56 Perubahan Situasi
57 Kepulangan Rama dan Kamal
58 Rasa Sakit
59 Kehilangan
60 Seluruh Alam Berduka
61 Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62 Cahaya Emas
63 Terbangun
64 Aku Akan Menjadi Kuat!!
65 Memperkuat Fondasi
66 Dua Tahun Berlalu
67 Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68 Dahlia
69 Dahlia dan Alaya
70 Pertemuan Dahlia dan Rama
71 Kamu Bodoh!!
72 Namaku Rama..
73 Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74 Peri Kecil..
75 Perasaan Rumit
76 Damar yang Murka
77 Harus Pergi...
78 Kontrak Darah
79 Pil Darah Spiritual Hijau
80 Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81 Menuju Sekte Langit Cerah
82 Sekte Langit Cerah
83 Sekte Langit Cerah Part II
84 Bertemu Leluhur
85 Kakek...
86 Pertemuan Dewan Penatua
87 Cucu Leluhur
88 Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89 Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90 Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91 Menuju Perpustakaan
92 Provokasi
93 Api Merah Dan Emas
94 Tombak Pemecah Api
95 Token Biru Emas
96 Kamu Monster Kecil itu...
97 Di Bawah Penindasan
98 Saka
99 Seni Penempaan Tubuh Perak
100 Pemahaman Kasar
101 Kenapa Aku Harus Kesal?..
102 Saudara
103 Gunung Aula Pemurnian Senjata
104 Platform Misi
105 Tidak Menemukan
106 Raja Palu Iblis
107 Pedang Cahaya Kristal Biru
108 Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109 Esensi Darah Naga Sejati
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Enam Pendekar Pelindung
2
Rencana Guru Besar
3
Kegelisahan Guru Besar
4
Pembentukan Aliansi
5
Perang Di Mulai
6
Guru Besar vs Raja Iblis
7
Kekuatan Alaya
8
Formasi Pengorbanan Darah
9
Pengorbanan
10
Pengorbanan Part II
11
Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12
Akan Kembali
13
Anak Dalam Ramalan
14
Anak Dalam Ramalan Part II
15
Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16
Berlatih Pedang
17
Upacara Kebangkitan Di Mulai
18
Pengendali Tujuh Elemen
19
Sekelompok Orang Misterius
20
Melawan Tiga Orang Jahat
21
Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22
Badai Angin Api
23
Menuju Kota Batu Hijau
24
Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25
Tuan Muda Yang Sombong
26
Mengelabuhi Dua Pengawal
27
Kembali ke Penginapan Bulan
28
Kebencian Tirta
29
Rumah Lelang Paviliun Bulan
30
Identitas Tiga Pemuda
31
Rama Mengakui Kesalahan
32
Tamu Kehormatan
33
Lelang
34
Buah Roh Emas spiritual
35
Perdebatan
36
Perdebatan II
37
Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38
Pedang Tingkat Bumi
39
Kamal Yang Misterius
40
Rencana Tifraz
41
Bocah Konyol Pemberani
42
Hanya Semut
43
Kembali Ke Kota Bintang Roh
44
Organisasi Sisik Hitam
45
Bertarung Dengan Binatang Iblis
46
Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47
Terobosan
48
Firasat
49
Kedatangan
50
Penyerangan Kota Bintang Roh
51
Razaki VS Sosok Misterius
52
Aura Iblis
53
Mayangsari VS Karza
54
Kemarahan Ibu
55
2 VS 1
56
Perubahan Situasi
57
Kepulangan Rama dan Kamal
58
Rasa Sakit
59
Kehilangan
60
Seluruh Alam Berduka
61
Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62
Cahaya Emas
63
Terbangun
64
Aku Akan Menjadi Kuat!!
65
Memperkuat Fondasi
66
Dua Tahun Berlalu
67
Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68
Dahlia
69
Dahlia dan Alaya
70
Pertemuan Dahlia dan Rama
71
Kamu Bodoh!!
72
Namaku Rama..
73
Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74
Peri Kecil..
75
Perasaan Rumit
76
Damar yang Murka
77
Harus Pergi...
78
Kontrak Darah
79
Pil Darah Spiritual Hijau
80
Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81
Menuju Sekte Langit Cerah
82
Sekte Langit Cerah
83
Sekte Langit Cerah Part II
84
Bertemu Leluhur
85
Kakek...
86
Pertemuan Dewan Penatua
87
Cucu Leluhur
88
Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89
Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90
Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91
Menuju Perpustakaan
92
Provokasi
93
Api Merah Dan Emas
94
Tombak Pemecah Api
95
Token Biru Emas
96
Kamu Monster Kecil itu...
97
Di Bawah Penindasan
98
Saka
99
Seni Penempaan Tubuh Perak
100
Pemahaman Kasar
101
Kenapa Aku Harus Kesal?..
102
Saudara
103
Gunung Aula Pemurnian Senjata
104
Platform Misi
105
Tidak Menemukan
106
Raja Palu Iblis
107
Pedang Cahaya Kristal Biru
108
Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109
Esensi Darah Naga Sejati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!