Pengorbanan Part II

Di atas langit, guru besar dan raja iblis masih saling menyerang.

Pertarungan enam pendekar juga masih berlangsung dengan sengit.

Seluruh pasukan aliansi dan pasukan iblis saat ini sedang menunggu hasil pertempuran di atas langit, mereka telah menentukan bahwa pertarungan di atas akan menjadi penentu kemenangan dari perang ini.

Alaya saat ini sedang menghadapai bara dengan wujud iblis pyton kegelapan, dan lonjakan kekuatan bara dengan enam kepala sangat sulit untuk di hadapi.

Raja iblis menatap seluruh pasukan yang ada di bawah dengan tatapan aneh.

"sial!..sial!..sial!..dengan kekutanku ini, ternyata masih belum bisa membunuh orang tua busuk itu!..ini belum cukup! Aku butuh kekuatan!..aku butuh kekuatan!..teriak raja iblis dengan gila.

Guru besar melihat sikap aneh dari raja iblis, tentu dia mengetahui bahwa saat ini, emosi raja iblis tidak stabil, sepertinya lonjakan kekuatan dari formasi yang di gunakan raja iblis memiliki efek samping" fikir guru besar dalam hati dan ingin mengambil kesempatan untuk menyerang.

Namun belum sempat guru besar melakukan serangan, raja iblis tiba tiba membuat gerakan aneh dan seperti membuat segel aneh, dan hal tak terduga terjadi lagi.

Raja iblis menatap seluruh pasukan yang ada di bawah dan tersenyum mengerikan.

"hahahha..wahai rakyatku...persembahkan hidup kalian untuk raja agung ini, dan untuk kalian manusia, serahkan tubuh kalian untuk ku hahah..hahha..." ucap raja iblis tertawa mengerikan dan semua orang yang menatapnya bergidik ketakutan.

"pengorbanan darah iblis! Lahap segelanya! Teriak raja iblis.

Wushh...

Boom!..

Boom!..

Suara ledakan dari tehnik aneh raja iblis, dan beberapa saat kemudian raja iblis membuka kedua tanganya dan seluruh pasukan dari ras iblis maupun manusia terhisap ke arah raja iblis.

Setiap orang yang terhisap dan dengan jarak sepuluh meter dari raja iblis, tubuh mereka dengan anehnya akan meledak dengan tiba tiba dan hanya menyisakan darah yang mewarnai langit.

Darah semua orang yang meledak terhisap habis oleh raja iblis.

"hahaha..ha bagus! Bagus!...dengan ini aku menjadi semakin kuat" teriak raja iblis tertawa dan menjilat bibirnya, seolah sedang meminum minuman lezat.

"ini tidak bisa di biarkan lagi! Jika ini terus berlanjut, maka semua orang hanya akan mati dan tidak ada lagi yang bisa melawan raja iblis" gumam guru besar dengan wajah muram.

Guru besar menatap semua orang dan menatap ke arah enam muridnya yang masih bertarung dengan sengit.

Dia jelas saat ini sedang memikirkan sesuatu, dan tiba tiba muncul ide gila di dalam benaknya, di dalam fikiranya, mungkin hanya itu satu satunya cara untuk menghentikan raja iblis.

"semuanya dengarkan aku! Teriak guru besar tiba tiba membuat semua orang yang sedang bertarung menjadi terdiam dan menghentikan serangan.

"kali ini, keadaan kita sudah terpojok, dan tidak ada jalan untuk menghentikan keadaan ini.

Mendengar ucapan guru besar, alaya dan kakak kakaknya menghentikan langkahnya dan langsung terdiam menatap guru besar.

"saat ini aku hanya memiliki satu cara untuk dapat menghentikanya, dan aku harap kalian semua memiliki kesempatan untuk hidup dengan selamat dari perang ini" ucap guru besar.

Semua orang saling memandang dan menatap guru besar dengan aneh namun ada tatapan penuh harapan di wajah semua orang.

Seketika alaya dan kakak kakaknya menjadi gelisah karna ucapan gurunya yang tiba tiba memiliki solusi.

Ada perasaan aneh di hati mereka dan tidak sedikitpun rasa senang dengan ucapan gurunya.

"guru...apa yang akan kamu lakukan? Jangan bilang bahwa guru akan melakukan hal itu? Tanya alaya dengan khawatir.

"gadis bodoh..aku ini sudah tua, dan apa menurutmu aku akan melakukan hal yang salah? Balas guru besar dengan senyuman.

Melihat senyuman dari gurunya, kegelisahan alaya semakin membesar, dan bara sudah tidak lagi dia perhatikan meski terus menyerangnya.

"ti..tidak guru...kamu bohong! " teriak alaya sambil menatap gurunya dengan sedih.

"murid muridku yang baik, kali ini keadaan sudah tidak berpihak pada kami, dan ini adalah satu satunya cara untuk menyelamatkan semua orang.

"kalian adalah murid kebanggaanku..dan kalian sudah seperti anak-anaku..ingat bahwa meski aku sudah tidak ada lagi di dunia ini, kalianlah yang akan meneruskan perjuanganku dan memimpin semua orang menuju dunia yang damai" ucap guru besar menatap murid-muridnya dengan perasaan sedih di hatinya, namun dia tersenyum dengan damai, seolah olah hari akan menjadi damai kembali setelah perang ini berakhir.

"tidaakk!!!! Teriak alaya dan kakak kakaknya melihat guru besar, jelas mereka tahu apa yang akan di lakukan oleh gurunya.

Guru besar bermaksud untuk membakar darah dan jiwanya, dan ingin meledakan dirinya sendiri untuk menyeret raja iblis mati bersama.

"ti..tidak guru! Jangan lakukan itu.." ucap alaya yang sudah menangis tersedu sedu.

"guru kami mohon jangan lakukan itu! Ucap arian, pandu, rima, candira, dan raka, mata mereka menjadi merah dan tangis mereka mengubah suasana tegang menjadi dunia penuh kesedihan.

Sontak semua pasukan menjadi kaget, dan mereka semua seperti merasakan kesedihan dari keputus asaan guru besar.

Alaya mengambil langkah maju dan bermaksud untuk mendekati gurunya, namun segera di hentikan oleh guru besar yang dengan sengaja menekan tubuhnya dari jauh.

"gadis bodoh!..kamu adalah harapan guru dan murid kesayangan guru, aku sudah tua dan saatnya kalian para generasi muda yang memimpin semua orang, arian..karna kamu yang tertua, aku percayakan adik adikmu padamu, dan jaga alaya dengan baik.

"gu..guru tidaaakk gu.." belum sempat semua orang berbicara, guru besar sudah mulai membakar darah dan jiwanya.

"wahai penguasa dunia dan surga! biarkan kalian menjadi saksi! Demi kedamaian dunia! Dengan darahku! Dengan tubuhku! Dengan jiwaku! Aku korbankan untuk menghancurkan iblis!..teriak guru besar yang membakar darah dan jiwanya.

Kekuatan guru besar melonjak drastis, namun energi kehidupanya semakin lemah, jelas ia telah mengorbankan segalanya demi membunuh raja iblis.

...****************...

Di kejauhan, raja iblis yang masih terus meningkatkan kekuatan, wajahnya menjadi jelek menatap guru besar yang telah membakar jiwanya.

Ada ekspresi takut akan kematian di wajahnya, raja iblis tahu bahwa jika dia sampai terkena serangan dari guru besar yang meledakkan tubuhnya, bukan tidak mungkin dia akan ikut terseret dalam kematian.

"dasar bodoh! Guru besar tidak akan aku biarkan" teriak raja iblis denga marah.

"hahaha..raja iblis..tidak ada gunanya kamu berteriak, terimalah nasibmu dan mari mati bersama" ucap guru besar.

"tidak..aku tidak akan mati! kalian semua! tetua istanaku bantu aku dan singkirkan guru besar" teriak raja iblis memerintahkan bawahanya untuk menghentikan guru besar.

Segera semua bawahanya melangkah maju dan menahan guru besar.

"tidaak guru berhenti!..ucap alaya dan yang lainya masih dengan keras kepala menghentikan gurunya.

Segera mereka ber enam melangkah maju namun mereka masih terlambat, karna tubuh guru besar mulai membengkak dan meledak ke arah tubuh raja iblis.

Boom! Boom! Boom!...

Suara ledakan terdengar keras memenuhi langit.

Semua bawahan dari raja iblis yang mencoba menahan guru besar, meledak dan menghilang menyisakan kabut darah yang bertebaran di atas langit.

Alaya dan lima kakaknya yang tadinya akan mendekat, terlempar jauh ke tanah dan membuat mereka memuntahkan seteguk darah, akibat dari ledakan energi.

Raja iblis yang dengan sekuat tenaga menahan ledakan energi dari guru besar pun semakin melemahkan energi kehidupanya, dan tak lama tubuhnya juga ikut meledak berubah menjadi kabut berdarah.

Seluruh pasukan yang menyaksikan ledakan di atas langit menjadi terdiam dan mata semua orang menjadi merah.

Seketika seluruh tempat peperangan menjadi hening.

Alaya dan ke lima kakaknya terdiam dan mematung seperti kehilangan jiwanya.

Mereka masih terkejut dengan apa yang terjadi, jelas mereka tidak mempercayai bahwa guru mereka telah tiada.

"tidaakkk!!! Guru!" teriak alaya yang tiba tiba memecah keheningan.

Segera, semua orang yang mendengar teriakan alaya menjadi terkejut dan menatapnya penuh kesedihan.

"arrghhhhhh....tidak! Tidak! Guruuu!! Teriak alaya menangis tersedu-sedu.

Mendengar tangisan alaya, kelima kakaknya langsung menghampiri dan memeluknya dengan sedih, mereka semua juga merasakan kesedihan di hati dan dengan berat melihat ke arah langit.

Beberapa saat kemudian, hal aneh tiba tiba terjadi, seluruh dunia bergetar dengan hebat terasa seperti gempa bumi, angin kencang yang muncul entah dari mana, dan langit bergemuruh dan berubah gelap.

Seolah seluruh alam yang menyaksikan kematian seorang pahlawan ikut bersedih atas kematianya.

Penomena alam yang begitu aneh segera mengejutkan semua orang.

Namun, selang berapa lama ketika seluruh alam tenang kembali, kabut darah yang memenuhi langit menghilang, dan terlihat seperti dua titik cahaya muncul dari arah kabut tebal.

Sontak dua cahaya yang muncul membuat alaya dan lima kakaknya menjadi kaget, jelas mereka tahu bahwa salah satu dari titik cahaya di atas adalah potongan jiwa dari guru besar yang tersisa, dan satunya lagi adalah jiwa raja iblis.

Mereka ber enam lalu saling memandang dan bergegas terbang ke arah dua titik cahaya dan berniat mengambil titik cahaya tersebut.

Bara yang sedari tadi diam memperhatikan situasi juga tiba tiba menyadari sesuatu, dia melihat dua titik cahaya di langit, jelas dia tahu apa ke dua cahaya di atas, lalu tampa berfikir panjang, bara bergegas menyusul ke enam pendekar untuk merebut cahaya tersebut.

Episodes
1 Enam Pendekar Pelindung
2 Rencana Guru Besar
3 Kegelisahan Guru Besar
4 Pembentukan Aliansi
5 Perang Di Mulai
6 Guru Besar vs Raja Iblis
7 Kekuatan Alaya
8 Formasi Pengorbanan Darah
9 Pengorbanan
10 Pengorbanan Part II
11 Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12 Akan Kembali
13 Anak Dalam Ramalan
14 Anak Dalam Ramalan Part II
15 Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16 Berlatih Pedang
17 Upacara Kebangkitan Di Mulai
18 Pengendali Tujuh Elemen
19 Sekelompok Orang Misterius
20 Melawan Tiga Orang Jahat
21 Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22 Badai Angin Api
23 Menuju Kota Batu Hijau
24 Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25 Tuan Muda Yang Sombong
26 Mengelabuhi Dua Pengawal
27 Kembali ke Penginapan Bulan
28 Kebencian Tirta
29 Rumah Lelang Paviliun Bulan
30 Identitas Tiga Pemuda
31 Rama Mengakui Kesalahan
32 Tamu Kehormatan
33 Lelang
34 Buah Roh Emas spiritual
35 Perdebatan
36 Perdebatan II
37 Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38 Pedang Tingkat Bumi
39 Kamal Yang Misterius
40 Rencana Tifraz
41 Bocah Konyol Pemberani
42 Hanya Semut
43 Kembali Ke Kota Bintang Roh
44 Organisasi Sisik Hitam
45 Bertarung Dengan Binatang Iblis
46 Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47 Terobosan
48 Firasat
49 Kedatangan
50 Penyerangan Kota Bintang Roh
51 Razaki VS Sosok Misterius
52 Aura Iblis
53 Mayangsari VS Karza
54 Kemarahan Ibu
55 2 VS 1
56 Perubahan Situasi
57 Kepulangan Rama dan Kamal
58 Rasa Sakit
59 Kehilangan
60 Seluruh Alam Berduka
61 Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62 Cahaya Emas
63 Terbangun
64 Aku Akan Menjadi Kuat!!
65 Memperkuat Fondasi
66 Dua Tahun Berlalu
67 Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68 Dahlia
69 Dahlia dan Alaya
70 Pertemuan Dahlia dan Rama
71 Kamu Bodoh!!
72 Namaku Rama..
73 Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74 Peri Kecil..
75 Perasaan Rumit
76 Damar yang Murka
77 Harus Pergi...
78 Kontrak Darah
79 Pil Darah Spiritual Hijau
80 Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81 Menuju Sekte Langit Cerah
82 Sekte Langit Cerah
83 Sekte Langit Cerah Part II
84 Bertemu Leluhur
85 Kakek...
86 Pertemuan Dewan Penatua
87 Cucu Leluhur
88 Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89 Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90 Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91 Menuju Perpustakaan
92 Provokasi
93 Api Merah Dan Emas
94 Tombak Pemecah Api
95 Token Biru Emas
96 Kamu Monster Kecil itu...
97 Di Bawah Penindasan
98 Saka
99 Seni Penempaan Tubuh Perak
100 Pemahaman Kasar
101 Kenapa Aku Harus Kesal?..
102 Saudara
103 Gunung Aula Pemurnian Senjata
104 Platform Misi
105 Tidak Menemukan
106 Raja Palu Iblis
107 Pedang Cahaya Kristal Biru
108 Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109 Esensi Darah Naga Sejati
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Enam Pendekar Pelindung
2
Rencana Guru Besar
3
Kegelisahan Guru Besar
4
Pembentukan Aliansi
5
Perang Di Mulai
6
Guru Besar vs Raja Iblis
7
Kekuatan Alaya
8
Formasi Pengorbanan Darah
9
Pengorbanan
10
Pengorbanan Part II
11
Enam Pendekar VS Bara, Sang Putra Iblis
12
Akan Kembali
13
Anak Dalam Ramalan
14
Anak Dalam Ramalan Part II
15
Upacara Kebangkitan Roh Elemen
16
Berlatih Pedang
17
Upacara Kebangkitan Di Mulai
18
Pengendali Tujuh Elemen
19
Sekelompok Orang Misterius
20
Melawan Tiga Orang Jahat
21
Mulai Melatih Kekuatan Spiritual
22
Badai Angin Api
23
Menuju Kota Batu Hijau
24
Penginapan Bulan Dan Paviliun Bulan
25
Tuan Muda Yang Sombong
26
Mengelabuhi Dua Pengawal
27
Kembali ke Penginapan Bulan
28
Kebencian Tirta
29
Rumah Lelang Paviliun Bulan
30
Identitas Tiga Pemuda
31
Rama Mengakui Kesalahan
32
Tamu Kehormatan
33
Lelang
34
Buah Roh Emas spiritual
35
Perdebatan
36
Perdebatan II
37
Mayat Binatang Iblis Harimau Tingkat Lima
38
Pedang Tingkat Bumi
39
Kamal Yang Misterius
40
Rencana Tifraz
41
Bocah Konyol Pemberani
42
Hanya Semut
43
Kembali Ke Kota Bintang Roh
44
Organisasi Sisik Hitam
45
Bertarung Dengan Binatang Iblis
46
Menyerap Buah Roh Emas dan Inti Kristal Binatang
47
Terobosan
48
Firasat
49
Kedatangan
50
Penyerangan Kota Bintang Roh
51
Razaki VS Sosok Misterius
52
Aura Iblis
53
Mayangsari VS Karza
54
Kemarahan Ibu
55
2 VS 1
56
Perubahan Situasi
57
Kepulangan Rama dan Kamal
58
Rasa Sakit
59
Kehilangan
60
Seluruh Alam Berduka
61
Kemunculan Semua Ahli Terkuat
62
Cahaya Emas
63
Terbangun
64
Aku Akan Menjadi Kuat!!
65
Memperkuat Fondasi
66
Dua Tahun Berlalu
67
Di Kepung Segerombolan Srigala Iblis
68
Dahlia
69
Dahlia dan Alaya
70
Pertemuan Dahlia dan Rama
71
Kamu Bodoh!!
72
Namaku Rama..
73
Bisakah Aku menjadi Kakakmu...
74
Peri Kecil..
75
Perasaan Rumit
76
Damar yang Murka
77
Harus Pergi...
78
Kontrak Darah
79
Pil Darah Spiritual Hijau
80
Menerobos Tingkat Tujuh dan Jiwa yang sempurna Tingkat Awal
81
Menuju Sekte Langit Cerah
82
Sekte Langit Cerah
83
Sekte Langit Cerah Part II
84
Bertemu Leluhur
85
Kakek...
86
Pertemuan Dewan Penatua
87
Cucu Leluhur
88
Siapa Yang ingin menjadi Tua..
89
Elemen Cahaya Dan Kegelapan
90
Alam Ilahi dan Petir Kesengsaraan
91
Menuju Perpustakaan
92
Provokasi
93
Api Merah Dan Emas
94
Tombak Pemecah Api
95
Token Biru Emas
96
Kamu Monster Kecil itu...
97
Di Bawah Penindasan
98
Saka
99
Seni Penempaan Tubuh Perak
100
Pemahaman Kasar
101
Kenapa Aku Harus Kesal?..
102
Saudara
103
Gunung Aula Pemurnian Senjata
104
Platform Misi
105
Tidak Menemukan
106
Raja Palu Iblis
107
Pedang Cahaya Kristal Biru
108
Pedang Cahaya Kristal Biru Part II
109
Esensi Darah Naga Sejati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!