A & Z: Malam pertama tertunda

🔞 Adegan di bawah ini terlalu halal untuk anak di bawah 18 tahun. Jadi, mohon di skip ya sayang.

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

Persetan dengan ucapan ayah mertuanya. Saat ini ia tidak tahan lagi. Zidan membuka satu persatu kancing kemejanya tanpa mengalihkan pandangan matanya dari tubuh Zila yang kini hanya berbalut celana d*lam dan bra merah yang sangat kontras dengan kulit putihnya.

Zidan merangkak mendekat ke arah Zila. Tangan kekarnya membelai kulit mulus Zila yang begitu lembut.

"Om mau apa?" tanya Zila dengan tatapan sayu nya kala Zidan mengukungnya.

"Seperti kamu minta, bertukar aroma tubuh."

Zidan memiringkan wajahnya dan mengecup bibir ranum Zila. Awalnya hanya sebuah kecupan dan berubah menjadi sebuah ciuman dengan l*matan lembut. Bibir lembut  yang terasa manis membuat Zidan mabuk kepayang. Suara d*sahan lembut Zila membuat hasrat pria itu semakin terpancing.

Tangan Zidan meraba-raba bagian tubuh Zila hingga berakhir di **** ********** sang istri. Tangannya langsung menelusup masuk ke dalam celana d*lam Zila. Dan bermain-main dalam sana tanpa melepaskan ciumannya di bibir istri kecilnya.

"Ahh...geli Om. Jangan di situhh..." ucap Zila di sela-sela ciuman Zidan yang semakin menuntut. Gadis itu berusaha menyingkirkan tangan suaminya dari dalam miliknya. Melihat penolakan Zila saat jarinya bermain dalam lubang kenikmatan sang istri.

Kini, Zidan beralih mencumbu wajah Zila dan menyesap bagian leher gadis tersebut yang mengerang nikmat. Kedua tangannya menelusup ke belakang punggung Zila dan melepaskan bra yang menutupi gundukan kembar itu.

Napas Zidan tercekat dan matanya tak berkedip menatap dada ranum dengan pucuk yang  mencuat. Ia menjilat bibir bawahnya melihat pemandangan di hadapannya sekarang. Mendadak kepalanya terasa pening melihat keindahan di depan matanya dan bagian bawahnya seolah memberontak ingin keluar dari celana.

"Ternyata dadamu sangat menggoda, Zila," bisik Zidan yang sudah berkeringat. Sangat pas di genggamannya.

Mendadak ruangan ber-AC itu terasa memanas dengan gairah yang semakin membara.

Zidan mulai mengecupi area dada Zila yang mend*sah frustasi. Ia memang sengaja tidak langsung mengulum pucuk yang tegang tersebut karna ingin melihat wajah tersiksa Zila yang sudah memerah penuh keringat dan itu membuat gadis itu semakin sexy di mata Zidan.

"Ahh...Om jangan di situ aja. Yang ini jugahh..." ucap Zila seraya meremas miliknya. Gadis itu sudah terbakar hasrat dan n*fsu nya yang menginginkan lebih dari sekedar kecupan dan ciuman di area dadanya.

Melihat wajah tersiksa Zila membuat Zidan semakin terbakar hasratnya. Pandangan pria itu semakin menggelap.

Hap

Pria itu langsung mengulum pucuk ranum tersebut. Zidan seperti bayi besar yang ke hausan, menyesap begitu kuat seolah milik Zila akan mengeluarkan ASI dan tangannya aktif meremas sebelah dada Zila. Sementara Zila meremas rambut tebal suaminya dan menekan kepala suaminya agar semakin dalam menyesap dada ranumnya. Gelombang kenikmatan gadis itu rasakan. Kewanitaannya sudah basah karna rangsangan yang diberikan Zidan.

Setelah puas, Zidan beralih mengecupi perut rata Zila sampai ke paha dalam istri kecilnya tersebut.

"Nggak mau, aku malu." Meskipun mabuk kesadaran gadis itu tidak sepenuhnya hilang. Ia menahan celana dal*mnya yang di tarik paksa oleh Zidan.

"Aku akan memberikan kenikmatan yang  belum kamu rasakan, Zila," ucapnya serak.

Sekarang kondisi Zila sudah telanjang b*lat tanpa ada sehelai benang pun menutupi tubuh polosnya. Napas Zidan semakin memberat melihat pemandangan di depannya. Ia juga melepaskan celananya dan tampak ke j*ntan nya yang mengacung tegak minta di puaskan.

Zila meneguk ludahnya kasar menatap pemandangan di depannya. Dan mendadak pipinya memanas.

"Apa kamu sudah pernah melihat laki-laki telanjang?" bisik Zidan di telinga Zila.

"Be-belum."

"Apa kamu takut melihat saya seperti ini?"

Dengan wajah polos dan mata sayu nya Zila menggeleng. Ini pertama kalinya bagi gadis itu melihat pemandangan seperti ini di depannya.

"Ini mungkin akan terasa sakit, jadi tahan," bisiknya.

Zidan membuka lebar paha Zila. Ia terdiam sejenak menatap kewanitaan istrinya tanpa berkedip. Ini pertama kali baginya melakukan ini. Zidan memposisikan dirinya dan mengarahkan miliknya pada inti Zila.

"Akh..."

Zidan mend*sah saat setengah miliknya sudah masuk. Baru setengah tapi sudah senikmat ini.

"Om, sakit..., sudah Om. Sakit..." Buliran air mata berjatuhan dari pelupuk mata Zila merasakan pedih dan sakit dibagian bawahnya.

Kedua tangannya meremas sprei  hingga tak berbentuk lagi. Isak tangis Zila semakin menjadi-jadi. Rasanya sangat sakit sekali.

"Sabar Sayang, sedikit lagi ya," ucap Zidan lembut. Sudah kepalang tanggung, tidak mungkin ia berhenti saat n*fsunya sudah di atas ubun-ubun.

Zidan semakin menekan miliknya bersamaan dengan teriakan dan tangisan Zila yang semakin keras hingga...

Bles...

Kini, milik Zidan sudah terbenam sempurna dalam lobang kenikmatan istrinya.

"Sekarang nggak akan sakit lagi. Jangan takut nanti enak juga."

Ucap Zidan seraya mengecupi kelopak mata Zila yang sudah basah oleh air mata. Ia membiarkan miliknya terbenam di sana sampai Zila benar-benar rileks.

"Saya gerakkan ya..."

Dengan sesegukan Zila mengangguk.

Zidan menggerakkan miliknya dengan pelan-pelan namun semakin lama  menjadi sebuah hentakan yang cukup kasar. Umpatan  v*lgar terlontar dari mulut pria itu yang melayang dalam kenikmatan yang ia rasakan.

Nikmat

Nikmat

Nikmat yang benar-benar membuat Zidan lupa segalanya.

Suara d*sahan dan erangan mengisi kamar yang menguar aroma percintaan itu. Decitan ranjang semakin keras kala Zidan semakin kuat menggempur istrinya.

Seorang pria duduk di sofa dengan posisi kaki menyilang. Matanya tak beralih memandangi wanita yang tertidur nyenyak dengan keadaan tubuh polos. Hanya selimut yang menutupi tubuh polos yang penuh bercak kissmark tersebut.

Zidan semakin kuat menyesap rokok di tangannya. Ia membuang napas panjang kala mengingat pergulatan tadi malam. Di satu sisi ia merasa bersalah karna meniduri Zila saat gadis itu di bawah pengaruh alkohol. Tapi, ia juga tidak bisa menahan lebih lama hasratnya.

"Eugh..."

Suara lenguhan Zila membuat perhatian Zidan teralihkan. Gadis yang kini sudah menjadi wanita itu mengerjapkan matanya. Ia meringis merasakan seluruh badannya terasa remuk dan pegal-pegal.

Dengan susah payah Zila bangun dari pembaringannya dan menyandarkan dirinya di bahu ranjang dan itu tak lepas dari manik hitam pekat Zidan.

Sambil menggaruk-garuk kepalanya ia menatap ke arah Zidan.

"Kenapa melihatku seperti itu!" ucap Zila menatap bingung dengan tatapan tak biasa pria itu. Tanpa menyadari area dadanya yang tidak tertutup selimut terekspos.

Zidan bangkit dari sofa dan membuang putung rokok ke bak sampah. Ia melepaskan kimono yang membalut tubuh telanjangnya. Kali ini, ia menginginkan Zila lagi ia tak peduli istrinya akan marah besar padanya.

"Om mau apa!" Zila terkejut kala Zidan membuang asal selimut yang membalut tubuh telanjang istrinya.

Zidan kembali kalah dengan hasratnya sendiri.

______

Hai girl! Terima kasih sudah mampir

Yang nemuin cerita ini dari tik tok terima kasih banyak sudah mampir ke lapak ini😁

Luv luv yang sudah baca cerita aku yang ini

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan like dan komen😘

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Akhirnya jebol juga gawang Zila,,Setelah kamu sadar jangan salahkan Zidan,Kamu yg nakal dan juga mancing2 suami mu..

2023-09-19

0

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

eh...Zidan bekasan?

2023-05-21

1

Siti Maryam

Siti Maryam

keren thor..lanjuut

2023-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 A & Z: Bab 1
2 A & Z: Bab 2
3 A & Z: Bab 3
4 A & Z: Bab 4
5 A & Z: Bab 5
6 A & Z: Hukuman
7 A & Z: Perhatian Zidan
8 A & Z: Mantu apa murid?
9 A & Z: Cara memuaskan suami
10 A & Z: Ucapan pedas Zidan
11 A & Z: Senjata Makan Tuan
12 A & Z: Kaum Sosialita
13 A & Z: Unboxing
14 A & Z: Pingsan
15 A & Z: Undangan
16 A & Z: Gadis Nakal
17 A & Z: Hasrat atau Logika?
18 A & Z: Malam pertama tertunda
19 A & Z: Jilat ludah sendiri
20 A & Z: Menolong berkedok imbalan
21 A & Z: Perasaan aneh tapi sakit
22 A & Z: Emosi tak terkendali
23 A & Z: Cemburunya seorang wanita
24 A & Z: Tuduhan berakhir penyesalan
25 A & Z: Harga diri seorang pelakor
26 A & Z: Kekhawatiran yang berlebihan
27 A & Z: Dia kembali
28 A & Z: Ketakutan
29 A & Z: Jangan sentuh!
30 A & Z: Jangan tinggalkan aku
31 A & Z: Layani saya
32 A & Z: Pil KB?
33 A & Z: Perselisihan
34 A & Z: Kembali terulang
35 A & Z: Pria Psiko
36 A & Z: Rasa bersalah
37 A & Z: Tespeck?
38 A & Z: Impian yang pupus
39 A & Z: Selingkuh?
40 A & Z: Pingsan di sekolah
41 A & Z: Penghinaan
42 A & Z: Memiliki Mu
43 A & Z: Dia istriku
44 A & Z: Amarah Kayla
45 A & Z: Kemarahan
46 A & Z: Trauma
47 A & Z: Penangkapan
48 A & Z: Sensitif Ya?
49 A & Z: Salah lagi
50 A & Z: Kapal Azila & Zidan
51 A & Z: Tolong bertahan!
52 A & Z: Sebuah ketakutan
53 A & Z: Koma
54 A & Z: Harapan penuh
55 A & Z: Siuman
56 A & Z: Jagoan kecil
57 A & Z: Merasa bersalah
58 A & Z: Akhir
59 A & Z: Tersinggung
60 A & Z: Aku Mau Kerja
61 Pengumuman
Episodes

Updated 61 Episodes

1
A & Z: Bab 1
2
A & Z: Bab 2
3
A & Z: Bab 3
4
A & Z: Bab 4
5
A & Z: Bab 5
6
A & Z: Hukuman
7
A & Z: Perhatian Zidan
8
A & Z: Mantu apa murid?
9
A & Z: Cara memuaskan suami
10
A & Z: Ucapan pedas Zidan
11
A & Z: Senjata Makan Tuan
12
A & Z: Kaum Sosialita
13
A & Z: Unboxing
14
A & Z: Pingsan
15
A & Z: Undangan
16
A & Z: Gadis Nakal
17
A & Z: Hasrat atau Logika?
18
A & Z: Malam pertama tertunda
19
A & Z: Jilat ludah sendiri
20
A & Z: Menolong berkedok imbalan
21
A & Z: Perasaan aneh tapi sakit
22
A & Z: Emosi tak terkendali
23
A & Z: Cemburunya seorang wanita
24
A & Z: Tuduhan berakhir penyesalan
25
A & Z: Harga diri seorang pelakor
26
A & Z: Kekhawatiran yang berlebihan
27
A & Z: Dia kembali
28
A & Z: Ketakutan
29
A & Z: Jangan sentuh!
30
A & Z: Jangan tinggalkan aku
31
A & Z: Layani saya
32
A & Z: Pil KB?
33
A & Z: Perselisihan
34
A & Z: Kembali terulang
35
A & Z: Pria Psiko
36
A & Z: Rasa bersalah
37
A & Z: Tespeck?
38
A & Z: Impian yang pupus
39
A & Z: Selingkuh?
40
A & Z: Pingsan di sekolah
41
A & Z: Penghinaan
42
A & Z: Memiliki Mu
43
A & Z: Dia istriku
44
A & Z: Amarah Kayla
45
A & Z: Kemarahan
46
A & Z: Trauma
47
A & Z: Penangkapan
48
A & Z: Sensitif Ya?
49
A & Z: Salah lagi
50
A & Z: Kapal Azila & Zidan
51
A & Z: Tolong bertahan!
52
A & Z: Sebuah ketakutan
53
A & Z: Koma
54
A & Z: Harapan penuh
55
A & Z: Siuman
56
A & Z: Jagoan kecil
57
A & Z: Merasa bersalah
58
A & Z: Akhir
59
A & Z: Tersinggung
60
A & Z: Aku Mau Kerja
61
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!