A & Z: Hukuman

"Ke mana saja kamu kemarin sampai nggak masuk sekolah?"

Baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas 12 IPS, Zila sudah di todong pertanyaan oleh Dina, teman satu kelasnya tersebut. Gadis itu tak langsung menjawab pertanyaan Dina sampai ia mendudukkan dirinya di kursi.

"Ada urusan mendadak," jawab Zila sekenanya. Memang benar, ia ada urusan mendadak yang membuat ia jadi istri dari pria asing yang tidak ia kenal.

"Urusan apa?"

Zila memutar bola matanya malas ketika kembali mendengar pertanyaan yang Dina lontarkan padanya penuh keingin tahuan

"Urusan keluarga!"

"Santai, nggak usah ketus juga kali," ucap Dina kala mendapat jawaban Zila yang bernada ketus.

Saat ini suasana dalam kelas begitu berisik oleh para murid-murid yang masih keluyuran dan keluar masuk dalam kelas. Zila menyandarkan punggungnya di bahu kursi dengan helaan napas panjang. Ia menyentuh kantong bajunya meraba uang yang diberikan suaminya. Biasanya kedua orang tuanya selalu memberikan uang 50 ribu bahkan lebih dan sekarang langsung anjlok setelah pria itu yang mengambil alih semuanya.

Suara bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran pertama akan segera di mulai. Para murid-murid yang berada di luar buru-buru masuk ke dalam kelas dan duduk ke tempat duduk mereka masing-masing. Karna biasanya guru BK akan berkeliling mencek setiap kelas.

Selang beberapa menit, seorang pria muda masuk ke dalam kelas yang di tempati Zila setelah mengucapkan salam. Murid perempuan tampak terpaku menatap guru baru yang sejak kemarin kabarnya simpang-siur akan menggantikan posisi bapak Retno. Terutama Zila yang membulatkan matanya sempurna dengan raut wajah yang terkejut bukan main melihat suaminya ada di hadapan nya sekarang.

"Selamat pagi anak-anak!"

"Selama pagi juga, Pak!!" seru anak murid dalam kelas tersebut hingga menimbulkan suara bergema dalam ruangan itu ketika membalas sapaan guru baru mereka.

"Perkenalkan saya Zidan Ahmad. Untuk beberapa minggu ke depan saya akan menggantikan bapak Retno!" ucap Zidan tegas dan jelas.

"Kayaknya aku makin semangat sekolahnya kalau bapak Zidan yang ngajar," bisik Kayla pada Eva yang duduk di sampingnya.

"Bukan hanya muda tapi juga ganteng," balas Eva yang cekikikan dengan Kayla. Karna rata-rata guru di sekolah ini berusia 35 sampai 40-an dan sekarang mereka mendapatkan guru yang menyegarkan mata dan menggetarkan hati bagi kaum hawa di sekolah ini.

"Kamu kenapa, Zila. Tegang banget," celetuk Dina kala mendapati raut wajah tegang Zila.

"Aku tidak pa-pa," balasnya cepat dan sesekali menatap ke arah Zidan. Bisa-bisanya pria itu menjadi guru di kelasnya. Ia kira Zidan hanya mengajar kelas 10 atau 11.

"Kemarin bapak Retno mengajarkan kalian matematika sampai bab berapa?" tanya Zidan menatap ke arah anak muridnya sembari mengeluarkan buku paket yang ia bawa.

Eva, gadis itu bangkit dari tempat duduknya membuat perhatian dan atensi seisi kelas menatapnya termasuk Zidan.

"Kemarin bapak Retno memberikan PR, Pak, dan belum di periksa!" ucap gadis berkaca mata bulat itu.

"Baiklah. Kalau begitu kalian tukarkan tugas PR kalian dengan teman sebangku. Kita periksa bersama. Saya akan memanggil satu persatu dari kalian untuk maju ke depan menuliskan jawaban PR yang diberikan pak Retno di papan tulis termasuk cara kalian mengerjakannya," ucap Zidan yang kini mendudukkan dirinya di kursi.

Pria itu menatap anak murid dalam kelas tersebut satu persatu hingga netra hitam pekat Zidan menangkap sosok Zila yang menundukkan kepalanya, seolah menyamarkan dirinya dari pandangan suaminya.

"Yang kepang dua maju ke depan!" titah Zidan.

Semua anak murid dalam kelas menatap ke arah Zila, hanya gadis itu yang berkepang dua di kelas ini.

"Eh, Zila. Maju ke depan itu," ucap Dina menyenggol bahu Zila yang sudah berkeringat dingin.

Gadis itu menoleh ke arah teman satu bangkunya."Aku lupa ngerjain PR-nya, Din," balas Zila dengan wajah yang memelas.

"Astaga, Zila. Itu padahal PR-nya minggu lalu kenapa belum di kerjain juga? Kebiasaan banget," decak Dina. Bukan pertama kali bagi Zila tidak mengerjakan PR yang diberikan guru, jadi tak heran gadis itu selalu mendapatkan hukuman karna kecerobohannya itu.

"Ayo cepat maju yang kepang dua!" Zidan kembali bersuara dan lebih mengeraskan nada bicaranya.

Terpaksa Zila bangkit dari tempat duduknya dan melangkah mendekat ke arah Zidan. Sebelum menuliskan jawaban PR yang lupa ia kerjakan, gadis itu menatap ke arah suaminya dan sedikit membungkukkan badannya saat berdiri di depan meja Zidan seraya mengucapkan sesuatu dengan nada suara pelan.

"Om, aku lupa ngerjain PR-nya. Bisa nggak di cancel dulu nulis jawabannya dipapan tulis," Zila menampilkan raut wajahnya yang memelas pada suaminya."Kan Om sekarang suamiku, setidaknya beri aku keringanan. Please," ucap Zila memohon.

"Zila ngapain sih berdiri di depan pak Zidan bukannya ngerjain soal? Cari perhatian banget," ucap Kayla yang terlihat tak suka.

"Paling-paling lupa ngerjain PR lagi," timpal Eva yang tertawa pelan.

Sementara Zidan menatap datar Zila yang mengigit bibir bawahnya kelu. Berharap suaminya memberikan keringanan.

"Kamu berdiri di depan sampai pelajaran saya selesai," ucap Zidan tegas.

Zila membelalakan matanya. Ia kira Zidan akan menolongnya atau memberikan keringanan.

"Om, aku__"

"Siapa yang ingin maju ke depan, mengerjakan soal nomor satu?!" ucap Zidan keras tak menghiraukan ucapan apa yang akan Zila lontarkan.

Eva bangkit dari tempat duduknya dan maju ke depan. Gadis berkaca bulat itu terkenal pintar di kelasnya jadi tidak heran ia paling semangat saat di minta maju ke depan mengerjakan soal. Di tambah pelajaran matematika adalah pelajaran favoritnya. Eva mengambil spidol di meja Zidan dengan senyuman manis. Sedangkan Zila berdiri di dekat pintu. Ia melirik tajam ke arah Zidan. Awas saja nanti.

Sekitar beberapa menit Eva sudah selesai mengerjakan soal dipapan tulis dan meletakkan spidol ke tempat asalnya."Sudah, Pak," ucapnya yang kembali mengukir senyum manisnya.

Zidan mengangguk."Ya, jawabannya benar. Silahkan duduk."

Eva kembali duduk di tempat duduknya dengan senyuman pongahnya ketika melewati meja teman-temannya. Sementara Zila mendesah kesal, kakinya terasa keram terlalu lama berdiri di depan. Di tambah beberapa orang berbisik-bisik, tentu sedang membicarakan dirinya.

Gadis itu menatap Zidan yang kembali memanggil beberapa murid maju ke depan tanpa sedikitpun melirik ke arahnya. Pria itu memang tidak punya hati dengan istri sendiri.

Tak terasa pelajaran pertama sudah selesai dan tak lama suara bel berbunyi menandakan pelajaran sudah usai dan semua anak murid boleh istirahat. Zila mendesah lega setelah pelajaran sudah usai, ia memegangi lututnya yang seolah hendak lepas dari kaki. Teman satu kelasnya sudah berhambur keluar dari kelas, tak sabar mengisi perut mereka yang keroncongan.

"Ikut saya ke ruang guru," ucap Zidan yang langsung membuat Zila mendongak menatapnya.

"Nggak mau!" tolak Zila ketus. Gadis itu menatap suaminya dengan pandangan permusuhan. Beruntung kelas ini sedikit sepi hanya ada beberapa anak murid dalam ruangan itu.

Terpopuler

Comments

StAr 1086

StAr 1086

udah bandel malas pula....

2023-11-14

0

Toto Suharto

Toto Suharto

jangan keras keras hukumannya pak guru..harap maklum istri kilat masih perlu banyak belajar

2023-04-14

2

lihat semua
Episodes
1 A & Z: Bab 1
2 A & Z: Bab 2
3 A & Z: Bab 3
4 A & Z: Bab 4
5 A & Z: Bab 5
6 A & Z: Hukuman
7 A & Z: Perhatian Zidan
8 A & Z: Mantu apa murid?
9 A & Z: Cara memuaskan suami
10 A & Z: Ucapan pedas Zidan
11 A & Z: Senjata Makan Tuan
12 A & Z: Kaum Sosialita
13 A & Z: Unboxing
14 A & Z: Pingsan
15 A & Z: Undangan
16 A & Z: Gadis Nakal
17 A & Z: Hasrat atau Logika?
18 A & Z: Malam pertama tertunda
19 A & Z: Jilat ludah sendiri
20 A & Z: Menolong berkedok imbalan
21 A & Z: Perasaan aneh tapi sakit
22 A & Z: Emosi tak terkendali
23 A & Z: Cemburunya seorang wanita
24 A & Z: Tuduhan berakhir penyesalan
25 A & Z: Harga diri seorang pelakor
26 A & Z: Kekhawatiran yang berlebihan
27 A & Z: Dia kembali
28 A & Z: Ketakutan
29 A & Z: Jangan sentuh!
30 A & Z: Jangan tinggalkan aku
31 A & Z: Layani saya
32 A & Z: Pil KB?
33 A & Z: Perselisihan
34 A & Z: Kembali terulang
35 A & Z: Pria Psiko
36 A & Z: Rasa bersalah
37 A & Z: Tespeck?
38 A & Z: Impian yang pupus
39 A & Z: Selingkuh?
40 A & Z: Pingsan di sekolah
41 A & Z: Penghinaan
42 A & Z: Memiliki Mu
43 A & Z: Dia istriku
44 A & Z: Amarah Kayla
45 A & Z: Kemarahan
46 A & Z: Trauma
47 A & Z: Penangkapan
48 A & Z: Sensitif Ya?
49 A & Z: Salah lagi
50 A & Z: Kapal Azila & Zidan
51 A & Z: Tolong bertahan!
52 A & Z: Sebuah ketakutan
53 A & Z: Koma
54 A & Z: Harapan penuh
55 A & Z: Siuman
56 A & Z: Jagoan kecil
57 A & Z: Merasa bersalah
58 A & Z: Akhir
59 A & Z: Tersinggung
60 A & Z: Aku Mau Kerja
61 Pengumuman
Episodes

Updated 61 Episodes

1
A & Z: Bab 1
2
A & Z: Bab 2
3
A & Z: Bab 3
4
A & Z: Bab 4
5
A & Z: Bab 5
6
A & Z: Hukuman
7
A & Z: Perhatian Zidan
8
A & Z: Mantu apa murid?
9
A & Z: Cara memuaskan suami
10
A & Z: Ucapan pedas Zidan
11
A & Z: Senjata Makan Tuan
12
A & Z: Kaum Sosialita
13
A & Z: Unboxing
14
A & Z: Pingsan
15
A & Z: Undangan
16
A & Z: Gadis Nakal
17
A & Z: Hasrat atau Logika?
18
A & Z: Malam pertama tertunda
19
A & Z: Jilat ludah sendiri
20
A & Z: Menolong berkedok imbalan
21
A & Z: Perasaan aneh tapi sakit
22
A & Z: Emosi tak terkendali
23
A & Z: Cemburunya seorang wanita
24
A & Z: Tuduhan berakhir penyesalan
25
A & Z: Harga diri seorang pelakor
26
A & Z: Kekhawatiran yang berlebihan
27
A & Z: Dia kembali
28
A & Z: Ketakutan
29
A & Z: Jangan sentuh!
30
A & Z: Jangan tinggalkan aku
31
A & Z: Layani saya
32
A & Z: Pil KB?
33
A & Z: Perselisihan
34
A & Z: Kembali terulang
35
A & Z: Pria Psiko
36
A & Z: Rasa bersalah
37
A & Z: Tespeck?
38
A & Z: Impian yang pupus
39
A & Z: Selingkuh?
40
A & Z: Pingsan di sekolah
41
A & Z: Penghinaan
42
A & Z: Memiliki Mu
43
A & Z: Dia istriku
44
A & Z: Amarah Kayla
45
A & Z: Kemarahan
46
A & Z: Trauma
47
A & Z: Penangkapan
48
A & Z: Sensitif Ya?
49
A & Z: Salah lagi
50
A & Z: Kapal Azila & Zidan
51
A & Z: Tolong bertahan!
52
A & Z: Sebuah ketakutan
53
A & Z: Koma
54
A & Z: Harapan penuh
55
A & Z: Siuman
56
A & Z: Jagoan kecil
57
A & Z: Merasa bersalah
58
A & Z: Akhir
59
A & Z: Tersinggung
60
A & Z: Aku Mau Kerja
61
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!