Aroma minyak kayu putih yang menyengat berhasil menyadarkan Zila dari pingsannya. Perlahan gadis itu membuka matanya, ia mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya di ruangan tersebut.
Saat pandangan matanya semakin jelas, Zila langsung terperanjat kaget mendapati Zidan sudah berdiri di samping kasur tempat ia berbaring sekarang. Ia meneguk ludahnya kasar dan jantungnya berdebar-debar tak karuan bukan karna jatuh cinta tapi takut.
"Ini, minum dulu." Zidan dengan begitu perhatian memberikan air aqua gelas pada Zila.
Dengan ragu-ragu Zila mengambil aqua gelas yang suaminya berikan. Ia bangun dari tempat berbaringnya dan Zidan dengan cepat membantu Zila bangun.
"Bila tidak enak badan tidak usah ikut upacara," ucap Zidan tanpa lepas menatap istrinya.
Zila menipiskan bibirnya dan mulai mengisap lewat sedotan aqua gelas yang suaminya berikan.
"Tadi pagi kenapa tidak menunggu saya? Kamu langsung berangkat sekolah tanpa sarapan." Zidan kembali melontarkan ucapannya yang terdengar cerewet di telinga Zila.
Tanpa sadar air putih yang Zila minum sudah habis.
"A-aku ada urusan jadi harus berangkat pagi," alibi Zila. Padahal ia menghindari suaminya.
"Tapi lain kali bilang dulu dengan saya bila ingin berangkat lebih dulu."
Zila membung napas kasar lalu mengangguk. Mata gadis itu tiba-tiba melotot kaget ketika mendapati kancing seragamnya sudah terbuka setengah. Zidan yang melihat raut keterkejutan Zila berucap.
"Tadi saya mengolesi minyak kayu putih dibagian dada kamu sama perut. Mungkin saja kamu pingsan karna masuk angin," ucap Zidan santai.
Sedangkan Zila shock. Kenapa semakin ke sini pria itu semakin kurang ajar padanya. Ini tidak bisa dibiarkan. Ini sudah termasuk pelecehan dengan alih-alih menolong.
"Gaada hubungannya pingsan sama masuk angin ya! Ini pasti akal-akalan Om saja ingin berbuat yang tidak-tidak sama aku. Ini sudah termasuk pelecehan!" pekik Zila menatap marah.
Alis Zidan mengkerut dengan tuduhan yang Zila lontarkan padanya.
"Untuk apa saya melecehkan istri sendiri. Lagipula kamu istri saya mau diapain juga tidak masalah kecuali KDRT."
"Ta-tapi Om tetap salah. Aku tidak suka!"
Zidan geleng-geleng kepala melihat sikap istrinya yang sedikit-sedikit disentuh langsung menganggap ia melakukan pelecehan. Apa seperti ini memiliki istri terlalu muda.
"Terserah kamu saja ingin mengatakan apa. Yang jelas saya niat menolong. " Setelah mengatakan itu Zidan langsung keluar dari ruang UKS tanpa mengucapkan apapun lagi. Zila mengkerutkan keningnya melihat kepergian suaminya.
Apa dia marah?
Baru saja Zidan keluar, tidak lama suara ketukan pintu membuat pergerakkan tangan Zila yang tengah mengancingkan seragamnya langsung terhenti. Terlihat Dina masuk ke dalam ruang UKS tersebut.
"Bagaimana keadaanmu, apa masih pusing?" Dina melontarkan pertanyaan kala sudah berdiri di dekat Zila.
Zila menggeleng.
"Ooh iya, ini aku bawakan air putih untuk kamu."
"Letakkan saja di meja."
Dina langsung meletakkan air putih botol itu di meja sesuai perintah Zila.
"Eh, kamu tahu nggak?"
"Tahu apa?" sahut Zila dengan malas-malasan.
"Kamu jadi bahan gosipan orang-orang tahu."
Satu alis Zila langsung tertarik mendengar itu."Bahan gosipan? Maksudnya apa sih aku nggak paham."
"Jadi, pas kamu pingsan Eza langsung gendong kamu ke UKS, nah ini yang bikin kamu di gosipin karna tiba-tiba bapak Zidan langsung ngambil alih kamu dari Eza dan bapak Zidan sendiri yang nganterin kamu ke UKS. Jadi, mereka berpikir kamu punya hubungan khusus dengan bapak Zidan. Memang kamu ada hubungan ya?" tanya Dina akhir ucapannya.
Badan Zila langsung menegang. Kalau orang-orang tahu ia berstatus suami-istri dengan Zidan, sudah pasti akan dikeluarkan dari sekolah.
"Zila!" sentak Dina menepuk bahu Zila yang terlonjak terkaget dari lamunannya."Kenapa melamun?"
"Tidak pa-pa. Sebaiknya jangan bahas itu, nggak penting. Lagipula bapak Zidan niatnya nolong," ucap Zila.
Dina manggut-manggut."Benar juga kata kamu. Eh...aku sampai lupa mau ngasih tahu kamu." Dina mengeluarkan sebuah kertas kecil dari kantong seragamnya lalu memberikannya pada Zila.
"Ini apa?" Zila menatap sebuah undangan ulang tahun berkarakter bunga-bunga.
"Ini, Kayla ngundang satu kelas buat datang ke ulang tahunnya. Malam ini acaranya di Bar," balas Dina.
"Bar? Apa tidak bahaya ke sana?" Menurut Zila Bar tempat orang mabuk-mabukan karna menjual minuman beralkohol.
Dina menggidikkan bahunya."Katanya sih dia booking Bar itu. Jadi, kamu hadir apa nggak ke ulang tahun Kayla? Jarang-jarang Kayla ngundang kita ke ulang tahunnya, sekalian buat hiburan kita juga, Zil. Pasti seru," ucap Dina dengan mata binar-binar.
Zila terdiam sejenak. Ia ingin pergi ke sana, tapi masalahnya apa Zidan akan memperbolehkan?
•
•
"Om, boleh ya? Aku nggak enak kalau nggak datang ke ulang tahun, Kayla."
Sepanjang perjalanan pulang Zila terus merengek pada Zidan. Memohon agar bisa diberikan izin keluar rumah malam ini. Saat tinggal bersama orang tuanya ia selalu dilarang keluar malam tapi sekarang ia tinggal dengan Zidan, setidaknya ia memiliki kebebasan.
"Saya tidak mengizinkan. Apalagi acaranya malam-malam, kalau terjadi apa-apa denganmu siapa yang tanggung jawab kalau bukan saya." Zidan menolak tegas permohonan istrinya.
Zila berdecak kesal."Kan cuma malam ini, aku udah dewasa bisa jaga diri!"
Zidan melirik bayangan Zila dari pantulan spion motornya."Saya tidak percaya. Kamu saya sentuh saja sudah menangis." ledek Zidan mengingat tadi malam.
Wajah Zila mendadak memanas mengingat kejadian semalam. Zidan terkekeh geli melirik wajah bersemu istrinya lewat kaca spion.
"Bagaimana cara supaya bisa pergi keluar malam ini. Apa minta izin dengan bunda Melati saja?" Zila membatin.
Senyuman menyeringai terukir dari bibir gadis itu.
________
Hai semuanya! Terima kasih sudah mampir
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan like dan komen. See you di part selanjutnya:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
StAr 1086
awas masuk jebakan kayla cs....
2023-11-15
0
Qaisaa Nazarudin
Takutnya Kayla cs punya niat lain ke kamu Zila,,
2023-09-19
0
Qaisaa Nazarudin
anagus dong itu tandanya istri bapak bisa menjaga dirinya, Gak sembarangan mau disentuh,,
2023-09-19
0