Part (19)

Yeji meraih tangan Taehyung dan pergi bersamanya. Taehyung mengambil payung yang dibawakan supir. Membawa Yeji masuk ke dalam mobilnya. Mobil supir menyusul di belakang mobil Taehyung.

“Terima kasih pak Kim baik,” ucap Yeji.

Ia sampai di dalam mobil dengan tenang, setelah memakai sabuk pengaman Taehyung melajukan mobilnya.

“Hm,” gumam Taehyung.

Ia sedikit senang saat Yeji memujinya. Disaat orang lain mengatakan ia jahat dan kejam, Yeji malah menyebutnya baik.

“Pak Kim tumben sekali?” tanya Yeji.

Penasaran dengan tingkah Taehyung yang berubah. Saat akan berangkat ia mengacuhkan Taehyung, dan sekarang mereka sudah damai.

“Saya tidak sedang sibuk,” ungkap Taehyung.

Ia memang sengaja menyelesaikan pekerjaannya lebih awal. Menunda beberapa meeting yang bisa ia lakukan di lain hari.

“Umh ... temanku seminggu lagi menikah, pak Kim ikut bersamaku.” minta Yeji.

Mendekat ke arah Taehyung dengan sabuk pengaman yang menahannya.

Taehyung sangat fokus mengemudi, hingga dua mata itu tak melirik Yeji sama sekali.

“Bisa saja, apa mau pernikahan kita dirayakan?” tawar Taehyung.

Ia harus mempublikasikan Yeji secepat mungkin. Memperlancar warisan untuk jatuh kepadanya. Dengan ancaman Yeonjun yang menggali masa lalunya.

“Umh? Apa pak Kim serius?” tanya Yeji.

Tak percaya dengan yang didengar telinganya. Mungkin Taehyung sedang tak sadar.

“Tentu, para kolega saya tidak tahu dengan pernikahan ini. Bisa saja mereka akan menentang warisan saya.” jelas Taehyung.

Ia telah memikirkan hal ini. Yeji sangat pas menjadi istrinya.

“Masalah warisan ini panjang sekali,” lirih Yeji.

Ia tak paham sepenuhnya dengan aturan keluarga Taehyung. Tepatnya mengapa Yeonjun tidak mendapatkan apa yang dimiliki Taehyung? Mengapa tidak dibagi rata?

“Gadis kecil, nilainya sangat besar.” ungkap Taehyung.

Yeji hanya perlu melakukan tugasnya dengan baik, dan Taehyung akan memberinya imbalan.

“Tidak tahu, tapi pak aku suka semuanya.”

Baru kali ini Yeji merasa seperti mendapatkan dunia. Segala sesuatu bisa menjadi miliknya hanya dengan pernikahan kontrak bersama Taehyung.

Semuanya? Apa Yeji suka karna bertemu Taehyung setelah rasa sakitnya?

Layaknya pelangi yang muncul setelah hujan reda, Yeji melewati semuanya.

Yeji menunggu Taehyung di ruang tengah.

Hujan reda saat mereka sampai di rumah, Taehyung meminta Yeji untuk mandi dan bersiap.

Sementara ia kembali ke ruang kerjanya menyelesaikan beberapa hal.

Taehyung hendak mengajak Yeji jalan-jalan, sesuai keinginan gadis itu.

Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, Taehyung turun menemui Yeji dan mengajaknya pergi.

“Kita akan ke mana?” tanya Yeji.

Ia penasaran dengan tujuan Taehyung mengajaknya keluar.

Pria itu juga mengganti pakaiannya, sangat formal.

“Dinner,” jawab Taehyung.

Kali ini ia hanya pergi berdua dengan Yeji. Tak ada supir lain ataupun pengawal yang ikut.

“Humh, benarkah?” Yeji memastikan.

Taehyung menunjukkan banyak perubahan yang membuatnya senang.

Yeji bahkan tak pernah berpikir akan diajak keluar hanya berdua dengannya.

Mereka masuk ke dalam mobil dan menuju sebuah hotel.

Sebenarnya, Taehyung ada janji meeting yang mendadak. Kliennya memaksa untuk segera dilakukan pertemuan.

Mereka bertemu di restaurant hotel, tempat kliennya menginap.

“Pak apakah kita akan menginap?” tanya Yeji.

Setelah mobil mereka masuk parkiran hotel bintang 5.

Yeji takut akan menjadi orang tua setelah pulang dari sini.

“Saya harus meeting, sekaligus kita dinner.” terang Taehyung.

Menghilangkan pikiran buruk Yeji. Mereka masuk bersama sesuai tempat pertemuan.

Kliennya sudah menunggu di restaurant.

“Tuan Kim,” sapanya.

Menjabat tangan Taehyung, mempersilahkannya duduk. Kliennya kali ini seorang wanita paruh baya.

Akan tetapi, gayanya sangat modis untuk ukuran usianya.

“Maaf meeting kita mendadak, saya tidak sabar dengan kesepakatannya.” ujarnya.

Duduk berlawanan dengan Taehyung dan Yeji.

“Tidak masalah, senang berbisnis dengan anda.” ucap Taehyung.

Ia tak mau duduk berdua dengan wanita lain, itu sebabnya mengajak Yeji untuk menemaninya dan memperkenalkan istrinya.

“Dia cantik sekali, sangat manis siapa dia?” tanya wanita itu.

Melirik Yeji yang diam di sebelah Taehyung. Pertama kalinya ia melihat Taehyung membawa gadis dalam pertemuan.

“Istri saya, Yeji.” Taehyung memperkenalkan.

Wanita itu menjabat tangan Yeji yang menerimanya dengan hangat.

Wanita itu merasakan telapak tangan Yeji yang sangat lembut.

“Dia sempurna, kapan kalian menikah?”

Taehyung mengenalkan istrinya. Akan tetapi, tidak dengan hari pernikahannya.

“Kami menikah secara mendadak waktu itu, jadi tidak banyak yang tahu. Kami akan merayakannya lain hari,” ungkap Taehyung.

Ia sudah tahu kapan akan merayakan pesta pernikahannya dengan Yeji.

Pelayan datang menyajikan makanan, sementara Yeji memperhatikan sekeliling.

Taehyung dan wanita itu menyelesaikan bisnis mereka.

“Silahkan nikmati hidangannya, Yeji jika ada waktu mari kita berbelanja bersama.” ajak wanita itu.

Menuangkan wine ke gelas Taehyung dan Yeji.

“Boleh saja,” jawab Yeji.

Tiba-tiba saja ia mencubit lengan Taehyung. Pria itu tak merasakan sakit, hanya menoleh sekilas ke arah Yeji.

“Toilet,” bisik Yeji.

Berharap Taehyung mengerti dengan maksudnya.

Yeji ingin buang air sekarang. Ia sangat gugup berada di depan wanita itu.

“Sebelah sana, lurus saja.” ucapnya.

Melirik ke sudut dengan lorong yang panjang.

“Ah, apa kau mencari toilet?” tanya wanita itu.

Tak sengaja mendengar ucapan Taehyung. Ia tak mengerti mengapa Yeji terlihat ketakutan saat diajak berbicara.

“Umh, permisi.”

Yeji bergegas menuju toilet, sesuai intruksi Taehyung.

Ia meninggalkan Taehyung dan wanita itu dalam satu meja.

“Saya turut berduka cita,” sahut wanita itu.

Tentang kepergian orang tua dan kakek Taehyung. Kabar itu sangat mengejutkannya, mengingat posisi keluarga Taehyung sebagai pemilik saham terbesar saat ini.

“Terima kasih,” jawab Taehyung.

Tak ingin hanyut dalam kesedihan, ia harus tegar dengan semua ini.

“Pimpinan membeli saham beberapa negara, dia mengatakan itu untuk cicitnya. Total saham itu sangat besar. Sekarang saya paham siapa yang akan mendapatkannya.” terang wanita itu.

Ia cukup kenal lama dengan keluarga Taehyung. Itu sebabnya ia tak pernah ragu berbisnis dengan Kim Taehyung.

“Saya mendengarnya dari pengacara kakek, ya kakek sangat menginginkan cicit.”

Taehyung masih bisa merasakan kasih sayang kakeknya sampai detik ini. Begitu dalam untuknya, lebih dari siapapun.

“Mungkin sekarang, dia sudah bahagia.” rapal wanita itu.

Ia paham betul rasanya ditinggal pergi selamanya oleh orang yang berharga. Menjadi single parents bukanlah keinginannya. Akan tetapi, tuntutan dari takdir!

“Saya berharap seperti itu,” pinta Taehyung.

Wanita itu melirik ponselnya, seakan ada hal yang mendesaknya untuk segera kembali.

“Maaf, saya harus segera kembali ke hotel. Ada masalah dengan anak saya,” titahnya.

Taehyung mempersilahkan, sementara ia menunggu Yeji kembali.

Gadis itu selalu membutuhkan waktu lama saat sedang berada di toilet.

“Di mana wanita tadi?” Yeji yang kembali langsung terkejut. Taehyung sendirian di sana.

“Kembali, dia ada urusan.” jawab Taehyung.

Menengguk wine masuk ke dalam mulutnya.

“Pak Kim kenapa tidak mengatakan dari awal jika kita menemui seseorang?” keluh Yeji.

Marah kepada Taehyung yang memberitahunya secara mendadak. Pasalnya, Yeji kaget akan bertemu wanita paruh baya ketika ia mengenakan dress pendek.

“Ini mendadak, lagipula apa ada yang salah?” tanya Taehyung.

Menempatkan gelas wine di depan wajahnya. Menunjukkan ekspresi yang menurut Yeji itu menyeramkan tapi tampan.

*Foto*

“Tidak tahu!” lirihnya.

Tak ingin melanjutkan perdebatannya dengan Taehyung. Karna pria itu akan selalu memenangkan argumen mereka.

“Saya salah lagi?” urai Taehyung.

Tak mengerti dengan pikiran para ‘woman’ yang selalu mencari masalah.

“Kan memang pak Kim yang salah,” tutur Yeji.

Ia menyantap makanannya, rasanya hambar Yeji tak suka. Ia meletakkan pisau dan garpunya, sedang ingin makan yang manis.

“Jika suatu saat, ada hal yang kau ketahui tentang saya, dan itu sangat fatal. Apa yang kau lakukan?” tanya Taehyung.

Ia tak bisa menyembunyikan masa lalunya terlalu lama, terlebih lagi kepada Yeji.

Jika Yeonjun sedang mengobrak-abriknya, maka Yeji bisa saja tahu kapan saja.

“Aku lebih suka kenal secara langsung, tidak dari mulut orang lain.” jawab Yeji.

Hal itu sangat mudah baginya. Sebesar apapun kesalahan seorang manusia, pasti ada penyebab mengapa itu bisa terjadi.

“Jika pak Kim mau memberitahu, aku bersedia mendengarnya. Kalaupun pak Kim tidak mau, tidak masalah.” Yeji mengambil hati Taehyung.

Pria itu tak menyesal telah bertanya kepada Yeji. Jawaban itu cukup membuat hatinya tergerak.

“Kenapa tidak dimakan?” Taehyung mengalihkan.

Pada piring Yeji yang masih sangat utuh. Gadis itu tak menghabiskan makanannya.

“Aku tidak suka, aku ingin coklat.” katanya.

Menggunakan ekspresi yang tidak bisa ditolak Taehyung.

“Hm, mari cari coklat.” ajak Taehyung.

Mereka keluar dari restaurant setelah selesai. Sebelum mereka sampai di parkiran, wanita tua tadi menghampiri mereka. Memberikan sesuatu kepada Yeji, gadis itu menerimanya dengan terima kasih.

“Eh, baju ini bukankah brand terbaru?” Yeji terkejut melihat isi kantong yang diberikan wanita itu.

Baju yang pernah dilihatnya, kini berada di tangannya.

“Anaknya seumuran denganmu,” Taehyung menambahkan.

Anak wanita itu pernah hampir dijodohkan dengannya. Tidak, dia bukan tipe idaman Taehyung. Hidupnya terlalu bebas dengan pesta hampir setiap minggu.

“Kenapa dia tidak dekat dengan pak Kim?” Yeji asal bertanya.

Taehyung hanya tersenyum gemas kepada Yeji. Tidak mungkin ia mengancani gadis tomboy yang memiliki kebiasaan serupa dengannya. Jika begitu, Taehyung tidak akan pernah berubah menjadi lebih baik.

“Mau ke toko coklat?” ajak Taehyung.

Mereka melaju meninggalkan hotel, Taehyung menyalakan musik sedikit keras.

“Ah, tidak! Pulang dulu aku harus berganti baju!” minta Yeji.

Ia tak tahan jika harus menjadi pusat mata orang-orang. Mungkin saja Taehyung risih ketika ia mengenakan dress pendek.

“Kita hanya akan berputar-putar,” Taehyung mengingatkan.

Akan tetapi, ia tak bisa menolak Yeji. Mengingat gadis itu sangat mudah marah. Taehyung tak ingin susah-susah membujuknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!