Part (4)

Jisu tahu maksud Yeji, tapi tak menghiraukannya, baginya Yeji hanya marah sementara dan selanjutnya, ia akan kembali sebagai temannya yang dulu.

“Baik aku permisi, lusa ada pesta di rumahku, jika berkenan silahkan datang.” ajak Jisu.

“Tentu, aku akan datang bersama suamiku, bagaimana mungkin kedua temanku merayakan pesta sedangkan aku tidak datang. Aku tidak sejahat itu,” terang Yeji.

Taehyung yang sedari tadi menguping dari balkon atas, tanpa ia sadari terpukau akan cara Yeji menghadapi musuhnya.

Ternyata, gadis kecil ini jauh lebih pintar dari dugaannya. Ia tak harus bersusah-susah mengaturnya.

Bisa dikatakan, Yeji selangkah bersamanya. Mereka berjalan bersama dalam menghadapi masalah.

Yeji membaringkan tubuhnya di ranjang yang sangat empuk, melepaskan semua kepenatannya.

Menenggelamkan wajahnya dalam lipatan sprei yang lembut.

Hampir membuatnya merasa mengantuk, saat Yeji perlahan memejamkan matanya.

Taehyung datang dan mengusik.

“Kau, bagus juga.” ucapnya.

Berjalan masuk dan duduk di sofa, memperhatikan tubuh Yeji yang sangat kecil ketika berada di ranjang.

“Om, kenapa di sini? Mengganggu saja.” ledeknya.

Yeji lupa jika sekarang sedang berada di kamar Taehyung dan sayangnya, pria itu datang untuk mengambil tempatnya.

“Ini kamar saya, kenapa kau selalu datang ke kamar di mana saya tempati?” tanyanya.

Mengeluarkan puntung rokok dan menghisapnya.

Yeji memandang dengan datar, memperhatikan kepulan asap yang menutupi wajah Taehyung.

“Eh, maksud om bagus apa?” Yeji mengalihkan.

Karna ia tak mau di usir dari ranjang yang nyaman ini.

Ia juga tak tahu apa yang sedang dibicarakan oleh Taehyung, pria itu selalu setengah-setengah dalam menjelaskan.

“Sikapmu kepada Yeonjun dan tunangannya, sangat bagus.” Taehyung memuji.

Kembali menghisap asap rokoknya dan kemudian meniupnya keluar.

Saat-saat ini memang sangat tenang bagi Taehyung.

“Aku ... benci mereka, mereka temanku tapi menghianatiku.” Yeji mencurahkan isi hatinya dengan tenang.

Kembali membaringkan tubuhnya.

Matanya menelisik jauh ke masa lalu, saat ia masih bahagia bersama Yeonjun. Keindahan itu menjadi semu sekarang.

Kala memikirkan keadaan sekarang, Yeji sangat sedih.

“Kau, tidur di mana?” tanya Taehyung.

Ah, ini yang dihindari Yeji sedari tadi. Ia tak mau beranjak dari tempat yang nyaman itu.

Tapi, Taehyung juga tak ingin keluar dari kamarnya sendiri.

Tempat ternyamannya dalam menghilangkan kepenatan.

Ia heran dengan Yeji, mengapa gadis itu suka di tempat yang sangat identik dengan puntung rokok dan alkohol? Bahkan gadis itu tak ingin beranjak pergi.

“Umh ... aku ingin tidur di sini.” minta Yeji.

Membenarkan posisinya menatap Taehyung.

Berharap Taehyung mau keluar mengizinkannya berada di sini.

“Tidur bersama saya?” Taehyung memiringkan wajahnya, mengingatkan Yeji akan kesalahpahaman mereka saat di klub.

Ia tak keberatan jika harus satu ranjang dengan Yeji. Mereka sudah menikah sekarang, jadi tidak akan ada yang mengusik.

“Tentu saja tidak!” tegas Yeji.

Taehyung meletakkan puntung rokoknya, berjalan membuka pintu, mempersilahkan Yeji untuk keluar.

Memberinya kehormatan untuk tidur di kamar lain.

“Silahkan, di kamar sebelah ini kamar saya.” ucap Taehyung.

Yeji tak punya pilihan, terpaksa keluar, Taehyung tidak akan keluar dari kamarnya sendiri.

Terlebih lagi, pelayan mengatakan bahwa Taehyung sangat egois.

Yeji sepertinya akan sedikit berjaga jarak dengan Taehyung.

Pria tidak ada yang menempati janji, Yeji ingat hal itu. Ia sudah melihat sendiri.

Bukti nyata sebuah janji yang menjadi omong kosong belaka.

“Bangunlah!” titah seseorang.

Masuk ke kamar Yeji di pagi yang masih berembun. Yeji memeluk selimutnya malas, ia tak mau bangun.

Tidurnya tak terlalu nyenyak semalam dan ia baru bisa tidur dini tadi.

“Umh ... pergilah! Aku masih mengantuk.” jawabnya.

Membuat Taehyung tersenyum melihatnya, gadis kecil yang pemalas.

Yeji berbeda dengan gadis lain, yang mendekatinya.

Jika yang lain akan bangun terlebih dahulu dan berdandan, maka Yeji masih terbalut selimut dengan rambut acak-acakan.

“Baik, saat Yeonjun datang jangan salahkan saya.” ucap Taehyung berjalan menjauhi ranjang Yeji.

Sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ucapannya, membuat Yeji terbangun.

Dengan spontan menarik tangan Taehyung yang menjauh, alhasil ia tersungkur di depan ranjang.

Selimut seakan mencegah kepalanya untuk tak langsung jatuh ke lantai yang dingin.

Hanya saja, Yeji merasa tubuhnya sakit.

“Akh! Punggungku!” omelnya.

Melepaskan tangan Taehyung, pria itu sangat kuat.

Bahkan hanya melihat dengan bibir yang ingin tersenyum, tak membantu Yeji.

Yeji membenarkan posisinya sebelum Taehyung pergi, dia sangat cepat marah tapi Yeji membutuhkannya.

“Kenapa Yeonjun?” tanyanya.

Memperhatikan sikunya yang sedikit memar.

Menahan rasa sakit tubuhnya, Taehyung memperhatikan wajah Yeji yang sangat natural.

Sangat mulus bahkan saat tanpa polesan make up.

“Dia akan datang, sebentar lagi.”

Yeji mendongak, tak percaya.

Kejutan di pagi hari yang menyenangkan, Yeji sangat terkejut.

Tiba-tiba saja ia harus satu rumah dengan Yeonjun.

“Hah? Kenapa dia ke sini?” Yeji sangat panik.

Poros matanya mengelilingi seisi ruangan, di mana ia bisa dapatkan baju? Ah, mengapa disaat seperti ini pikiran Yeji buntu?

Namun, ia tetap memaksanya bekerja.

“Di kamar mandi, sudah ada pakaian, cepatlah bersiap.” Taehyung menunjuk ke arah pintu.

Ia sudah tahu ini akan terjadi, Yeji memang mudah ditebak.

Yeji berlari menuju kamar mandi, segera bersiap-siap.

Taehyung yang menunggu, duduk di tepi ranjang.

Mengapa dia menunggu Yeji? Padahal wanita yang selalu menunggunya.

Untuk gadis seperti Yeji? Taehyung sangat sabar menunggu.

“Hei! Mau berapa lama? Jika kau tidak keluar, saya yang masuk!” seru Taehyung.

Setelah hampir satu jam menunggu, ia sempat berpikir gadis itu tenggelam dalam bath up.

Hal yang sangat konyol, membuatnya sedikit naik darah.

“Tunggu saja!” teriak Yeji.

Gadis itu masih mengeyel jika mandinya belum selesai, satu jam apa yang dia lakukan?

Taehyung memijat keningnya perlahan, ia emosi di pagi hari.

Entah apa selanjutnya, ia penasaran apa yang dilakukan Yeji? Hingga selama ini dan masih belum selesai.

“Kenapa om tidak sabaran?” tanya Yeji.

Keluar dari kamar mandi dengan dress yang sudah disiapkan para pelayan.

Cantik, namun menjengkelkan. Taehyung merasa tenang kala tak terjadi sesuatu pada Yeji.

“Bukan saya yang tidak sabar, ini sudah sejam lebih.” titah Taehyung.

Tak terima Yeji mengatainya tidak sabaran.

Padahal, waktunya terbuang sia-sia hanya untuk menunggu Yeji selesai mandi.

“Standar mandi bersih kan seperti itu, om tidak mandi dengan bersih ya.” Yeji tersenyum.

Matanya mulai turun ke bawah, namun segera berpaling saat mendapati Taehyung memperhatikannya.

“Mau lihat?” jawab Taehyung.

Saat ingat tentang kepolosan Yeji.

Gadis itu berani mempertanyakan mandinya, apa mungkin ingin mandi bersamanya? Ah, pikiran Taehyung ke mana-mana.

Yeji terdiam, “Jadi, kenapa?”

Sembari bernada serius, Yeji menatap Taehyung.

Tak menghiraukan apa yang Taehyung katakan barusan, meskipun sejujurnya ia sudah tahu apa maksud Taehyung.

“Yeonjun mungkin akan menginap di sini beberapa hari, atau mungkin satu bulan.”

Taehyung tak mau dengan hal ini, tapi ia sendiri yang mengucapkannya kala itu.

Taehyung yang tak bisa menerima kematian kakeknya, membabi buta seluruh pengawalnya. Menghajar mereka dengan sangat brutal, tepat di depan pemakaman.

Tak peduli siapapun yang melihatnya.

“Oh, jadi ini sikap sang penerus?” Orang tua Yeonjun datang.

Menatap sombong di hadapan Taehyung.

Sangat memalukan! Menurut mereka.

Sisi gelap Taehyung terpancar detik itu juga.

“Aku bersumpah, anakku Yeonjun akan menikah mendahuluimu!” ucap mereka lantang.

Sangat yakin bahwa Taehyung sudah kalah.

Sebanyak apapun kakeknya mencarikan jodoh, tak ada yang berhasil membuat Taehyung terpikat.

Terpopuler

Comments

Candra Faisal

Candra Faisal

gua suka taehyung kalo ngerokok kek lanang

2023-07-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!