Part (13)

Saat hanya tersisa Yeonjun dan Jisu, keheningan menyertai mereka.

Gadis itu memaksa mulutnya untuk memulai argumen, menyudutkan Yeonjun.

Namun, keadaan tak memungkinkannya.

“Sebaiknya siapkan barang-barangmu,” ucap Yeonjun.

Hendak beranjak dari tempatnya, tepat di depan Jisu yang masih menatapnya sendu.

“Apa yang akan kau lakukan? Setelah semua ini terungkap?” balas Jisu.

Mengarah pada tujuan Yeonjun yang sebenarnya. Jika benar sesuai dugaannya, maka ia akan membenci Yeonjun selamanya.

“Aku tidak tahu-”

“Kau ingin kembali bersama Yeji?” sergah Jisu.

Yeonjun tahu tujuannya. Akan tetapi, pria itu menolak untuk mengutarakannya.

“Cepatlah bersiap!” tegas Yeonjun.

Berjalan keluar meninggalkan Jisu, tak menatap sedikitpun pada tetesan air mata itu.

Yeonjun bimbang dengan dirinya sendiri. Yeji memang selalu ada di hatinya. Tapi, Jisu juga selalu ada menemaninya.

Gadis itu mencintai seseorang yang bahkan tak pernah menganggap kehadirannya penting.

“Aku hanya ingin ... kau mencintaiku!” serunya.

Meskipun Yeonjun sudah sangat jauh dalam pandangannya.

Di sisi lain, Yeji duduk di meja makan menyantap makanannya.

Saat sedang tidak melakukan apa-apa, makan adalah hal yang menyenangkan.

Terlebih lagi di rumah Kim Taehyung yang lengkap memenuhi segala kebutuhannya.

Yeji sedikit menyesal dengan ucapannya, ia sangat takut saat masa kelulusannya tiba.

“Ah, apa aku akan menjadi orang tua?” lirihnya.

Masih fokus dengan makanan di hadapannya, para pelayan yang berada di sebelahnya merasa heran.

Baru kali ini ada seorang gadis yang khawatir saat harus melahirkan anak Taehyung.

“Kuliahmu akan segera berakhir,” sahut Taehyung.

Meminta semua pelayan meninggalkannya berdua dengan Yeji.

Kemudian, duduk di sebelah gadis itu menatapnya datar.

“Tidak ... aku menarik ucapanku!” Yeji ketakutan.

Membalas tatapan Taehyung dengan kesal, ia tak siap menjadi orang tua.

Terlebih lagi mengasuh anak dan mendidiknya.

“Baik, katakan kepada orang tua Yeonjun.” Taehyung mengingatkan.

Sebelumnya ia tak menduga disaat terakhir Yeji akan mengatakan itu.

Ia bisa melihat api di mata orang tua Yeonjun.

“Tapi, aku tidak berani.”

Yeji terjebak dalam ucapannya sendiri, ditambah Taehyung yang semakin memojokkannya.

Membuatnya harus berpikir keras di sela-sela kebimbangannya.

“Haha ... dasar gadis kecil” ledek Taehyung.

Dalam tawanya, gigi indah terpancar.

Manik Yeji fokus ke sana, Taehyung pintar menjaga segalanya.

“Itu dia, jika aku saja masih kecil dan memiliki anak, tuan harus bekerja ekstra.” lanjut Yeji.

Membalikkan ucapan Taehyung, sontak pria itu mengangkat satu alisnya.

Kepada Yeji yang berubah tersenyum sinis kepadanya. Taehyung punya banyak pelayan, ia tak perlu repot mengasuh anak.

“Selagi saya punya uang, saya tidak khawatir.” titahnya.

Terkadang, Taehyung sangat suka dengan fakta.

Akan tetapi, ada saatnya di mana fakta juga menyakitinya.

Seperti halnya fakta bahwa ia tidak ingin memiliki anak.

Luka di masa lalu masih menjeratnya, janinnya yang sudah tiada sebelum dilahirkan—membuat Taehyung takut memiliki anak lagi.

“Tuan ... apa aku bisa minta sesuatu?”

Sepersekian detik, Yeji kembali bicara kepada Taehyung yang diam.

Ah, pikirannya sedang berada di waktu yang lampau.

“Hm?” dehemnya.

Penasaran dengan keinginan Yeji, gadis ini mulai terbiasa.

“Apa aku boleh meminta sebuah pelukan?”

Yeji membulatkan matanya, menyorot ke arah Taehyung yang melongo.

Jelas sekali pria itu kaget dengan permintaan Yeji, bahkan pikiran yang sedari tadi memikirkan berapa banyak uang itu—ah Yeji membuatnya salah tingkah.

“Hah?” lepas begitu saja dari mulut Taehyung.

Yeji memurungkan niatnya, tak mau terlalu berharap dengan Taehyung yang dingin.

Yeji beranjak berdiri dari tempatnya dan berpaling membelakangi Taehyung.

Tanpa mendengar jawaban dari pria itu lagi.

“Gadis kecil ... bukankah kau menginginkannya?” lirih Taehyung.

Sontak Yeji kembali ke arahnya, dengan Taehyung yang juga berdiri merentangkan tangan.

Menerima tubuh Yeji yang langsung menabraknya hangat, Taehyung mendekap Yeji dan gadis itu jatuh kalut dalam pelukan Taehyung.

Taehyung tak bisa mengendalikan tubuh juga mulutnya detik ini juga.

“Ke depannya apa tuan bisa lebih lembut kepadaku?” minta Yeji lagi.

“Saya masih belum lembut?” tanya Taehyung heran.

Ia tak punya masalah dengan sikapnya. Akan tetapi, tidak untuk dua orang yakni Princess dan Yeji.

“Sudah, hanya saja apa bisa lebih baik lagi?” saran Yeji.

Mendongakkan kepala tepat saat kepala Taehyung menunduk mencium aroma rambut Yeji.

Pria itu menghela nafas lega, mengapa ia mau diatur oleh gadis kemarin siang yang menjadi istrinya?

“Umh, tuan pasti tidak mau.” suara Yeji terdengar sangat lembut.

Mengalun santai di telinga Taehyung dan sayangnya membuat pria itu tak bisa menolak.

Ia seakan terhipnotis oleh Yeji.

“Hm, ya akan saya perbaiki. Tapi, jangan panggil saya tuan.” jawabnya.

Hendak melepaskan Yeji dari dekapannya. Namun, gadis itu menolak. Terus lengket di tubuh Taehyung.

Pria itu tak punya pilihan lain selain berjalan menuju sofa dengan Yeji yang bergelantung di lehernya.

Taehyung harus berhati-hati, karna jika tidak ia bisa saja tersandung kaki Yeji dan membuat kepala gadis itu menyentuh lantai dengan keras.

“Berat sekali ....” rintih Taehyung.

Tak dihiraukan oleh Yeji yang malah semakin memeluknya erat.

“Makanku tidak banyak!” seru Yeji.

Tak terima tubuhnya dibilang berat. Yeji selalu menjaga tubuhnya agar tetap ideal.

“Kau gadis kecil ... merepotkan!” lirih Taehyung.

Lupa dengan permintaan Yeji, membuat gadis itu menghentak-hentakkan kakinya marah.

Semakin membuat Taehyung kerepotan.

“Pak Kim jahat! Pak Kim lupa dengan permintaanku!” timpalnya.

Taehyung tak memperbolehkannya memanggil tuan, jadi Yeji memanggilnya Pak Kim.

Para pelayan yang mendengar suara Yeji bergegas mendekat, menyaksikan pemandangan tuan mereka yang tak biasa.

“Apa yang kalian lihat? Pergi!” serunya, “apa lagi kesalahan saya?”

Setelah memarahi para pelayannya, Taehyung beralih ke Yeji. Menahan kaki gadis itu untuk tak terus menghancurkan keseimbangannya.

“Tidak mau! Pikir sendiri, pak Kim jahat!” imbuhnya.

Beranjak turun dari tubuh Taehyung, menuju sofa yang jaraknya hanya beberapa meter.

Yeji mendengus kesal berkali-kali, memalingkan pandangannya dari Taehyung.

“Dasar gadis ... baiklah kau mau apa sekarang?” Taehyung akhirnya sadar.

Memperbaiki ucapannya agar Yeji tak marah kepadanya. Entahlah Taehyung seakan tak bisa jika diacuhkan oleh Yeji.

“Katakan sekali lagi,” minta Yeji.

Menatap Taehyung yang duduk tak jauh dari tempatnya, sembari memijat bahunya sendiri.

“Kau mau apa manis?” Taehyung mengulangi.

Pasrah dengan keinginan gadis kecilnya, Taehyung mulai memiliki perasaan kepada Yeji.

“Tidak apa-apa, orang tua maklum mudah lupa,” kekehnya.

Meledek Taehyung yang kelelahan setelah menggendongnya.

Pria itu sedikit heran dengan ucapan Yeji, dan tiba-tiba mengangkat satu alisnya.

“Saya tua. Tapi, saya masih bisa membuat anak dengan baik.” ucapnya.

Melirik Yeji yang langsung murung kepadanya.

Gadis itu sangat tak siap dengan keputusan yang diambilnya.

“Ah, jangan bahas itu.” pintanya.

Menyenderkan tubuh di sofa yang empuk, menunjukkan tubuh lemas di hadapan Taehyung.

“Hm, terserah saya.” Taehyung kembali mengendalikan suasana.

Yeji terdiam dibuatnya, baru ingat jika status mereka adalah pernikahan kontrak.

Taehyung beranjak pergi. Akan tetapi, tak memberitahu Yeji arah tujuannya.

Gadis itu juga tak banyak bertanya, ia butuh ketenangan sekarang. Menghabiskan masa-masa indahnya sebelum akhirnya ia harus mengandung seorang penerus.

Yeji melirik pada langkah kaki Taehyung yang mulai jauh, ia penasaran. Namun, mulutnya terbungkam tak ingin bertanya.

Akan tetapi, hatinya tergoyahkan saat Taehyung pergi meninggalkannya tanpa kejelasan.

“Pergi ke mana dia?” tanya hatinya.

Tak ingin jauh dari sang pemilik baru, hati yang sudah gersang kembali subur.

Mulai melupakan sosok lama yang sudah lama mendiaminya, berganti dengan sosok baru pembawa cahaya.

“Mungkin dia ada pekerjaan,” bisik Yeji.

Memahami kesibukan Taehyung di kala kebersamaan mereka.

Pria itu cukup baik di luar ekspektasinya saat akan menikah.

Yeji sampai lupa dengan Yeonjun untuk beberapa saat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!