Acara masak - memasak pun akhirnya selesai. Dan Zein bersyukur jika masakan Istrinya ternyata masih bisa di perbaiki jadi mereka bisa memakannya. Zein sangat bersyukur jika ia mempunyai istri seperti Aliana, yang meskipun ia tidak bisa memasak akan tetapi ia masih mau berusaha dan mencoba demi membahagiakan suaminya.
"Jadi bagaimana, kau jadi ikut bekerja?" tanya Mirna pada Tama, tetangga mereka kebetulan sedang mendapatkan sebuah proyek pembangunan. Dan kebetulan jika mereka sedang kekurangan pegawai, hingga akhirnya ia mengajak Tama untuk bekerja. Mereka sebenarnya prihatin melihat n
kehidupan sepasang suami istri yang hidupnya terlihat sangat kekurangan itu.
"Iya, besok aku berangkat. Dan aku juga sudah meminta kasbon untuk bekalmu selama aku pergi. Manfaatkan dengan baik," Tama pun memberikan beberapa lembar uang kepada Mirna, jumlahnya tidak banyak. Tapi mungkin akan cukup untuk biaya hidup Mirna seminggu ke depan. Karena menurut Tama, jika konsumsi ia selama bekerja akan ditanggung oleh perusahaan. Itu membuatnya sedikit lega, setidaknya jika nanti ia tidak perlu memikirkan uang untuk makan karena makan dan tempat tinggal sudah ditanggung.
Keesokan harinya, Tama pun berangkat dengan pekerja yang lainnya menggunakan mobil pick up. Tama merasa hidupnya sangat miris, jika dulu ia bekerja sebagai orang kantoran dan memakai pakaian yang rapi. Akan tetapi sekarang ia harus bekerja menggunakan pakaian yang kotor dan juga menggunakan kendaraan yang tak pernah sebelumnya ia bayangkan jika ia akan menaikinya. Kehidupannya berbanding terbalik dengan masa lalu, akibat kebodohan dan juga keserakahannya akhirnya ia mendapatkan balasan yang sangat menyakitkan.
*
*
*
Hari ini Zein dan Aliana seperti pergi bekerja seperti biasanya, mereka sengaja membeli rumah yang berjarak tidak jauh dari kantor Zein dan juga Aliana. Hingga mereka bisa pergi berangkat bekerja bersama - sama.
"Al, sepertinya hari ini aku akan sibuk karena aku ada meeting dengan Daddy Rayan dan juga Kak Zayan di Guntara Group," ucap Zein.
"Ahh kau pasti akan bersama dengan mawar berduri itu," Aliana mengerucutkan bibirnya kesal, ia merasa cemburu.
"Hei kenapa kau cemberut begitu, kau terlihat jelek,"
"Bagaimana aku tidak cemberut jika suamiku selalu bersama dengan sekretaris yang naksir pada suamiku,"
"Siapa?"
"Hei Patrick star kau jangan pura-pura tidak tahu, jika sekretarismu Mawar berduri itu menyukaimu!"
"Hei jangan bicara sembarangan kita hanya berteman," sanggah Zein karena memang ia tidak menaruh rasa apa-apa pada Mawar.
"Kau tahu Zein, Papa ku pernah bilang jika seorang pria sudah menikah. Maka satu-satunya teman hidupnya adalah istrinya. Kau pun juga harus begitu,"
"Aku mengerti,"
"Kau jangan hanya mengerti tapi kau juga harus mempraktekkannya. Kau tahu Zein, aku tidak akan pernah memaafkan seorang pengkhianat." Zein tersenyum ke arah Aliana, mana mungkin ia akan berkhianat jika dirinya saja adalah korban pengkhianatan ayahnya yang memilih selingkuh dan membuat ibunya sakit bahkan sampai meninggal. Zein tidak akan pernah melakukan itu.
Tak terasa kini mereka sudah sampai di butik Aliana, Zein dengan sengaja mengantar Aliana pergi ke butik dulu. Setelah itu kemudian ia pergi ke kantornya. Namun ternyata di butik Aliana sudah ada seseorang yang sedang menunggu kedatangan Aliana. Ia sengaja datang pagi - pagi hanya untuk melihat wajah cantik Aliana agar ia bersemangat saat pergi ke kantor nanti.
Tapi siapa sangka ternyata Aliana datang dengan seorang pria yang jauh lebih tampan darinya. Membuat pangeran kodok sedikit inscure, hanya sedikit. Akan tetapi itu tidak membuatnya mundur untuk mendekati Aliana, justru ia harus memperlihatkan kepada pria itu jika ialah pria yang Aliana cintai. Dengan gaya dibuat sok keren dengan gaya berjalan seperti kodok yang baru di sunat ia menghampiri Aliana.
"Hai Al ..." sapa Satya dengan sedikit mengibaskan rambutnya yang tidak panjang itu.
"Mau apa kau kemari, di sini tidak tersedia kodok betina," ketus Aliana, sedangkan Zein masih menyimak siapa sebenarnya pria sok tampan ini.
"Aku ingin bertemu denganmu Al, karena aku tahu kau pasti sangat merindukanku. Jadi pagi ini aku sengaja datang lebih awal agar kau semangat bekerja setelah melihat wajahku," ucap Satya dengan percaya diri.
"Oh ya ampun, kau habis makan apa sampai otakmu bergeser, atau jangan-jangan kau menjual otakmu yang tidak seberapa itu pada kodok!"
***
Hayooo Zein, dia rivalmu lohh 😌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Mebang Huyang M
ya ampun thor disini lengkap dah... bulakor dan palakor.
2023-08-19
0
Keser Galby
aku suka gayamu Alina😜
2023-05-07
0
Mamh Rahma
bikin zein bucin thor mungkin jd tmbh seru🤭😂
2023-04-16
1