Tipuan Tama

Tama yang baru sampai di rumah istrinya pun, langsung disambut oleh Mirna. Perempuan penuh ambisi itu langsung mencerca suaminya dengan banyak pertanyaan. Tak peduli jika suaminya itu merasa lelah, yang ia pikirkan hanyalah bagaimana hari esok ia lalui dengan penuh kebahagiaan versi dirinya.

"Bagaimana, aku tidak ingin mendengar kegagalan." ucapnya pada Tama yang baru saja duduk dan mengistirahatkan sejenak tubuhnya.

"Rencana kita bahkan baru akan dimulai, dan sekarang kau bertanya rencana kita gagal atau tidak, dasar aneh." Tama berdecak dengan sebal pada istrinya yang selalu menuntutnya untuk memberikan apapun yang ia inginkan.

"Baiklah, bagaimana? Apa umpan sudah masuk kedalam jebakan kita?" tanyanya.

"Sudah," jawab Tama singkat, sebenarnya ia ragu untuk menjalankan rencana ini. Akan tetapi Mirna menyakinkan suaminya bahwa rencana yang akan ia jalankan saat ini adalah untuk kebaikan mereka semua. Tama pun pada akhirnya menurut saja, ia memang seperti kerbau yang di cocok hidungnya oleh Mirna. Apa pun yang ia katakan maka ia akan menurutinya.

Sebegitu besar rasa cinta yang ia rasakan untuk istrinya yang sangat egois ini, hingga ia sudah tidak peduli lagi bagaimana perasaan anak-anaknya. Bahkan saat Mirna berbohong tentang kehamilannya pun, ia sama sekali tidak marah dan langsung memaafkannya. Tama memang pria yang sangat bodoh. Ia bahkan menjadi seorang yang buta karena cintanya pada Mirna.

Flashback off

*

*

*

Paginya karena Zaira merasa tidak tenang ia pun langsung menghubungi adiknya dan menanyakan bagaimana keadaannya, akan tetapi sepertinya kekhawatirannya sama sekali tidak perlu ia takutkan. Karena pagi ini, Zein sepertinya sedang sangat bahagia. Itu terdengar dari suaranya yang sangat bersemangat saat mengobrol dengan Zaira.

"Hei, apa kau sedang jatuh cinta? Kenapa kau sangat bahagia sekali?" tanya Zaira. Akan tetapi, Zein hanya tertawa dibalik panggilannya itu.

Mendengar adiknya baik-baik saja, Zaira pun kini merasa tenang. Ia pun kemudian menghampiri suaminya dan langsung memeluknya dari belakang. Hingga perut Zaira yang kini sudah membesar itu pun menempel di punggung Zayan.

Sangat terasa sekali anaknya bergerak-gerak di sana, Zayan pun tertawa karena merasa geli dengan gerakan anaknya itu.

"Apa dia sedang bermain bola di dalam sana?" tanya Zayan.

"Kau pikir perutku seluas lapangan, hingga anakmu bisa bermain bola di dalam sana!" ucap Zaira dan langsung melepaskan pelukannya pada Zayan. Zayan pun membalikan tubuhnya dan melihat wajah Zaira yang semakin hari terlihat semakin menggemaskan.

"Kau jangan menggodaku pagi-pagi begini, aku takut tidak bisa menahannya," ucap Zayan dan mengecup bibir mungil istrinya ini.

"Dasar ayam mesum, perutku ini sudah sangat besar bahkan untuk bergerak saja susah. Kau malah mengajakku main kuda-kudaan, aku tidak mau perutku sakit," rengek Zaira.

"Baiklah - baiklah, sebagai Daddy yang baik aku tidak akan memaksa. Yang terpenting kau bahagia," ucap Zayan dan langsung menyambar bibir Zaira yang selalu membuatnya tergoda setiap waktu.

*

*

*

*

*

*

Saat berada di sekolah, Zein sudah sangat tidak sabar ingin segera pulang dan segera memberikan kejutan pada kakaknya Zaira. Karena Tama mengatakan jika saat nanti pulang sekolah mereka berdua akan memberikan sebuah kejutan untuknya.

Hingga saatnya tiba, bel waktu tanda pulang pun berbunyi. Seluruh siswa pun berhamburan keluar. Dan sesuai janjinya, Tama sudah menunggu kepulangan Zein di depan gerbang sekolah. Tama datang dengan menggunakan mobilnya, ia sengaja akan membawa putranya itu pergi ke sebuah tempat, yang Zein tahu tempat itu adalah tempat dimana ia akan menemui kakaknya tersayang.

Bayangan wajah Zaira yang terkejut kemudian bahagia, sudah tergambar dalam benak Zein. Itu membuatnya semakin bersemangat.

"Kau sudah siap?" tanya Tama.

"Aku sangat siap," jawab Zein, mereka berdua pun kemudian masuk ke dalam mobil Tama dan menuju ke sebuah tempat. Saat di dalam mobil Tama memberikan sebuah paper bag pada Zein yang berisikan sebuah pakaian. Namun, pakaian itu terlihat sangat resmi karena didalamnya ada sebuah kemeja jas dan juga celana.

"Nanti kau pakai, pakaian itu." ucap Tama sambil tersenyum manis pada putranya.

"Memangnya kita akan kemana? Kenapa pakaiannya harus resmi seperti ini?" tanya Zein.

"Zein, kita akan membuat kejutan untuk kakakmu, tidak mungkin kau akan memakai pakaian sekolah untuk datang ke tempat itu. Karena tempat yang ayah pesan adalah sebuah tempat istimewa apakah tidak lihat pakaian apa yang ayah pakai sekarang?" Zein pun kemudian melihat pakaian yang ayahnya pakai, ia sampai tidak sadar jika ayahnya ini memakai pakaian yang sangat rapi. Mungkin karena ia terlalu bahagia hingga ia tidak terlalu memperhatikan penampilan ayahnya.

Tanpa banyak bertanya Zein pun mengambil pakaian itu dan langsung memakainya di kursi belakang. Hingga saat Zein selesai menggunakan pakaian itu, ia terlihat sangat tampan dan terlihat seperti pria dewasa bukan terlihat seperti anak sekolahan. Tubuh Zein yang tinggi dan berotot itu karena ia adalah salah satu atlet taekwondo, seringnya latihan membuat tubuhnya terbentuk sangat indah dan membuatnya terlihat sangat gagah.

"Kau sangat tampan," puji Tama.

"Terima kasih,"

Tak lama setelah itu sampailah mereka di sebuah hotel yang terlihat sedang mengadakan sebuah pesta. Zein yang memang tidak menaruh curiga apa pun tak terlalu memperhatikan keadaan sekelilingnya.

Hanya saja saat suara familiar itu terdengar memanggil ayahnya, ia pun langsung menoleh pada Mirna yang sedang terburu-buru menghampiri mereka.

"Ya ampun, kalian ini kenapa baru datang cepatlah!" ucap Mirna sambil menuntun Zein diikuti oleh Tama. Hingga sampailah mereka di sebuah ruangan yang di sana terlihat seseorang sedang menunggu kedatangan mereka.

Sepertinya pria yang terlihat sedang menunggu mereka itu seusia dengan ayahnya, Tama. Jujur Zein masih belum paham dengan semua ini. Yang ia tahu hanyalah saat ini ia akan memberikan kejutan kepada Zaira.

"Tuan," panggil Tama. Pria yang sedang berdiri sambil membelakangi mereka pun membalikan tubuhnya dan melihat ke arah mereka bertiga. Pandangannya pun langsung mengarah ke arah Zein yang memang terlihat tampan dan juga gagah.

"Woooww, lumayan." ucapnya.

"Ayah, ada apa ini? Siapa dia?" tanya Zein,

"Dia ..." Tama terlihat ragu mengatakannya, ada sedikit rasa tidak tega pada putranya itu. Jadi ia pun bingung bagaimana menjelaskannya pada Zein. Melihat suaminya yang hanya diam saja, maka Mirna lah yang menjawab pertanyaan Zein.

"Dia adalah calon mertuamu," jawab Mirna.

"Apa!!!" Zein benar-benar dibuat terkejut oleh penuturan ibu sambungnya. Calon mertua, apa maksud dari ucapan ibu sambungnya ini. Pandangan Zein pun langsung mengarah ke arah ayahnya yang terus menunduk tak berani melihat ke arahnya.

"Ayah...'" panggil Zein, tetapi yang dipanggil hanya diam saja. Zein pun kini mulai mengerti jika ia kini sudah tertipu oleh ayah kandungnya sendiri.

"Ini benar-benar gila," gumam Zein.

****

Makasih buat yang udah mampir dan jangan lupa tinggalkan jejak 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Tama..ck..ck.. kirain benar2 insaf, lah rupanya masih saja jahat 🤦‍♀️🤦‍♀️

2023-05-27

1

Mamh Rahma

Mamh Rahma

lnjut thor

2023-04-03

1

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

aku skip skip Thor soalnya part ini udah ada di sebelah 🤭🤭

2023-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Kejadian tidak terduga
2 Tipuan Tama
3 Sah
4 Rencana melarikan diri
5 Aliana sangat luar biasa
6 Melarikan diri
7 Mencari masalah dengan orang yang salah
8 Kedatangan Lian
9 Keputusan Zein
10 Kembalinya Aliana
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Novel Baru Beautiful Boy
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Kejadian tidak terduga
2
Tipuan Tama
3
Sah
4
Rencana melarikan diri
5
Aliana sangat luar biasa
6
Melarikan diri
7
Mencari masalah dengan orang yang salah
8
Kedatangan Lian
9
Keputusan Zein
10
Kembalinya Aliana
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Novel Baru Beautiful Boy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!