Bab 15

Prang ...

Terdengar suara benda pecah di sebuah rumah kecil, yang berada di sebuah rumah kecil dan sempit. Seorang perempuan tengah mencaci suaminya karena selama bertahun-tahun kehidupannya sama sekali tidak membaik. Namun, malah semakin terpuruk sama sekali tidak ada kemajuan.

"Aku lelah jika terus seperti ini, sampai kapan hidup kita akan menderita seperti ini!" ucapnya dengan frustasi sambil sesekali menarik rambutnya karena kesal. Terdengar helaan napas dari sang suami yang baru saja pulang bekerja, hari ini ia mendapatkan pekerjaan sebagai kuli panggul. Seharusnya Istrinya bersyukur karena setidaknya hari ini mereka ada pemasukan, meskipun hany satu lembar uang berwarna biru yang ia berikan. Akan tetapi bukankah uang itu bisa untuk membeli makanan dan malam ini mereka tidak akan kelaparan. Akan tetapi bukannya bersyukur sang istri malah melempar uang itu pada wajahnya yang kini terlihat tirus.

Mereka adalah Tama dan juga Mirna, kehidupan mereka setelah diasingkan tidak baik-baik saja. Anggap saja itu sebagai hukuman untuk mereka yang selalu membuat masalah, hingga nekad menjual Zein putranya sendiri demi uang.

"Mirna, uang itu aku dapatkan dengan susah payah. Jangan begitu," Tama masih berusaha untuk sabar meskipun yang dilakukan oleh Mirna itu sangat membuat hatinya tersinggung. Bagaimana tidak jika ia mendapatkan uang itu dengan tenaga yang ia keluarkan, apalagi dari semalaman ia tidak makan. Akan tetapi bukannya bersyukur tapi sang istri malah melempar uang itu, benar- benar tidak berperasaan.

"Apa kau tidak bisa mencari uang yang lebih banyak lagi! Uang kecil seperti itu cukup untuk apa! Perutku lapar semalaman, dan kau hanya membawa yang yang sangat sedikit kau sangat tega padaku!" Mirna kini menangis dengan kencang. Tama merasa kasihan pada istrinya, tapi bagaimana lagi ia memang tidak punya uang lagi. Sangat sulit sekali membahagiakan istrinya, andaikan waktu bisa diputar ia akan bersikap lebih baik pada anak-anaknya. Bahkan kini anak-anaknya hidup bergelimang harta sangat berbeda jauh dengan dirinya yang kesusahan. Apa mereka tak pernah ingat padanya, apa mereka juga tak pernah memikirkan jika ia sudah makan atau belum.

Memikirkan itu semua dadanya terasa sesak, saat dulu ia juga bahkan tak pernah mempedulikan jika anak-anaknya sudah makan atau belum. Yang ia pedulikan hanya Mirna dan kebahagiaan Mirna. Sungguh ia ayah yang sangat egois. Pantas saja jika kini anak-anaknya pun tak pernah mempedulikannya. Karena ia pun dulu tak pernah peduli pada mereka berdua.

"Zein ... Zaira ... "

*

*

*

"Aku harus bisa mendapatkan Aliana kembali," ucap Satya, kini ia berada di kantor, dan membantu papanya. Sedangkan toko furniture yang sangat besar itu adalah usaha miliknya. Usaha yang baru ia rintis akan tetapi sudah sangat maju.

"Kau pikir dia akan menerimamu setelah kau meninggalkannya begitu saja, di saat hari pernikahan kalian sebentar lagi akan digelar," terlihat senyum meremehkan yang ia tujukan pada Satya. Ia meneguk minuman kaleng yang ada di sana.

"Dia sangat mencintaiku, aku tahu itu. Kau tidak tahu bagaimana ia dulu sangat mencintaiku. Hingga rela memaksa papanya yang kejam itu untuk menerimaku dan mengadakan sebuah pesta yang mewah," jawab Satya dengan yakin.

"Itu dulu, bukankah kini ia sudah menikah dengan pria lain?"

"Dia hanya pengantin pengganti saja, hanya sementara. Pemilik yang sebenarnya ada di sini." sahabat Satya hanya geleng-geleng kepala melihat Satya yang begitu percaya diri. Bahkan orang bodoh pun tidak akan pernah mau kembali pada pria yang sudah membuangnya begitu saja. Dan ia dengan percaya dirinya akan kembali memiliki Aliana.

"Lalu bagaimana kau akan mendekatinya?"

"Aku dengar dia membuka sebuah butik, tak jauh dari sini."

"Lalu?" bukannya Satya menjawab tapi pria ini malah tersenyum penuh arti.

*

*

*

Setelah berkutat di butiknya yang kian hari kian ramai, Aliana kini beristirahat sejenak karena ia merasa sangat lelah. Butik Aliana meskipun tergolong baru tapi sudah banyak diminati, karena desain-desainnya yang sangat indah. Itu karena ia juga selalu mempromosikan di sosial media hingga banyak orang yang penasaran dan ingin melihat serta membelinya. "Minumlah dulu Nona," ucap Anita asistentnya sambil menyodorkan satu gelas minuman dingin.

"Terima kasih, ya ampun aku memang haus sekali," Aliana lalu meminum minuman itu sampai tandas. Ia pun kemudian duduk di meja kerjanya.

"Aku tidak menyangka jika butik anda akan seramai ini, Nona."

"Kau benar, aku sampai kewalahan. Kau lihat ini, bahkan pesanan gaun hari ini lumayan banyak. Sepertinya aku tutup saja pesanan gaun pengantin untuk minggu ini karena takut tidak terkejar.

"Iya Nona, dan sepertinya kita juga butuh tambahan penjahit,"

"Baiklah, aku serahkan semuanya padamu. Aku akan menyelesaikan desain ini dulu, mereka ingin selesai akhir minggu ini."

"Baik Nona," Anita pun keluar dari ruangan Aliana, dan ia pun kemudian mengecek barang-barang di sana dan merapikan barang selagi tidak banyak pelanggan.

"Maaf Nona, permisi," mendengar ada yang memanggilnya Anita pun berbalik dan melihat ke arah dua pria tampan yang kini berada di belakangnya.

"Ya, ada yang bisa saya bantu Tuan?"

"Emm iya, bolehkah aku bertemu dengan pemilik butik ini?" Anita mengernyit heran. Tapi ia tetap harus melayani pelanggan dengan baik.

"Kalau boleh tahu, ada keperluan apa Tuan?"

"Aku ingin memesan pakaian untuk sebuah acara penting di kantorku,"

"Tapi untuk minggu ini, pesanan kami sudah penuh Tuan."

"Tidak-tidak, bukan untuk minggu ini. Tapi untuk minggu depan, ayolah Nona apa kau ingin mengecewakan pelanggan?"

"B-bukan begitu Tuan, tapi tunggu sebentar saya akan tanyakan dulu,"

"Baiklah, kami akan menunggu."

"Anda berdua bisa menunggu Nona, di ruangan Tuan." tunjuk Anita pada sebuah ruangan yang dibuat khusus untuk tamu. Dengan segala kenyamanan tentunya. Anita pun kemudian masuk kedalam ruangan Aliana dan menceritakan tentang dua pelanggan pria yang ingin dibuat pakaian khusus untuk acara kantornya nanti. Karena orang itu mengatakan untuk minggu depan, Aliana pun tidak keberatan dan segera menemui kedua tamunya.

"Ada yang bisa aku ban ...."

"Aliana," ucapnya dengan senyum manis yang mengembang.

"Oh ya ampun, ada pangeran kodok rupanya. Mau apa kau kemari?"

"Jadi butik ini milikmu?" tanya Satya pura-pura tidak tahu.

"Oh ayolah, jangan pura-pura tidak tahu. Aktingmu itu sangat buruk," Bukannya tersinggung Satya malah tertawa.

"Aku sudah mengira, kalau kau tahu semuanya tentangku. Bahkan sampai hari ini kau masih saja sangat mengenalku," ucapnya dengan bangga. Ingin sekali Aliana menendang pria yang ada dihadapannya ini, namun ia tahan karena jika ia melakukannya di sini maka ia akan merusak citra butiknya ini.

"Benarkah?"

"Iya,"

"Oh aku sangat terharu, oh ya ada yang ingin aku sampaikan padamu?"

"Apa itu?"

"Kemarin kodok tetanggaku akan menikah dan pengantin prianya melarikan diri, apa kau bisa menggantikannya dan menjadi pengantin kodok betinanya. Sepertinya kalian akan cocok,"

"Apa! Aliana aku ..."

"Pergilah wahai pangeran kodok, tempatmu bukan disini!"

***

Besok hari Senin jangan lupa vote ya 😚😚😚

Terpopuler

Comments

Mamaheazkia Azkia

Mamaheazkia Azkia

dasar pangeran kodok g tahu malu 🤣🤣🤣

2024-07-14

0

Keser Galby

Keser Galby

sungguh kou memang kodok satya

2023-05-07

0

Mamh Rahma

Mamh Rahma

lnjut thor

2023-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 Kejadian tidak terduga
2 Tipuan Tama
3 Sah
4 Rencana melarikan diri
5 Aliana sangat luar biasa
6 Melarikan diri
7 Mencari masalah dengan orang yang salah
8 Kedatangan Lian
9 Keputusan Zein
10 Kembalinya Aliana
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Novel Baru Beautiful Boy
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Kejadian tidak terduga
2
Tipuan Tama
3
Sah
4
Rencana melarikan diri
5
Aliana sangat luar biasa
6
Melarikan diri
7
Mencari masalah dengan orang yang salah
8
Kedatangan Lian
9
Keputusan Zein
10
Kembalinya Aliana
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Novel Baru Beautiful Boy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!