"A-apa, memangnya kau mau emmmmppttt...." Zein langsung membungkam bibir cerewet itu dengan bibirnya. Ia sudah sangat gemas pada Aliana sedari tadi. Zein memagut bibir kecil itu dengan tersenyum karena merasa puas, karena pada akhirnya ia bisa merasakan bibir yang manis itu. Hingga pada akhirnya mereka berdua menghabiskan waktu di dalam sana dengan saling memagut. Setelah puas memagut bibir yang ranum itu, ternyata Zein masih terus menciumi Aliana hingga ciumannya kini sampai di leher jenjang Aliana, hingga Aliana menggeliat karena merasakan sensasi geli dan juga rasa baru yang terasa entahlah, tapi Aliana menyukainya. Hingga karena gemas, Zein malah menggigit leher Aliana hingga Aliana memekik kesakitan.
"Zein!" Aliana menepuk bahu kokoh Zein dengan keras karena ia merasa sakit dan juga nikmat secara bersamaan. Bukannya marah Zein malah tersenyum melihat Aliana yang kini sedang kesal padanya.
"Kenapa?" tanya Zein pura - pura-pura tidak tahu.
"Kau menggigitku seperti drakula saja," Aliana mengerucutkan bibirnya kesal. Posisi mereka masih sangat intim karena Zein masih mengungkung Aliana.
"Benarkah, aku suka melakukannya." bisik Zein sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi leher Aliana dan kemudian mengecup leher yang tadi ia gigit hingga menimbulkan tanda merah di sana. Rasa gelenyar itu datang lagi, hingga tubuh Aliana sejenak membeku saat bibir Zein mendarat di lehernya. Bagaimana pun juga ini adalah kali pertama mereka melakukan kontak fisik, hingga akhirnya mereka pun merasakan sensasi yang sangat luar biasa. Hingga mereka ingin mempunyai melakukan hal lebih dari itu.
"Zein, barang - barang semuanya sudah beres. Dan mulai mal ini kita bisa tidur di rumah baru kita," ucap Aliana, ia sudah memesan barang-barang yang akan ia beli untuk rumah barunya. Dan barang-barang yang ada di apartemennya Zein pun sudah semua dibereskan. Hingga mereka kini tinggal menempati rumah baru mereka berdua.
"Baiklah, nanti aku akan langsung pulang ke rumah kita." ucap Zein dan mengecup kembali bibir yang beberapa menit lalu ia sentuh dan kini langsung membuatnya candu. Zein pun melepaskan Aliana dan membetulkan pakaiannya dan juga pakaian Aliana yang terlihat berantakan. Zein juga merapikan rambut Aliana dan menutup tanda cintanya dengan rambut panjang Aliana.
"Kalau begitu aku kembali lagi ke butik ya, aku masih banyak pekerjaan," Aliana pamit kembali lagi ke butik karena memang ia sedang banyak pekerjaan. Ia tadi sengaja mendatangi Zein karena ia merasa cemburu dan berpikiran yang tidak-tidak tentang Zein dan juga Mawar.
Bagaimana Aliana tidak cemburu, jika ia sangat tahu jika asistent suaminya ini menaruh hati pada suaminya, dan Aliana juga yakin jika Masa lah yang sudah menghapus riwayat panggilan dan chat yang ia kirimkan untuk Zein.
Di meja kerjanya, Mawar sangat risau sejak melihat Zein di dorong masuk oleh Aliana ke dalam ruangannya serta menguncinya. Karena dengan begitu ia tidak bisa masuk dan mengganggu mereka seperti yang sudah-sudah. Sial memang, Aliana memang selalu menghalangi dirinya agar tidak bisa berdekatan dengan Zein. Dan hal itu membuat Mawar menjadi sangat kesal, karena waktu yang biasanya ia bisa habiskan dengan Zein kini menjadi terbatas karena keberadaan Aliana.
Saat pikirannya sedang menerawang yang tidak tidak, terdengar bunyi pintu dibuka dari dalam. Dengan segera pandangan Mawar pun melihat ke arah ruangan Zein, dan benar saja ternyata Aliana lah yang keluar dari sana. Ia semakin benci saat melihat wajah Aliana keluar dari ruangan Zein dengan senyuman yang mengembang, bahkan wajah Aliana terlihat sangat berseri-seri. Dan hal yang paling menyakitkan adalah ketika ia tidak sengaja melihat tanda merah di leher Aliana, yang sudah pasti Zein lah pelakunya.
Mawar sungguh tidak rela pria yang sangat ia cintai menyentuh perempuan yang sangat ia benci. Kenapa dia bisa menikah dengan Aliana? Kenapa Zein bisa menyentuh perempuan yang dipaksa menikah dengannya, seharusnya Zein menggugat cerai Aliana saja dan menjalin hubungan dengannya. Akan tetapi sepertinya semua itu hanyalah keinginan Mawar yang tidak akan pernah terlaksana, ia terlalu banyak berkhayal karena sangat terobsesi dengan Zein ia sangat ingin memiliki Zein dan menjadikannya sebagai pasangan hidupnya. Tanpa memikirkan jika Zein kini sudah memiliki pasangan yang sebenarnya.
"Dasar murahan," gumamnya, untung saja Aliana tidak mendengar apa yang telah diucapkan oleh Mawar. Karena jika sampai ia mendengarnya, sudah pasti Mawar akan diajak bergulat oleh Aliana.. Karena Aliana adalah istri sah dari Zein, tidak ada salahnya jika Zein ingin menyentuh Aliana bukan. Lalu kenapa Mawar harus keberatan dan marah jika Zein menyentuh Aliana. Kali ini Mawar benar-benar tidak bisa berkonsentrasi bekerja, hati dan pikirannya masih diselimuti oleh kemarahan dan rasa cemburunya yang sangat besar itu.
"Mawar,". panggil Zein, Mawar yang sedang berperang dengan pikirannya pun merasa terkejut mendengar suara Zein yang memanggilnya.
"I-iya Zein, kenapa?" tanyanya. Zein terlihat menghela napas sebentar, tadinya ia tidak ingin menegur Mawar karena bagaimanapun juga, mereka sudah berteman sejak lama. Akan tetapi jika Zein tidak menegurnya, ia takut kejadian seperti ini terulang kembali.
"Lain kali jika ada panggilan untukku, tolong beritahu,"
"A-pa maksudmu Zein?"
"Maksudku adalah jika ada yang menghubungiku, tolong beritahu aku."
"Tapi aku ..."
"Dan jangan menghapusnya," ucap Zein datar, jujur Zein kecewa dengan sikap Mawar. Seharusnya Mawar tidak perlu melakukan hal itu, justru seharusnya jika ada orang yang menghubunginya sebagai sekertaris Mawar harus memberitahukannya. Apalagi itu panggilan dari Aliana istrinya. Setelah mengatakan hal itu Zein pun pergi dan tidak berniat mendengar penjelasan dari Mawar.
"Zein ..." Mawar hanya mampu menahan sesak di dadanya saat melihat punggung kokoh itu menghilang dibalik pintu ruang kerjanya.
****
Kasih like dan komentarnya dong, biar Mimin semangaaaattt up nya 😌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Mebang Huyang M
ya ampun ,mawar kau pasti dari benih yg berwarna 🖤.
2023-08-19
0
Keser Galby
mawar berduri ini sama kaya Marsa si anak beruang..yng suka bos nya sendri😡
2023-05-07
0
Farani Masykur
gosong gak tuh si mawar berduri
2023-05-06
1