Bab 17

Siang ini rencananya Aliana ingin mengajak Zein makan siang, jadi ia memutuskan untuk menghubunginya. Namun, Zein tidak mengangkat panggilan dari Aliana. Itu karena Zein mengubah mode ponselnya menjadi silent, itu karena jika saat ia meeting suara dering ponselnya agar tidak menggangunya.

Akan tetapi meeting sudah selesai dari setengah jam lalu dan Zein belum mengubah mode panggilan di ponselnya itu. Ia pun masih fokus membahas pekerjaan dengan rekan-rekan yang lainnya. Hingga beberapa saat akhirnya Zein meminta ijin untuk pergi ke toilet. Mawar yang sedari tadi melihat ponsel Zein berkelip-kelip, pun langsung mengambilnya karena kebetulan Zein menyimpan ponselnya di tas kerja miliknya. Dan saat Mawar melihat ponselnya itu berkelip-kelip, ia sama sekali tidak berniat untuk memberitahu Zein dan berniat ingin melihat panggilan itu saat ada kesempatan. Dan kini kesempatan itu datang karena Zein, kini sedang pergi ke toilet.

Perlahan Mawar menggeser ponsel Zein untuk melihat siapa yang telah menghubunginya, kebetulan Zein memang tidak pernah mengunci ponselnya sehingga Mawar bisa dengan mudah membuka ponsel milik Zein. Dan seperti dugaannya ternyata yang menghubungi Zein adalah Aliana, sungguh sangat menyebalkan. Raut wajah yang sedari tadi suram karena Aliana, kini semakin suram karena moodnya sangat tidak baik hari ini, itu pun karena Aliana. Padahal Aliana tidak berada di sana tapi mampu membuatnya sangat kesal, sungguh sangat hebat bukan Aliana mampu membuat orang kesal tanpa bertemu.

"*Zein ayo kita makan siang,'

"Zein angkat sebentar, aku ingin mendengar suaramu yang merdu,"

"Zein, apa kau sibuk*?"

Mawar hanya membaca pesan dari Aliana sambil berdecih kesal, pesan yang dikirim oleh Aliana membuat hatinya terbakar sampai terasa panas. "Dasar perempuan gatal," gumamnya setelah itu ia pun kemudian menghapus semua pesan yang dikirim oleh Aliana dan juga menghapus semua riwayat panggilan dari Aliana, dan dengan cepat mawar pun mengembalikan ponsel Zein ke semula agar Zein tidak curiga jika ia sudah membuka ponselnya barusan. Tak lama setelah itu, Zein pun kembali ke tempat dimana semua orang berada.

Dan karena meeting sudah selesai begitu pun dengan makan siang mereka kini kembali ke kantornya masing-masing. Di butik Aliana melihat jika pesan yang ia kirimkan kepada Zein hanya dibaca saja, ia pun hendak menghubunginya kembali. Akan tetapi Aliana pun mengurungkan niatnya. Karena ia ingin melihat Zein langsung ke kantornya dan melihat apa yang sedang dilakukan oleh suaminya itu. Pikirannya menjadi bertraveling dan berpikiran yang tidak-tidak tentang suaminya. Ia jadi membayangkan jika Zein kini sedang bermesraan dengan Mawar, hingga bayangan-bayangan novel tentang skandal bos dan sekretarisnya kini malah berseliweran di otaknya yang kecil itu. Ini tidak bisa dibiarkan, jika itu sampai terjadi maka Aliana akan memotong pisang tanduk milik Zein yang belum pernah ia coba itu.

"Awas saja jika kau macam-macam Zein, aku akan membuat pisang tandukmu menjadi pisang goreng," gumamnya kesal sambil meremas ponselnya, dan kemudian langsung pergi menuju kantor Zein.

*

*

*

Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama, kini Aliana sampailah di kantor Zein. Itu karena jalanan yang tidak terlalu padat dan juga ia menjalankan mobil seperti Doom Toretto yang seorang pembalap handal. Hingga ia bisa dengan cepat sampai di kantor Zein.

Zein dan Mawar pun kini mereka baru sampai di kantornya, mereka langsung menuju ke tempat kerja mereka masing-masing. Baru saja Zein akan masuk ke ruangan kerjanya dan Mawar pun baru akan duduk di kursi kerjanya kerjanya, terdengar suara cempreng dari Aliana yang memanggil Zein.

"Zein!!!" Zein agak terkejut mendengar suara istrinya yang naik lima oktaf itu. Ada apa sebenarnya, kenapa Aliana terlihat kesal. Apa ada masalah pikir Zein.

"Al ..." Dengan langkah yang lebar dengan cepat ia mendorong Zein masuk kedalam ruangannya dan segera menguncinya agar ulat keket tidak ikut masuk dan ikut campur. Dan membiarkan Mawar yang ingin menguping pembicaraannya dengan Zein.

"Al ada apa?" tanya Zein yang agak shock melihat sikap Aliana yang sedang kesal.

"Hei Suamiku, apa yang tadi kau lakukan dengan sekretarismu itu?" tanya Aliana sambil mendorong Zein ke atas sofa kemudian ia menduduki Zein agar tidak kemana-mana. Dan sialnya Aliana malah duduk di atas pisang tanduk miliknya hingga membuat ia bergerak karena sesak.

"A-aku tidak melakukan apa-apa Al, memangnya apa yang aku lakukan?" tanya Zein. Aliana malah semakin menghimpit nya dan melihat Zein dengan tatapan semakin dalam. Sebenarnya Zein ingin tertawa melihat wajah Aliana yang lucu, tapi ia tahan karena tidak mau membuat mood Aliana semakin buruk karenanya. Dan juga bukan tak bisa ia melawan Aliana, tubuh kecil Aliana tidak akan mampu mengalahkan Zein yang terlatih dengan ilmu bela diri yang ia lakoni sejak ia kecil. Ia hanya ingin tahu apa yang akan Aliana lakukan padanya.

"Kau tidak mengangkat panggilanku, dan juga hanya membaca pesanku saja. Kau pasti ada main dengan Mawar berduri itu, ayo mengaku!" ucapnya sambil melotot kearah Zein dan marahnya Aliana malah terlihat semakin lucu di mata Zein. Ia sangat gemas pada kelakuan istrinya yang sedang cemburu ini.

"Aku tidak tahu kau menghubungiku, dan aku juga baru pulang meeting. Jadi kapan kau meneleponku?" tanya Zein yang memang tidak tahu jika Aliana menghubunginya. "Kau tidak berbohong kan?" tanya Aliana dengan terus memandang Zein dengan tatapan menyelidik.

"Untuk apa aku berbohong padamu, kau bisa melihat ponselku kalau tidak percaya," Aliana terlihat berpikir dan kemudian ia pun ingin melihat ponsel milik Zein dan memeriksanya. Ia pun turun dari pangkuan Zein dan menengadahkan tangan untuk melihat ponselnya. Setelah itu Zein pun kemudian memberikan ponselnya pada Aliana dan kemudian ia pun menyerahkannya pada Aliana.

Dengan cepat Aliana pun melihat ponsel milik Zein dan benar saja tidak ada riwayat apapun di sana dari Aliana. Bahkan pesan dari Aliana pun tak ada. Aliana ingin memastikan lagi dan kemudian ia melihat ponselnya dan riwayatnya memang masih ada, ia pun memperlihatkan itu pada Zein.

"Lihatlah, aku tidak berbohong," ucap Aliana.

"Dan aku juga tidak berbohong," jawab Zein, fix ada orang yang sengaja melakukannya tapi siapa pikir Aliana. Baru saja ia akan mengatakan hal itu pada Zein. Tiba-tiba, kini tubuh Aliana ditarik oleh Zein ke atas sofa dan pria tampan itu langsung mengungkungnya. Ia sudah sangat gemas sedari tadi pada tingkah Aliana.

"Z-Zein kau mau apa?" tanya Aliana gugup. Zein tersenyum dan kemudian berbisik di telinga Aliana hingga tubuh gadis itu meremang.

"Aku ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan sejak tadi,"

"A-apa, memangnya kau mau emmmmppttt...." Zein langsung membungkam bibir cerewet itu dengan bibirnya. Ia sudah sangat gemas pada Aliana sedari tadi. Zein memagut bibir kecil itu dengan tersenyum karena merasa puas. Akhirnya mereka berdua menghabiskan waktu di dalam sana dengan saling memagut.

***

Udah dulu puasa 😌 jangan hot-hot cukup anget kuku aja 🙄

Terpopuler

Comments

Mamh Rahma

Mamh Rahma

lnjut thor

2023-04-12

2

Mi Iwan

Mi Iwan

Zein udah mulai Nakal, nih..

2023-04-11

2

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

Iya kalo hot ntar melepuh .. 😂😂😂

2023-04-10

2

lihat semua
Episodes
1 Kejadian tidak terduga
2 Tipuan Tama
3 Sah
4 Rencana melarikan diri
5 Aliana sangat luar biasa
6 Melarikan diri
7 Mencari masalah dengan orang yang salah
8 Kedatangan Lian
9 Keputusan Zein
10 Kembalinya Aliana
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Novel Baru Beautiful Boy
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Kejadian tidak terduga
2
Tipuan Tama
3
Sah
4
Rencana melarikan diri
5
Aliana sangat luar biasa
6
Melarikan diri
7
Mencari masalah dengan orang yang salah
8
Kedatangan Lian
9
Keputusan Zein
10
Kembalinya Aliana
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Novel Baru Beautiful Boy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!