Siang ini rencananya Aliana ingin mengajak Zein makan siang, jadi ia memutuskan untuk menghubunginya. Namun, Zein tidak mengangkat panggilan dari Aliana. Itu karena Zein mengubah mode ponselnya menjadi silent, itu karena jika saat ia meeting suara dering ponselnya agar tidak menggangunya.
Akan tetapi meeting sudah selesai dari setengah jam lalu dan Zein belum mengubah mode panggilan di ponselnya itu. Ia pun masih fokus membahas pekerjaan dengan rekan-rekan yang lainnya. Hingga beberapa saat akhirnya Zein meminta ijin untuk pergi ke toilet. Mawar yang sedari tadi melihat ponsel Zein berkelip-kelip, pun langsung mengambilnya karena kebetulan Zein menyimpan ponselnya di tas kerja miliknya. Dan saat Mawar melihat ponselnya itu berkelip-kelip, ia sama sekali tidak berniat untuk memberitahu Zein dan berniat ingin melihat panggilan itu saat ada kesempatan. Dan kini kesempatan itu datang karena Zein, kini sedang pergi ke toilet.
Perlahan Mawar menggeser ponsel Zein untuk melihat siapa yang telah menghubunginya, kebetulan Zein memang tidak pernah mengunci ponselnya sehingga Mawar bisa dengan mudah membuka ponsel milik Zein. Dan seperti dugaannya ternyata yang menghubungi Zein adalah Aliana, sungguh sangat menyebalkan. Raut wajah yang sedari tadi suram karena Aliana, kini semakin suram karena moodnya sangat tidak baik hari ini, itu pun karena Aliana. Padahal Aliana tidak berada di sana tapi mampu membuatnya sangat kesal, sungguh sangat hebat bukan Aliana mampu membuat orang kesal tanpa bertemu.
"*Zein ayo kita makan siang,'
"Zein angkat sebentar, aku ingin mendengar suaramu yang merdu,"
"Zein, apa kau sibuk*?"
Mawar hanya membaca pesan dari Aliana sambil berdecih kesal, pesan yang dikirim oleh Aliana membuat hatinya terbakar sampai terasa panas. "Dasar perempuan gatal," gumamnya setelah itu ia pun kemudian menghapus semua pesan yang dikirim oleh Aliana dan juga menghapus semua riwayat panggilan dari Aliana, dan dengan cepat mawar pun mengembalikan ponsel Zein ke semula agar Zein tidak curiga jika ia sudah membuka ponselnya barusan. Tak lama setelah itu, Zein pun kembali ke tempat dimana semua orang berada.
Dan karena meeting sudah selesai begitu pun dengan makan siang mereka kini kembali ke kantornya masing-masing. Di butik Aliana melihat jika pesan yang ia kirimkan kepada Zein hanya dibaca saja, ia pun hendak menghubunginya kembali. Akan tetapi Aliana pun mengurungkan niatnya. Karena ia ingin melihat Zein langsung ke kantornya dan melihat apa yang sedang dilakukan oleh suaminya itu. Pikirannya menjadi bertraveling dan berpikiran yang tidak-tidak tentang suaminya. Ia jadi membayangkan jika Zein kini sedang bermesraan dengan Mawar, hingga bayangan-bayangan novel tentang skandal bos dan sekretarisnya kini malah berseliweran di otaknya yang kecil itu. Ini tidak bisa dibiarkan, jika itu sampai terjadi maka Aliana akan memotong pisang tanduk milik Zein yang belum pernah ia coba itu.
"Awas saja jika kau macam-macam Zein, aku akan membuat pisang tandukmu menjadi pisang goreng," gumamnya kesal sambil meremas ponselnya, dan kemudian langsung pergi menuju kantor Zein.
*
*
*
Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama, kini Aliana sampailah di kantor Zein. Itu karena jalanan yang tidak terlalu padat dan juga ia menjalankan mobil seperti Doom Toretto yang seorang pembalap handal. Hingga ia bisa dengan cepat sampai di kantor Zein.
Zein dan Mawar pun kini mereka baru sampai di kantornya, mereka langsung menuju ke tempat kerja mereka masing-masing. Baru saja Zein akan masuk ke ruangan kerjanya dan Mawar pun baru akan duduk di kursi kerjanya kerjanya, terdengar suara cempreng dari Aliana yang memanggil Zein.
"Zein!!!" Zein agak terkejut mendengar suara istrinya yang naik lima oktaf itu. Ada apa sebenarnya, kenapa Aliana terlihat kesal. Apa ada masalah pikir Zein.
"Al ..." Dengan langkah yang lebar dengan cepat ia mendorong Zein masuk kedalam ruangannya dan segera menguncinya agar ulat keket tidak ikut masuk dan ikut campur. Dan membiarkan Mawar yang ingin menguping pembicaraannya dengan Zein.
"Al ada apa?" tanya Zein yang agak shock melihat sikap Aliana yang sedang kesal.
"Hei Suamiku, apa yang tadi kau lakukan dengan sekretarismu itu?" tanya Aliana sambil mendorong Zein ke atas sofa kemudian ia menduduki Zein agar tidak kemana-mana. Dan sialnya Aliana malah duduk di atas pisang tanduk miliknya hingga membuat ia bergerak karena sesak.
"A-aku tidak melakukan apa-apa Al, memangnya apa yang aku lakukan?" tanya Zein. Aliana malah semakin menghimpit nya dan melihat Zein dengan tatapan semakin dalam. Sebenarnya Zein ingin tertawa melihat wajah Aliana yang lucu, tapi ia tahan karena tidak mau membuat mood Aliana semakin buruk karenanya. Dan juga bukan tak bisa ia melawan Aliana, tubuh kecil Aliana tidak akan mampu mengalahkan Zein yang terlatih dengan ilmu bela diri yang ia lakoni sejak ia kecil. Ia hanya ingin tahu apa yang akan Aliana lakukan padanya.
"Kau tidak mengangkat panggilanku, dan juga hanya membaca pesanku saja. Kau pasti ada main dengan Mawar berduri itu, ayo mengaku!" ucapnya sambil melotot kearah Zein dan marahnya Aliana malah terlihat semakin lucu di mata Zein. Ia sangat gemas pada kelakuan istrinya yang sedang cemburu ini.
"Aku tidak tahu kau menghubungiku, dan aku juga baru pulang meeting. Jadi kapan kau meneleponku?" tanya Zein yang memang tidak tahu jika Aliana menghubunginya. "Kau tidak berbohong kan?" tanya Aliana dengan terus memandang Zein dengan tatapan menyelidik.
"Untuk apa aku berbohong padamu, kau bisa melihat ponselku kalau tidak percaya," Aliana terlihat berpikir dan kemudian ia pun ingin melihat ponsel milik Zein dan memeriksanya. Ia pun turun dari pangkuan Zein dan menengadahkan tangan untuk melihat ponselnya. Setelah itu Zein pun kemudian memberikan ponselnya pada Aliana dan kemudian ia pun menyerahkannya pada Aliana.
Dengan cepat Aliana pun melihat ponsel milik Zein dan benar saja tidak ada riwayat apapun di sana dari Aliana. Bahkan pesan dari Aliana pun tak ada. Aliana ingin memastikan lagi dan kemudian ia melihat ponselnya dan riwayatnya memang masih ada, ia pun memperlihatkan itu pada Zein.
"Lihatlah, aku tidak berbohong," ucap Aliana.
"Dan aku juga tidak berbohong," jawab Zein, fix ada orang yang sengaja melakukannya tapi siapa pikir Aliana. Baru saja ia akan mengatakan hal itu pada Zein. Tiba-tiba, kini tubuh Aliana ditarik oleh Zein ke atas sofa dan pria tampan itu langsung mengungkungnya. Ia sudah sangat gemas sedari tadi pada tingkah Aliana.
"Z-Zein kau mau apa?" tanya Aliana gugup. Zein tersenyum dan kemudian berbisik di telinga Aliana hingga tubuh gadis itu meremang.
"Aku ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan sejak tadi,"
"A-apa, memangnya kau mau emmmmppttt...." Zein langsung membungkam bibir cerewet itu dengan bibirnya. Ia sudah sangat gemas pada Aliana sedari tadi. Zein memagut bibir kecil itu dengan tersenyum karena merasa puas. Akhirnya mereka berdua menghabiskan waktu di dalam sana dengan saling memagut.
***
Udah dulu puasa 😌 jangan hot-hot cukup anget kuku aja 🙄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Mamh Rahma
lnjut thor
2023-04-12
2
Mi Iwan
Zein udah mulai Nakal, nih..
2023-04-11
2
Aditya HP/bunda lia
Iya kalo hot ntar melepuh .. 😂😂😂
2023-04-10
2