Melarikan diri

Malam ini Zein dikejutkan oleh perbuatan Aliana, yang tiba-tiba sedang duduk di atas perut Zein sambil menepuk - nepuk pipinya. Zein yang terkejut pun langsung terbangun hingga Aliana terjungkal, untung saja Aliana jatuh di atas kasur jadi ia tidak merasa sakit.

"Apa yang kau lakukan!" ucap Aliana tertahan karena kesal.

"K-kau membuatku terkejut, kenapa kau duduk seperti kodok di atas perutku?" Zein balik bertanya.

"Dari tadi aku membangunkanmu, tapi kau sangat susah dibangunkan, makanya aku naik ke atas perutmu yang keras itu. Apa kau tadi makan batu!" ketus Aliana, padahal tubuh keras Zein memang karena tubuhnya sangat terlatih hingga ia mendapatkan bentuk tubuh yang indah sekaligus kuat.

"Ada apa?" tanya Zein. Aliana pun memberikan hoodie berwarna hitam pada Zein dan meminta Zein untuk memakainya. Aliana pun memakai hoodie yang sama. Mereka sengaja memakai hoodie itu menutupi wajah mereka berdua. Karena malam ini mereka berdua akan melarikan diri.

"Bersiaplah malam ini kita akan pergi, aku akan mengantarmu sampai tujuan." ucap Aliana.

"Tidak perlu, antar aku saja sampai pintu keluar saja." ucap Aliana.

"Isshh kau memang suami yang kejam, pernikahan kita memang tidak pantas untuk dipertahankan. Setelah aku menolongmu kau akan membiarkan aku terlunta-lunta. Setidaknya berilah aku tempat menginap untuk sehari saja. Sebelum aku mengatakannya pada Papaku," ucap Aliana kesal.

"Maaf-maaf, aku tidak bermaksud seperti itu. Kau sudah menolongku maka aku juga akan menolongmu," ucap Zein tulus.

"Baiklah sekarang ayo kita pergi,"

"Apa ayahmu tidak akan curiga pada kita?" tanyanya.

"Ini tengah malam, raja singa itu sedang tidur." ucapnya lagi

"Baiklah ayo," ucapnya. Mereka pun kemudian keluar dari kamar dan berjalan mengendap - endap. Namun, sayangnya tak jauh dari mereka berdua, ternyata ada dua penjaga yang diperintahkan oleh papanya Aliana. Untuk mengelabui mereka. Aliana melepaskan hoodie nya dan hanya menggunakan piyama tidurnya. Kini ia akan mengalihkan perhatian dua penjaga itu, dan ia sengaja mengacak-acak rambutnya agar mereka tidak curiga.

Zein menutup wajahnya dengan masker dan kaca mata hitam, dan menggendong ransel. Sedangkan Aliana, ia hanya menggunakan piyama tidurnya dengan tampilan acak-acakan dan memperlihatkan wajah yang sangat mengantuk.

"Saat aku nanti bicara dengan mereka, kau pergilah dan gerakanmu tidak boleh mencurigakan. Bersikaplah santai, kau mengerti?" bisik Aliana. Zein pun kemudian mengangguk.

Aliana kemudian berjalan sambil menguap, menghampiri penjaga itu. Para penjaga pun menunduk saat melihat Aliana.

"Nona, apa yang anda lakukan malam-malam di luar?" tanya salah satu dari penjaga itu.

"Perutku lapar dan aku ingin mencari makanan," jawabnya.

"Bukannya anda bisa minta pelayan, untuk membawakan makanan untuk anda," jawab salah satu penjaga itu, Aliana yang kesal pun langsung bertolak pinggang memarahi para penjaga itu.

"Di sini aku majikannya, tapi kalian malah mengaturku. Aku hanya ingin memesan dan langsung melihat makanan yang aku inginkan. Tapi kalian dengan jahatnya malah melarangku, bahkan Papa juga tidak pernah menolak semua keinginanku!" ucapnya, dan parahnya kini Aliana malah pura-pura menangis dan menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Hikss ... Kalian sangat jahat!" ucapnya lagi dan sengaja berbalik ke arah tembok dan menangis kencang. Kedua penjaga itu merasa terkejut karena sudah membuat Aliana menangis.

Mereka pun kemudian mencoba membujuk Aliana agar tidak menangis. Karena jika sampai Papa Aliana tahu, makan kedua penjaga itu akan habis digoreng oleh Papanya Aliana, karena sudah membuatnya menangis.

"Nona, maafkan kami. Kami tidak bermaksud seperti itu. Kami hanya ..."

"Pokoknya kalian jahat!" ucapnya, melihat kedua penjaga itu sibuk dengan Aliana. Zein pun kemudian maju dan berjalan santai dibelakang mereka dan meninggalkan hotel tanpa dicurigai sedikit pun.

Merasa Zein sudah aman, Aliana pun dengan segera membalikkan tubuhnya. Dan melihat kedua penjaga yang wajahnya terlihat sangat khawatir itu. "Dimana kamar Papa dan Mamah?" tanyanya. Keduanya saling pandang mereka kini takut jika anak majikannya ini akan mengadu pada orangtuanya.

"I-itu ..."

"Cepat katakan, aku ingin tidur bersama mereka!"

"Tapi... Anda tidak akan mengadu kan?" tanya salah satu penjaga itu.

"Tidak! Asalkan kalian memberitahuku dimana kamar mereka!"

"Baiklah Nona, kamar mereka ada lorong sebelah kiri. Kamar nomor 506," jawabnya.

"Baiklah terima kasih," ucap Aliana, kebetulan sekali arah kiri adalah arah keluar dari hotel itu. Dengan senang hati Aliana pergi ke sana.

"Nona, anda tidak akan mengadu kan?" tanyanya lagi, sungguh mereka berdua sangat takut, jika mereka di adukan. Karena itu tidak baik untuk karier mereka berdua.

"Tidak akan, sudah ya ... aku sangat mengantuk, aku mau pergi dulu." pamit Aliana.

"Baik Nona,"

"Oh ya ampun, pengaruh raja singa memang sangat buruk pada orang-orang. Sangat tidak baik untuk kesehatan ginjal mereka." gumam Aliana. Setelah Aliana pergi meninggalkan tempat itu dan dengan cepat menemui Zein untuk melarikan diri.

Di luar Zein sudah menunggu istrinya untuk kabur, sepasang suami istri muda ini pun kemudian pergi mencari kendaraan dan ingin segera meninggalkan tempat itu sebelum ketahuan.

"Jika sudah sampai bangunkan aku ya," ucapnya Aliana, mereka berdua kini sudah berada di dalam taksi. "Iya," jawab Zein. Hati Zein kini sungguh lega karena akhirnya bisa pergi meninggalkan tempat itu, ia ingin segera sampai di kediaman Guntara dan meminta pertolongan mereka. Dan berharap bisa mengakhiri pernikahan yang aneh ini. Tak apa ia menjadi Duda, lagi pula tidak akan ada yang tahu status itu jika tidak ada yang bertanya. Dan lagi pula diantara mereka berdua tidak terjadi kontak fisik, jadi bukankah itu tidak masalah.

Setelah melakukan perjalanan hampir tiga puluh menit, kini mereka berdua sampai di kediaman Guntara. Aliana sampai berdecak kagum melihat rumah yang begitu besar. Bahkan rumah ini jauh lebih besar dari rumahnya.

"Apa ini rumahmu?" tanya Aliana.

"Bukan ini rumah kakak ku, aku di sini kita akan aman dan aku akan meminta perlindungan pada kakak iparku," jawab Zein, Aliana pun bisa bernapas lega karena ternyata suaminya ini mempunyai tempat perlindungan yang kuat, hingga ia tidak perlu khawatir jika mereka berdua nanti akan diseret jika mereka berdua berhasil ditemukan.

Penjaga rumah Guntara sudah tahu jika itu adalah adiknya Zaira, jadi mereka pun langsung mempersilahkan Zein masuk begitu pun juga dengan Aliana.

Tadinya Zein ingin meminta tolong pada pelayan untuk bisa bertemu dengan Zaira, meskipun sebenarnya ia sangat sungkan karena takut menggaggu kakak dan juga kakak iparnya. Namun, Rayan yang memang belum tidur pun melihat kedatangan adik dari menantunya pun langsung menghampirinya. Kebetulan ia baru saja habis mengambil air minum.

"Zein ... " panggil Rayan dan kemudian menghampiri adik dari menantunya itu. Rayan merasa aneh dengan kedatangan mereka berdua apalagi waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam.

"Tuan ..." panggil Zein.

"Ada apa Zein?" tanya Rayan khawatir.

"Tuan tolong aku ... aku ..."

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Raja singa dan putri singa benar2 membaw pengaruh buruk pada orang sekitarnya..
Iya, Zein cerita semua sama Papa mertua kakakmu

2023-05-27

0

Mamh Rahma

Mamh Rahma

lnjut

2023-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Kejadian tidak terduga
2 Tipuan Tama
3 Sah
4 Rencana melarikan diri
5 Aliana sangat luar biasa
6 Melarikan diri
7 Mencari masalah dengan orang yang salah
8 Kedatangan Lian
9 Keputusan Zein
10 Kembalinya Aliana
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Novel Baru Beautiful Boy
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Kejadian tidak terduga
2
Tipuan Tama
3
Sah
4
Rencana melarikan diri
5
Aliana sangat luar biasa
6
Melarikan diri
7
Mencari masalah dengan orang yang salah
8
Kedatangan Lian
9
Keputusan Zein
10
Kembalinya Aliana
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Novel Baru Beautiful Boy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!