Rencana melarikan diri

"Apa! Jadi aku kelihatan tua begitu? Astaga dasar suami durhaka, baru saja beberapa jam menjadi suamiku dan kau bilang ini perempuan tua yang menyamar jadi anak kecil," ucapnya penuh penekanan.

"Kau memang sudah tua, karena hanya perempuan dewasa lah yang menikah. Tidak mungkin ada anak kecil menikah," jawab Zein berusaha santai, namun hatinya kini sedang berontak. Ingin sekali Zein melarikan diri saat ini tapi bagaimana caranya. Di sini banyak sekali orang, Dan pastinya pria yang kini menjadi mertua Zein itu tidak akan melepaskannya begitu saja. Bisa-bisa ia dibuat pengantin panggang oleh mertuanya itu.

"Ishh, kau tidak tahu apa-apa sebaiknya diamlah!"

"Diam! Aku tidak akan diam aku pasti akan melakukan sesuatu,"

"Kau akan melakukan apa?" tanya perempuan yang berstatus istri Zein itu. Zein pun kemudian langsung melihat ke arah istrinya. Tidak mungkin jika ia merencanakan kepergiannya di hadapan perempuan ini. Yabg yang ada ia malah akan memberitahukan ayahnya yang seperti pemburu serigala itu. Sebaiknya Zein diam dan tidak mengatakan apa-apa padanya

"Hei aku bertanya padamu, apa yang akan kau lakukan. Apa kau akan minta kikuk-kikuk padaku. Oh ya ampun aku tidak mau, meskipun kau tampan tapi aku kan tidak mencintaimu."

"Memangnya siapa yang akan ehheeeemmmmm padamu, jangan harap!" ucap Zein kesal, enak saja dirinya yang perjaka tulen harus melakukan hal itu dengan perempuan yang tengah hamil oleh pria lain, setidaknya itulah yang ada dalam pikiran Zein. Ia tidak akan mau menyentuh istrinya apalagi menjadi ayah dadakan untuk bayi entah siapa ayahnya, ini benar-benar gila ia bahkan belum lulus sekolah dan sekarang ia harus menjadi ayah dadakan. Tidak... tidak, Zein tidak mau, andaikan saja ia tidak merasa malu ingin rasanya Zein menangis sambil memanggil-manggil kakaknya Zaira.

Sayangnya bagaimana pun ia memanggil, Zaira tidak akan mendengar suaranya. Perempuan itu melihat wajah Zein yang mulai memerah bahkan matanya mulai terlihat berembun dan berkaca-kaca. Ia pun kemudian mencebikkan bibirnya saat melihat Zein.

"Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan," gumamnya.

*

*

*

Acara pernikahan sudah selesai kini mereka sudah ada di hotel, Zein sedang berpikir bagaimana kabur dari semua ini. Zein sedang mencari waktu yang tepat untuk bisa melarikan diri. Meskipun sebenarnya ini pasti akan sangat sulit, tapi setidaknya ia harus berusaha. Ia tidak boleh hanya berdiam diri dan berharap akan ada bantuan datang, karena itu tidak mungkin terjadi. Sesaat ia bersandar di tempat tidur untuk menghilangkan penatnya dan juga sedang memikirkan bagaimana caranya ia melarikan diri.

Saat pikirannya sedang menerawang jauh, terdengar pintu kamar mandi terbuka. Keluarlah seorang gadis cantik bertubuh mungil di sana, sekilas usianya sepertinya sama dengan Zein. Hanya karena tadi memakai make up, wajahnya terlihat sangat dewasa. Akan tetapi, setelah riasannya dibersihkan perempuan itu terlihat masih remaja.

"Astaga, dia memang masih bocah ternyata. Bocah gatal," gumam Zein.

"Hei kau!" panggil perempuan yang kini berstatus istri Zein itu. Zein pun kemudian melihat kearahnya dengan tatapan malas.

"Ada apa?" tanya Zein.

"Pernikahan ini sudah selesai, kau bisa pergi." ucapnya santai sambil menggosok-gosok rambutnya dengan handuk.

"Apa!" Zein terkejut mendengar penuturan dari istrinya ini, sungguh sebuah kata yang lucu bagi Zein. Pergi katanya, lalu bagaimana caranya ia pergi dari kandang singa ini.

Gadis cantik berstatus istrinya itu kini duduk di samping Zein, tanpa canggung.

"Pernikahan ini sudah selesai, nama baik keluargaku sudah aman. Kau tenang saja aku akan membantumu untuk melarikan diri, dan melepaskanmu dari cengkraman monster jahat itu,"

"Monster jahat?" tanya Zein.

"Iya, monster jahat itu Papaku. Aku yakin makhluk tua dan menyebalkan itu pasti mengancam mu iya kan?" tanyanya.

"Dari mana kau tahu?" tanya Zein.

"Hei kau lupa ya, dia itu ayahku," ucapnya.

"Ahh iya... aku lupa."

"Kau tenang saja, aku akan membantumu melarikan diri dari ancaman monster jahat itu! Jadi jangan bersedih lagi," ucapnya sambil menepuk-nepuk pundak Zein.

"Benarkah?" tanya Zein.

"Yup..." jawabnya santai, melihat gadis cantik bertubuh mungil ini Zein merasa aneh jika ia baru saja menikah. Karena dilihat dari wajahnya ia masih terlihat sangat muda bahkan masih remaja. Dari pada ia penasaran akhirnya Zein pun memutuskan untuk bertanya saja.

"Apa kau masih sekolah?" tanya Zein.

"Tidak,"

"Kuliah?"

"Tidak?"

"Lalu?"

"Aku seorang pengacara,"

"Pengacara?"

"Iya, aku seorang pengacara. Kau tidak percaya?"

"Sama sekali tidak, melihat dari ukuranmu aku tidak percaya jika kau seorang pengacara," jawab Zein sambil menggelengkan kepalanya. Karena istri dadakannya ini lebih terlihat seperti seorang remaja, dan juga tubuhnya kecil sama dengan Zaira pikir Zein.

"Aihh, kau ini. Kau tidak tahu apa itu pengacara?" tanyanya.

"Tentu saja aku tahu, pengacara itu yang selalu ada di pengadilan yang suka membela itu kan?" tanya Zein. tapi gadis kecil itu malah menggelengkan kepalanya.

"Salah!"

"Lalu apa?" tanya Zein penasaran.

"Pengacara itu.... emmm pengacara itu singkatan dari pengangguran banyak acara," jawabnya sambil terbahak-bahak dan menepuk kasur di samping Zein.

"Apa! Astaga, kau sangat aneh," Zein sampai geleng-geleng kepala, tidak percaya dengan jawaban yang diberikan olehnya. Kenapa sifatnya sangat aneh begini.

"Terima kasih atas pujiannya," jawab gadis aneh itu.

"Dasar gila,"

"Jadi, apa kau menerima tawaranku untuk melarikan diri?" tanyanya.

"Aku mau, aku mau kabur dari sini. Tapi apa ayahmu tidak akan menembak ku nanti?" ucap Zein takut, tapi ia juga tidak mau terus berada dalam lingkaran pelik ini. Ia harus menemui Zayan untuk meminta pertolongannya.

"Kau tenang saja, meskipun macan itu sangat galak, tapi dia tidak akan pernah memakan anaknya yang cantik ini," jawabnya santai.

"Baiklah terima kasih, siapa namamu tadi aku lupa saat mengucapkannya," ucap Zein yang merasa malu karena lupa nama istrinya sendiri.

"Namaku, Aliana." jawabnya sambil menyisir rambut panjangnya dengan tangannya.

"Baiklah Aliana, terima kasih." ucap Zein tulus.

"Sama-sama, karena aku juga sebenarnya tidak menginginkan pernikahan ini. Aku ingin menikah dengan kekasih ku, tapi dia malah kabur saat pernikahan tinggal beberapa hari lagi. Tapi karena Papa tidak mau menanggung malu, akhirnya dia mencari pengantin cadangan yaitu kau. Meskipun aku tidak tahu kau datang dari mana. Tapi aku yakin jika macan tua itu pasti memaksamu."

"Aku ditipu oleh ayahku," ucap Zein sedih.

"Sudahlah jangan bersedih lagi, istrimu ini akan membantumu untuk melarikan diri. Jadi siapkanlah hatimu untuk menjadi duda," ucapnya sambil tertawa.

"Astaga, dalam sekejap statusku berubah-ubah." gumam Zein.

***

Jangan terlalu serius ya, gak mungkin Mimin jahat sama anak baik kaya Zein 😌😌😌

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

lajang, suami dan otw duda ya Zein 😜

2023-05-27

0

Mamh Rahma

Mamh Rahma

lnjut

2023-04-03

0

Kang Nyimak

Kang Nyimak

manding Nabung Chapter dah

2023-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Kejadian tidak terduga
2 Tipuan Tama
3 Sah
4 Rencana melarikan diri
5 Aliana sangat luar biasa
6 Melarikan diri
7 Mencari masalah dengan orang yang salah
8 Kedatangan Lian
9 Keputusan Zein
10 Kembalinya Aliana
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Novel Baru Beautiful Boy
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Kejadian tidak terduga
2
Tipuan Tama
3
Sah
4
Rencana melarikan diri
5
Aliana sangat luar biasa
6
Melarikan diri
7
Mencari masalah dengan orang yang salah
8
Kedatangan Lian
9
Keputusan Zein
10
Kembalinya Aliana
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Novel Baru Beautiful Boy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!