Perjalanan rumah tangga Farid dan Ola yang sesungguhnya barulah dimulai. Kini Farid perlahan mulai mencintai Ola dengan tulus dan rasa ingin memiliki perempuan itu seutuhnya pun hadir.
Malam ini, Ola pun sudah memantapkan hatinya untuk memberikan hak Farid sebagai suami dan kewajibannya sebagai seorang istri. Walaupun ini pernikahan keduanya, tapi bagi Ola ini adalah yang pertama kalinya.
"Astagfirullah Kak Ine.. Bajunya.. Gini amat!" keluh Ola saat memakai baju yang diberikan oleh Ineke tempo hari.
Tok.. Tok.. Tok..
"Sayang.. Kok lama banget di kamar mandi! Mas kebelet.." teriak Farid membuat Ola terhenyak.
"T-tunggu Mas!" Ola terbata. Dia pusing sendiri, bagaimana caranya keluar dari kamar mandi tanpa Farid melihatnya.
"Ay! Kamu lagi apa sih?"
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka, Farid dengan susah payah menelan ludahnya. Sedangkan Ola menunduk tersipu, bahkan ia berjalan tanpa mengangkat kepalanya.
Hap!
Tangan Ola ditahan oleh Farid, hal itu membuat jantung Ola hampir saja terlonjak dari tempatnya. Sama halnya dengan Farid, sungguh ini pertama kalinya Farid benar-benar melihat istrinya tanpa menggunakan jilbab. Bahkan pakaian yang digunakan istrinya pun sangat membuat Ola tampak sempurna.
"Ka-katanya kebelet, Mas!" tegur Ola dengan gugup.
"Sini.. Liat Mas.." pinta Farid.
Ola bergeming, dia masih sulit untuk menggerakan tubuhnya sendiri. Hingga dia bisa merasakan hembusan nafas Farid menerpa leher jenjangnya.
"Kamu cantik!" bisik Farid. "Kamu sempurna.. Mas beruntung memiliki kamu dalam hidup Mas.."
Perlahan tapi pasti, Farid memeluk Ola dengan lembut. Dia menggendong Ola menuju peraduan mereka. Jangan ditanya lagi, degup jantung keduanya masih tak beraturan. Ola dan Farid berkali-kali menahan nafas. Farid memperlakukan Ola dengan lembut, seperti membawa cermin ditangannya. Tidak akan Farid biarkan retak, apalagi sampai pecah.
"Mas.." lirih Ola.
"Izinkan Mas memberikan nafkah batin untukmu.." bisik Farid membuat Ola menganggukkan kepalanya.
Dan.. Terjadilah hal-hal yang Farid juga para readers inginkan.. 😆 Jangan dibayangin yak! Bacalah setelah berbuka puasa.. 🤣
Dua insan yang baru membuka hati itu menikmati malam pertama mereka setelah hampir satu bulan menjadi suami istri. Farid berharap apa yang ia tanam akan berbuah menjadi anak-anak yang soleh dan soleha.
"I love you, istriku.." bisik Farid.
Keduanya pun terlelap saling memeluk, Ola sempat meneteskan airmata. Dia tidak percaya, apa yang ia jaga selama ini akhirnya menjadi milik Farid seutuhnya.
'Semoga kamu benar-benar mencintaiku, Mas..' batin Ola lalu masuk kedalam pelukan suaminya.
* * *
Farid membuka matanya perlahan, suara adzan subuh membangunkannya. Ola sudah tak ada disampingnya, tapi suara gemercik air membuat Farid tenang. Ia tersenyum sendiri mengingat kejadian semalam. Apalagi saat melihat sebercak noda yang berada diatas peraduan mereka.
"Ternyata.. Saya yang pertama milikimu, Sabrina Ola Daneen.."
Ola pun selesai melaksanakan mandi besarnya, dia sedikit terkejut mendapati Farid sudah duduk di meja makan.
"Mas! Bikin kaget aja," omel Ola sambil mencebik.
Farid terkekeh, "Tungguin Mas ya! Kita shalat berjamaah. Mas mandi dulu!"
Ola menganggukkan kepalanya, ada rasa hangat menjalar dalam hatinya. Dan dia berharap ini adalah awal yang baik bagi pernikahan keduanya. Ola mempersiapkan pakaian dan juga alat sholat untuk suaminya. Mereka pun melaksanakan shalat subuh berjamaah untuk pertamakalinya, hingga Ola dan Farid tak kuasa menahan haru.
"Maafkan saya ya, Ay.. Saya janji akan jadi suami yang mampu membimbing dan melindungi kamu. Insya Allah.."
Farid mencium kening Ola dengan lembut, usai Ola mencium tangannya. "Insya Allah Mas. Kita sama-sama berjuang menjadi lebih baik ya.. Ola akan mendampingi Mas, sampai Mas tidak membutuhkan Ola lagi."
"Saya akan selalu membutuhkan kamu, Ayy.. Sampai maut yang memisahkan kita.."
Dengan manja nya, Farid tertidur diatas pangkuan istrinya. Ola mengelus kepala suaminya itu dengan lembut. Sungguh pagi yang indah bagi kedua pasangan suami istri itu.
"Astagfirullah.. Mas! Hari ini ada kegiatan, Kak Ine kirim pesan semalam!" panik Ola yang langsung bersiap ke dapur.
"Sayang! Kok ke dapur? Kamu siap-siap aja gih.."
"Kan belum buat sarapan, Mas! Nanti Mas makan apa?" tanya Ola dengan polosnya membuat Farid gemas dan mencium sang istri dengan kilat.
"Biar Mas yang masak sarapan pagi ini Ay.. Kamu siap-siap dulu, nanti malah diledek Mbak Ine kalo telat!"
"Mas bisa masak?" tanya Ola lagi, dia tidak percaya pada suaminya itu.
"Mas tinggal sendirian bertahun-tahun lho, Ay.. Emang siapa yang masak kalo bukan Mas sendiri?" Farid semakin gemas dengan tingkah istrinya.
Belum Farid kembali mencium sang istri, Ola sudah kabur ke kamarnya untuk bersiap. Karena hari ini kegiatan pertama Ola sebagai Persit Kartika Chandra Kirana. Hari ini mereka akan berziarah ke Taman Makam Pahlawan.
"Buka mulutnya!" titah Farid saat Ola masih berada didepan kaca.
"Mas.. Ola udah pake lipstik, nanti luntur lagi!" rengek Ola membuat Farid gemas.
"Cobain dulu masakan Mas sayang! Biar Mas suapin, sekarang buka mulutnya!"
Suapan pertama pun masuk kedalam mulut Ola, dia terkejut karena..
"Mas! Enak banget nasi gorengnya! Ini beneran buatan kamu, Mas?" tanya Ola dengan semangat.
"Alhamdulillah.. Habiskan ya! Hari ini kamu butuh energi banyak, Ay.. Apalagi semalam.." ucapan Farid terpotong karena Ola tersipu dan mencubit pelan pinggangnya.
"Mas! Gak usah diingetin terus napa.."
Farid hanya terkekeh, mereka pun menghabiskan sarapan bersama. Pukul 7 pagi, Farid memgantarkan Ola ke gedung utama. Dimana semuanya akan berkumpul disana. Kebetulan Farid, Erik dan juga Virgo akan mengikuti sang Komandan bersama istrinya. Yang artinya, dia pun akan pergi bersama dengan istrinya.
"Mas ikut mobil komandan, kamu sama yang lain naik Reo ya Neng!" ucap Farid yang memang memanggil Ay hanya saat berdua saja.
"Iya Mas.. Neng bareng Kak Ine sama Kak Nengsih ya!" Ola pun mencium punggung tangan suaminya.
Ineke dan Nengsih tersenyum senang saat melihat adik junior mereka bisa seromantis itu sekarang. Karena memang mereka tau jika Farid bukanlah tipe laki-laki yang romantis.
"Baju dari Kakak sudah kau pakai?" tanya Ineke sambil berbisik.
Pipi Ola sudah bersemu merah, tanpa sadar Ineke pun bersorak senang. Dia lupa jika diatas truk itu tak hanya mereka saja.
"Kak.. Ketawanya itu loh dijaga!" bisik Ola membuat Ineke terdiam.
"Kau harus ceritakan nanti sama Kakak!" bisik Ineke dan Ola hanya menganggukkan kepalanya.
Taman Makam Pahlawan Purbosaroyo Purbalingga menjadi tujuan mereka. Ola pun mengikuti senior-seniornya, mereka berdo'a dan menaburkan bunga diatas makam-makam para pahlawan. Hingga mata Ola menangkap sosok wanita tua yang tengah berziarah diatas pusara suaminya. Ola pun menghampiri sang Nenek, karena beliau terlihat kelelahan.
"Assalamu'alaikum, Nek.."
"Walaikumsalam.. Ono opo Nduk?"
"Nenek kelelahan ya? Ini diminum dulu, Nek.." Ola memberikan botol air minum yang ia bawa dari rumah.
"Terimakasih, Nduk.."
Dengan tangam bergetar, sang Nenek meminum air itu. Ola pun membantunya dengan senang hati. Farid yang mencari keberadaan istrinya pun panik, karena Ola tidak bersama Ineke maupun Nengsih. Hingga akhirnya dia melihat Ola tengah duduk didekat pusara sambil berbicara sendiri.
"Nenek berharap bisa dimakamkan disampingnya, dia adalah laki-laki yang Nenek cintai. Dulu dia berkata " Jika aku tidak kembali, maka aku sudah bersatu dengan tanah". Tetapi nyatanya, dia tidak kembali karena menemukan bunga yang baru. Jagalah suamimu dengan sebaik-baiknya.."
Ola terkesiap, saat mendengar Farid meneriakan namanya. Saat Ola menoleh kearah sang Nenek, tidak ada perempuan tua itu disana.
"Ay! Kamu ngomong sama siapa? Kamu bikin Mas khawatir loh Ay!" Farid memeluk Ola yang terlihat kebingungan.
"Ta-tadi aku ngomong sama Nenek-nenek Mas! Mas lihat kemana Nenek itu pergi?" tanya Ola dengan suara bergetar.
"Kamu sendirian sayang.. Gak ada siapapun! Itu yang bikin Mas khawatir!"
Ola menangis terisak sambil memeluk sang suami, hingga Persit yang lainnya pun menghampiri mereka.
"Dek Sabrina kenapa?" tanya Ibu Komandan.
"Ijin Bu, istri saya sepertinya sawan Bu. Tadi dia bilang bertemu Nenek tua, tapi saya lihat dia bicara sendiri," jawab Farid mewakili sang istri.
"Yaa Allah.. Yasudah.. Kegiatan kita sudah selesai, kita kembali saja ke Batalyon.."
Akhirnya mereka pun kembali usai melaksanakan kegiatan, sedangkan Ola masih termenung mengingat ucapan sang Nenek. Ineke dan Nengsih terus menenangkan Ola.
"Sudah jangan dipikirkan, bukan hanya kamu yang mengalami. Dulu pun ada teman kami yang mengalami.." ucap Nengsih sambil mengelus pundak Ola dengan lembut.
Namun sejak saat itu, Ola memutuskan akan terus menjaga pernikahannya dengan Farid sekuat tenaga. Dia tak ingin, rumah tangga nya hancur begitu saja. Apalagi Anindita masih menggentayangi mereka.
Turun dari Reo, Farid sudah menunggu istrinya itu dengan khawatir. Namun dia bernafas lega saat melihat Ola sudah bisa tersenyum kembali.
"Mas antarkan kamu pulang dulu ya, setelah itu Mas kembali lagi ke kantor," ucap Farid dan Ola memganggukkan kepalanya.
Sepanjang perjalanan menuju Rumah, Ola memeluk Farid dengan erat. Diatas motor itu, Ola benar-benar memeluk Farid tanpa memperdulikan apapun.
"Gimana kegiatan pertama kamu sayang? Jangan dipikirkan lagi ya kejadian tadi.." Farid mengelus lengan istrinya itu.
"Aku dapat banyak pelajaran berharga Mas.. Aku sayang kamu dan aku gak mau kehilangan kamu.."
Beribu kupu-kupu beterbangan dari perut Farid saking bahagianya. Hatinya menghangat, sungguh Farid sangat beruntung memiliki Ola dihidupnya.
"Mas juga sayang kamu, Ay.."
* * * * *
Maafkan Rindu yang jarang update..
Dikarenakan jadwal Rindu yang padat, sepadat jalanan akhir-akhir ini!
Bagi yang mudik, hati-hati dijalan ya!
Minal adizin walfaidzin..
Semoga suka dengan ceritanya...
Jangan lupa loh buat Like, Komen, Vote dan Favorite 🥰🙏🥰
Dukung Author terus ya!
Salam Rindu, Author ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
YuWie
met berbahagia ola..jaga suamimu baik2 krn anin orgnya nekatt
2023-06-20
0