...Bab 20. Trap In Spider and Betrayal ...
Saat ini aku sedang bekerja sambilan sebagai pengangkut barang di Dungeon atau lebih dikenal sebagai Poter.
Dan, saat ini aku bersama rekan party yang memperkerjakan ku sedang berhadapan dengan monster laba-laba raksasa.
Lepas dari itu semua, mereka terlihat tenang dibandingkan dengan Kelvin.
"Ketua, apakah kita harus lari?" tanya Kelvin kepada Alex.
"Kalian jelas mengetahui bahwa sekali Boss dungeon dikalahkan maka gate nya akan tertutup karena itu kita harus menambang dan membawa magic kristal sebelum mengalahkan nya."
"Apa ketua yakin?"
"Iya, kita beruntung. Laba-laba sedang tertidur dari kekenyangan dan ini kesempatan kita untuk menambang." Lalu, Alex menoleh kearah rekan nya. "Apa kamu bawa alat nya?"
"Maaf, saya tidak mengira akan ada magic kristal disini jadi saya tinggalkan di mobil."
"Cihh ... ini menyusahkan." Lalu, Alex melihat kearah Kelvin dan aku. "Bisakah kami meminta tolong kalian untuk berjaga di ruangan ini?"
Mendengar itu, Kelvin sontak panik. "Apa?! Ketua pasti bercanda!"
"Tidak perlu khawatir, dia sedang tertidur dan tidak akan menyerang selama tidak mengusik tidur nya."
"Tapi ...."
"Percaya kepada ku. Kami akan kembali!" ucap Alex dengan senyuman lebar.
Setelah itu, Alex dan rekan lainnya juga ikut keluar dengan alasan yang tidak jelas. Kelvin yang melihat itu, dia tidak bisa berkata-kata.
Tidak lama kemudian, salah satu dari mereka melesatkan sihir ledakan.
DBOM!
Sebuah ledakan besar pun terjadi hingga membuat lorong tertutup dan aku juga Kelvin terjebak didalam nya.
Memahami situasi ini, aku sudah menduga nya bahwa mereka Hunter Lizard dan hal itu membuat ku menghela nafas panjang.
"Ahufuu... sungguh merepotkan."
Disisi lain, Kelvin kebingungan dan panik sendiri disertai amarah.
"Rizal, apa yang kita harus lakukan? Pintu masuk ... Bdebah! Mereka memang berniat untuk membunuh kita dan mendapatkan magic kristal nya. Sial!" seru kesal Kelvin seraya memukul tembok.
Menurut ku mereka mudah diatasi namun, masalah utama nya ada diatas kami.
Cishaaa!
Desihan laba-laba besar yang terbangun karena ledakan dengar oleh kami dan saat menoleh, dia sudah berjalan turun.
Kelvin yang melihat itu, dia dengan sigap berdiri didepan ku.
"Tetap dibelakang ku. Aku akan memikirkan jalan keluar dari sini."
Mendengar itu, aku tersenyum kecil. Lalu, melangkah melewati nya.
"Kelvin, tetap disitu. Dia milik ku," ucap ku seraya mengambil Dagger.
Melihat sikap ku itu membuat Kelvin panik, "Kak Rizal, apa yang akan kamu lakukan?"
"Membunuh nya."
"Ah, tidak mungkin. Dia Boss Dungeon, kakak tidak akan bisa melawan nya sendiri setidak nya harus grup Rank C atau D. Jadi, pikirkan saja jalan keluar dari sini."
Aku yang mendengar itu sontak menoleh kebelakang, "Aku tidak sendiri dan ku harap kamu bisa merahasiakan nya."
"Hah?!"
Melihat kaget nya Kelvin, aku pun hanya tersenyum kecil lalu, kembali menghadap kearah laba-laba.
[Great White Spider.]
Laba-laba itu memiliki ukuran yang sama dengan sesuatu dan aku pun memutuskan untuk memanggilnya.
"Aku memanggil mu, Cobalt! Dan, serang dia!"
Dari bayangan ku tiba-tiba keluar sosok ular hitam yang sangat besar hingga membuat Kelvin terkejut yang tidak lain, dia Cobalt.
"Ak-aku tidak kalau kakak seorang summoner," gumam Kelvin.
Mendengar itu, aku hanya memberikan senyuman kecil.
Disisi lain pertarungan pun dimulai yang mana Cobalt lebih unggul meski Laba-laba itu memiliki serangan jaring yang tebal namun tidak bisa menahan serangan dari Cobalt.
Melihat Laba-laba itu sedang sibuk dengan Cobalt, aku pun mengunakan skill yang baru kudapatkan.
"Rift."
Rift adalah kemampuan untuk menambah level dalam waktu singkat disaat lawan kita berada di kesenjangan level yang lebih tinggi.
Sesaat menyebutkan, mantra itu sistem memberitahu.
Ding!
[Anda telah menutupi kesenjangan level sebesar 5 level.]
Seusai mengunakan itu, aku sontak melesat dengan kecepatan tinggi. "Rush."
Dengan kecepatan yang tinggi, aku melesatkan beberapa tebasan namun, laba-laba itu masih berdiri.
Ukuran besar, memiliki kaki dan mata yang banyak hingga membuat nya sulit mendapatkan celah namun, aku tidak sendirian.
"Cobalt, lilit dia!"
Sesaat memberikan perintah itu, dia melilit laba-laba sehingga membuat laba-laba kesulitan.
Satu-satunya kelemahan nya ada pada kepala nya.
Lalu, aku pun memasukan mana kedalam Dagger. "Enchant."
Setelah itu, dilanjutkan dengan skill pergerakan. "Rush."
Dengan kecepatan tinggi, aku berlari kearah kepala laba-laba dan setibanya disana, aku melesatkan skill yang lain.
"Skill Dagger. Assassinated."
Melalui skill itu, aku pun menusuk titik vital nya dan merobek nya hingga membuat pertarungan selesai.
Seusai itu, Cobalt mendekatkan kepalanya. Melihat nya, aku mengelus-elus kepala nya. "Kerja Bagus."
Tidak lama setelah itu, Cobalt kembali masuk kedalam bayangan ku.
"Sekarang waktunya kamu bergabung kepada ku ... Resurrection."
Sesaat kemudian, laba-laba besar yang sebelum putih kini hitam pekat dengan mata 8 yang bersinar terang.
[Shadow Great Spider lv.3 | Rank: Elite - Knight.]
Ding!
[Anda telah naik level.]
[Anda telah naik level.]
[Anda mendapatkan Job poin 1. ]
Disisi lain, Kelvin yang melihat itu dia tertegun-tegun.
"Tidak mungkin. Dia beneran mengalahkan Boss Dungeon seorang diri!"
Aku pun mengabaikan ucapan nya.
Lalu, Kelvin sontak mengambil inisiatif membawa tas dan menghampiri ku.
"Kakak, terimakasih. Kamu telah mengalah monster itu dan ini air mineral untuk anda. Pasti anda haus, bukan!"
Lalu, aku pun menerima air itu dan dia mengambil peralatan tambang dan memulai menambang.
"Bedebah. Padahal peralatan sudah ada, mereka main kabur saja!"
Aku pun membiarkan nya karena kurasa dia berpikir aku penyelamat hidup nya dari sudut pandang nya.
Sesudah itu, aku menaikan Jog Shadowmancer ku.
Ding!
[ Shadowmancer naik ke level 7.]
[ Skill Resurrection meningkat 158.]
[ Skill Save Shadow meningkat 79.]
Melihat peningkatan itu, tanpa ragu aku memasukkan Shadow Spider menjadi pasukan bayangan ku.
Tidak lama kemudian, ledakan pun terjadi lagi.
DBOM!
Ledakan itu pun memunculkan Alex dan party nya kembali.
Aku dan Kelvin sontak menghadap pintu masuk.
Setibanya didalam, Alex menatap kami dengan heran. Lalu, rekan nya memberikan komentar nya.
"Kenapa mereka berdua masih hidup?"
"Apa bos nya sudah mati?"
Lalu, mereka berbisik-bisik yang sedikit pun aku tidak peduli. Sampai akhirnya, Alex memerintahkan Kelvin.
"Kelvin, bunuh Rizal! Jika begitu, kami akan membiarkan mu hidup tapi, jika tidak kami akan membunuh kalian berdua!"
Kelvin pun menjadi bimbang dan melihat kearah ku, "Kakak?"
"Tidak apa. Sudah jelas, aku yang dikhianati karena aku lemah."
Mendengar ucapan ku, Kelvin sontak mengambil tongkat sihir nya dan memasang posisi siaga.
"Kakak, aku akan tarung bersama mu!"
Alex dan rekan-rekan lainnya tersenyum lebar, "Kalian berdua sudahkah pernah membunuh manusia?"
Tidak lama kemudian, sebuah pesan sistem datang.
Ding!
[Quest Darurat.
Bunuh semua musuh. 0/8 (Belum selesai).
Hukuman: Kematian. ]
Melihat itu, aku tersenyum kecil karena menyadari bahwa sistem juga menghendaki aku menjadi pembunuh.
Hukum di dunia Hunter sama seperti hukum rimba. Membunuh atau di bunuh, mangsa atau predator.
Dan, disini aku berdiri sebagai mangsa disudut pandang Alex dan rekan nya.
Sesaat kemudian, magician melesatkan tembakan api nya kearah ku.
DBOM!
Dan, serangan tepat mengenai ku.
Meski begitu, Permatasari sontak keluar dan mengeluarkan sihir pelindung.
"Magic Shell."
Disaat api dan asap menghilang, mereka pun terkejut dengan sosok Permatasari yang sudah menjadi bayangan dan ketidak mempan nya serangan sihir nya.
"Mahluk apa itu?"
"Mungkinkah, dia Summoner!"
Seorang Summoner merupakan tipe Magician yang mampu memanggil monster ataupun makhluk spiritual.
Dan, saat ini Alex dan rekan nya percaya bahwa aku seorang summoner.
Mendengar itu, aku hanya memberikan senyuman kecil. "Sekarang giliran ku."
Sesaat kemudian, salah satu anggota nya yang memegang pedang menghampiri ku.
"Meski kamu seorang summoner. Rank E tetaplah Rank-"
Sebelum menyelesaikan ucapannya, aku menebas lehernya dengan Dagger.
Meski aku bisa menebas nya namun, rasa ku berbeda saat membunuh manusia. Ada rasa bersalah akan tetapi, mereka juga bukan manusia hanya monster yang memakai wujud manusia.
"Satu."
Alex dan rekan-rekan nya terkejut saat melihat salah satu teman nya mati dalam sekejap.
Setelah itu, magician melanjutkan serangan nya. Namun, aku berhasil menghindari nya.
"Sihir mu sangat menganggu!" ucap ku seraya menusuk jantung nya.
Di arah lain, Swordman dan Thief menyerang kearah ku secara bersamaan. Lalu, aku menebas leher Swordman seraya menangkis serangan thief dengan tangan kiri dan menusuk nya dengan tangan kanan.
Lalu, Thief yang lain melesatkan serangan juga akan tetapi aku berhasil menghindari nya dengan mudah.
"Bagaimana seorang Rank F bisa bergerak seperti ini? Serangan ku tidak ada yang kena! Dia sangat cepat."
Disaat yang sama, Permatasari melesatkan sihir nya. "Paralyze."
Sihir itu pun membuat Thief dan rekan yang tersisa tidak bergerak. Lalu, aku pun dengan mudah menusuk dan membunuh mereka.
"Lima ... Tujuh ... Delapan."
Alex yang melihat itu, dia pun menjadi panik.
"Dalam sekejap anggota kami?! Bedebah! Kau menyembunyikan kemampuan mu. Apakah kamu juga yang mengirimkan Bos Dungeon ke neraka?"
"Bukan ke Neraka tapi ke bayangan," ucap santai ku dengan senyuman kecil.
Lalu, aku pun memanggil nya. "Datang lah Shadow Great Spider!"
Sesaat kemudian muncul laba-laba raksasa hitam pekat dibelakang ku yang menatap tajam Alex.
Melihat sosok nya membuat Alex terbujur kaku dan ketakutan hingga gemetar.
"Jadi, apakah kamu bisa mau melawan?"
Lalu, Alex pun menguatkan tekad nya.
"Jangan remehkan aku, Bedebah! Aku akan tunjukkan kemampuan Rank C yang sebenarnya!" Alex pun melancarkan skill nya. "Penguatan."
Sesaat merapalkan skill itu seluruh tubuh Alex mengeluarkan aura merah dan dia berlari kearah ku dengan mengayunkan pedang serta perisai nya.
"Matilah dengan tenang dan jadilah bawahan ku!"
Lalu, aku pun berlari dengan kecepatan tinggi dan menebas leher nya.
"Dengan ini misi selesai."
Ding!
[Anda telah berhasil menyelesaikan Quest darurat!
Anda mendapatkan hadiah;
20.000 koin.
Stat poin +10
Skill Soul Eater. ]
Skill Soul Eater merupakan skill yang memiliki kemampuan unik yakni menyerap jiwa dan menjadikan nya kekuatan untuk pemilik skill.
"Kemampuan yang menarik. Jadi, aku tidak perlu bawahan yang busuk!"
Lalu, aku pun melesatkan skill Soul Eater kepada tujuh rekan Alex.
"Hisap lah Jiwa mereka! Soul Eater."
Sesaat merapalkan itu, ketujuh rekan Alex mengeluarkan asap hitam merah dan terhisap kedalam tubuh ku.
Lalu, sistem memberitahu hasil nya.
Ding!
[Berkat Soul Eater anda mendapatkan;
Strength +3;
Agility +4;
Vitallity +4;
Intelligence +2; ]
Menyadari kemampuan itu, aku tersenyum sendiri. "Ini kemampuan yang luar biasa."
Setelah nya, aku membangkitkan Alex.
"Resurrection."
Sesaat kemudian, Alex berubah menjadi pasukan bayangan tanpa nama.
[Shadow Human Tanker Lv. 2 / Rank: Elite.]
Melihat status nya, aku pun menghela nafas.
"Kamu padahal lemah, kenapa begitu sombong."
Alex yang sudah menjadi bayangan pun hanya memberikan senyuman lebar dan memegang kepala belakang nya.
Dengan ini urusan ku selesai dan aku memutuskan untuk mengembalikan mereka kedalam bayangan. Lalu, kembali ke Kelvin yang mana dia sudah mengumpulkan banyak magic kristal.
"Kelvin, kamu sudah selesai?"
"Iya, kakak. Aku sudah selesai."
"Ayo kita keluar sebelum Dungeon tertutup!"
Setelah itu, aku dan Kelvin keluar dari Dungeon dan aku kembali ke rumah.
Pada akhirnya aku tidak mendapatkan bayaran apapun dari pekerjaan membawa tas itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
OneSpace
knpa engga diambil magic kristal peak ntar jual
2023-07-15
0
Arya Hafiz Saputra
awalnya porter malah klien dia bantai sendiri. wkwkw
2023-05-17
1
Arya Hafiz Saputra
saking kagetnya sampai ngomongnya ngak jelas
2023-05-17
0