...Bab 07. Mangrove Dan Kembali Ke Rumah....
Ding!
[Anda telah naik level.]
[Anda telah naik level.]
Beberapa pesan naik level muncul dan aku tidak menyangka Dungeon ini akan menghasil experience yang cukup banyak.
Akan tetapi, semakin melangkah kedalam aku bertemu dengan monster yang lebih kuat yakni;
[Mandrove Male.]
Monster ini berbeda dengan Mandrove Baby yang mana monster ini memiliki tinggi dua meter dengan daun yang lebih lebat serta memiliki satu buah yang berbentuk seperti apel.
Lalu, monster ini memiliki serangan akar lebih kuat dan lebih cepat meski begitu, aku masih bisa mengimbangi dan membunuh nya.
Sungguh! Aku berterimakasih kepada pada System meski aku merasa dimanfaatkan oleh System untuk tujuan tertentu namun, aku juga bisa memanfaatkan sistem itu sendiri.
Win to Win.
Sesaat mengalahkan mandrove Male, sistem memberikan pemberitahuan pada buah yang menempel pada monster itu.
[Buah Status.]
Dalam keterangan nya, buah itu memiliki khasiat meningkatkan status acak sebanyak 1 poin.
Memahami itu, aku pun tanpa ragu memetik dan menyantap nya. Meski buah itu pahit namun, terbayar oleh peningkatan poin.
Ding!
[Agility +1.]
Setelah itu, Mandrove male yang lain melesatkan serangan nya dan aku berhasil membunuh beberapa dari mereka.
Ding!
[Anda telah naik level.]
Lalu, aku mendapatkan beberapa buah nya.
[Strength +1]
[Agility +1]
[Vitallity +2]
[Sense + 1]
Setelah itu, aku pun berhasil mencapai ujung Dungeon yang mana disana terdapat pohon besar yang memiliki lima buah dan memiliki tinggi 5 meter.
Ding!
[Bos Dungeon telah di temukan.]
[Mandrove Female.]
Dan, monster ini tergolong dengan tulisan orange.
Dalam pemahaman ku, sistem memberikan peringkat kepada monster yang ku hadapi yang mana peringkat itu terdiri dari tingkat mudah berwarna putih, tingkat sedang berwarna orange dan tingkat sulit berwarna merah.
Beruntung, bos yang ada dihadapan ku memiliki warna orange dan aku yakin bisa mengalahkan nya.
Tanpa membuat waktu, Mandrove besar itu pun melesatkan banyak akar yang memiliki ukuran yang besar meski begitu, aku masih bisa menghindari nya.
Karena banyak nya akar yang dilesatkan membuat akar nya sendiri saling bertabrakan dan membuat lubang kepada tubuh nya sendiri.
Sesaat tubuh nya berlubang, aku pun melihat ada bola kecil berwarna merah dan ku menduga bahwa itu inti dari Mandrove yang mungkin jika bisa kuambil monster itu akan mati.
Memikirkan hal itu membuat ku tersenyum.
Disaat yang sama, Mandrove Female sontak mengeluarkan aura merah pekat hingga membuat serangan lebih kuat dan cepat.
Aku pun tidak kalah cepat dan kuat dalam menangkis serangan dari Mandrove itu seraya mencari kesempatan untuk menyerang balik.
Sesaat kemudian, aku menemukan celah dan sontak mengunakan skill ku.
"Rush."
Dengan kemampuan Rush, kecepatan ku meningkat tajam hingga bisa menghindari serangan akar Mandrove Female dan tiba di dekat inti nya.
"Check mate!" ucapku seraya menarik inti keluar hingga membuat Mangrove berteriak hingga berakhir Mangrove itu layu dan mati.
Setelah itu, sekitar 10 buah yang ada pada Mangrove Female berjatuhan disekitar ku.
Tanpa membuang waktu, aku pun mengambil dan memasukkan nya kedalam Inventori. Ditengah itu, sistem memberikan beberapa pesan.
Ding!
[Anda telah berhasil membunuh Bos Dungeon - Mangrove Female.]
[Anda mendapatkan hadiah;
Seed of Mangrove.
Ring Of Mangrove.
5.000 koin.]
[Anda telah naik level.]
[Anda telah naik level.]
[Skill Dagger Mastery telah naik level.]
[Skill Dagger Mastery telah naik level.]
[Peringatan: Boss telah terbunuh. Interior Dungeon akan kembali normal.]
Sesaat pesan itu muncul sebuah cahaya biru menyelimuti sekitar ku lalu, cahaya itu berlahan pecah secara berlahan disekitar ku kembali seperti semula dengan banyak nya orang yang berlalu-lalang.
Melihat itu, aku pun bernafas lega. "Ahufuu ... akhirnya selesai juga. Baiklah, lebih baik langsung pulang dan beristirahat."
Lalu, aku pun meninggalkan stasiun dan kembali pulang ke rumah.
Beberapa saat kemudian, aku tiba di rumah yang mana rumah itu sudah sangat kumuh dengan rumput ilalang yang tinggi dan tembok sudah tercoret yang bertuliskan
Setan pergi jangan mengangguk!
Tidak hanya itu, jendela pun juga sudah pecah dari lemparan batu.
Lalu, beberapa tetangga yang lewat. Mereka memalingkan wajahnya dan menghindari ku.
Melihat itu, aku pun hanya bisa menghela nafas panjang dan masuk kedalam rumah yang mana kondisi perabotan masih berantakan karena pertarungan ku melawan monster setahun yang lalu.
Selain itu juga listrik di rumah sudah dicabut dan lagi-lagi membuat ku menghela nafas panjang.
"Ahufuu ... Sepertinya aku akan bekerja keras membersihkan rumah ini dibandingkan melawan monster."
Tanpa ada berat hati, aku pun menaruh tas di atas meja dan mengambil arit dari gudang lalu, memulai aktifitas pembersihan rumah yang diawali memotong rumput.
Setelah itu, menaruh barang yang rusak ke tempat sampah, membersikan debu dan coretan di dinding.
Ditengah itu, ada seorang pemuda yang lewat dan dia berbisik cukup kencang saat berbincang dengan teman di samping nya.
"Hei, bukan kah itu. Rizal."
"Iya, dia. Hunter lemah yang hanya membunuh Goblin saja sampai pingsan 1 tahun."
Rekan nya pun tertawa remeh dan mengeraskan suara. "Jika itu saya, pasti para Goblin itu akan mati dengan mudah."
"Iya, pastinya."
"Hahaha..."
Mendengar itu, aku pun hanya bisa terdiam dan tersenyum sendiri.
Tanpa terasa matahari pun tenggelam dan berubah menjadi malam yang mana aku juga sudah menyelesaikan pembersihan rumah.
Lalu, aku menyalakan lilin dan menikmati malam ku di rumah ini dengan tiduran di sofa panjang dan menghadap keatas.
"Ayah, Ibu. Rani. Aku harap kalian damai disana karena disini, aku akan berusaha sekuat mungkin untuk hidup dan bisa berbangga hati bertemu dengan kalian di dunia sana."
Setelah itu, aku pun tertidur hingga suara wanita membangun kan ku.
"Rizal, bangun sudah pagi!" seru suara wanita seraya mendorongku pelan.
Mendengar itu, aku tersadar dan membuka mata yang mana terlihat wajah Senja dihadapan ku.
"Senja?"
"Akhirnya, kamu bangun juga."
Mengetahui bahwa itu Senja, aku pun sontak mengumpulkan kesadaran dan bangun dari rebahan.
"Senja, kenapa kamu ada disini?"
"Kejam nya kamu, Riz. Sudah sadar dari koma tapi, tidak mengabari ku," jawab Senja dengan melipatkan tangan nya dan memasang ekpresi cemberut.
"Ah, iya. Maaf. Jadi, kenapa kamu bisa disini dan masuk kedalam rumah?"
"Salah mu sendiri rumah tidak di kunci dan rumah mu sudah terlihat rapi jadi, kupikir kamu sudah pulang ke rumah."
"Iya, kunci rumah ku sudah rusak. Mungkin, sebelum nya ada yang mendobrak nya."
"So, bagaimana kabar mu?"
"Sudah lebih baik. Kamu bisa lihat sendiri."
"Iya, sangat terlihat perbedaannya. Tubuh mu sudah seperti altet saja dan tinggi mu bertambah."
Mendengar itu, aku hanya memberikan senyuman kecil dan mengalihkan topik.
"Lalu, Bagaimana sekolah selama aku tidak sadar diri?"
"6 bulan setelah kejadian The 4th Wave dan muncul nya Hunter. Sekolah kembali normal lalu, untuk kelas 12 semua siswa nya diluluskan tanpa ada ujian."
"Yang berarti, aku sudah lulus sekolah."
"Iya, kamu hanya perlu mengambil ijazah di sekolah dan bicara Hunter, aku juga seorang Hunter lho." Senja mengeluarkan kartu Hunter. "Jreng. Aku seorang Hunter Rank C. Mohon bantuannya."
"Wow, selamat ya Senja."
Senja pun tertawa bangga dan dia teringat sesuatu. "Ah, iya. Rizal. Hari ini ada program awakening. Ayo kamu juga daftar mungkin saja, kamu mendapatkan skill unik yang hebat!"
Senja pun dengan semangat meraih tangan ku dan memaksa untuk keluar rumah. Aku pun menuruti nya pergi ke tempat acara Program Awakening.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Per Yanto
mirip nyaa bangett, tapi beda sedikitt
2024-10-12
0
Per Yanto
ini mah terinspirasi dari Solo leveling
2024-10-12
0
Only One
tapi seru kok, jadi akan kubaca sampai habis.😊👍
2023-05-23
1