Bab 18 : Tempat tinggal baru

Laila keluar dari rumah itu, sang asisten melihat Laila yang masih lemas sedang membawa koper besar.

"Mbak Laila! Mbak Laila mau kemana? Mbak Laila masih sakit!" seru Bibi yang sangat khawatir dengan keadaan majikannya itu.

"Laila pergi, Bi. Laila minta maaf kepada Bibi, jika selama ini sudah merepotkan Bibi, Laila sudah tidak kuat lagi tinggal di rumah ini," balas Laila.

"Kalau Mbak Laila pergi, saya juga ikut Mbak Laila saja, saya sebenarnya juga sudah nggak kuat tinggal bersama Pak Agung, mereka berdua jorok sekali, berhubungan badan di tempat-tempat terbuka, mereka nggak punya malu, saya yang risih dan malu sendiri. Lebih baik saya ikut Mbak Laila saja, saya tidak punya keluarga di kota ini, Mbak! Saya rela tidak digaji asalkan saya ikut bersama Mbak Laila, Bibi juga khawatir dengan keadaan Mbak Laila yang belum sehat betul, nanti terjadi apa-apa gimana?" ucap sang Bibi kepada Laila.

"Ya sudah kalau Bibi mau ikut, tapi saya sendiri belum tahu harus pergi ke mana, Bi!" ucap Laila.

"Mbak Laila tenang saja, Bibi punya kenalan di kota Surabaya, nanti kita bisa minta tolong kepadanya untuk mencarikan tempat tinggal," seru Bibi.

Akhirnya, Laila dan asisten rumah tangga Ratna, keluar dari rumah yang sekarang hanya dihuni oleh Ratna dan Agung.

"Loh loh Bibi mau kemana? Bawa-bawa tas segala?" tanya Ratna saat sang asisten rumah tangga membawa tas besar yang berisi pakaian.

"Maaf Bu Ratna! Saya juga pamit dari rumah ini, sebenarnya sudah lama saya ingin keluar dari sini, hanya saja saya masih kepikiran Mbak Laila. Karena sekarang Mbak Laila pergi, maka saya pun ikut pergi, semoga kalian berdua bisa bebas melakukannya dimana saja, di ruang tamu kek, di dapur, di gudang, di kolam renang, di genteng sekalipun, saya ndak akan ganggu dan saya ndak akan lihat. Biar mata saya terhindar dari sesuatu yang haram untuk dilihat. Maafkan saya, Bu Ratna, Pak Agung. Saya permisi, assalamualaikum!" ucapan terakhir Bibi sebelum ia dan Laila pergi dari rumah itu.

"Hiiii dasar kalian berdua tidak tahu diuntung! Terserah pergi sana! Emang aku pikirin!" sahut Ratna sembari menutup pintunya.

*

*

*

Hari itu juga, Laila yang ditemani Bibi pergi meninggalkan kota dimana Laila dilahirkan, kota kenangan dirinya bersama dengan keluarga besarnya. Laila tampak menyandarkan kepalanya pada jok bus, ia dan Bibi naik bus menuju kota Surabaya. Kota yang cukup jauh untuk menghindar dari Agung. Setidaknya Agung tidak akan bisa mencarinya lagi.

Laila pun memilih keluar dari perusahaannya sekarang, sebelum keberangkatannya ke Surabaya, ia terlebih dahulu datang ke kantor dan minta resign mendadak, ia berusaha memberikan penjelasan kepada HRD jika dirinya benar-benar harus keluar dari perusahaannya sekarang. Beruntung Laila segera mendapatkan persetujuan dari perusahaan tanpa proses rumit, sehingga dirinya bisa segera keluar dari pekerjaannya dan segera pergi menjauh dari Agung dan Ratna.

"Kasihan Mbak Laila! Masih muda tapi sudah dihadapkan dengan masalah sebesar ini, semoga di kota yang baru, Mbak Laila segera mendapatkan jodoh yang soleh dan menyayanginya, dia gadis yang baik dan solehah, Allah pasti mengganti penderitaan Mbak Laila dengan kebahagiaan," batin Bibi yang memperlihatkan Laila yang sedang tertidur, wajah polos Laila yang masih pucat, membuat Bibi merasa iba dengan Laila.

Akhirnya, setelah perjalanan beberapa jam, kini Bibi dan Laila tiba di kota Surabaya, kota yang masih asing bagi Laila.

Laila dan Bibi mendatangi teman Bibi yang tinggal di sebuah gang kecil di kota besar itu. Mereka berdua dipertemukan dengan juragan kost yang ada di tempat itu. Kini, Laila mendapatkan tempat tinggal baru, setidaknya dirinya bisa tidur dan beristirahat di sana.

"Alhamdulillah, akhirnya kita bisa mendapatkan tempat tinggal." Laila merasa senang dirinya bisa beristirahat setelah beberapa jam perjalanan dalam bus.

"Tapi Bibi minta maaf, Mbak Laila. Tempat ini tidak seperti di rumah Mbak Laila, di sini kotor, kita aja tidurnya di atas lantai, ngga ada dipan tempat tidur. Yang ada cuma kasur yang terhampar di atas lantai saja!" sahut Bibi.

"Ya nggak apa-apa lah, Bi! Biarpun tempat ini sederhana, paling enggak Laila bisa hidup tenang tinggal di sini, dan Laila akan mencari pekerjaan, besok Laila akan mencoba mencari pekerjaan di kota ini, do'akan ya, Bi! Semoga Laila bisa sukses di tempat ini." Ucap Laila yang berharap dirinya bisa membuka lembaran baru di kota yang belum pernah ia datangi itu.

"Tentu saja, Bibi selalu mendoakan Mbak Laila, dan Bibi berharap Mbak Laila juga segera mendapatkan jodoh di kota ini, biar Mbak Laila ada yang jaga dan melindungi," ucap Bibi yang membuat Laila tersenyum manis.

"Aamiin, semoga Allah mempermudah jodoh Laila. Laila tidak berharap yang muluk-muluk. Laila hanya butuh laki-laki yang beriman dan bertanggung jawab, yang mencintai Rabbnya. Jika dia mencintai Rabbnya pasti dia akan mencintai pasangannya dengan iklhas." Ungkap Laila. Untuk sejenak Laila berpikir jika laki-laki itu ada pada mantan kakak iparnya.

"Astaghfirullah aladzim! Bagaimana bisa aku terpikirkan tentang Mas Fajar? Bagaimana keadaannya sekarang? Pasti dia mencariku, aku sudah memblokir nomornya, maafkan aku, Mas! Apa mungkin aku buka saja blokiran itu? Dia pasti sudah melupakan aku, dan tentunya dia pasti sudah menghapus nomorku."

Laila akhirnya membuka blokiran nomor Fajar. Karena ia mengira pasti Fajar sudah melupakan dirinya.

*

*

*

Sementara di tempat lain, Sebuah perusahaan yang sekarang memiliki Direktur baru. Perkembangannya begitu pesat, kehadiran sang Direktur baru itu membawa pengaruh yang luar biasa bagi perusahaan itu sendiri, banyak investor asing yang ingin bekerja sama dengan perusahaan yang dipimpin oleh seorang pemuda yang sukses membawa perusahaan itu berada di atas.

Fajar Arham Shayan, dialah Direktur di perusahaan itu, kepindahannya dari Jakarta, ia rupanya dipercaya menggantikan Mr. Ramlan selaku direktur sebelumnya. Karena kinerja Fajar patut diapresiasi.

Fajar kini memiliki asisten pribadi bernama Joko Purnomo. Asisten Joko selalu mendampingi Fajar kemana pun ia pergi. Joko Purnomo sendiri adalah teman Fajar saat mereka masih dalam satu perusahaan yang lama. Fajar mengangkat Joko untuk menjadi asisten pribadinya karena Fajar sangat tahu kemampuan temannya itu.

"Pak Fajar, sepertinya kita butuh sekretaris baru, sekretaris Farida dia resign Pak karena melahirkan, jadi kita butuh urgent," seru Joko.

"Apa kita sudah mendapatkannya?" tanya Fajar sembari duduk di kursi kebesarannya.

"Sepertinya belum, Pak! Kita belum mendapatkan kriteria yang cocok di bidang ini," balas Joko.

"Ya sudah, kamu cari terus kriteria yang cocok sebagai posisi sekretarisku. Aku ingin dia cepat tanggap dan gesit. Kamu tahu aku tidak suka wanita yang lemot," ucap Fajar sembari melihat ke layar ponsel, memeriksa pesan WhatsApp yang dikirim ke ponsel pribadinya.

"Baik, Pak!" jawab asisten Joko.

Seketika Fajar sangat terkejut saat melihat foto profil Laila yang sudah ada gambarnya, itu artinya Laila sudah membuka blokiran nomor Fajar.

"Laila!"

Fajar terlihat sumringah, ia menatap foto profil Laila yang saat itu Laila menggunakan foto terbarunya yang memperlihatkan wajahnya dari arah samping.

"Laila, akhirnya aku bisa melihat wajahmu lagi," ucap Fajar lirih.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

hahaaa...semoga berjodooh...

2024-03-17

0

guntur 1609

guntur 1609

kwkkwwk namanya kok sama dengan nama adik ku thor. joko purnomo....wah thor ni sepertnya ada ngintip nama adik saya nih....😁 sory thot becanda

2023-06-25

1

CANTIKA

CANTIKA

semangat Jar..tempat tinggal baru semangat baru cari istri baru😅

2023-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2 Naksir kakaknya juga
3 Kenyataan yang benar-benar pahit
4 VISUAL
5 Bab 4: Putus
6 PENGUMUMAN GIVEAWAY
7 Bab 5: Janji Ratna
8 Bab 6: Nggak pernah berubah
9 Bab 7 : Nguping
10 Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11 Bab 9 : Dilema berat
12 Bab 10: Tabir kebohongan
13 Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14 Bab 12 : Mengusir Agung
15 Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16 Bab 14 : Pergi menjauh
17 Bab 15 : Ke luar kota
18 Bab 16 : Pulang ke rumah
19 Bab 17 : Laila pergi
20 Bab 18 : Tempat tinggal baru
21 Bab 19 : Interview
22 Bab 20 : Bertemu Lagi
23 Siap, Mas!
24 Malu-malu meong
25 PENGUMUMAN
26 Bulan
27 Sholat berjamaah
28 Sedang lucu-lucunya
29 Berdoa dulu
30 Aku cinta kepadanya
31 Aku cinta kamu, Laila.
32 Apa dia marah
33 Jangan menyebut nama pria itu
34 Salah sendiri kamu nggak mau
35 Bertemu Tuan Cheng
36 Taksi
37 Pisau
38 Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39 Pura-pura pingsan
40 Mendapatkan sebuah berlian
41 Duda perjaka
42 Sebuah karma
43 Bertemu calon mertua
44 Menikah hari ini
45 Obat anti grogi
46 Sah
47 Tidur di kamar Fajar
48 Menggendong Laila
49 Kamu lebih berhak atas diriku
50 Tegang semuanya
51 Wajib genit
52 Andai saja
53 Besar sekali
54 Remote AC
55 Aku milikmu, Mas!
56 Digigit nyamuk
57 Tempat healing baru
58 Vampir dadakan
59 Menjadi orang yang pertama
60 Terong balado
61 Di kantor
62 Jangan pikirkan mereka
63 Mega Utami
64 Fajar Untuk Laila
65 Sebuah Blazer
66 Punya anak banyak
67 Pingsan
68 Sop buntut
69 Minyak kayu putih
70 Menabung
71 Licin
72 Karunia terbesar
73 Ratna Salsabila
74 Ratna meninggal
75 Selamat tinggal
76 Pesan terakhir
77 Hukum cambuk
78 Pengumuman
79 Menyelamatkan seorang wanita
80 Lela
81 Dua puluh tahun kemudian
82 Terlalu semangat
83 Jambak-jambakan
84 Abi adalah cinta pertama kami
85 Dosen baru
86 Pura-pura
87 Lemparan bola kertas
88 Bidadari hatiku
89 Sumpah serapah Citra
90 Ide cemerlang
91 Ummi, jangan nangis!
92 Menawarkan pahala
93 Di pusara Ratna
94 Mulai tergila-gila
95 Salah satu diantara mereka
96 Karena Ratna
97 Mood booster dari ibu
98 OTW halal
99 Anak bungsu
100 Salah tunjuk
101 Bisik-bisik
102 Bawa dia pulang
103 Saaaahhhhhhhh
104 Punya PR
105 Ada ular
106 Menyatukan raga
107 Serangan tengah malam.
108 PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2
Naksir kakaknya juga
3
Kenyataan yang benar-benar pahit
4
VISUAL
5
Bab 4: Putus
6
PENGUMUMAN GIVEAWAY
7
Bab 5: Janji Ratna
8
Bab 6: Nggak pernah berubah
9
Bab 7 : Nguping
10
Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11
Bab 9 : Dilema berat
12
Bab 10: Tabir kebohongan
13
Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14
Bab 12 : Mengusir Agung
15
Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16
Bab 14 : Pergi menjauh
17
Bab 15 : Ke luar kota
18
Bab 16 : Pulang ke rumah
19
Bab 17 : Laila pergi
20
Bab 18 : Tempat tinggal baru
21
Bab 19 : Interview
22
Bab 20 : Bertemu Lagi
23
Siap, Mas!
24
Malu-malu meong
25
PENGUMUMAN
26
Bulan
27
Sholat berjamaah
28
Sedang lucu-lucunya
29
Berdoa dulu
30
Aku cinta kepadanya
31
Aku cinta kamu, Laila.
32
Apa dia marah
33
Jangan menyebut nama pria itu
34
Salah sendiri kamu nggak mau
35
Bertemu Tuan Cheng
36
Taksi
37
Pisau
38
Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39
Pura-pura pingsan
40
Mendapatkan sebuah berlian
41
Duda perjaka
42
Sebuah karma
43
Bertemu calon mertua
44
Menikah hari ini
45
Obat anti grogi
46
Sah
47
Tidur di kamar Fajar
48
Menggendong Laila
49
Kamu lebih berhak atas diriku
50
Tegang semuanya
51
Wajib genit
52
Andai saja
53
Besar sekali
54
Remote AC
55
Aku milikmu, Mas!
56
Digigit nyamuk
57
Tempat healing baru
58
Vampir dadakan
59
Menjadi orang yang pertama
60
Terong balado
61
Di kantor
62
Jangan pikirkan mereka
63
Mega Utami
64
Fajar Untuk Laila
65
Sebuah Blazer
66
Punya anak banyak
67
Pingsan
68
Sop buntut
69
Minyak kayu putih
70
Menabung
71
Licin
72
Karunia terbesar
73
Ratna Salsabila
74
Ratna meninggal
75
Selamat tinggal
76
Pesan terakhir
77
Hukum cambuk
78
Pengumuman
79
Menyelamatkan seorang wanita
80
Lela
81
Dua puluh tahun kemudian
82
Terlalu semangat
83
Jambak-jambakan
84
Abi adalah cinta pertama kami
85
Dosen baru
86
Pura-pura
87
Lemparan bola kertas
88
Bidadari hatiku
89
Sumpah serapah Citra
90
Ide cemerlang
91
Ummi, jangan nangis!
92
Menawarkan pahala
93
Di pusara Ratna
94
Mulai tergila-gila
95
Salah satu diantara mereka
96
Karena Ratna
97
Mood booster dari ibu
98
OTW halal
99
Anak bungsu
100
Salah tunjuk
101
Bisik-bisik
102
Bawa dia pulang
103
Saaaahhhhhhhh
104
Punya PR
105
Ada ular
106
Menyatukan raga
107
Serangan tengah malam.
108
PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!