Bab 9 : Dilema berat

Laila menundukkan wajahnya saat Fajar bertanya tentang apa yang menyebabkan dirinya putus dari Agung.

"Apa yang menyebabkan kalian putus? Apa ada orang ketiga dalam hubungan kalian?" pertanyaan Fajar membuat Laila tersenyum paksa.

"Iya seperti itulah, em ya sudah Mas! Sebaiknya kita tidak usah membahas itu lagi. Semuanya sudah berlalu. Aku masuk ke kamar dulu, sudah malam, besok bukannya Mas Fajar harus ke kantor dan aku juga, selamat malam!" jawab Laila sembari beranjak pergi ke kamarnya.

"Tunggu Laila!" seru Fajar mengehentikan langkah sang adik ipar. Laila menoleh ke samping tanpa melihat wajah sang kakak ipar dan bertanya, "Ada apa lagi, Mas?" Fajar tampak salah tingkah.

"Tidak ada apa-apa, selamat malam!" ucap Fajar yang ternyata hanya mengucapkan selamat malam kepada Laila. Spontan Laila segera pergi ke kamarnya dengan segera, sementara itu terukir senyum dari bibir pria yang kini berstatus suami Ratna itu. Entah kenapa tiba-tiba dirinya merasa nyaman saat berada di dekat sang adik ipar.

"Aku tidak tahu kenapa saat aku di dekatmu, aku merasa begitu nyaman, Laila!" batin Fajar saat melihat Laila yang pergi meninggalkan ruangan itu.

Fajar kembali ke kamarnya dan ia pun ikut tidur di samping sang istri. Kali ini Fajar membiarkan Ratna tidur dan tidak akan mengganggu istrinya itu. Percuma saja dirinya membangunkan Ratna. Pasti istrinya masih menolak dirinya. Yang ada dalam pikiran Fajar saat ini adalah chemistry yang terjalin begitu saja dengan sang adik ipar. Sama-sama memiliki hobi membaca buku yang sama.

Sama halnya apa yang dirasakan oleh Laila, I pun menjadi kepikiran tentang sang kakak ipar. "Ampuni aku ya Allah! Aku juga tidak ingin mendatangkan perasaan ini. Tapi, aku tidak bisa menghindarinya, perasaan itu semakin lama semakin menekan hati. Ada apa denganku? Mas Fajar adalah suami Mbak Ratna dan tidak mungkin aku serendah itu mengambil perhatian suami kakakku sendiri. Meskipun aku tahu Kakakku sendiri sudah berkhianat dan membohongi suaminya. Tidak mungkin aku mengambil kesempatan dalam kesempitan. Aku berharap Mas Fajar segera mengetahuinya, bisa saja aku mengatakannya kepada Mas Fajar tentang kelakukan Mbak Ratna. Tapi semakin aku berada di dekatnya, semakin aku merasakan sesuatu yang aneh. Tidak! Aku tidak ingin bermain dengan api, semoga engkau segera membuka mata Mas Fajar agar segera mengetahui rahasia Mbak Ratna."

Dilema berat yang dirasakan Laila. Di sisi lain dirinya sering memergoki Ratna menelpon Agung dengan suara-suara manja. Apalagi ancaman Ratna yang selalu membuatnya tertekan. Antara kasihan dan juga takut. Takut jika saja dirinya berhasil mengambil perhatian Fajar. Laila tidak ingin disebut sebagai wanita perebut suami orang, apalagi Fajar sudah mulai menunjukkan perhatian yang mulai intens dengan sering membarengi Laila pulang kerja.

Sementara di sisi lain, Fajar dan Ratna sering cekcok di rumah hanya masalah sepele. Dan itu membuat Laila merasa tidak enak. Belum lagi sang Kakak yang sering keluar rumah tanpa seizin suaminya. Entah itu bertemu dengan Agung atau sekedar jalan-jalan dengan teman-temannya.

Hingga suatu ketika, karena Laila merasa perbuatan sang kakak sudah diluar batas. Laila mencoba menasehati Ratna sebelum wanita itu pergi ke luar.

"Mbak Ratna mau ke mana?" tanya Laila saat melihat Ratna berdandan sangat cantik.

"Aku mau keluar, ada acara reuni sekolah." Ratna menjawabnya dengan santai.

"Mbak Ratna sudah izin kepada Mas Fajar?" seru Laila yang merasa jika Ratna tidak izin kepada suaminya.

"Sssttt! Jangan bilang kalau aku sedang pergi. Jangan khawatir! Kali ini aku nggak akan pergi dengan Agung, aku cuma ingin mencari hiburan. Bosan di rumah ketemu sama kamu terus. Mana Mas Fajar pulangnya malam sekali. Ini kan malam Minggu. Lagipula aku pasti tiba di rumah sebelum Mas Fajar pulang. Jadi, kamu tidak usah bicara macam-macam. Tidak usah mencampuri urusan rumah tanggaku. Ini urusanku dengan suamiku, faham kamu!" ucap Ratna sembari membawa tas dan ia selempangkan pada tubuhnya.

"Tapi Mbak! Maaf bukannya Laila ikut campur. Mbak Ratna sudah sering sekali membohongi Mas Fajar, sebaiknya Mbak Ratna jangan ulangi lagi deh, itu dosa besar, Mbak. Kasihan Mas Fajar, Mbak! Lagipula Mbak Ratna harusnya bersyukur mempunyai suami yang baik seperti Mas Fajar. Dia sayang banget loh sama Mbak. Apa Mbak nggak kasihan kepada suami Mbak sendiri?"

Rupanya ucapan Laila hanya dianggap angin lalu saja oleh Ratna.

"Tidak usah sok menasehati aku. Mbak tahu apa yang harus Mbak lakukan, sudahlah! Kamu tidak usah menjadi sok bijak deh! Heran, yang menjalani rumah tangga itu aku, bukan kamu. Aku begini aku begitu bukan urusan kamu, Laila. Jadi adik bawel banget sih," balas Ratna tidak perduli.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Dyah Oktina

Dyah Oktina

sm ibu mu d suruh milih laila ngak mau... tau rasa sekarang... 😜

2023-11-24

0

Rahmi Miraie

Rahmi Miraie

aduh laila kmu nasehatin ratna sama aja kamu ngomong sama tembok yg ga bakalan bisa berubah

2023-04-09

2

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

ratna benar2 jalang..suami diploroti tp tak mau dilayani to bagus lah biar tdk menyesal smoga ratna hamil ank agung dan fajar ceraikan..di tunggu up x thor

2023-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2 Naksir kakaknya juga
3 Kenyataan yang benar-benar pahit
4 VISUAL
5 Bab 4: Putus
6 PENGUMUMAN GIVEAWAY
7 Bab 5: Janji Ratna
8 Bab 6: Nggak pernah berubah
9 Bab 7 : Nguping
10 Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11 Bab 9 : Dilema berat
12 Bab 10: Tabir kebohongan
13 Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14 Bab 12 : Mengusir Agung
15 Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16 Bab 14 : Pergi menjauh
17 Bab 15 : Ke luar kota
18 Bab 16 : Pulang ke rumah
19 Bab 17 : Laila pergi
20 Bab 18 : Tempat tinggal baru
21 Bab 19 : Interview
22 Bab 20 : Bertemu Lagi
23 Siap, Mas!
24 Malu-malu meong
25 PENGUMUMAN
26 Bulan
27 Sholat berjamaah
28 Sedang lucu-lucunya
29 Berdoa dulu
30 Aku cinta kepadanya
31 Aku cinta kamu, Laila.
32 Apa dia marah
33 Jangan menyebut nama pria itu
34 Salah sendiri kamu nggak mau
35 Bertemu Tuan Cheng
36 Taksi
37 Pisau
38 Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39 Pura-pura pingsan
40 Mendapatkan sebuah berlian
41 Duda perjaka
42 Sebuah karma
43 Bertemu calon mertua
44 Menikah hari ini
45 Obat anti grogi
46 Sah
47 Tidur di kamar Fajar
48 Menggendong Laila
49 Kamu lebih berhak atas diriku
50 Tegang semuanya
51 Wajib genit
52 Andai saja
53 Besar sekali
54 Remote AC
55 Aku milikmu, Mas!
56 Digigit nyamuk
57 Tempat healing baru
58 Vampir dadakan
59 Menjadi orang yang pertama
60 Terong balado
61 Di kantor
62 Jangan pikirkan mereka
63 Mega Utami
64 Fajar Untuk Laila
65 Sebuah Blazer
66 Punya anak banyak
67 Pingsan
68 Sop buntut
69 Minyak kayu putih
70 Menabung
71 Licin
72 Karunia terbesar
73 Ratna Salsabila
74 Ratna meninggal
75 Selamat tinggal
76 Pesan terakhir
77 Hukum cambuk
78 Pengumuman
79 Menyelamatkan seorang wanita
80 Lela
81 Dua puluh tahun kemudian
82 Terlalu semangat
83 Jambak-jambakan
84 Abi adalah cinta pertama kami
85 Dosen baru
86 Pura-pura
87 Lemparan bola kertas
88 Bidadari hatiku
89 Sumpah serapah Citra
90 Ide cemerlang
91 Ummi, jangan nangis!
92 Menawarkan pahala
93 Di pusara Ratna
94 Mulai tergila-gila
95 Salah satu diantara mereka
96 Karena Ratna
97 Mood booster dari ibu
98 OTW halal
99 Anak bungsu
100 Salah tunjuk
101 Bisik-bisik
102 Bawa dia pulang
103 Saaaahhhhhhhh
104 Punya PR
105 Ada ular
106 Menyatukan raga
107 Serangan tengah malam.
108 PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2
Naksir kakaknya juga
3
Kenyataan yang benar-benar pahit
4
VISUAL
5
Bab 4: Putus
6
PENGUMUMAN GIVEAWAY
7
Bab 5: Janji Ratna
8
Bab 6: Nggak pernah berubah
9
Bab 7 : Nguping
10
Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11
Bab 9 : Dilema berat
12
Bab 10: Tabir kebohongan
13
Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14
Bab 12 : Mengusir Agung
15
Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16
Bab 14 : Pergi menjauh
17
Bab 15 : Ke luar kota
18
Bab 16 : Pulang ke rumah
19
Bab 17 : Laila pergi
20
Bab 18 : Tempat tinggal baru
21
Bab 19 : Interview
22
Bab 20 : Bertemu Lagi
23
Siap, Mas!
24
Malu-malu meong
25
PENGUMUMAN
26
Bulan
27
Sholat berjamaah
28
Sedang lucu-lucunya
29
Berdoa dulu
30
Aku cinta kepadanya
31
Aku cinta kamu, Laila.
32
Apa dia marah
33
Jangan menyebut nama pria itu
34
Salah sendiri kamu nggak mau
35
Bertemu Tuan Cheng
36
Taksi
37
Pisau
38
Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39
Pura-pura pingsan
40
Mendapatkan sebuah berlian
41
Duda perjaka
42
Sebuah karma
43
Bertemu calon mertua
44
Menikah hari ini
45
Obat anti grogi
46
Sah
47
Tidur di kamar Fajar
48
Menggendong Laila
49
Kamu lebih berhak atas diriku
50
Tegang semuanya
51
Wajib genit
52
Andai saja
53
Besar sekali
54
Remote AC
55
Aku milikmu, Mas!
56
Digigit nyamuk
57
Tempat healing baru
58
Vampir dadakan
59
Menjadi orang yang pertama
60
Terong balado
61
Di kantor
62
Jangan pikirkan mereka
63
Mega Utami
64
Fajar Untuk Laila
65
Sebuah Blazer
66
Punya anak banyak
67
Pingsan
68
Sop buntut
69
Minyak kayu putih
70
Menabung
71
Licin
72
Karunia terbesar
73
Ratna Salsabila
74
Ratna meninggal
75
Selamat tinggal
76
Pesan terakhir
77
Hukum cambuk
78
Pengumuman
79
Menyelamatkan seorang wanita
80
Lela
81
Dua puluh tahun kemudian
82
Terlalu semangat
83
Jambak-jambakan
84
Abi adalah cinta pertama kami
85
Dosen baru
86
Pura-pura
87
Lemparan bola kertas
88
Bidadari hatiku
89
Sumpah serapah Citra
90
Ide cemerlang
91
Ummi, jangan nangis!
92
Menawarkan pahala
93
Di pusara Ratna
94
Mulai tergila-gila
95
Salah satu diantara mereka
96
Karena Ratna
97
Mood booster dari ibu
98
OTW halal
99
Anak bungsu
100
Salah tunjuk
101
Bisik-bisik
102
Bawa dia pulang
103
Saaaahhhhhhhh
104
Punya PR
105
Ada ular
106
Menyatukan raga
107
Serangan tengah malam.
108
PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!