Laila menundukkan wajahnya saat Fajar bertanya tentang apa yang menyebabkan dirinya putus dari Agung.
"Apa yang menyebabkan kalian putus? Apa ada orang ketiga dalam hubungan kalian?" pertanyaan Fajar membuat Laila tersenyum paksa.
"Iya seperti itulah, em ya sudah Mas! Sebaiknya kita tidak usah membahas itu lagi. Semuanya sudah berlalu. Aku masuk ke kamar dulu, sudah malam, besok bukannya Mas Fajar harus ke kantor dan aku juga, selamat malam!" jawab Laila sembari beranjak pergi ke kamarnya.
"Tunggu Laila!" seru Fajar mengehentikan langkah sang adik ipar. Laila menoleh ke samping tanpa melihat wajah sang kakak ipar dan bertanya, "Ada apa lagi, Mas?" Fajar tampak salah tingkah.
"Tidak ada apa-apa, selamat malam!" ucap Fajar yang ternyata hanya mengucapkan selamat malam kepada Laila. Spontan Laila segera pergi ke kamarnya dengan segera, sementara itu terukir senyum dari bibir pria yang kini berstatus suami Ratna itu. Entah kenapa tiba-tiba dirinya merasa nyaman saat berada di dekat sang adik ipar.
"Aku tidak tahu kenapa saat aku di dekatmu, aku merasa begitu nyaman, Laila!" batin Fajar saat melihat Laila yang pergi meninggalkan ruangan itu.
Fajar kembali ke kamarnya dan ia pun ikut tidur di samping sang istri. Kali ini Fajar membiarkan Ratna tidur dan tidak akan mengganggu istrinya itu. Percuma saja dirinya membangunkan Ratna. Pasti istrinya masih menolak dirinya. Yang ada dalam pikiran Fajar saat ini adalah chemistry yang terjalin begitu saja dengan sang adik ipar. Sama-sama memiliki hobi membaca buku yang sama.
Sama halnya apa yang dirasakan oleh Laila, I pun menjadi kepikiran tentang sang kakak ipar. "Ampuni aku ya Allah! Aku juga tidak ingin mendatangkan perasaan ini. Tapi, aku tidak bisa menghindarinya, perasaan itu semakin lama semakin menekan hati. Ada apa denganku? Mas Fajar adalah suami Mbak Ratna dan tidak mungkin aku serendah itu mengambil perhatian suami kakakku sendiri. Meskipun aku tahu Kakakku sendiri sudah berkhianat dan membohongi suaminya. Tidak mungkin aku mengambil kesempatan dalam kesempitan. Aku berharap Mas Fajar segera mengetahuinya, bisa saja aku mengatakannya kepada Mas Fajar tentang kelakukan Mbak Ratna. Tapi semakin aku berada di dekatnya, semakin aku merasakan sesuatu yang aneh. Tidak! Aku tidak ingin bermain dengan api, semoga engkau segera membuka mata Mas Fajar agar segera mengetahui rahasia Mbak Ratna."
Dilema berat yang dirasakan Laila. Di sisi lain dirinya sering memergoki Ratna menelpon Agung dengan suara-suara manja. Apalagi ancaman Ratna yang selalu membuatnya tertekan. Antara kasihan dan juga takut. Takut jika saja dirinya berhasil mengambil perhatian Fajar. Laila tidak ingin disebut sebagai wanita perebut suami orang, apalagi Fajar sudah mulai menunjukkan perhatian yang mulai intens dengan sering membarengi Laila pulang kerja.
Sementara di sisi lain, Fajar dan Ratna sering cekcok di rumah hanya masalah sepele. Dan itu membuat Laila merasa tidak enak. Belum lagi sang Kakak yang sering keluar rumah tanpa seizin suaminya. Entah itu bertemu dengan Agung atau sekedar jalan-jalan dengan teman-temannya.
Hingga suatu ketika, karena Laila merasa perbuatan sang kakak sudah diluar batas. Laila mencoba menasehati Ratna sebelum wanita itu pergi ke luar.
"Mbak Ratna mau ke mana?" tanya Laila saat melihat Ratna berdandan sangat cantik.
"Aku mau keluar, ada acara reuni sekolah." Ratna menjawabnya dengan santai.
"Mbak Ratna sudah izin kepada Mas Fajar?" seru Laila yang merasa jika Ratna tidak izin kepada suaminya.
"Sssttt! Jangan bilang kalau aku sedang pergi. Jangan khawatir! Kali ini aku nggak akan pergi dengan Agung, aku cuma ingin mencari hiburan. Bosan di rumah ketemu sama kamu terus. Mana Mas Fajar pulangnya malam sekali. Ini kan malam Minggu. Lagipula aku pasti tiba di rumah sebelum Mas Fajar pulang. Jadi, kamu tidak usah bicara macam-macam. Tidak usah mencampuri urusan rumah tanggaku. Ini urusanku dengan suamiku, faham kamu!" ucap Ratna sembari membawa tas dan ia selempangkan pada tubuhnya.
"Tapi Mbak! Maaf bukannya Laila ikut campur. Mbak Ratna sudah sering sekali membohongi Mas Fajar, sebaiknya Mbak Ratna jangan ulangi lagi deh, itu dosa besar, Mbak. Kasihan Mas Fajar, Mbak! Lagipula Mbak Ratna harusnya bersyukur mempunyai suami yang baik seperti Mas Fajar. Dia sayang banget loh sama Mbak. Apa Mbak nggak kasihan kepada suami Mbak sendiri?"
Rupanya ucapan Laila hanya dianggap angin lalu saja oleh Ratna.
"Tidak usah sok menasehati aku. Mbak tahu apa yang harus Mbak lakukan, sudahlah! Kamu tidak usah menjadi sok bijak deh! Heran, yang menjalani rumah tangga itu aku, bukan kamu. Aku begini aku begitu bukan urusan kamu, Laila. Jadi adik bawel banget sih," balas Ratna tidak perduli.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Dyah Oktina
sm ibu mu d suruh milih laila ngak mau... tau rasa sekarang... 😜
2023-11-24
0
Rahmi Miraie
aduh laila kmu nasehatin ratna sama aja kamu ngomong sama tembok yg ga bakalan bisa berubah
2023-04-09
2
Yuliana Tunru
ratna benar2 jalang..suami diploroti tp tak mau dilayani to bagus lah biar tdk menyesal smoga ratna hamil ank agung dan fajar ceraikan..di tunggu up x thor
2023-04-08
1