"Lepaskan! Kamu tidak akan bisa merayuku dengan mudah, kamu ini cuma seorang karyawan biasa, bukan pimpinan perusahaan seperti Mas Fajar. Jadi, tidak usah berharap lebih. Tuh! Laila sudah pulang, kamu lebih pantas bersama adikku," seru Ratna sembari menjauh dari Agung.
Dari arah luar halaman rumah, Laila mulai menghampiri sang pacar yang saat itu sedang ditemani oleh kakaknya.
"Assalamualaikum, Mas Agung! Tumben kamu udah datang, kenapa kamu nggak ngomong dulu kalau mau ke sini, tahu gitu aku nggak akan pergi dulu bersama teman-teman," ucap Laila.
"Emm ... iya aku sengaja memberikan kejutan untukmu, apa tidak boleh aku datang sebelum kamu pulang? Lagipula ada Mbak Ratna yang udah baik banget nemenin aku ngobrol, jadinya aku nggak terlalu bosan menunggu," ungkap Agung sembari melirik ke arah Ratna yang sedang tersenyum sinis kepadanya.
"Hmm ... ya sudah! Kalian ngobrol-ngobrol saja, aku mau ke kamar," pamit Ratna kepada keduanya. Agung dan Laila tersenyum, kemudian Ratna pun segera pergi meninggalkan mereka berdua. Agung masih menatap kepergian Ratna dengan tatapan yang liar.
Agung dan Laila pun mengobrol tentang rencana pernikahan mereka yang akan diadakan pada pertengahan bulan lima. Laila pun sangat senang akhirnya sebentar lagi ia akan menjadi seorang istri dari pria yang sudah dicintainya cukup lama itu.
Setelah cukup berbincang-bincang, Agung pun mulai jenuh, ia pun memutuskan untuk pulang.
"Ya sudah aku pulang dulu, sepertinya kamu harus istirahat!" pamit Agung.
Akhirnya, malam itu Agung pulang, Laila mengantar calon suaminya dari belakang, hingga akhirnya Laila minta maaf kepada Agung karena tidak bisa menuruti permintaan sang calon suami.
"Aku minta maaf ya, Mas!" seru Laila. Agung membalikkan badannya dan menatap gadis yang akan dinikahi nya itu.
"Untuk apa?" Agung balik bertanya.
"Aku tidak bisa menuruti permintaanmu, tapi aku janji jika semuanya sudah sah, apapun akan menjadi milikmu, Allah akan meridhoi apapun yang kuberikan hanya untuk suamiku, tinggal satu bulan lagi, Mas! Kamu yang sabar, ya!" ucap Laila.
Agung pun tersenyum dan berkata, "Iya, aku mengerti. Ya sudah aku pergi dulu, salam untuk Mbak Ratna," Agung tak lupa memberikan salam kepada Ratna, tanpa curiga Laila pun mengiyakannya.
Laila melihat Agung naik ke mobil sederhana miliki. Agung seorang pemuda yang sederhana dan sopan, itulah yang menyebabkan Laila jatuh cinta kepada pria yang memiliki wajah yang tampan itu. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Meskipun akhir-akhir ini sikap Agung sedikit membuat Laila kecewa, karena pria itu memintanya untuk membuka hijab hanya untuk sekedar melihatnya sebentar saja. Tapi Laila tetap menyayangi pemuda itu.
*
*
*
Hari demi hari, intensitas pertemuan Agung dan Ratna pun semakin sering. Agung yang hampir setiap hari datang ke rumah Laila, ternyata membuat kedekatan Agung dan Ratna kian mesra. Ratna pun mulai nyaman saat Agung bercanda dengannya, apalagi sekarang Fajar sedang keluar kota sehingga Ratna menjalin hubungan secara LDR dengan calon suaminya.
Bahkan, Agung pun mulai semangat karena Ratna kini lebih akrab daripada dulu. Agung pun mulai berani datang ke rumah Laila di saat Laila belum pulang kerja atau Laila sedang tidak ada di rumah.
Kebetulan hari itu Laila ada tugas lembur dari kantor, Agung yang tahu jika Laila pulang terlambat. Ia pun berencana untuk menemui Ratna.
"Laila! Aku pulang dulu, ya! Sepertinya aku kurang enak badan, aku mau istirahat!" pamit Agung sembari berpura-pura sakit.
"Astaghfirullah, kamu sakit, Mas! Ya sudah kamu pulang saja, pekerjaanku masih banyak, nanti aku bisa pulang sendiri!" balas Laila yang terlihat kasihan melihat keadaan Agung yang lemas.
"Baiklah! Nanti jika ada sesuatu kamu hubungi aku!" seru Agung sembari beranjak untuk pergi.
"Iya Mas, pasti!" Laila tersenyum dan memperhatikan kepergian calon suaminya.
Agung berjalan menuju keluar dengan perasaan senang, akhirnya ia bisa bertemu dengan calon kakak iparnya tanpa ada gangguan dari Laila, setidaknya ia bisa berduaan dengan Ratna dua jam sebelum Laila pulang.
"Yess! Akhirnya!!" Agung begitu semangat saat dirinya menuju ke rumah Laila, dimana saat itu Ratna sedang sendirian di rumah.
Ratna tampak sedang menonton TV di ruang tengah, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Ratna beranjak membukakan pintu, Ratna mengira jika itu adalah sang adik yang pulang kerja. Ternyata bukan, itu adalah Agung yang sengaja ingin bertemu dengan Ratna.
"Agung! Laila belum pulang, dia ...!" seru Ratna yang tidak melanjutkan kata-katanya.
"Aku tidak ingin bertemu dengan Laila. Tapi aku ingin bertemu dengan Mbak Ratna," ucap Agung dengan senyum smirknya.
"Bertemu denganku? Hmm ... memangnya apa yang kamu inginkan dariku?" balas Ratna menantang Agung. Agung memperhatikan penampilan Ratna yang malam itu terlihat begitu seksi, Ratna terbiasa dengan penampilan sedikit terbuka. Hari itu Ratna memakai daster santai tanpa lengan dengan panjang di atas lutut, sehingga lekuk tubuh Ratna terlihat sedikit jelas, apalagi kain daster itu sangat tipis, menggoda Agung untuk merayu Ratna.
Dengan cepat, Agung menarik pinggang Ratna dan menutup pintu depan kakinya. Spontan apa yang terjadi oleh Agung membuat Ratna sempat memberontak.
"Agung! Apa-apaan kamu, lepaskan aku!" pekik Ratna saat Agung memeluknya dengan erat.
"Mbak Ratna tidak usah pura-pura! Aku tahu kalau kamu juga ingin merasakannya, bukan?" balas Agung sembari menciumi Ratna. Tentu saja Ratna dibuat kewalahan karena Agung terlihat begitu menggebu-gebu.
"Agung kamu sudah gila! Aku ini calon kakak iparmu, dan aku sebentar lagi akan menikah!" balas Ratna sembari berusaha untuk melepaskan dirinya dari cengkeraman Agung.
"Aku tidak perduli semua itu, aku suka sama kamu Ratna, sudah lama aku ingin merasakan kehangatan bersama dirimu, ayolah Ratna! Apa kamu juga tidak ingin merasakan hal yang sama, tidak akan ada yang tahu, ini adalah rahasia kita berdua, hanya kita berdua!" bisik Agung sembari berusaha untuk meraba-raba setiap inci gadis itu.
Ratna pun akhirnya mulai ikut terbakar, toh tidak ada yang melihatnya, Laila pun belum pulang, apa salahnya jika dirinya bersenang-senang sebentar dengan Agung yang sudah kepanasan melihat Ratna, ia pun mulai menikmati setiap sentuhan yang Agung berikan. Karena keduanya tidak bisa mengendalikan nafsu bejat mereka. Pada akhirnya perzinaan itupun terjadi. Ratna justru mengajak Agung masuk dan bermain di dalam kamarnya, di sanalah mereka asyik memadu kasih layaknya pasangan suami istri.
Saking asyiknya, Ratna lupa mengunci pintu kamar sehingga adegan mereka yang sedang bermesraan sedikit terlihat dari luar kamar.
Hampir satu jam mereka masih asyik berada di dalam kamar, di saat bersamaan, sebuah taksi berhenti di depan rumah. Benar saja itu adalah Laila yang baru pulang dari lembur kerja.
Sejenak Laila dikejutkan dengan mobil sang tunangan yang terparkir di halaman rumah. Laila berjalan menghampiri mobil itu, dan memang benar itu adalah mobil milik Agung.
"Mas Agung! Ngapain Mas Agung ke sini? Katanya sakit kok dia justru ke rumah?" Laila pun segera masuk ke dalam rumah. Ia tidak melihat Agung di ruang tamu, Laila pun diam-diam masuk dan memperhatikan pintu kamar sang kakak yang sedikit terbuka. Perasaan Laila semakin tidak tenang, semoga saja dugaannya salah, Agung tidak ada di dalam kamar sang kakak. Hingga akhirnya, Laila mendengar suara aneh dari dalam kamar Ratna, seperti suara dua orang yang sedang berbisik mesra, sesekali dibumbui dengan tawa geli dan teriakan manja.
"Ahh ... lebih cepat lagi, Sayang!" suara Ratna terdengar nyata di telinga Laila. Ia pun langsung memeriksa kamar sang Kakak dimana Laila mulai gemetaran.
Dengan berjalan sangat pelan sekali, Laila akhirnya berada di depan pintu kamar Ratna yang masih sedikit terbuka, ia mendapati sebuah pemandangan yang seketika membuat Laila membulatkan mata. Kenyataan yang benar-benar pahit.
"Astaghfirullah aladzim! Mas Agung, Mbak Ratna, kalian sudah berzina!" batin Laila saat mata kepalanya melihat sendiri sang kakak yang sedang berada di bawah kungkungan Agung, bahkan keduanya tengah asyik bergoyang bersama.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Erina Munir
bagus deh keburu ketauan busuknya s agung...dri pada udh nikah...malah yg nggak2 klakuanya ketauan...🤬
2024-03-17
0
linamaulina18
pcrmu cwo peselingkuh jd g mungkin ngmng sama qm laila
2023-05-21
0
CANTIKA
aihhh jgn nangis y Laila,agung bkn yg terbaik.untung ketauan seblum sah.
2023-04-13
0